Menurut Sackett et al. Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.
Dengan demikian, dalam prakteknya, EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman
klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya. Pengertian lain dari
evidence based medicine (EBM) adalah proses yang digunakan secara sistematik untuk
menemukan, menelaah/me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari
pengambilan keputusan klinik. Jadi secara lebih rincinya lagi, EBM merupakan keterpaduan
antara (1) bukti-bukti ilmiah, yang berasal dari studi yang terpercaya (best research evidence);
dengan (2) keahlian klinis (clinical expertise) dan (3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat
(patientvalues).
Level III: Pendapat ahli, penelitian klinik dasar, studi deskriptif atau laporan kasus
Level A: suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik lebih baik dengan resiko
sedikit.
Level B: suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik sedikit lebih baik dengan
resiko sedikit
Level C: suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik sedikit, dimana perbandingan
Level I: suatu penelitian yang tidak mempunyai bukti cukup, kualitas kurang baik atau
banyak pertentangan
Level A:
Level B:
Level C:
Level D: