Anda di halaman 1dari 64

BAPPEDA Provinsi

Sumatera Barat

Pertemuan Sinkronisasi dan Integrasi


Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2017

Kebijakan Pembangunan Kesehatan


Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2017
Disampaikan oleh :
BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat

Padang, 18 Maret 2016


Sistematika
Paparan

1. Kondisi Umum
2. Capaian Pembangunan Kesehatan
3. Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 2017
- Penyusunan RPJMD dan RKPD
- Sasaran Pembangunan Kesehatan pada RPJMN Tahun 2015-2019
- Draft RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021
4. Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 2017,
memperhatikan :
- Arahan Presiden Terkait Penyusunan RKP 2007
- Kewenangan Provinsi
- Draft RPJMD Tahun 2016-2021
- Entry Program/Kegiatan
- Perkembangan Alokasi Dana Pembangunan Kesehatan

2
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

1. Kondisi Umum
TUJUAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Karakteristik lokasi & Wilayah
Potensi Pengembangan Wilayah
Wilayah rawan Bencana
ASPEK GEOGRAFIS
& DEMOGRAFIS Demografi

Kesejahteraan & Pemerataan


ASPEK Ekonomi
KESEJAHTERAAN Kesejahteraan Sosial
MASYARAKAT
Seni Budaya dan olahraga
IPM
Pelayanan dasar
ASPEK PELAYANAN
UMUM Pelayanan Penunjang

Kemampuan Ekonomi Daerah


ASPEK DAYA SAING Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
DAERAH
Iklim Berinvestasi
Sumber Daya Manusia
Sumber : Permendagri 54/2010
JUMLAH PENDUDUK SUMATERA BARAT
TAHUN 2014 (SBDA 2015)
JUMLAH
Sex Kepadatan
No KAB/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN
Jiwa % Rasio Jiwa/Km2
1 Kep. Mentawai 43.392 40.211 83.603 1,63 107,91 13,91
2 Pesisir Selatan 221.095 225.384 446.479 8,70 98,10 77,05
3 Solok (Kab) 178.280 182.815 361.095 7,04 97,52 96,60
4 Sijunjung 109.275 109.313 218.588 4,26 99,97 69,82
5 Tanah Datar 167.677 176.198 343.875 6,70 95,16 257,39
6 Padang Pariaman 198.315 205.215 403.530 7,86 96,64 303,68
7 Agam 232.280 240.715 472.995 9,22 96,50 211,89
8 Limapuluh Kota 181.206 184.183 365.389 7,12 98,38 108,93
9 Pasaman 132.227 134.661 266.888 5,20 98,19 60,01
10 Solok Selatan 79.070 77.831 156.901 3,06 101,59 46,89
11 Dharmasraya 112.221 104.707 216.928 4,23 107,18 73,26
12 Pasaman Barat 202.704 198.920 401.624 7,83 101,90 118,55
13 Padang 443.896 445.665 889.561 17,33 99,60 1.280,02
14 Solok (Kota) 32.126 32.693 64.819 1,26 98,27 1.124,55
15 Sawahlunto 29.580 30.028 59.608 1,16 98,51 217,99
16 Padang Panjang 25.019 25.189 50.208 0,98 99,33 2.182,96
17 Bukittinggi 58.408 62.083 120.491 2,35 94,08 4.773,81
18 Payakumbuh 62.391 63.299 125.690 2,45 98,57 1.562,73
19 Pariaman 41.230 42.380 83.610 1,63 97,29 1.139,72
JUMLAH 2.550.392 2.581.490 5.131.882 100,00 98,80 121,33

Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk 2014 (Publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035) 5
Perkembangan
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
Menurut Provinsi
Angka Harapan
Rata- rata Pengeluaran per
Harapan Lama
Lama Sekolah Kapita disesuaikan IPM Rangking
No Hidup Sekolah (Rp.000)
(Tahun)
(Tahun) (Tahun)

Provinsi/Kab/Kota

2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014

1 ACEH 69,31 69,35 13,36 13,53 8,44 8,71 8.289 8.297 68,30 68,81 11 11
2 SUMATERA UTARA 67,94 68,04 12,41 12,61 8,79 8,93 9.309 9.391 68,36 68,87 10 10
3 SUMATERA BARAT 68,21 68,32 13,16 13,48 8,28 8,29 9.570 9.621 68,91 69,36 9 9
4 RIAU 70,67 70,76 12,27 12,45 8,38 8,47 10.180 10.262 69,91 70,33 6 6
5 JAMBI 70,35 70,43 12,17 12,38 7,80 7,92 9.066 9.141 67,76 68,24 17 17
6 SUMATERA SELATAN 68,84 68,93 11,46 11,75 7,53 7,66 9.231 9.302 66,16 66,75 23 23
7 BENGKULU 68,33 68,37 12,78 13,01 8,09 8,28 8.803 8.864 67,50 68,06 20 20
8 LAMPUNG 69,55 69,66 11,90 12,24 7,32 7,48 8.415 8.476 65,73 66,42 26 26
9 KEP. BABEL 69,64 69,72 10,96 11,18 7,32 7,35 11.657 11.691 67,92 68,27 15 16
10 KEPULAUAN RIAU 69,05 69,15 12,26 12,51 9,63 9,64 12.942 13.019 73,02 73,40 4 4
11 DKI JAKARTA 72,19 72,27 12,24 12,38 10,47 10,54 16.828 16.898 78,08 78,39 1 1
12 JAWA BARAT 72,09 72,23 11,81 12,08 7,58 7,71 9.421 9.447 68,25 68,80 12 12 6
Sumber : BPS, 2015
ppeda Provinsi
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
MENURUT KABUPATEN/KOTA
matera Barat  Metode Baru
Angka Harapan Harapan Lama Rata-rata lama
Hidup Sekolah Sekolah Pengeluaran Per IPM Rangking Rangking
PROVINSI` ( Tahun ) ( Tahun ) ( Tahun ) kapita ( Rp. 000 ) (Provinsi) (Nasional)
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
Kep. Mentawai 63,53 63,53 63,55 11,09 11,22 11,35 6,16 6,17 6,19 5.409 5.451 5.566 56,10 56,33 56,73 19 19 19 392 486 490

