PENDAHULUAN
Air dan tubuh manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahakan. Penggunaan
air untuk tubuh terutama adalah dengan cara di minum dan di makan bersama dengan
makanan padat, sayuran, dan buah-buahan. Air adalah unsur penting dalam
pembentukan sel bagi setiap makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, dan manusia
mulai 0.6 L pada bayi, hingga 1,7 L pada anak – anak. Pada orang dewasa kebutuhan
air minum meningkat hingga 2 L – 3.2 L untuk aktivitas fisik sedang, untuk orang
dewasa yang lebih aktif dan tinggal di lingkungan panas memiliki kebutuhan air
minum hingga 6 L (Sawka M et al. 2005). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
banyaknya kebutuhan seseorang akan air minum, antara lain postur tubuh, aktivitas,
kadar air pada makanan yang dikonsumsi, suhu lingkungan, dan kelembapan udara
sekitar.
Meskipun fungsi air sangat penting, tetapi sering terabaikan dalam kebiasaan
pola makan dan minum keseharian. Tidak semua orang dapat mencukupi untuk
merekomendasikan cairan, terutama air minum, yang harus dikonsumsi untuk orang
dewasa adalah 2 liter atau setara 8 gelas setiap hari dimana anjuran ini tidak jauh
berbeda dari pernyataan Shinya, pakar enzim dan guru besar kedokteran di Albert
Einsten College Of Medicine USA. Selain itu, kebutuhan cairan saat remaja akan
meningkat dan direkomendasikan sedikitnya 2,3 sampai 3 liter air per hari menurut
Dietary Reference Intake (DRI). Data Third National Health and Nutrition Survey
(NHANES III) juga menunjukkan bahwa rata-rata asupan total air dari makanan dan
minuman pada remaja laki-laki adalah 3,4 L/hari dan remaja perempuan adalah 2,5
kebijakan tersebut antara lain adalah pesan dalam pedoman umum gizi seimbang,
undang-undang tentang sumber daya air dan PerMenKes tentang persyaratan kualitas
air minum, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi yang merekomendasikan tentang
kecukupan air minum, serta adanya tumpeng gizi sembang yang menyarankan
konsumsi air minum. Meskipun ada perkembangan pesat terkait kebijakan air minum,
akan tetapi sebagian masyarakat masih mengkonsumsi air dalam jumlah yang kurang
dewasa, remaja dan anak-anak yang mengetahui kecukupan air minum sekitar 2 liter
berbagai ahli, namun tampaknya masih banyak orang yang mengabaikan anjuran
tersebut. Sebuah penelitian di Singapura yang dilakukan oleh Polytechnic and Asian
Food Information Centre menunjukkan bahwa wanita minum air 5-6 gelas dan pria
minum 6-8 gelas dalam sehari. Kebiasaan minum tersebut lebih rendah daripada
rekomendasi minum dalam sehari sebanyak 8 gelas. Pada penelitian tersebut hanya
kelompok usia tua (55-64 tahun) dan dewasa muda (25-34 tahun) yang sudah
memenuhi anjuran minum air. Penelitian lain di Hongkong menunjukkan hasil yang
sama bahwa 50% sampel minum air kurang, dan bahkan 30% diantaranya minum
kurang dari 5 gelas dalam satu hari. Penelitian serupa juga dilakukan pada populasi
dewasa di USA yang menunjukkan bahwa total asupan air 28% berasal dari makanan,
28% air putih, dan 44% dari minuman lainnya (Briawan, 2011). Penelitian serupa
juga dilakukan pada kalangan mahasiswa dimana masih terdapat 61% mahasiswa
Menjaga keseimbangan air di dalam tubuh melalui strategi konsumsi air yang
simpanan karbohidrat tubuh dan konsumsi air yang tidak mencukupi hingga
dalam kehidupan sehari-hari. Berkurangnya 1-2% berat tubuh akibat dari keluarnya
air tubuh melalui keringat dapat menurunkan performa hingga sebesar 10%,
berkurang 5% berat badan dapat menurunkan performa sebesar 30% (Irawan 2007).
Pentingnya air minum ini sebaiknya juga harus diimbangi dengan pengetahuan
masyarakat bahwa air mineral menjadi prioritas utama untuk menjaga kesehatan.
Tetapi pada kenyataannya masih banyak remaja dan orang dewasa yang masih
kurang mengkonsumsi air minum dan lebih menyukai minuman berasa, bersoda
bahkan minuman beralkohol, yang sebenarnya apabila dikonsumsi terus menerus dan
menjadi sebuah kebiasaan akan sangat merugikan kesehatan bagi dirinya sendiri
(Fauziyah, 2011). Kebiasaan minum teh atau kopi tidak dapat menggantikan
kebutuhan tubuh akan air murni. Meskipun teh atau kopi dan beberapa minuman soda
mengandung air, namun dalam minuman tersebut terdapat kafein, dimana bersifat
diuretik yang mampu mengeluarkan air lebih banyak dari tubuh (Batmanghelidj F.,
2007).
beberapa kasus penyakit, terutama penyakit yang ditularkan melalui air yaitu diare
dan kolera, dan tifus (World Health Organization, 2005). Angka kejadian penyakit
yang ditularkan langsung melalui air minum masih menempati peringkat lima besar.
Angka ini, tidak saja merupakan kontribusi dari kondisi sanitasi yang buruk namun
minum yang aman, masalah ketersediaan dan memburuknya kualitas sumber air.
Pencemaran secara mikrobiologi, terutama bakteri fecal menjadi gejala umum yang
negara berkembang, kematian akibat diare termasuk kolera pada tahun 2002
mencapai 1,8 juta dan 90% diantaranya terjadi pada bayi dan balita. Sebanyak 88%
kasus diare tersebut berhubungan dengan air yang tidak aman, higiene dan sanitasi
2006).
Siap Minum (Arsinum) melalui Dispenser yang terletak di Gedung A dan Gedung G
dengan harapan terpenuhinya kecukupan minum air putih setiap hari diwaktu
mengonsumsi air mineral kemasan botol plastik ataupun minuman berasa seperti
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah peneliti pada penelitian
ini adalah “Bagaimana gambaran persepsi minum air mineral mahasiswa/i Fakultas
1.3 TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi minum air mineral
1. Bagi Peneliti
selanjutnya.
antara lain :
Yang akan diteliti adalah gambaran persepsi minum air mineral mahasiswa/i
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi minum air mineral
banyak mahasiswa/i yang mengonsumsi minuman berasa dan kurang minum air
1. Observasi
perilaku dan aktivitas individu – individu di lokasi penelitian. Dalam hal ini,
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
Data juga diperoleh dari kajian studi pustaka seperti buku, karya ilmiah, dan
Briawan, dkk. 2011. Kebiasaan Minum dan Asupan Cairan Remaja di Perkotaan.
Handoyo, Koko. 2014. Khasiat & Keajaiban Air Putih. Jakarta : Dunia Sehat.
Irawan AM. 2007. Konsumsi Air dan Olahraga. Polton Sports Science and
Performance Lab
Rosmaida. 2011. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Konsumsi Air
Sawka M, Samuel NC, Robert C. 2005. Human water needs. Nutrition Reviews