PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan hidup berkelompok. Sebagai suatu bentuk kumpulan manusia dengan ikatan-
ikatan tertentu atau syarat-syarat tertentu, maka organisasi telah pula berkembang
diketahui bahwa sehubungan dengan sumber daya manusia ini dapat diidentifikasi
kompleksitas kedudukan dan status, kompleksitas hak dan wewenang dan lain-
lain.
konflik dalam organisasi, terutama konflik yang berasal dari sumber daya
manusia, dimana dengan berbagai latar belakang yang berbeda tentu memiliki
tujuan yang berbeda pula dalam tujuan dan motivasi mereka dalam bekerja.
Manajemen konflik adalah salah satu tugas penting seorang manajer. Setiap
1
manajemen konflik yang efektif perlu mempertimbangkan pandangan islam
sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Sehingga,
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari penulisan makalah ini
adalah :
C. Tujuan Penulisan
2
7. Etika Islam dalam manajemen konflik
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini sangat berguna
1. Bagi akademisi
dalam menangani konflik sesuai syari’at agama islam yang didasarkan pada Al-
2. Bagi manajer
penengah jika terdapat konflik didalam suatu organisasinya. Oleh sebab itu
makalah ini bermanfaat jika dibaca, guna memberikan pengetahuan bagi para
konflik didalam organisasinya. Dan jika manajer sendiri yang menghadapi suatu
konflik hendaknya ia menangani konflik itu sesuai perspektif islam sebagai agama
yang dianutnya.
3
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Definisi Konflik
mengatakan bahwa konflik adalah segala macam bentuk hubungan antara manusia
kejahatan, tetapi lebih merupakan suatu gejala yang memiliki pengaruh pengaruh
dan kesatuan.
yang artinya “dan taatlah kepada Allah dan Rasulnya-Nya dan janganlah kamu
sabar”
B. Sumber-Sumber Konflik
beberapa sumber konflik, tetapi yang terbesar yang sering menyebabkan konflik
adalah perilaku manusia. Oleh karenanya sering terjadi masalah yang sebenarya
4
sederhana, tetapi karena perilaku manusianya yang tidak sehat akhirnya menjadi
C. Jenis-Jenis Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis
1. Konflik Intrapersonal
Konflik ini terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan
yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Ada tiga macam bentuk konflik
intrapersonal yaitu :
2. Konflik Interpersonal
Pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua
orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik
organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari
5
beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi didalam organisasi.
Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja-manajemen merupakan dua
ingin dicapai
Dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu faktor intern dan
6
1. Kemantapan organisasi
Organisasi yang telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak
2. Sistem nilai
landasan maksud dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu itu
3. Tujuan
Tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkah laku organisasi itu serta
para anggotanya.
mudah.
7
3. Derajat ketergantungan dengan pihak lain. Semakin tergantung satu pihak
4. Pola interaksi dengan pihak lain. Pola yang bebas memudahkan pemamparan
dengan nilai-nilai ain sedangkan pola tertutup menimbulkan sikap kabur dan
karyawannya.
staf. Konflik ini muncul ketika pejabat-pejabat staf tidak memiliki otoritas
informal.
Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi antara lain (1)
8
abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan.
ditiadakan.
dalam kepemimpinan
baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk menarik hal-hal
yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Menurut pandangan ini konflik
Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi
9
Hal ini sejalan dengan pendapat yang ditulis oleh Robbins (1996) yang
Dijelaskan bahwa konflik itu adalah hal yang alamiah dan selalu akan terjadi.
experience) Karena itu bisa dihindari maka sebaiknya konflik dikelola dengan
kelompok apabila konflik laten diantara anggota pada suatu saat muncul menjadi
Dipihak lain, konflik dapat menguntungkan kegiatan kelompok apabila hal itu
anggotanya.
10
Pandangan pertama menekankan bahwa konflik merupakan bahaya yang
Dalam pandangan kedua ini, terdapat usaha memicu kemajuan sebagai respon
positif terhadap adanya konflik itu. Namun demikian, kedua pandangan tersebut
Untuk menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui sendiri dan
juga pihak-pihak yang mempunyai konflik. Ada beberapa cara menangani konflik
antara lain :
1. Introspeksi diri
digunakan? Apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita. Hal ini penting
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita
nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas
jika kita melihat konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.
11
Seperti dituliskan di atas, konflik tidak muncul begitu saja. Sumber konflik
sebab konflik.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan
1. Berkompetensi
2. Menghindari konflik
3. Akomodasi
4. Kompromi
5. Berkolaborasi
konflik antar pribadi ini, selain cara-cara yang disebutkan daitas, maka ada
beberapa cara yang merupakan strategi dasar. Strategi dasar ini menurut hasilnya
12
Sama-sama (lose-lose), pendekatan ini sama-sama merugi untuk mengatasi
konflik antara pribadi ini ialah bahwa kedua pihak sedang konflik merugi atau
Pertama, ialah pendekatan yang amat populer yakni kompromi atau mengambil
perhatian salah satu dari pihak yang konflik, cara ini seringkali dilakukan dengan
Kalah menang (win-lose), stratergi ini adalah suatu cara yang biasa
bersama akan hasilnya. Selain itu terdapat pula suatu tekanan untuk kesesuaian
berkonflik bisa diketemukan dalam satu titik musyawarah, dan keduanya pun
13
pengalaman organisasi yang menguntungkan, dan lebih banyak menawarkan cara
1. Metode menang kalah (win-lose), dimana ada salah satu pihak yang harus
salah satu pihak, sehingga yang kalah akan mempunyai kecendrungan untuk
G. Perspektif Islam
sebagai mahluk Allah mempunyai sifat yang unik dan berlainan antara satu
mengambil keputusan merupakan tabiat yang alamiah. Mau tidak mau, akan sukar
berlandaskan satu pendapat dan satu keinginan saja. Kehidupan tanpa perselisihan
boleh dikatakan tidak mungkin kalau organisasi itu ingin memiliki prestasi dan
manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat”. (TQS.