Pesisir Selatan 69,36 69,43 69,46 12,49 12,83 13,02 7,79 8,05 8,10 8.131 8.233 8.368 66,49 67,31 67,75 11 11 11 234 188 196

Kab.Solok 66,80 66,9 66,95 12,38 12,41 12,53 7,44 7,53 7,56 8.824 9.118 9.228 65,62 66,15 66,44 14 14 14 250 236 246

Sijunjung 64,72 64,72 64,72 11,22 11,61 11,91 7,20 7,30 7,32 9.359 9.599 9.726 63,70 64,48 64,95 16 16 16 271 305 309

Tanah Datar 68,15 68,28 68,35 12,22 12,61 12,82 7,63 7,78 7,80 9.719 9.893 10.014 67,29 68,12 68,51 10 10 10 111 166 170

Pdg Pariaman 67,07 67,18 67,24 12,56 13,23 13,54 6,77 6,86 6,88 9.866 9.937 9.990 66,20 67,15 67,56 12 12 12 232 196 201

Agam 70,73 70,78 70,80 12,71 13,08 13,58 7,91 8,09 8,10 8.509 8.637 8.692 67,95 68,73 69,32 8 8 8 151 148 147

Lima Puluhkota 69,13 69,19 69,22 11,92 12,10 12,41 7,52 7,58 7,59 8.451 8.568 8.672 65,87 66,30 66,78 13 13 13 247 230 232

Pasaman 65,67 65,73 65,76 12,07 12,45 12,69 7,48 7,60 7,62 6.888 6.964 7.058 62,26 62,91 63,33 18 18 18 168 367 372

Solok Selatan 65,99 66,02 66,04 11,92 12,03 12,15 7,44 7,80 7,97 9.147 9.291 9.390 65,12 65,86 66,29 15 15 15 376 248 251

Dharmasraya 69,63 69,72 69,76 11,05 11,79 12,19 7,88 7,94 7,99 10.470 10.505 10.550 67,76 68,71 69,27 9 9 9 351 149 148

Pasaman Barat 66,85 66,9 66,93 11,53 11,83 12,29 7,39 7,50 7,53 7.707 7.809 7.897 63,33 63,92 64,56 17 17 17 315 328 323

Padang 73,18 73,18 73,18 14,62 14,65 15,20 10,75 10,89 10,93 13.280 13.339 13.387 79,00 79,23 79,83 1 1 1 19 9 9

Kota Solok 72,32 72,33 72,34 13,75 13,75 14,26 10,35 10,72 10,75 10.689 10.784 10.927 75,02 75,54 76,2 4 4 4 67 47 46

Sawahlunto 69,08 69,1 12,37 12,5 12,68 9,32 9,45 9,65 8.537 8.665 8.780 68,59 69,07
69,14 Sumaera 69,61 7 7 7
Sumber : BPS Provinsi 7 Barat,2 2015 85 142 137
7
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
TAHUN 2014  Metode Baru
TINGKAT KEMISKINAN SUMATERA BARAT & INDONESIA
SERTA JUMLAH PENDUDUK MISKIN SUMATERA BARAT TAHUN 2005-2015
KONDISI MARET Jiwa

9
RENCANA SHARING JAMKES “SUMBAR SAKATO” TAHUN 2016 Kondisi 10 Sept 2015

10
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

2. Capaian Pembangunan
Kesehatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) :
ANGKA HARAPAN HIDUP (Tahun)  Metode Baru
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN ANAK-ANAK

Sumber : SBDA, 2015


JUMLAH BAYI YANG DIIMUNISASI TAHUN 2014

Sumber SBDA Tahun 2015


Persentase Balita (0-59 Bulan) yang Pernah Diberi Imunisasi
menurut Jenis Kelamin dan Jenis Imunisasi, 2014
di Sumatera Barat

Persentase Balita (2-4 Tahun) yang Pernah Diberi ASI


Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Lamanya Diberi ASI, 2014
di Sumatera Barat

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 (BPS)


KASUS TINDAK PIDANA NARKOBA TAHUN 2010-2014

Sumber : Sumatera Barat  POLDA Sumbar


Sumber : Nasional  BNN & POLRI 2013
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

3. Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Tahun 2017
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

 Penyusunan RPJMD dan RKPD


RPJMD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2016-2021

Ranc. Awal Musrenbang


RPJMD RPJMD
RENCANA JANGKA Ranc. Ranc Akhir Perda
MENENGAH RPJMD RPJMD RPJMD

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des 2016

RENCANA TAHUNAN

RKPD KUA/PPAS APBD

BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat
19
RENCANA KERJA PENYUSUNAN RPJMD TAHUN 2016-2020

