Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

Berdasarkan data CDC tahun 2000 sekitar 1 juta orang di Amerika Serikat
mengalami gangguan penglihatan akibat trauma. 75% dari kelompok tersebut
buta pada satu mata, dan sekitar 50.000 menderita cedera serius yang mengancam pe
nglihatan setiap tahunnya. Setiap hari lebih dari 2000 pekerja di amerika Serikat
menerima pengobatan medis karena trauma mata pada saat bekerja. Lebih dari
800.000 kasus trauma mata yang berhubungan dengan pekerjaan terjadi setiap
tahunnya. Dibandingkan dengan wanita, laki-laki memiliki rasio terkena trauma mata
4 kali lebih besar.
Dari data WHO tahun 1998 trauma okular berakibat kebutaan unilateral
sebanyak 19 juta orang, 2,3 juta mengalami penurunan visus bilateral, dan1,6 juta
mengalami kebutaan bilateral akibat cedera mata. Sebagian besar (84%) merupakan
trauma kimia. Rasio frekuensi bervariasi trauma asam:basa antara 1:1sampai 1:4.
Secara international, 80% dari trauma kimiawi dikarenakan oleh pajanan karena
pekerjaan. Menurut United States Eye Injury Registry (USEIR), frekuensi diAmerika
Serikat mencapai 16 % dan meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan di
rumah. Lebih banyak pada laki-laki (93 %) dengan umur rata-rata 31 tahun
(Randleman, 2009).
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang
menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus kegawatdaruratan mata
. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan
bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga dan alat pekerja sering menimbulkan
perlukaan atau trauma mata. (Sidharta, 2008 )
Trauma bahan kimia, trauma mekanik dan infeksi dapat terjadi pada
kecelakaan maupun kelalaian yang terjadi dalam laboratorium, industri, pekerjaan
yang memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian dan paparan bahan kimia dari alat-
alat rumah tangga. Setiap trauma ataupun infeksi mata memerlukan tindakan segera
yang bertujuan untuk menghindari komplikasi pada kebutaan (Sidharta, 2008)

Anda mungkin juga menyukai