Anda di halaman 1dari 10

RESUME

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN MANAJEMEN BENCANA

KEDARURATAN HIPERTENSI

Dosen : Ns. Brinovrika , M.Kep

Oleh

Kelompok 6 :

1. Tirah

2. Uli Hartati BR Hutapea

AKADEMI KEPERAWATAN JAMBI

YAYASAN TELANAI BHAKTI

TAHUN AJARAN 2017-2018

1
KEDARURATAN HIPERTENSI

1. DEFENISI

Hipertensi Emergency merupakan suatu kejadian kgawatan di bidang nefrologi

yang merupakan situasi dengan spectrum kegawatan yang bervariasi .

Hipertensi Emergency adalah suatu keadaan dimana diperlukan penurunan

tekanan darah segera dalam 1 jam dengan menggunakan obat antihipertensi parenteral

untuk mengatasi kerusakan target organ , pada umumnya tekanan darah >180/120mmHg

yang disertai kerusakan atau ancaman kerusakan dibidang neourologi, jantung, mata, dan

ginjal.

2. ETIOLOGI

Penyebab hipertensi juga dapat diklasifikasikan Tidak ada penyebab pasti tekanan

darah tinggi, tekanan darah tinggi cenderung berkembang secara bertahap selama

bertahun-tahun

Namun ada beberapa penyebab kemungkinan seseorang dapat mengalami kedaruratan

hipertensi , diantaranya

a. Penggunaan obat-obat antihipertensi seperti hiperaktivitas autonomy , obat-obat

penyakit kolagen-vaskuler yang tidak teratur

b. Cedera kepala

c. Glomerulonephritis akut

d. Neoplasia seperti pheokromasitoma

e. Preeklapmsia dan eclampsia

f. Perdarahan intra serebral

g. Anemia hemolitik mikro angiopati

3. MANIFESTASI KLINIS

Hipertensi harus segera diatasi atau jika tidak akan menimbulkan gejala sampai

penyakitnya menjadi parah. Tanda gejalan dari hipertensi ini seringkali ditemukan

sewaktu dilakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, diantaranya

a. Sakit kepala, terlihat bila telah parah, pagi hari sangat berat dan kemudian membaik

b. Pusing, jantung berdebar, pandangan kabur, mimisan

2
c. Air seni berdarah, urat nadi saluran kencing terganggu, dan pembengkakan nadi

lambung

d. Tekanan darah tidak turun pada pengukuran dari keadaan tidur ke berdiri

e. Perubahan pada status mental seperti pada ensefalopati, stroke, gagal jantung, dan

serangan jantung

f. Sesak nafas dan gelisah

4. PATOFISIOLOGI

Kegagalan autoregulasi normal dan kenaikan risitensi vaskuler sistemik ( SVR )

tiba-tiba biasanya awal dalam proses penyakit. Peningkatan SVR diperkirakan terjadi dari

pelepasan vasokonstriksi humoral dari dinding pembuluh darah yang mengalami stress.

Ketika tekanan meningkat dalam pembuluh darah akan memicu siklus kerusakan endotel

mulai dari aktivas local factor pembekuan intravascular, nekrosis fibrinoid pembuluh

darah keci, dan pelepasan lebih banyak vasokonstriktor. Jika proses ini tidak berhenti ,

siklus dari cedera vascular lebih lanjut, iskemia jaringan , dan disfungsi autoregulatori

terjadi .

Pasien dengan hipertensi biasanya mengalami peningkatan curah jantung, atau

peningkatan resistensi vascular sistemik. Tekanan vascular dapat meningkat karena

stimulasi adrenoseptor meningkat. System saraf otonom juga memegang peranan penting

dalam mengendalikan tekanan darah. Pada pasien hipertensi , ditemukan peningkatan

pelepasan dan sensitivitas perifer yang meningkat terhadap norepinephrine. Selain itu,

ada peningkatan responsive terhadap rangsangan stress

5. KLASIFIKASI

a. Hipertensi Emergenci adalah suatu keadaa dimana diperlukan penurunan tekanan

darah segera dalam 1 jam dengan menggunakan obat antihipertensi perenteral untuk

mengatasi kerusakan target organ, pada umumnya tekanan darah >180/2mmHg yang

disertai kerusakan atau ancaman kerusakan bidang neourologi,jantung, mata, dan

ginjal

b. Hipertensi Urgensi adalah suatu keadaan yang ditandai naiknya tekanan darah secara

mendadak tanpa disertai gejala yang berat atau tanpa kerusakan target organ.

Umumnya diperlukan waktu intervensi dalam satuan jam sampai dengan 1 hari

dengan menggunakan obat antihipertensi oral

3
c. Hipertensi Primer ( Essensial ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebab nya

d. Hipertensi Sekundeer yaitu hipertensi yang memiliki penyebab spesifik dan

merupakan komplikasi dari masalah lain.

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan yaitu :

NO KATEGORI SISTOLIK( mmHg ) DIASTOLIK( mmHg )


1 Optimal <120 <80
2 Normal 120 – 129 80 -84
3 High Hipertensi 130 – 139 85 – 89
4 Hipertensi Grade 1 ( Ringan ) 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Grade 2 ( Sedang ) 160 – 179 100 – 109
Hipertensi Grade 3 ( Berat ) 180 – 209 109 – 119
Hipertensi Grade 4 ( Sangat Berat ) >210 >120

6. PENATALAKSANAAN
a. Medis

 Penderita dapat mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur


 Penderita juga dapat melakukan diet pola makan
 Melakukan perubahan gaya hisup
b. Non Medis
 Menjalankan terapi dari jus segar
 Olahraga
 Penderita dapat mengkonsumsi obat tradisional herbal utama seperti bawang
putih, sirsak, labu siam , daun dewa , buah oyong, dan masih banyak lagi .

7. ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

a. Identitas

 Pasien, meliputi : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Alamat, Pendidikan, Agama,

Bangsa.

 Penanggung Jawab : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Alamat, Pendidikan,

Agama, Bangsa dan hubungan dengan pasien.

b. Pengkajian Primer

1) Airway

Kaji :

 Bersihan jalan nafas

 Adanya/ tidaknya jalan nafas ·

 Distres pernafasan

 Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring

4
2) Breathing

Kaji : ·

 Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada ·

Suara nafas melalui hidung atau mulut ·

 Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas

3) Circulation

Kaji : ·

 Denyut nadi karotis ·

 Tekanan darah ·

 Warna kulit, kelembapan kulit ·

 Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal

4) Disability

Kaji : ·

 Tingkat kesadaran ·

 Gerakan ekstremitas ·

 GCS ( Glasgow Coma Scale ) ·

 Ukuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya

5) Eksposure

Kaji : ·

 Tanda-tanda trauma yang ada. ( Muslicha : 45-46 )

c. Dasar Data Pengkajian

1) Aktivitas/istirahat

Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton

Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, Takipnea

2) Sirkulasi

Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit

serebrovaskuler

Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu

dingin

3) Integritas Ego

5
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, Factor stress

multipel

Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan

yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara

4) Eliminasi

Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu

5) Makanan/Cairan

Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,

lemak dan kolesterol

Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema

6) Neurosensori

Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,

gangguan penglihatan, episode epistaksis

Tanda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal

optic

7) Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat,

nyeri abdomen

8) Pernapasan

Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea

nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok

Tanda : distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas

tambahan, sianosis

9) Keamanan

Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan

Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi postura

10) Pembelajaran/Penyuluhan

Gejala : factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM ,

penyakit ginjal Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormone.

6
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi,
iskemia miokard
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskiler serebral dan iskemia
3. Resiko Cidera
4. Gangguan perfusi jaringaan b.d penurunan O2 di otak