20
21
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

 RPJMD Provinsi Sumatera Barat


Tahun 2010-2015
MISI, AGENDA DAN PRIORITAS RPJMD
MISI 2010-2015
AGENDA PRIORITAS
1. Mewujudkan tata kehidupan 1. Peningkatan 1. Pengamalan Agama dan ABS-SBK
yg harmonis, agamais, Penerapan Ajaran Dalam Kehidupan Masyarakat
beradat, dan berbudaya Agama dan Budaya
berdasarkan falsafah ”Adat Daerah
Basandi Syarak, Syarak
Basandi Kitabullah”
2. Mewujudkan tata- 2. Perbaikan Tatakelola 2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
pemerintahan yang baik, Pemerintahan Daerah Dalam Pemerintahan
bersih & profesional
3. Mewujudkan sumberdaya 3. Peningkatan Kualitas 3. Peningkatan Pemerataan dan
manusia yang cerdas, Sumberdaya Manusia Kualitas Pendidikan
sehat, beriman, dan dan Pengembangan 4. Peningkatan Derajat
berkualitas tinggi; IPTEKS Kesehatan Masyarakat
4. Mewujudkan ekonomi 4. Pengembangan 5. Pengembangan Pertanian Berbasis
masyarakat yang tangguh, Kegiatan Ekonomi & Kawasan dan Komoditi Unggulan
produktif, berbasis Kesejahteraan 6. Pengembangan Industri Olahan,
kerakyatan, berdayasaing Masyarakat Perdagangan, Usaha Mikro Kecil
regional & global Menengah & Koperasi, dan Iklim
Investasi
7. Pengembangan Kawasan Wisata
Alam dan Budaya
8. Percepatan Penurunan Tingkat
Kemiskinan, Pengangguran dan
Daerah Tertinggal
5. Mewujudkan pembangunan 5. Perbaikan Kualitas 9. Pembangunan Infrastruktur
yang berkelanjutan dan Lingkungan Hidup Penunjang Ekonomi Rakyat
berwawasan lingkungan 10. Penanggula ngan Bencana Alam,
dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran
VISI VISI
Terwujudnya Masyarakat Sumatera Barat Madani yang Adil, Sejahtera, dan Bermartabat

MISI TUJUAN SASARAN


3. Mewujudkan 1. Terwujudnya sumberdaya 1. Meningkatnya angka partisipasi sekolah
sumberdaya manusia yang cerdas dan 2. Meningkatnya umur harapan hidup, dan
manusia yang sehat berkurangnya kematian bayi dan ibu
cerdas, sehat, melahirkan.
beriman dan 3. Menurunnya persentase gizi buruk
berkualitas tinggi 2. Terwujudnya pola 1. Meningkatnya kualifikasi guru
pendidikan berkarakter 2. Meningkatnya jumlah sekolah unggul
dan berkualitas dengan pendidikan berkarakter
3. Berkembangnya pendidikan bernuansa
surau
3.Terwujudnya lembaga 1. Berkembangnya lembaga pendidikan
pendidikan penghasil kejuruan dan kewirausahaan
wirausahawan yang 2. Meningkatnya jumlah wirausahawan yang
profesional profesional
4. Berkembangnya 1. Berkembangnya budaya dan minat baca
penerapan ilmu masyarakat
pengetahuan dan 2. Meningkatnya pengembangan dan
teknologi tepat guna penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

24
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM

Misi 3 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat,


beriman, dan berkualitas tinggi
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
1. Terwujudnya 1.Meningkatnya 1.Meningkatka 1. Meningkatkan 1. Gerakan Terpadu
sumberdaya umur harapan n pelayanan kesehatan ibu dan Peningkatan SDM
manusia hidup dan kesehatan anak 2. Obat dan Pembekalan
yang cerdas berkurangnya 2.Penurunan 2. Meningkatkan Kesehatan
dan sehat kematian bayi persentase kualitas sumberdaya
dan ibu 3. Perbaikan Gizi Masyarakat
prevalensi manusia pelayan
melahirkan gizi kurang kesehatan 4. Pembinaan Upaya
2.Menurunnya 3.Mengembang Kesehatan Masyarakat
3. Meningkatkan
persentase kan ketersediaan obat 5. Promosi Kesehatan dan
prevalensi gizi pelayanan dan perbekalan Pemberdayaan Masyarakat
kurang kesehatan kesehatan 6. Pengembangan Lingkungan
3.Meningkatnya terhadap 4. Meningkatkan Sehat
kualitas perempuan sarana dan 7. Pencegahan dan
kesehatan dan anak prasarana kesehatan Penanggulangan Penyakit
perempuan Menular/Tidak Menular
dan Anak 5. Meningkatkan
kualitas gizi 8. Pengadaan Sarana
masyarakat Prasarana Rumah sakit/RS.
6. Meiningkatkan Paru/ RS Jiwa/RS. Mata
pelayanan keluarga 9. Pengembangan
berencana Sumberdaya Kesehatan
25
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

 Sasaran Pembangunan Kesehatan


pada RPJMN Tahun 2015-2019
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

Kesehatan

27
9 AGENDA PEMBANGUNAN

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
28
Agenda 5 :
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA DAN
MASYARAKAT INDONESIA

1. Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana;


2. Pembangunan pendidikan khususnya pelaksanaan Program Indonesia
Pintar;
3. Pembangunan kesehatan khususnya pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
SASARAN :
(1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;
(2) Meningkatnya pengendalian penyakit;
(3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
(4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,
(5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
(6) Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan
4. Peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal melalui pelaksanaan Program
Indonesia Kerja. 29
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
NO INDIKATOR STATUS AWAL TARGET 2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346 306
(SP 2010)
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 24
(2012/2013)
c. Prevalensi kekurangan gizi ( underweight ) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17,0
d. Prevalensi stunting (pendek & sangat pendek) pd anak baduta (bawah dua tahun) 32,9 (2013) 28,0
(persen)
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50
c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4
f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2 (2013) 5,4
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu puskesmas yg tersertifikasi 0 (2014) 5.600
akreditasi
b. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi 10 (2014) 481
nasional
c. Persentase kab/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada 71,2 (2013) 95,0
bayi
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan
a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 (Okt 2014) Min 95
b. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 (2013) 5.600
c. Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis 25 (2013) 60
d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90,0
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan


Ibu, Anak,
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat melalui:
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar
yang Berkualitas
6. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan
yang Berkualitas
7. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu
Sumber Daya Manusia Kesehatan

31
AGENDA PEMBANGUNAN :
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN
KEHIDUPAN BERAGAMA
SUB BIDANG KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia


2. Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat
3. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
4. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang
Berkualitas
5. Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan
Obat dan Makanan
6. Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
7. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
8. Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, serta Sistem
Informasi Kesehatan
9. Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
10. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional
32
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

1. Meningkatkan pendanaan, melalui:


a. Peningkatan dukungan dana publik (pemerintah), termasuk peningkatan
peran dan tanggung jawab pemerintah daerah;
b. Peningkatan sumber dari tarif/pajak khusus ( earmarked); dan
c. Peningkatan peran dan dukungan masyarakat dan dunia usaha/swasta
melalui public private partnership (PPP) dan corporate social
responsibility (CSR).

2. Meningkatkan efektifitas pendanaan, melalui:


a. Pembagian peran dan kewenangan antara pemerintah pusat,
provinsi, dan kab/kota;
b. Peningkatan efisiensi dan efektivitas anggaran kesehatan melalui
peningkatan sinergi perencanaan pusat dan daerah, perencanaan
berbasis bukti (data kesehatan dan hasil evaluasi pembangunan), serta
pengelolaan anggaran kesehatan yang lebih fokus pada upaya
pencapaian prioritas nasional pembangunan kesehatan dan gizi
masyarakat; dan
c. Pengelolaan dan pengembangan dana alokasi khusus bidang kesehatan
untuk pemanfaatan yang lebih tepat sasaran. 33
KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

Kerangka Regulasi :

1. Karantina kesehatan, wabah penyakit menular, senjata biologis, farmasi,


pembagian urusan dan kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten kota dalam pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat;
2. Pelaksanaan dan pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional termasuk dalam
kepesertaan, pengelolaan, pembayaran penyedia layanan dan kesiapan
pelayanan kesehatan, serta pemantauan dan evaluasinya;
3. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan, termasuk jenis, sertifikasi,
kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan, serta pemenuhan tenaga
kesehatan di DTPK;
4. Penyusunan dan sinkronisasi peraturan sebagai turunan dari undang-undang
yang mengatur pembangunan kesehatan;
5. Penguatan peraturan perundangan yang terkait sistem kesehatan, rekam medis,
dan kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah; dan
6. Penyusunan kebijakan dan peraturan untuk mendorong terlaksananya public
private partnership (PPP) dan corporate social responsibility (CSR) dalam
pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat.

34
Kerangka Kelembagaan :

1. Sinkronisasi nomenklatur kelembagaan antara pusat dan daerah dalam


rangka peningkatan sinergitas kebijakan perencanaan, penganggaran, dan
pelaksanaan pembangunan kesehatan di pusat dan daerah dan
pengarusutamaan pembangunan berwawasan kesehatan;
2. Penguatan pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
termasuk melalui pengembangan riset operasi dan sistem pengumpulan
data untuk pemantauan dan evaluasi pembangunan, studi efektifitas, dan
pengembangan mekanisme penguatan sistem informasi menyeluruh dan
terpadu mulai dari fasilitas pelayanan, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat;
3. Penguatan kelembagaan balai pengawasan obat dan makanan, peningkatan
sinergi kelembagaan dalam penanganan program lintas sektor/lintas bidang
untuk pembangunan kesehatan termasuk pangan dan gizi dan
penanggulangan HIV/AIDS; dan
4. Pelembagaan penapisan teknologi kesehatan ( health technology
assesment/HTA) dan pertimbangan klinik ( clinical advisory).

35
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

 Draft RPJMD Provinsi Sumatera Barat


Tahun 2016-2021
VISI :
TERWUJUDNYA SUMATERA BARAT
YANG MADANI DAN SEJAHTERA

MISI :
1. Meningkatkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat,
dan berbudaya berdasarkan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak
Basandi Kitabullah
2. Meningkatkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional
3. Meningkatkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat,
beriman, berkarakter dan berkualitas tinggi
4. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang
tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan daerah
5. Meningkatkan infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan 37
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD 2010-2015 RPJMD 2016-2021
1. Pengamalan Agama dan ABS-SBK 1. Pembangunan Mental dan Pengamalan
Dalam Kehidupan Masyarakat Agama dan ABS-SBK Dalam Kehidupan
2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Masyarakat
Pemerintahan 2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Dalam Pemerintahan
Pendidikan 3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas
4. Peningkatan Derajat Kesehatan Pendidikan
Masyarakat 4. Peningkatan Derajat Kesehatan
5. Pengembangan Pertanian Berbasis Masyarakat
Kawasan dan Komoditi Unggulan 5. Kedaulatan pangan dan pengembangan
6. Pengembangan Industri Olahan, agribisnis
Perdagangan, Usaha Mikro Kecil
Menengah & Koperasi, dan Iklim 6. Pengembangan Pariwisata, Industri,
Investasi Perdagangan, Koperasi dan Investasi
7. Pengembangan Kawasan Wisata Alam 7. Pengembangan Kemaritiman &
dan Budaya Kelautan
8. Percepatan Penurunan Tingkat 8. Penurunan Tingkat kemiskinan,
Kemiskinan, Pengangguran dan Daerah Pengangguran, Daerah Tertinggal
Tertinggal 9. Pengembangan Energi dan
9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Pembangunan Infrastruktur
Ekonomi Rakyat 10.Pelesatarian Lingkungan Hidup dan
10. Penanggula ngan Bencana Alam, dan Penanggulangan Bencana Alam
Pelestarian Lingkungan Hidup 38
MISI 3: MENINGKATKAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG CERDAS, SEHAT,
BERIMAN, BERKARAKTER DAN BERKUALITAS TINGGI

PERMASALAHAN
Derajat kesehatan masyarakat antara lain ditandai
dengan peningkatan umur harapan hidup yang terus
meningkat menjadi 68,32 tahun namun masih perlu terus
ditingkatkan dengan minimal mencapai rata-rata Umur
Harapan Hidup sebesar 69,26 tahun

ISU STRATEGIS
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

39
CAPAIAN DAN PROYEKSI ANGKA HARAPAN HIDUP
PADA Draft RPJMD TAHUN 2016-2021
TUJUAN
 Mewujudkan Sumberdaya Manusia Yang Sehat
Kondisi
SASARAN INDIKATOR 2016 2021
Awal
(1) Meningkatkan 1. Angka harapan hidup (Tahun) 68,32 68,32 69,26
derajat kesehatan (2014)
masyarakat secara 2. Rumah Sakit Daerah Terakreditasi (%) NA NA 100
merata
3. Cakupan penduduk yang menjadi peserta
JKN Mandiri atau non Mandiri (%)
4. Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
(2) Meningkatnya 1. Total Fertility Rate (TFR) per Wanita Usia
Kualitas Subur (WUS) usia 15 - 49 tahun
Kependudukan, 2. CPR
Pembangunan 3. Unmet need (Kebutuhan Ber KB)
Keluarga dan 4. Kehamilan yang tidak diinginkan pada WUS
Keluarga Berencana 5. ASFR 15-19 Tahun
6. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
(3) Meningkatnya 1. Event olahraga yang dilaksanakan 1 1 -
kesadaran (PORDA, PORPROV) (jumlah)
masyarakat dalam 2. Peringkat Sumbar dalam PON dan Porwil
berolahraga (peringkat)
3. Klub olahraga (klub)
(4) Meningkatnya Peran Pemuda dalam proses pembangunan
kapasitas pemuda (Organisasi Kepemudaan yang aktif )
dan kepemimpinan
pemuda dalam
pembangunan 41
Lanjutan ….

SASARAN ARAH KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATOR


PROGRAM
Meningkatkan 1. Meningkatkan upaya 1. Pembinaan dan • Budaya hidup Sehat
derajat kesehatan promosi kesehatan & Pemasyarakatan masyarakat
masyarakat secara pemberdayaan Olahraga
masyarakat
merata 2. Peningkatan Sarana • Persentase Sarana dan
2. Penguatan gerakan
masyarakat lembaga dan Prasarana Prasana yg berstandar
pemerintah dengan Olahraga kejuaran
swasta, dan masyarakat 3. Pengembangan • Organisasi
madani Organisasi Pemuda kepemudaan yang aktif
3. Meningkatkan pelayanan dan Manajemen • Klub Olahraga yang
dasar dan rujukan yang
berkualitas Olahraga aktif
4. Akselarasi perbaikan gizi 4. Keluarga Berencana • Laju Pengendalian
masyarakat Penduduk
3. Penyediaan Regulasi & 5. Kesehatan Reproduksi • TFR pada WUS
peningkatan Komitmen Remaja
Pemerintah Daerah dlm 6. Promosi Kesehatan • AKI dan AKB
peningkatan pembiayaan
promotif dan preventif Ibu, Bayi dan Anak
4. Peningkatan kesehatan 7. Peningkatan • Penanganan terhadap
dan status gizi masyarakat penanggulangan kasus HIV/AIDS
5. Peningkatan pelayanan narkoba, PMS
kesehatan ibu dan anak termasuk HIV/ AIDS
yg lebih menitikberatkan 8. Obat dan Perbekalan • Ketersediaan Buffer
pelayanan kesehatan
promotif dan preventif Kesehatan Stock
42
Lanjutan ….

SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM


6. Peningkatancakupan 9. Upaya Kesehatan • Persentase Puskesmas
akses dan mutu pelayanan Masyarakat yang terakreditaso
kesehatan 10. Promosi Kesehatan dan • Persentase Capaian PHBS
7. Peningkatan akses dan Pemberdayaan
mutu paket pelayanan Masyarakat
kesehatan dan gizi dengan
fokus utama pada 1000 11.Perbaikan Gizi • Kasus Gizi Buruk dan
hari kehidupan manusia Masyarakat Kurang
8. Peningkatan upaya 12.Pengembangan • Kabupaten/kota yang
preventif dan promotif Lingkungan Sehat memenuhi syarat kualitas
termasuk pencegahan & lingkungan
pengendalian penyakit 13. Pencegahan dan • Kasus penyakit menular
menular terutama HIV dan Penanggulangan (TB, HIV, DBD)
TB Penyakit Menular/Tidak • Kasus Penyakit Tidak
9. Peningkatan mutu Menular Menular (Diabetes, Jantung,
kesehatan lingkungan Kolesterol dan Obesitas)
10.Peningkatan ketersediaan
dan keterjangkauan akses 14. Pengadaan, Peningkatan • Persentase kelengkapan
layanan kesehatan Sarana dan Prasarana alat kesehatan pada RS
11. Peningkatan ketersediaan, RS/ RS Jiwa/ RS Paru /
keterjangkauan, RS. Mata
pemeratan dan kualitas 15. Pemeliharaan Sarana • Kemantapan sarana dan
farmasi dan alat dan Prasarana RS/RS prasarana RS
kesehatan Jiwa/RS Paru -paru/RS
Mata

43
Lanjutan ….

SASARAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM


12. Peningkatan jumlah dan 16. Peningkatan Sumber • Rasio Dokter per penduduk
kualitas sumber daya Daya Kesehatan
kesehatan yang memiliki 17. Kebijakan dan • Sinergitas kebijakan
kompetensi dan Manajemen pembangunan kesehatan
terstandarisasi Pembangunan
13. Peningkatan kualitas Kesehatan
pelayanan & rehabilitasi
gangguan kesehatan 18. Peningkatan Pelayanan • Akreditasi Rumah Sakit
kejiwaan BLUD RSUD
14. Peningkatan pembiayaan
kesehatan
15. Menurunkan
ketidaktepatan sasaran
pemberian jaminan
kesehatan bagi
masyarakat miskin

44
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

4. Arah Kebijakan Pembangunan


Kesehatan Tahun 2017,
memperhatikan :
4A. Arahan Presiden Terkait Penyusunan RKP 2007
(Hasil Sidang Kabinet tgl 10 Feb 2016)

 TEMA RKP 2017:


“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk
Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan
Kesenjangan Antarwilayah”.
 Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di
setiap K/L yang dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya
diserahkan kepada Biro Perencanaan.
 Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan
berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
 Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money
follow function, tetapi money follow program prioritas. Tidak perlu
semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata.
 Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada
manfaatnya bagi rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya
membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya.
 Pendekatan secara holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial dalam
perencanaan pembangunan mampu mendukung pencapaian tujuan
pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga
Pelaksanaan
o Holistik-Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional, perlu
koordinasi multi Kementerian/Lembaga.
o Integratif: Pencapaian sasaran prioritas nasional perlu dilakukan secara
terintegrasi dari berbagai sektor pembangunan dan jenjang
pemerintahan.
o Spasial: Perlu sinkronisasi lokasi pembangunan untuk meningkatkan
manfaat dan daya ungkit pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat.
 Dalam pembahasan dengan Pemerintah Daerah akan dilakukan:
o Pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dari
program/kegiatan prioritas nasional (lokus kegiatan/proyek berikut
kesiapan yang diperlukan)
o Perkuatan DAK yang proposal based approach dengan lebih
meningkatkan keterkaitan alokasi DAK dengan pencapaian sasaran-
sasaran program/proyek prioritas nasional
o Pengenalan perencanaan berbasis sistem integrasi untuk Provinsi dan
Kabupaten/Kota
 Fokus anggaran hanya pada program-program yang sudah
terbukti manfaatnya. Program-program lain akan minimal
alokasinya.
 Pemantapan penyederhanaan nomenklatur, diperkuat dengan
pengujian pada setiap program/kegiatan:
o Apakah proyek ini perlu?
o Apakah proyek ini perlu sekarang?
o Apakah produksi dan tenaga kerja dalam negeri
dimanfaatkan
o sebesar-besarnya dalam proyek ini?
o Apakah proyek akan dapat lebih efisien?
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

4B. Kewenangan Provinsi


URUSAN PEMERINTAHAN MENURUT UU No.32/2004 dg UU No.23/2014
UU No.32 Tahun 2004 UU No.23 Tahun 2014
Urusan Wajib Urusan Wajib berkaitan Pelayanan Dasar dan Fungsi
1. Urusan Pendidikan Penunjang Bidang Pemerintahan
1. Pendidikan;
2. Urusan Kesehatan 2. Kesehatan;
3. Urusan Perencanaan Pembangunan 3 a. Perencanaan;
b. Statistik;
c. Penelitian dan pengembangan
4. Urusan Kependudukan & Catatan Sipil 4. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
5. Urusan Pemberdayaan Perempuan 5. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
6. Urusan Keluarga Berencana & Keluarga 6. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
Sejahtera
7. Urusan Sosial 7. Sosial.
8. Urusan Tenaga Kerja 8. Tenaga kerja
9. Urusan Kebudayaan 9. Kebudayaan dan Agama
10. Urusan Pemuda dan Olah Raga 10. Kepemudaan dan olah raga;
11. Urusan Kesatuan Bangsa & Politik dlm Negeri 11. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan
12. Urusan Pemerintahan Umum masyarakat;
13. Urusan Kepegawaian 12. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;
14. Urusan Pemberdayaan Masyarakat & Desa 13. Pemberdayaan masyarakat dan Desa, serta Kemiskinan,
PDT
15. Urusan Kearsipan 14. Perpustakaan; dan Kearsipan.
16. Urusan Perpustakaan
17. Urusan Komunikasi dan Informatika 15. Komunikasi dan informatika;
Urusan Pilihan : 16. Fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
1. Urusan Transmigrasi undangan , sep :Biro Hukum, Biro Organisasi, Inspektorat,
Setwan, Sekretariat Korpri, Badan Kesbangpol, Biro
Pemerintahan, 50
Urusan Pilihan :
KEWENANGAN PEMERINTAHAN
BERDASARKAN PP NO. 38 TAHUN 2007

BIDANG KESEHATAN
PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN DAERAH
SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
Pembiayaan Pengelolaan jaminan Pengelolaan/penyelenggaraan, Pengelolaan/penyelenggara
Kesehatan pemeliharaan bimbingan, pengendalian - an, jaminan pemeliharaan
Masyarakat kesehatan nasional jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi
kesehatan skala provinsi lokal
Ketersediaan, Penyediaan dan Penyediaan dan pengelolaan Penyediaan dan
Pemerataan, pengelolaan bufferstock obat provinsi, alat pengelolaan obat pelayanan
Mutu Obat dan bufferstock obat kesehatan, reagensia dan kesehatan dasar, alat
Keterjangkauan nasional, alat vaksin lainnya skala provinsi kesehatan, reagensia dan
Harga Obat kesehatan tertentu, vaksin skala
Serta reagensia tertentu dan kabupaten/kota.
Perbekalan vaksin tertentu skala
Kesehatan nasional.
Lanjutan…

PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH
DAERAH PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
Peningkatan Jumlah, Pengelolaan tenaga Penempatan tenaga Pemanfaatan tenaga
Mutu dan kesehatan strategis kesehatan strategis, kesehatan strategis
Penyebaran Tenaga pemindahan tenaga
Kesehatan tertentu antar kabupaten/
kota skala provinsi
Pemberdayaan Pengelolaan promosi Penyelenggaraan promosi Penyelenggaraan
Individu, Keluarga kesehatan skala kesehatan skala provinsi promosi kesehatan
dan Masyarakat nasional skala kabupaten/kota
Berperilaku Hidup
Sehat dan
Pengembangan
Upaya Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM)
Lampiran : UU No.23 Tahun 2014
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT
DAN DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA
1 2 3 4 5
1. Upaya a. Pengelolaan upaya kesehatan a. Pengelolaan UKP a. Pengelolaan UKP Daerah
Kesehatan perorangan (UKP) rujukan rujukan tingkat kab/kota dan rujukan
nasional/lintas Daerah provinsi. Daerah provinsi/lintas tingkat Daerah
b. Pengelolaan upaya Kesehatan Daerah kab/kota. kabupaten/kota.
masyarakat (UKM) nasional dan b. Pengelolaan UKM b. Pengelolaan UKM
rujukan nasional/lintas Daerah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota
provinsi. rujukan tingkat dan rujukan tingkat
c. Penyelenggaraan registrasi, Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota.
akreditasi, dan standardisasi Daerah c. Penerbitan izin rumah
fasilitas pelayanan kesehatan kabupaten/kota. sakit kelas C dan D dan
publik dan swasta. c. Penerbitan izin rumah fasilitas pelayanan
d. Penerbitan izin rumah sakit kelas A sakit kelas B dan kesehatan tingkat Daerah
dan fasilitas pelayanan kesehatan fasilitas pelayanan kab/kota.
Penanaman Modal Asing (PMA) kesehatan tingkat
serta fasilitas pelayanan kesehatan Daerah provinsi.
tingkat nasional.
2. Sumber Daya a. Penetapan standardisasi dan Perencanaan dan a. Penerbitan izin praktik
Manusia (SDM) registrasi tenaga kesehatan pengembangan SDM dan izin kerja tenaga
Kesehatan Indonesia, tenaga kesehatan warga kesehatan untuk UKM kesehatan.
negara asing (TK-WNA), serta dan UKP Daerah b. Perencanaan dan
penerbitan rekomendasi provinsi. pengembangan SDM
pengesahan rencana penggunaan kesehatan untuk UKM
tenaga kerja asing (RPTKA) & izin dan UKP Daerah
mempekerjakan tenaga asing kabupaten/kota.
(IMTA).
53
Lanjutan …
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA
1 2 3 4 5
2. Sumber Daya a. Penetapan standardisasi dan Perencanaan dan a. Penerbitan izin
Manusia (SDM) registrasi tenaga kesehatan pengembangan SDM praktik dan izin kerja
Kesehatan Indonesia, tenaga kesehatan kesehatan untuk UKM dan tenaga kesehatan.
warga negara asing (TK-WNA), UKP Daerah provinsi. b. Perencanaan dan
serta penerbitan rekomendasi pengembangan SDM
pengesahan rencana penggunaan kesehatan untuk UKM
tenaga kerja asing (RPTKA) dan dan UKP Daerah
izin mempekerjakan tenaga asing kabupaten/kota.
(IMTA).
b. Penetapan penempatan dokter
spesialis dan dokter gigi spesialis
bagi daerah yang tidak mampu
dan tidak diminati.
c. Penetapan standar kompetensi
teknis dan sertifikasi pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang
kesehatan.
d. Penetapan standar
pengembangan kapasitas SDM
kesehatan.
e. Perencanaan dan pengembangan
SDM kesehatan untuk UKM dan
UKP Nasional.
3. Sediaan Farmasi, a. Penyediaan obat, vaksin, alat a. Penerbitan pengakuan a. Penerbitan izin
Alat Kesehatan, kesehatan,dan suplemen pedagang besar farmasi apotek, toko obat,
dan Makanan kesehatan program nasional. (PBF) cabang dan cabang toko alat kesehatan
Minuman b. Pengawasan ketersediaan penyalur alat kesehatan dan optikal.
pemerataan, dan keterjangkauan (PAK) . b. Penerbitan izin
obat dan alat kesehatan. b. Penerbitan izin usaha usaha mikro obat
kecil obat tradisional tradisional (UMOT).
Lanjutan …
NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA
1 2 3 4 5
c. Pembinaan dan pengawasan c. Penerbitan sertifikat
industri, sarana produksi dan produksi alat kesehatan
sarana distribusi sediaan kelas 1 (satu) tertentu
farmasi, obat tradisional, alat dan PKRT kelas 1 (satu)
kesehatan dan perbekalan tertentu perusahaan
kesehatan rumah tangga rumah tangga.
(PKRT), bahan obat, bahan d. Penerbitan izin produksi
baku alam yang terkait dengan makanan dan minuman
kesehatan. pada industri rumah
d. Pengawasan pre-market obat, tangga.
obat tradisional, kosmetika, alat e. Pengawasan post-market
kesehatan, PKRT, dan makanan produk makanan
minuman. minuman industri rumah
e. Pengawasan post-market obat, tangga.
obat tradisional, kosmetika, alat
kesehatan, PKRT, dan
makanan minuman.
4. Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat bidang Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat
Masyarakat Bidang kesehatan melalui tokoh nasional masyarakat bidang bidang kesehatan melalui
Kesehatan dan Internasional, kelompok kesehatan melalui tokoh tokoh kabupaten/kota,
masyarakat, organisasi swadaya provinsi, kelompok kelompok masyarakat,
masyarakat serta masyarakat, organisasi organisasi swadaya
dunia usaha tingkat nasional dan swadaya masyarakat dan masyarakat dan dunia
internasional. dunia usaha tingkat usaha tingkat kab/kota.
provinsi.

