Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KESEHATAN GIZI

“Metode Pembelajaran”

Dosen Pembimbing:

Dini Junita S.Gz

Disusun Oleh:

Nama : FUSVI SINTIA DEWI

NPM : 2016 31 022

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM

JAMBI

TAHUN AKADEMIK

2019
JENIS-JENIS METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan teratur yang
dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada siswa/i. Dengan adanya cara ini
maka diharapkan proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu,
pendidik harus bisa mempelajari metode pembelajaran.

Metode pembelajaran memiliki beberapa jenis atau model dengan cara penyampaian
dan bentuk yang tidak sama. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis dari metode
pembelajaran:

1. Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah metode pembelajaran yang penyampaian informasi


pembelajaran kepada siswa/i yang dilakukan dengan cara lisan. Metode ini sangat cocok
diterapkan di tempat pembelajaran yaitu dengan jumlah pendengar yang cukup besar.
Metode ceramah bisa aplikasikan di dalam kelas atau di dalam gedung dengan
jumlah siswa/i yang cukup banyak. Dengan menggunakan metode ini, seorang pengajar
akan lebih mudah menjelaskan materi-materinya. Bahkan proses pembelajaran akan
berjalan dengan efektif.
Tujuan dari metode pembelajaran ceramah ini adalah bisa membantu murid untuk
belajar tanpa harus memiliki buku pembelajaran.

a) Kelebihan Metode Ceramah


1) Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan pelajaran yang sebanyak-
banyaknya.
2) Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokan murid-
murid seperti pada metode lain.
3) Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah walaupun jumlah murid cukup
besar.
4) Apabilah penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat, kreasi yang
konstruktif, yang menerangkan para murid untuk melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan.
5) Metode ini lebih fleksibel dalam arti jika waktu terbatas bahan dapat dipersingkat
dengan mengambil garis besarnya saja, sebaliknya jika waktu yang disediakan
banyak bahan yang diberikan dapat diperluas dan mendalam.
6) Guru/penceramah dapat menguasai seluruh arah pembicara mencapai tujuan yang
diinginkannya.
b) Kelemahan Metode Ceramah
1) Guru sukar mengetahui sampai dimana batas kemampuan para murid dalam
memahami bahan-bahan yang telah dibicarakan.
2) Tidak jarang guru/penceramah terlalu mengejar target sejumlah bahan yang
banyak, sehingga pelaksanaannya lebih bersifat pemompaan.
3) Para murid lebih cenderung bersifat pasif dan menganggap segala yang
diceramahkan itu benar sehingga dengan demikian bentuk pelajaran menjadi
verbalisme.
4) Mungkin sekali para murid kurang tepat dalam mengambil kesimpulan sehinga
berlainan dari apa yang dimaksud oleh guru.
5) Apabila guru/penceramah tidak memperhatikan segi-segi psikologis dan didaktis,
pembicara dapat melantur dan bertele-tele sehingga membosankan bagi para
murid. Atau dapat pula inti ceramah menjadi kabur karena terlalu banyak humor
dalam membangkitkan minat dan perhatian anak yang terlalu berlebih-lebihan.

c) Contoh Aplikasi Metode Ceramah


Sebelum melakukan proses pembelajaran dosen/guru melakukan persiapan
yang dimaksud disini adalah menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan
pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu,
guru memperbanyak bahan ajaran untuk membantu mereka memahami pelajaran yang
akan disajikan. Kemudian dosen/guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan
pokok-pokok masalah. Pada proses penyajian materi sudah selesai dilakukan maka
dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok
masalah.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan sebuah metode pembelajaran yang berkaitan dengan


pemecahan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang. Metode yang satu ini
sangat cocok diterapkan pada kelompok yang berjumlah tidak terlalu banyak. Dalam
praktiknya metode diskusi ini lebih mengutamakan interaksi yang terjadi antar
individu. Serta untuk merangsang daya pikir pada setiap peserta diskusi.
Macam-macam Diskusi:
 Diskusi Formal
Diskusi formal dapat ditemukan di berbagai lembaga. Misalnya saja di
pemerintah dan semi pemerintah. Dalam diskusi yang satu ini dibutuhkan adanya
ketua sebagai pengatur jalannya diskusi. Serta seorang penulis atau notulen untuk
mencatat setiap apa yang terjadi di dalam proses diskusi.

 Diskusi non-Formal
Dalam diskusi non-formal aturan tidak seketat seperti yang ada pada jenis
diskusi formal. Karena, diskusi ini tidak bersifat formal atau resmi. Contoh yang
paling sederhana dalam diskusi non formal ini adalah diskusi yang berlangsung di
dalam keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk berbicara sesuai
kapasitasnya.

 Diskusi Panel
Metode diskusi panel terdapat dua jenis anggota diskusi, yaitu anggota aktif
dan tidak aktif. Bagi anggota aktif mereka akan ikut terlibat di dalam forum diskusi.
Sebaliknya anggota yang tidak aktif, mereka tidak akan melibatkan diri di dalam
diskusi lebih sederhananya hanya sekadar menjadi pendengar. Para anggota tidak
aktif adalah bagian dari beberapa kelompok yang saat itu menjadi anggota aktif atas
nama kelompok mereka.

 Diskusi Symposium
Metode diskusi symposium hampir mirip dengan diskusi formal, hanya saja
diskusi ini dalam penyampaian pendapat dilakukan oleh beberapa orang penaasaran.
Setiap anggota yang menjadi penasaran akan menyampaikan ke depan banyak orang
secara bergantian.

