Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MKMI, Desember 2013, hal 221-229

DIMENSI MUTU PELAYANAN PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH KAREL SADSUITUBUN LANGGUR
KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Service Quality Dimensions in the Inpatient Unit of Karel Sadsuitubun Lang-


gur Regional Public Hospital, Southeast Maluku Regency

Levina. S Kelmanutu
Puskesmas Un Kota Tual
(kelmanutuelvin@yahoo.com)

ABSTRAK
Masih banyak keluhan pasien yang disampaikan, yaitu pasien mengeluhkan tentang ketepatan waktu dalam
pemeriksaan rutin, perawat sering mengacuhkan pasien yang datang, juga keluhan yang disampaikan adalah
faktor fasilitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mutu pelayanan kesehatan. Metode penelitian ini
adalah observasional deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Karel Sadsuitubun Langgur. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menggunakan rawat inap
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari–Februari tahun 2013, dengan besar
sampel 80 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden RSUD Karel Sadsuitubun Langgur menyatakan
cukup baik terhadap ketepatan waktu (98,7%), informasi (85,0%), dan hubungan antar manusia (95,0%). Berbeda
halnya dengan kenyamanan (65,0%), sebagian besar responden menyatakan kurang nyaman. Secara keseluruhan
persepsi responden terhadap mutu pelayanan pada RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Teng-
gara 51,3% menyatakan cukup baik dan 48,7% menyatakan kurang baik. Kesimpulannya adalah mutu pelayanan
pada unit rawat inap cukup baik.
Kata kunci : Mutu pelayanan, ketepatan waktu, kenyamanan

ABSTRACT
There are still many complaints made by patients, such as complaints regarding punctuality of routine
examinations, nurses often ignore patients who come as well as other complaints about the facilities. This study
aims to obtain an idea regarding the quality of health services.The method of this study was the observational
descriptive study used to obtain an idea regarding the quality of health services in Karel Sadsuitubun Langgur
Regional Public Hospital. The population of this study were patients in the inpatient unit at Karel Sadsuitubun
Langgur Regional Public Hospital. This study was conducted from January to February 2013 with 80 respondents.
The method used in this study was a survey using questionnaires. Results of this study show that the majority of
respondents in Karel Sadsuitubun Langgur Regional Public Hospital state that punctuality (98,7%), information
(85,0%), and human relation (95,0%) was adequate. Unlike the case with comfort (65,0%), where the majority
of respondents state less comfortable. Overall, respondents’ perceptions of service quality in Karel Sadsuitubun
Langgur Regional Public Hospital, Southeast Maluku Regency were fairly good(51,3%) and poor (48,7%). In
conclusion, the service quality of the inpatient unit was adequate.
Keywords : Service quality, punctuality, comfort