Hud:118).
14
Dalam Islam, konflik tidak harus difahami sebagai gejala yang destruktif,
kehidupan manusia. Kehidupan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa ada
konflik. Manusia memiliki tuntutan serta keinginan yang beraneka ragam dan
manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut. Namun untuk
tersebut. Konflik akan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir lebih maju
kehidupannya. Oleh karena itu, Allah membekali nilai-nilai moral pada setiap
dibutuhkan oleh manusia, maka mereka pun dibekali oleh Allah dengan
kemampuan untuk berkonflik, baik dalam fisik, roh maupun akalnya, dan
sarana untuk memadukan antara berbagai hal yang saling bertentangan untuk
berasal dari asal yang sama. “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-
mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah
laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang
15
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia baik sisi fisik, pemikiran budaya dan
terlarut dalam konflik yang berkepanjangan dan tidak ada solusinya sehingga
dapat merusak hubungan antar manusia dan akan merugikan manusia itu sendiri.
dimaksudkan sebagai pedoman hubungan antar kelompok manusia. Nilai ini harus
perbedaan ras, suku, budaya dan agama sebagai masalah alami (ketentuan Tuhan).
Justru itu, perbedaan tadi tidak boleh dijadikan ukuran kemuliaan dan harga diri,
tapi ukuran manusia terbaik adalah ketaqwaan dan kesalehan sosial yang
orang yang paling mulia diantaramu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa.
13)
16
H. Etika Islam Dalam Manajemen Konflik
Di dalam agama Islam juga dijelaskan tentang tata cara mengelola suatu
konflik agar konflik tidak bersifat destruktif melainkan menjadi hal yang dapat
tingkah laku atau sikap manusia dalam sebuah organisasi yang tidak
mempraktikkan nilai – nilai atau etika yang baik, seperti amanah, adil,
jabatan, menindas (eksploitatif), iri dan dengki, tidak jujur dan sebagainya yang
Oleh karena itu, langkah pertama dalam mengelola suatu konflik dalam
(al-Qudsi & Abubakar, 2006). Agama Islam menegaskan bahwa manusia perlu
yang cenderung tidak bersatu dengan yang lainnya. “Dan Yang mempersatukan
(TQS Al-Anfal:63).
17
Budaya kerja tim (berkelompok) sangat dianjurkan oleh agama Islam guna
mencegah atau mengurangi konflik (Al-Qudsi & Abu Bakar, 2006). Pembentukan
satuan tugas (satgas) atau panitia tertentu untuk melaksanakan suatu proyek dapat
satu. Dengan budaya kerja tim ini, secara tidak langsung dapat mempererat
Konflik juga bisa diarahkan sebagai gejala yang konstruktif dan produktif
saling mengenal dengan yang lainnya. Perbedaan warna kulit, bangsa, bahasa dan
hendaknya dipahami sebagai perintah Allah SWT untuk saling mengenal dan
bekerjasama antara satu dan lainnya dan bukan untuk permusuhan. “Hai manusia,
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu
18
Dalam Islam resolusi konflik dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya
sistem manajemen yang Islami. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan
yang berbeda (al-Qudsi & Abu Bakar, 2006). Salah satu prinsip pemerintahan
Qur’ani bagi masyarakat plural yang dicontohkan Beliau dan para sahabatnya
yang mau menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
Syuura:38)
salah satu cara dalam mengelola konflik dalam organisasi. Dalam Al-Qur’an,
perdebatan sering merujuk pada upaya kompetisi yang dilakukan kaum muslim
dengan kaum non muslim. Debat sering digunakan oleh Nabi Allah untuk
upaya untuk meyakinkan fihak lain, dan tidak mungkin terjadi kompromi, dan
yang mungkin hanya sebatas memahami saja, bukan untuk saling membenarkan
satu sama lain. Di dalam Al-Qur’an juga di jelaskan bahwa berdebat harus
dilakukan dengan adil dan fair. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
19
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
kodrat Allah SWT yang tidak bisa ditolak. Perbedaan itu diciptakan untuk saling
melengkapi, dan dengan perbedaan itu manusia akan terus berkembang dan
pada umumnya.
tindakan tegas manakala cara-cara damai tidak dapat mengarahkan konflik untuk
2004). Penggunaan metode seperti ini dibolehkan dalam Islam dengan tetap
mengutamakan perdamaian dan berpegang teguh pada prinsip keadilan. “Dan jika
ada dua golongan dari orang – orang mukmin berperang maka damaikanlah
antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya
terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu
sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah
20
adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang – orang yang
21
BAB III
PENUTUP
Islam memiliki pendapat yang tidak berbeda jauh dengan konsep
organisasi tidak mungkin dihindari. Konflik adalah tabiat alamiah manusia yang
tidak mungkin disatukan dalam satu pendapat dan satu keinginan. Islam
memahami konflik sebagai gejala yang positif dan konstruktif bahkan produktif.
22
DAFTAR PUSTAKA
23