C. INTERVENSI

N DIAGNOSA TUJUAN DAN NIC RASIONAL


O KEPERAWATAN KRITERIA
1 Penurunan NOC : 1. Evaluasi adanya 1. Peningkatan rasa
curah jantung 1. Circulation nyeri dada nyeri akan
b.d peningkatan Status 2. Monitor status membuat keadaan
afterload, 2. Vital Sign kardiovaskular pasien semakin
vasokonstriksi, Status 3. Atur periode berbahaya
hipertrofi, Kriteria Hasil latihan dan 2. Peningkatan
iskemia 1. Tanda vital istirahat untuk diperlukan untuk
miokard dalam menghindari mengkaji system
rentang kelelahan kardiovaskular
normal 4. Monitor TTV 3. Istirahat yang
2. Dapat 5. Monitor pola cukup dapat
mentoleransi pernafasan menghindari dari
aktivitas abnormal kelebihan kerja
3. Tidak ada 6. Monitor kualitas jantung
edema paru dari nadi 4. Pemantauan TTV
4. Tidak ada merupakan salah
Penurunan satu tindakan yang
kesadaran mempengaruhi
2 Nyeri akut b.d NOC : 1. Lakukan 1. Pemantauan nyeri
peningkatan 1. Pain Level pengkajian dapat dilihat dari
tekanan 2. Pain Control nyeri secara skala nyeri atau
vaskiler 3. Comfort kompherensif instensitas nyeri
serebral dan Level 2. Observasi reaksi 2. Mampu
iskemia Kriteria Hasil nonverbal dari mengetahui
1. Mampu ketidaknyaman penyebab nyeri
mengontrol an 3. Ciptakan
nyeri 3. Kontrol lingkungan yang
2. Melaporkan lingkungan yang aman
bahwa nyeri dapat 4. Lakukan istrihat
berkurang memengaruhi yang cukup
dengan nyeri
menggunaka 4. Berikan
n analgetik untuk
manajemen mengurangi
nyeri nyeri
3. Mampu 5. Tingkatkan
menenali istirahat
nyeri
4. Menyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang
3 Resiko Cidera NOC : 1. Sediakan 1. Lingkungan yang
Risk Control lingkungan yang kondusif dapat
Kriteria Hasil aman untuk mempengaruhi
1. Klien bebas pasien status kesehatan
dari cidera 2. Pasang side rail 2. Pengamanan dapat
2. Mampu di tempat tidur dilakukan di tempa
memodifikas 3. Pindahkan tidur untuk
i gaya hidup barang-barang menghindari resiko
untuk yang dapat yang mungkin

7
mencegah membahayakan terjadi
injury 3. Simpan barang-
3. Mampu barang yang dapat
mengenali menyebabkan
status resiko
kesehatan
4 Gangguan NOC 1. Pantau TTV tiap 1. Peningkatan
perfusi Gangguan perfusi jam dan catat tekanan darah
jaringaan b.d jaringan dapat hasilnya sistemik yang
penurunan O2 diatasi 2. Kaji respon diikuti dengan
di otak Kriteria Hasil motorik penurunan
1. Fungsi terhadap tekanan darah
sensori dan perintah. diastolik
motorik 3. Pantau status merupakan tanda
membaik · neurologis peningkatan TIK.
2. Mampu secara teratur Napas tidak teratur
mempertaha 4. Dorong latihan menunjukkan
nkan tingkat kaki aktif/ pasif adanya
5. Pantau peningkatan
pemasukan dan 2. Mampu
pengeluaran mengetahui tingkat
haluaran urin respon motorik
pasien
3. Mencegah/menuru
nkan atelectasis
4. Menurunkan statis
vena

D. IMPLEMENTASI

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1 Penurunan curah jantung 1. Mengevaluasi adanya nyeri dada
b.d peningkatan 2. Memonitor status kardiovaskular
afterload, vasokonstriksi, 3. Mengatur periode latihan dan istirahat
hipertrofi, iskemia 4. untuk menghindari kelelahan
miokard 5. Memonitor TTV
6. Memonitor pola pernafasan abnormal
7. Memonitor kualitas dari nadi
2 Nyeri akut b.d 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
peningkatan tekanan kompherensif
vaskiler serebral dan 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
iskemia ketidaknyamanan
3. Mengontrol lingkungan yang dapat
memengaruhi nyeri
4. Memberikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
5. Meningkatkan istirahat
3 Resiko Cidera 1. Menyediakan lingkungan yang aman
untuk pasien
2. Memasang side rail di tempat tidur
3. Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan

4 Gangguan perfusi 1. Memantau TTV tiap jam dan catat hasilnya


jaringaan b.d penurunan 2. Mengkaji respon motorik terhadap
O2 di otak perintah.
3. Memantau status neurologis secara
teratur
4. Mendorong latihan kaki aktif/ pasif
5. Memantau pemasukan dan pengeluaran
haluaran urin

8
E. EVALUASI
1. Tidak ada nyeri / nyeri terkontrol
2. Kecepatan / irama jantungbmampu mempertahankan dengan adekuat
3. Diharapkan klien dapat mengatasi rasa nyeri
4. Diharapkan klien dapat memaksimalkan waktu untuk istirahat
5. Diharapkan klien mampu menguasai penyakit serta cara penanggulangannya

9
DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda dan Hardhi Kusuma. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis
dan NANDA NIC-NOC. 2015

Sugeng Jitowiyono. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Hematologi.
2018

Sriana Aziz. Penyembuhan Penyakit Kolestrerol, Hipertensi, dan Jantung. 2011

E-Jourmal Risa Herliati. Krisis Hipertensi

Jurnal Jodi S Loekman. Patogonesis dan Managemen Hipertensi Emergensi. 2016

10

Anda mungkin juga menyukai