221
Levina. S Kelmanutu : Dimensi Mutu Pelayanan pada Unit Rawat Inap RSUD Karel Sadsuitubun Langgur

PENDAHULUAN pasien/pelanggan, sehingga pasien akan merasa


Rumah sakit sebagai salah satu institusi puas dengan pelayanan yang diberikan, terutama
yang memberikan pelayanan kesehatan, memi- pelayanan dasar yang bersifat pokok seperti rawat
liki tanggung jawab yang sama dengan institusi jalan, rawat inap, gawat darurat, kebidanan/kan-
pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkat- dungan, juga memberikan pelayanan penunjang
kan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut serta pelayanan rujukan. Karena pentingnya men-
saat ini makin menonjol mengingat munculnya jaga mutu pelayanan pada unit rawat inap, maka
perubahan-perubahan pola penyakit, perubahan telah banyak penelitian yang meneliti tentang
struktur demografis, perkembangan ilmu pe- mutu pelayanan unit rawat inap di rumah sakit, di-
ngetahuan dan teknologi, serta perubahan sosial antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh
ekonomi masyarakat. Semua faktor tersebut tu- Suryawati, dkk menyatakan bahwa 24,73% res-
rut memengaruhi harapan masyarakat akan pela- ponden yang mengatakan kurang puas terhadap
yanan yang bermutu.1 Mengukur mutu pelayanan kondisi kebersihan, keindahan dan kenyamanan
rumah sakit dilakukan secara tidak langsung me- ruangan perawatan pasien.1 Menjaga kondisi ka-
lalui petunjuk-petunjuk (indikator, kriteria, dan mar dan sekitar sangatlah penting karena kondisi
standar) yang dianggap relevan dengan aspek- kamar perawatan sangat berhubungan dengan ke-
aspek tertentu yang ada perannya dalam produksi selamatan pasien yang merupakan salah satu di-
jasa. Indikator pelayanan rumah sakit dipakai un- mensi mutu pelayanan di rumah sakit. Hal inilah
tuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan kemudian yang melatarbelakangi peneliti untuk
efisiensi pelayanan.2 meneliti tentang mutu pelayanan kesehatan pada
unit rawat inap RSUD Karel Sadsuitubun Lang-
Harold Koening HFZ menyatakan bahwa
gur dilihat dari sepuluh dimensi mutu pelayanan
faktor-faktor yang memengaruhi tingkat peman-
berdasarkan dimensi mutu yang dipaparkan oleh
faatan tempat tidur rumah sakit meliputi faktor
L.D. Brown, untuk pengembangan pelayanan ke-
internal dan eksternal rumah sakit. Faktor inter-
sehatan pada masa mendatang.
nal berasal dari rumah sakit yang meliputi faktor
input yakni SDM, sarana dan fasilitas, dan faktor
proses pelayanan yang meliputi pelayanan medis, BAHAN DAN METODE
pelayanan keperawatan dan penunjang. Sedang- Jenis penelitian yang digunakan adalah
kan faktor eksternal lebih kompleks tetapi lebih penelitian survei deskriptif yang dilaksanakan di
banyak dipengaruhi oleh faktor kondisi pasien. RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten
Selain itu juga faktor-faktor lain yang mempe- Maluku Tenggara Tahun 2013. Populasi dalam
ngaruhi BOR suatu rumah sakit seperti struktur penelitian ini adalah pasien yang menggunakan
organisasi, budaya rumah sakit, standar pelayan- ruang perawatan rawat inap RSUD Karel Sad-
an, demografi, dan lain-lain.3 suitubun Langgur yakni ruang VIP/Kls I, Kls II,
Outcome dari proses pelayanan rumah dan kls III meliputi bangsal anak, bersalin, be-
sakit merupakan tingkat kesesuaian dengan per- dah, pria dan wanita sebanyak 486 pasien dengan
syaratan. Total quality service merupakan konsep jumlah sampel sebanyak 80 orang melalui teknik
tentang bagaimana menanamkan mutu pelayan- peng-ambilan sampel probability sampling den-
an pada setiap fase penyelenggaraan jasa yang gan metode proportionate stratified random
melibatkan semua personil yang ada dalam or- sampling. Data primer diperoleh dengan mem-
ganisasi. Mutu itu dapat diukur dengan bebera- berikan kuesioner secara langsung kepada pasien
pa dimensi, sehingga dimensi-dimensi ini bisa dalam hal ini responden RSUD Karel Sadsuitu-
dianalisis untuk mengetahui suatu produk atau bun Langgur untuk dijawab dan diisi oleh respon-
pelayanan yang diberikan sudah bermutu atau den dengan sejujurnya. Data sekunder diperoleh
tidak. dari Instansi setempat dalam hal ini RSUD Karel
Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur Sadsuitubun Langgur yang meliputi profil rumah
harus memberikan pelayanan yang memuaskan sakit, laporan tahunan, catatan rekam medik dan
dan dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi beberapa penelusuran dokumen lainnya yang

222
JURNAL MKMI, Desember 2013, hal 221-229

berkaitan dengan penelitian ini. Pengolahan data nyatakan cukup sebanyak 76 orang (95,0%) se-
dilakukan secara elektronik dengan mengguna- dangkan responden yang menyatakan hubungan
kan program SPSS. Data yang telah diolah disa- antara manusia yang ditunjukkan petugas ke-
jikan dalam bentuk tabel disertai dengan narasi. sehatan menyatakan tidak baik sebanyak 4 res-
ponden (5,0%). Terdapat 28 responden (35,0%)
HASIL menyatakan cukup terhadap kenyamanan. Lebih
banyak 52 responden (65,0%) yang menyatakan
Mayoritas responden dalam kelompok
kurang terhadap kenyamanan. Terdapat 41 res-
umur 20–29 tahun sebanyak 19 orang (23,8%) dan
ponden (51,3%) menyatakan cukup terhadap
paling sedikit adalah responden yang berada pada
mutu pelayanan. Terdapat 39 responden (48,7%)
kelompok umur 10–19 tahun sebanyak 6 orang
yang menyatakan kurang terhadap mutu pela-
(7,5%). Mayoritas responden adalah perempuan
yanan.
sebanyak 53 orang (66,2%), sedangkan res-
ponden laki-laki sebanyak 27 orang (33,8%).
Tamatan SMA sebanyak 36 orang (45,0%) dan
PEMBAHASAN
paling sedikit adalah responden yang tidak seko- Hasil penelitian pada RSUD Karel Sad-
lah, yaitu sebanyak 3 orang (3,8%). Responden suitubun Langgur Kabupaten Maluku Teng-
(27 orang atau 38,8%) sebagai petani, sedangkan gara menunjukkan bahwa 1,3% responden me-
yang bekerja sebagai TNI/POLRI dan nelayan se- nyatakan petugas kesehatan tidak tepat waktu.
banyak 1 orang (1,3%) (Tabel 1). Hal ini dikarenakan hasil laboratorium yang
diberikan belum sesuai dengan tenggang waktu
Terdapat 79 responden (98,7%) me-
yang ditetapkan. Ketepatan waktu pelayanan,
nyatakan bahwa tenaga kesehatan tepat waktu
jadwal pelayanan rumah sakit diantaranya berupa
dalam menangani pasien. Terdapat satu respon-
pemberian makanan dan obat-obatan bagi pasien
den yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan ti-
yang keseluruhannya mempunyai pengaruh sig-
dak tepat waktu dalam menangani pasien. Dalam
nifikan terhadap kepuasan pasien. Hasil ini se-
hal ini berdasarkan jawaban sebagian responden
suai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muli
yang menyatakan bahwa hasil laboratorium yang
dan Cut di Puskesmas Kota Medan yang menun-
diberikan belum tepat waktu. Dengan demikian
jukkan bahwa ada pengaruh keandalan terhadap
dapat dikatakan bahwa pada RSUD Karel Sad-
kepuasan pasien.2
suitubun Langgur kabupaten Maluku Tenggara
telah memberikan pelayanan yang sangat baik Tjiptono mendefinisikan ketepatan waktu
terhadap pasien, khususnya menyangkut variabel mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja
ketepatan waktu. (performance) dan kemampuan untuk dipercaya
Terdapat 68 responden (85,0%) me- (dependability). Hal ini berarti rumah sakit mem-
nyatakan merasa cukup atas informasi yang di- berikan jasanya secara tepat semenjak saat per-
berikan oleh tenaga kesehatan. Terdapat 12 res- tama (right the first time). Selain itu juga berarti
ponden (15,0%) menyatakan informasi yang bahwa rumah sakit yang bersangkutan memenuhi
diberikan oleh tenaga kesehatan yang menangani janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai
pasien masih kurang. Dengan demikian dapat dengan jadwal yang disepakati.3
dikatakan bahwa pada RSUD Karel Sadsuitu- Banyak faktor yang mempengaruhi ke-
bun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara telah cepatan dalam pelayanan, misalnya ketersediaan
memberikan informasi pelayanan yang cukup peralatan, pegawai yang terampil dan berdisiplin
baik berdasarkan data yang diperoleh, tetapi ma- dan birokrasi yang tidak berbelit-belit. Kondisi
sih juga terdapat kekurangan informasi pelayan- ini perlu disikapi secara positif oleh pihak mana-
an yang diperoleh berdasarkan beberapa per- jemen sebab kehandalan suatu pelayanan jasa
nyataan jawaban responden. akan menjamin kepuasan pengguna jasa. Apabila
Mayoritas responden menyatakan bahwa seluruh indikator ketepatan waktu sebagaimana
hubungan antar manusia yang ditunjukkan oleh yang diuraikan tersebut dapat diwujudkan maka
petugas kesehatan yang menangani pasien me- dapat meningkatkan pelayanan yang cepat dan