55
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

4C. Draft RPJMD Tahun 2016-2021


 Target Indikator Program

4D. Entry Program/Kegiatan


 Tgl 22-23 Maret 2016
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

4E. Perkembangan Alokasi Dana


Pembangunan Kesehatan
ANATOMI BELANJA APBD 1.DAK (DANA ALOKASI KHUSUS)
2.DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU
3.DANA OTSUS (UNTUK PROGRAM )
4.DANA BOS
5.DID (DANA INSENTIF DAERAH )
1. BELANJA YANG 6.DANA PENYESUAIAN (TUNJ. FUNGSIONAL, TBHN PENGHASILAN)
DIARAHKAN (EARMARK) 7.BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHSUSUS DARI PUSAT

1.BELANJA PEGAWAI
2.BELANJA BUNGA
2. BELANJA YANG
3.KEGIATAN DPA-L
BERSIFAT
4.DUKUNGAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL ( DANA PENDAMPING
MENGIKAT/WAJIB DAK)

1. BELANJA FUNGSI PENDIDIKAN (20%)


2. BELANJA URUSAN KESEHATAN (10%)
3. BELANJA YANG 3. ALOKASI DANA DESA (ADD) 10% DARI DANA PERIMBANGAN
DITENTU KAN %-NYA 4. DBH PAJAK KEPADA KAB/KOTA
SESUAI UU 5. BANTUAN PARPOL
6. INSENTIF PEMUNGATAN PAJAK
7. BELANJA MODAL

4. BELANJA 1.26 URUSAN WAJIB (DILUAR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN)


PEMENUHAN URUSAN
2.8 URUSAN PILIHAN
SESUAI SPM
1. BELANJA HIBAH
2. BELANJA BANTUAN SOSIAL
3. BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA
5. BELANJA LAIN-LAIN KAB/KOTA/NAG
4. BELANJA TIDAK TERDUGA
5. BELANJA SUBSIDI
PERSANDINGAN REALISASI APBD TAHUN 2015
MENURUT URUSAN PEMBANGUNAN
ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2012-2015
URUSAN KESEHATAN
PERSENTASE APBD PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2015 MENURUT URUSAN

Urusan Kesehatan
ALOKASI RAPBD DINAS KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016
No PROGRAM Dana (Rp) %
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 6.774.322.408,00 5,57
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.032.627.050,00 2,49
3 Peningkatan Disiplin Aparatur 242.890.000,00 0,20
4 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 47.750.000,00 0,04
5 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian 572.953.000,00 0,47
Kinerja dan Keuangan
6 Obat dan Perbekalan Kesehatan 5.925.171.132,00 4,87
7 Upaya Kesehatan Masyarakat 73.737.330.040,00 60,61
8 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1.727.159.475,00 1,42
9 Perbaikan Gizi Masyarakat 1.103.284.600,00 0,91
10 Pengembangan Lingkungan Sehat 530.264.200,00 0,44
11 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular/Tidak 2.578.878.360,00 2,12
Menular
12 Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah 21.933.353.950,00 18,03
Sakit / Rumah Sakit Jiwa / RS. Paru / RS. Mata
13 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah 306.500.000,00 0,25
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
14 Peningkatan Sumber Daya Kesehatan 2.381.701.885,00 1,96
15 Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 764.771.100,00 0,63
Total 121.658.957.200,0 100,00
Alur Perencanaan & Penganggaran

RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman RINCIAN


RKA - KL
KL KL APBN

Pusat
Pemerintah
Pedoman

diacu
RPJP Pedoman dijabarkan Pedoman
RPJM RKP RAPBN APBN
NASIONAL NASIONALdiperhatikan
diacu

Diserasikan melalui MUSRENBANG

Pedoman dijabarkan
Pedoman KUA Pedoman
RPJP RPJM RAPBD APBD
RKPD
DAERAH DAERAH PPAS

Daerah
Pemerintah
Pedoman

Pedoman RKA
RENSTRA Pedoman RENJA PENJABARAN
SKPD SKPD APBD
SKPD
Masukan
Masukan

Pra-RKA
SKPD

Hasil Hasil
Litbang Litbang

PERENCANAAN (UU SPPN) PENGANGGARAN (UU KN)


63
BAPPEDA Provinsi
Sumatera Barat

Terima Kasih

64

Anda mungkin juga menyukai