 LectureDiscussion
Metode diskusi ini tidak jauh beda dengan diskusi ceramah. Dalam praktiknya
diskusi ini bertujuan untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Misalnya saja
seorang guru memberikan masalah kepada beberapa kelompok muridnya untuk
didiskusikan kemudian guru memberikan sedikit pengarahan untuk
memecahkannya. Setiap kelompok akan mendiskusikannya dengan anggota
kelompoknya dan hasil diskusi dilaporkan kepada guru.

a) Kelebihan Metode Diskusi


1) Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan
terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3) Memperluas wawasan
4) Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan
b) Kelemahan Metode Diskusi
1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2) Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang
panjang.
3) Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri.

c) Contoh Aplikasi Metode Diskusi


Guru/dosen mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. Kemudian para siswa
membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua,
sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya dengan
bimbingan guru/dosen.
Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru
berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban,
serta memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif
dan diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis
apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan
ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan
atau penjelasan terhadap laporan tersebut. Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi,
sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode dengan menggunakan benda, alat, ataupun


bahan-bahan informasi yang dapat memberikan gambaran yang nyata. Selain itu, untuk
memperjelas informasi juga bisa dengan bentuk praktikum mengenai materi yang
disampaikan. Penggunaan benda atau alat bisa memudahkan setiap murid memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru.
Metode demonstrasi ialah suatu metode mengajar yang dilakukan guru atau
seseorang lainnya dengan memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses atau
suatu cara melakukan sesuatu. Metode demonstrasi untuk mengetahui bagaimana
prosesnya, terdiri dari unsur apa, bagaimana hal itu dilakukan.
a) Kelebihan Metode Demonstrasi
1) Dengan metode demonstrasi para murid dapat menghayati sepenuh hati mengenai
pelajaran yang diberikan.
2) Perhatian anak dapat terpusat pada hal-hal penting yang didemonstrasikan.
3) Mengurangi kesalahan-kesalahan dalam mengambil kesimpulan dari apa yang
diterangkan guru secara lisan atau apa yang dipelajari dalam buku, karena murid
memperoleh gambaran melaui pengamatan langsung terhadap suatu proses.
4) Masalah-masalah yang mungkin timbul dalam hati anak-anak dapat langsung
terjawab.

b) Kelemahan Metode Demonstrasi


1) Apabila sarana peralatan kurang memadai, tidak sesuai dengan kebutuhan atau
tidak bisa diamati dengan jelas oleh para murid, maka metode ini kurang efektif.
2) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.

c) Contoh Aplikasi Metode Demonstrasi


Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan.
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan
dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa
ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan
demonstrasi.

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi.


a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk
berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki
sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memperhatikan reaksi seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut
sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi.


Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri
dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk
meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain
memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi
bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
4. Metode Latihan

Menurut Roestiyah (2001), metode latihan adalah suatu cara mengajar dimana
siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Menurut Sagala (2003) Metode latihan (drill) atau metode training merupakan
suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, selain
itu sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan
keterampilan.

a) Kelebihan Metode latihan


1) Membiasakan siswa bekerjasama menurut paham demokrasi, memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan
bertanggung jawab.
2) Kesadaran akan adanya kelompok menimbulkan rasa kompetitip yang sehat,
sehingga membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.
3) Guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid secara individual cukup
dengan memperhatikan kelompok saja atau ketua-ketua kelompoknya.
4) Melatih ketua kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan
membiasakan anggota-anggotanya untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai
warga yang patuh pada aturan.

b) Kelemahan Metode Latihan


1) Sulit untuk membuat kelompok yang homogen, baik intelegensi, bakat dan minat
atau daerah tempat tinggal.
2) Murid-murid yang oleh guru telah dianggap homogen, sering tidak merasa cocok
dengan anggota kelompoknya itu.
3) Pengetahuan guru tentang pengelompokkan itu kadang-kadang masih belum
mencukupi.

c) Contoh Aplikasi Metode Latihan


1. Siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan secara teori, sesuai dengan
bahan ajaran yang akan diterapkan dengan metode pembelajaran drill.
2. Guru memberikan contoh latihan soal sebelum diberikannya latihan tentang
materi pembelajaran yang telah diberikan.
3. Guru memberikan latihan soal-soal tentang materi yang telah diberikan,
kemudian dilakukan oleh siswa, dengan bimbingan guru.
4. Guru mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan latihan yang
dilakukan oleh siswa.
5. Siswa diharuskan mengulang kembali latihan untuk mencapai gerakan otomatis
yang benar.
6. Pengulangan yang ketiga kalinya atau terakhir, guru melakukan evaluasi hasil
belajar siswa, dengan lembar tes. Evaluasi dilakukan pada saat melakukan
kegiatan yang ketiga kalinya.

5. Metode Tanya - Jawab

Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetpi dapat pula dari siswa kepada
guru. Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses
pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.

a) Kelebihan Metode Tanya – Jawab


1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu
siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengebangkan daya piker, termasuk daya
ingatan.
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.

b) Kelemahan Metode Tanya – Jawab


1) Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendororng siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan
mudah dipahami siswa.
3) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menajawab
pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
c) Contoh Aplikasi Metode Tanya – Jawab
Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjelaskan. Dalam proses
tanya jawab, terjadilah interaksi dua arah. Guru yang demokratis tidak akan
menjawabnya sendiri, tetapi akan melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa
atau kelompok lainnya tanpa merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab
pertanyaan itu. Dengan metode tanya jawab tidak hanya terjadi interaksi dua arah
tetapi juga banyak arah. Ketika anak menanyakan tentang bilangan prima, sebagai
misal, guru yang demokratis tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu
definisi bilangan prima, dan kemudian memberikan contoh bilangan prima.

Anda mungkin juga menyukai