223
Levina. S Kelmanutu : Dimensi Mutu Pelayanan pada Unit Rawat Inap RSUD Karel Sadsuitubun Langgur

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden pada Unit Rawat Inapdi RSUD


Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara
Karakteristik n %
Kelompok Umur (tahun)
10 – 19 6 7.5
20 – 29 19 23.8
30 – 39 15 18.8
40 – 49 14 17.5
50 – 59 10 12.5
≥ 60 16 20.0
Jenis Kelamin
Laki – Laki 27 33.8
Perempuan 53 66.2
Pendidikan
SD 12 15.0
SLTP 9 11.3
SLTA 36 45.0
Akademi/Diploma 11 13.8
S1/S2 9 11.3
Jenis Pekerjaan
Petani 27 33.8
Nelayan 1 1.3
Pedagang 5 6.3
Pensiunan 5 6.3
PNS 18 22.5
Karyawan Swasta 4 5.0
ABRI/POLRI 1 1.3
Siswa/Mahasiswa 6 7.5
Lainnya 13 16.3
Total 80 100,0
Sumber : Data Primer, 2013

tepat. rek dagang) dan kegunaannya, cara menggunak-


Wilde telah membuktikan secara jelas an (aturan pakai, dosis, serta waktu penggunaan),
tentang pentingnya waktu tanggap (response cara penyediaan obatnya, efek samping, pantang-
time) bahkan pada pasien selain penderita pe- an selama penggunaan obat, cara penyimpanan
nyakit jantung. Mekanisme response time juga obat, tindakan terhadap persediaan obat yang
dapat mengurangi beban pembiayaan. Kecepatan tersisa padahal sakit sudah dirasakan sembuh,
dan ketepatan pertolongan yang diberikan pada tindakan apabila terjadi kesalahan dosis maupun
pasien yang memerlukan standar sesuai dengan kesalahan makan obat, dan tindakan pencegahan
kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat dari jangkauan anak kecil. Pelayanan petugas
menjamin suatu penanganan gawat darurat de- dalam hal informasi masih kurang adalah pasien
ngan response time yang cepat dan penanganan yang tidak diberikan informasi mengenai kegu-
yang tepat. Hal ini dapat dicapai dengan mening- naan obat yang dikonsumsi. Petugas hanya mem-
katkan sarana, prasarana, sumber daya manusia berikan obat sesuai resep yang dimaksud tanpa
dan manajemen rumah sakit/puskesmas sesuai menjelaskan kegunaannya. Hal ini tentu sangat
standar.4 bertentangan dengan Keputusan Dirjen Pelayan-
Hasil penelitian pada RSUD Karel Sad- an Kefarmasian dan Alat Kesehatan No: HK.01.
suitubun Langgur menunjukkan bahwa terdapat DJ.II.093 tentang Pedoman Pelayanan Informasi
85,0% responden yang menyatakan cukup de- Obat di Rumah Sakit. Hal-hal yang perlu diin-
ngan pelayanan petugas. Pasien nama obat (me- formasikan kepada konsumen kesehatan (pasien)

