Anda di halaman 1dari 1

Kebersihan gigi dan mulut adalah hal penting yang perlu terus dijaga.

Kesehatan gigi dan


mulut tak hanya terkait dengan persoalan estetika semata, tetapi juga dapat menimbulkan
problem kesehatan yang serius. Timbulnya penyakit yang berkaitan dengan gigi seperti
seperti karies (gigi berlubang) atau penyakit periodontal (infeksi gigi/plak gigi) misalnya,
dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh. Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara, Prof Sondang Pintauli, dua jenis gangguan pada gigi dan
mulut ini dapat menimbulkan penyakit sistemik. "Apabila tidak cepat ditanggulangi dapat
menyebabkan mikroba dalam plak gigi, menyebar dan menimbulkan penyakit sistemik
seperti gangguan pada jantung, saluran pernapasan, diabetes bahkan menyebabkan kelahiran
prematur," katanya di Medan. Karies atau gigi berlubang merupakan penyakit pada jaringan
keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang memfermentasi karbohidrat pada gigi.
Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti
dengan kerusakan bahan organiknya yang menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan
kerusakan pada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan
menimbulkan rasa nyeri. Sedangkan penyakit periodental merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan bakteri yang terakumulasi dalam plak, yang menyebabkan gingiva mengalami
peradangan, sehingga sering juga disebut penyakit plak. Ia mengatakan, sama seperti organ
tubuh lainnya, rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri aerob maupun
anaerob. Bakteri rongga mulut dapat menyebar melalui aliran darah yang disebut bakteremia.
Dari penelitian dilaporkan bahwa bakteremia terjadi pada 100 persen pasien setelah
pencabutan gigi, 70 persen setelah pembersihan karang gigi, 55 persen setelah pembedahan
gigi molar tiga, dan 20 persen setelah perawatan saluran akar gigi. Pada kondisi kesehatan
mulut yang normal, hanya sejumlah bakteri yang masuk kedalam aliran darah dan tidak
membahayakan. Namun pada individu yang mempunyai oral higiene buruk, maka jumlah
bakteri pada permukaan giginya meningkat 2-10 kali, sehingga peluang terjadinya bakteremia
menjadi lebih besar. Teori fokal infeksi menyebutkan bahwa infeksi di rongga mulut
bertanggung jawab terhadap terjadinya dan berkembangnya tiga penyakit sistemik yakni
kardiovaskuler, diabetes melitus dan aterosklerosis. "Namun dari ketiganya yang paling
berpengaruh adalah penyakit kardiovaskuler, karena bakteri gigi dapat langsung masuk ke
dalam tubuh melalui aliran darah. Hal ini menunjukkan bahwa gigi dan rongga mulut dapat
berfungsi sebagai jalur masuk bagi mikroba penyebab penyakit kebagian tubuh lainnya,"
katanya. Sondang menambahkan, meski di beberapa negara berkembang dilaporkan sudah
terjadi perbaikan atau peningkatan kesehatan gigi dan mulut, namun kesehatan gigi dan mulut
tetap merupakan tantangan masalah kesehatan yang perlu ditanggulangi. Dalam hal ini,
diperlukan peran aktif masyarakat untuk berperilaku hidup sehat yang dimulai dari diri
sendiri. Tidak cukup hanya dengan kebiasaan pelihara diri saja, tetapi juga harus berusaha
menghindari beberapa faktor risiko penyakit gigi dan mulut seperti merokok, alkohol dan
stres. Selain itu, membiasakan diet dengan gizi seimbang, mengurangi asupan gula dan dan
mengunjungi dokter gigi secara teratur minimal dua kali setahun. "Dapat disimpulkan bahwa
kesehatan gigi dan mulut yang dipelihara dengan baik dapat menghindarkan seseorang dari
risiko menderita penyakit gigi dan mulut serta penyakit sistemik," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesehatan Gigi Bisa Berdampak
Sistemik",
https://lifestyle.kompas.com/read/2011/01/24/15204539/kesehatan.gigi.bisa.berdampak.siste
mik.

Anda mungkin juga menyukai