224
JURNAL MKMI, Desember 2013, hal 221-229

antara lain, nama obat (merek dagang) dan ke- yang dilakukan terhadap mereka, tanpa ada ke-
gunaannya, cara menggunakan, (aturan pakai, inginan untuk mengetahui secara lebih mendalam
dosis serta waktu penggunaan), cara penyediaan tentang penyakit yang dideritanya, yang penting
obatnya, efek samping, pantangan selama peng- bagi mereka adalah ditangani oleh petugas. Hasil
gunaan obat, cara penyimpanan obat, tindakan penelitian tersebut sama dengan hasil penelitian
terhadap persediaan obat yang tersisa padahal Aritonang yang menyatakan bahwa responden
sakit sudah dirasakan sembuh, tindakan apabila yang menyatakan tidak setuju, tetapi puas de-
terjadi kesalahan dosis maupun kesalahan minum ngan pelayanan yang diberikan adalah pasien
obat, dan tindakan pencegahan dari jangkauan yang telah berusia lanjut sehingga sulit mema-
anak kecil. Santoso menyatakan bahwa pasien hami apa yang dijelaskan oleh petugas dan telah
yang mengatakan baik dengan informasi yang di- berulangkali mendapatkan pelayanan kesehatan.5
berikan oleh petugas adalah mereka yang biasa Berdasarkan hasil penelitian pada RSUD
diberikan informasi mengenai penyakitnya oleh Karel Sadsuitubun Langgur, informasi tentang

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian pada Unit Rawat Inap di


RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara
Variabel independen n %
Ketepatan Waktu
Tepat 79 98.7
Tidak Tepat 1 1.3
Informasi
Cukup 68 85.0
Kurang 12 15.0
Hubungan Antar Manusia
Cukup 76 95.0
Kurang 4 5.0
Kenyamanan
Cukup 28 35.0
Kurang 52 65.0
Mutu Pelayanan
Cukup 41 51.3
Kurang 39 48.7
Total 80 100,0
Sumber : Data Primer, 2013

petugas secara lebih jelas, tidak rumit dan mudah jam berkunjung pasien, lebih banyak mengatakan
dimengerti. tidak baik dan sangat tidak baik. Berdasarkan
Adapun pasien yang menyatakan cukup wawancara penulis dengan pasien mengatakan
dengan pelayanan petugas terhadap hal infor- bahwa mereka sangat terganggu pada jam-jam
masi, adalah penjelasan tindakan-tindakan pela- istirahat karena keluarga pasien berkunjung se-
yanan. Sedangkan yang menyatakan tidak baik cara terus-menerus tanpa menghiraukan waktu
dengan informasi yang diberikan oleh petugas istirahat pasien, dan juga tidak ada teguran dari
adalah responden yang telah berusia lanjut yang petugas jaga. Dengan demikian yang harus di-
sulit untuk memahami informasi yang dijelaskan perhatikan oleh pihak RSUD Karel Sadsui-
oleh petugas, selain itu sebagian besar pasien tubun Langgur agar dapat memperhatikan waktu
juga kesulitan mengerti bahasa medis yang biasa berkunjung pasien yang efisien sehingga tidak
digunakan oleh petugas, sehingga pada saat petu- mengganggu waktu istirahat pasien, dan juga se-
gas melakukan pemeriksaan, diagnosa dan peng- bagian pasien menginginkan agar kegunaan obat
obatan, mereka kadang-kadang bingung dan yang diberikan oleh petugas dapat dijelaskan
umumnya hanya bisa menerima tindakan medis dengan baik kepada pasien karena mereka sangat

225
Levina. S Kelmanutu : Dimensi Mutu Pelayanan pada Unit Rawat Inap RSUD Karel Sadsuitubun Langgur

menginginkan penjelasan. antarmanusia yang dapat memengaruhi mutu


Hasil penelitian pada RSUD Karel Sad- pelayanan. Perilaku peduli sebagai bentuk dasar
suitubun Langgur menunjukkan bahwa 95,0% dari perilaku pelayanan kesehatan yang mem-
responden menyatakan cukup dengan pelayanan bantu klien untuk pulih dari sakitnya.7 Teori
petugas terkait hal hubungan antara manusia. Swanson yang menyatakan peduli adalah teknik
Motivasi dari tim medis bisa menurunkan kece- pelayanan kesehatan dalam keterkaitan nilai de-
masan dengan memberikan dukungan-dukungan ngan perasaan seseorang terhadap commitment
emosional berupa kesabaran, perhatian, motivasi dan tanggung jawab berguna dalam memberikan
supaya pasien akan sembuh lebih cepat. petunjuk bagaimana membangun strategi caring
Hasil penelitian yang dilakukan Tandya yang berguna dan efektif.8
menunjukkan bahwa faktor perhatian personal Kozier mengatakan bahwa hubungan
mampu memberikan sumbangan efektif atau kon- tenaga kesehatan-pasien menjadi inti dalam pem-
tribusi yang paling besar pengaruhnya terhadap berian pelayanan kesehatan, karena keberhasi-
peningkatan loyalitas pasien. Faktor perhatian lan penyembuhan dan meningkatkan kesehatan
personal diduga berkaitan erat dengan tingkat pasien sangat dipengaruhi oleh hubungan tenaga
kepuasan konsumen terhadap segala fasilitas dan kesehatan-pasien. Oleh karena metode pembe-
kualitas pelayanan yang telah mereka dapatkan rian pelayanan kesehatan harus memfasilitasi
dari semua pihak termasuk para tenaga medis. efektifnya hubungan tersebut. Konsep yang men-
Oleh karena itu, faktor perhatian personal meme- dasar hubungan tenaga kesehatan-pasien adalah
gang peranan penting dalam mencapai kepuasan hubungan saling percaya, empati, peduli, otono-
pelanggan.6 mi dan mutualisme. Pelaksanaannya harus tetap
Walaupun hasil penelitian pada RSUD memperhatikan kualitas hubungan antara tenaga
Karel Sadsuitubun Langgur rata-rata responden kesehatan-pasien, yaitu rasa percaya, empati dan
mengatakan bahwa cukup dengan pelayanan peduli.9
hubungan antarmanusia atau relasi yang baik Mutu pelayanan merupakan faktor penentu
yang ditunjukan oleh petugas kesehatan, namun keberhasilan dari industri jasa, termasuk juga
yang tetap diperhatiakan oleh pihak rumah sakit berlaku bagi sebuah rumah sakit sebagai pe-
adalah dokter jarang memberikan kesempatan nyelenggara dari industri jasa kesehatan. Ber-
bertanya kepada pasien pada saat melakukan dasarkan fakta ini, maka pihak rumah sakit me-
pemeriksaan/visite. Karena pada saat penulis nyadari bahwa untuk dapat bertahan sekaligus
melakukan wawancara dengan sebagian pasien memenangkan persaingan dari para pesaing,
jawabannya bahwa ada yang ingin mereka ta- maka memiliki pasien yang setia sebagai pelang-
nyakan berkaitan dengan penyakit yang pasien gan merupakan harapan setiap penyelenggara
derita, tetapi dokter tidak memberikan kesempa- rumah sakit. Harapan ini bukan saja keinginan
tan itu. Dalam memberikan pelayanan, hubungan dari penyelenggara rumah sakit, tetapi meru-
antar manusia merupakan faktor yang berpenga- pakan harapan dari semua usaha industri baik
ruh langsung terhadap penilaian pasien tentang barang maupun jasa, keduanya berusaha untuk
mutu pelayanan, sehingga apabila sikap petugas mendapatkan pelanggan yang setia. Pelanggan
dalam memberikan pelayanan dapat memuaskan yang setia merupakan urat nadi bagi industri jasa
pasien maka pasien akan kembali memeriksakan dan barang agar dapat terus berlangsung hidup.
kesehatannya ke rumah sakit. Oleh karena itu, menciptakan kesetiaan pasien
Tenaga kesehatan sebagai tenaga profe- sebagai pelanggan merupakan pusat perhatian
sional yang bertanggung jawab meningkatkan bagi setiap rumah sakit. Namun, untuk mewujud-
kesehatan dengan kompetensi dan kewenangan kan hal ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
yang dimiliki sehingga mutu pelayanan keseha- karena itu pasien sebagai pelanggan rumah sakit
tan dapat dicapai dan ditingkatkan. Perilaku merasa dirinya memiliki banyak pilihan apabila
peduli tenaga kesehatan merupakan salah satu tidak mendapatkan pelayanan yang bermutu dari
faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan pihak rumah sakit, pasien akan ke rumah sakit
karena dalam kepedulian mencakup hubungan lain yang menurut mereka dapat memberikan

226
JURNAL MKMI, Desember 2013, hal 221-229

pelayanan yang bermutu. Kondisi pasien pada penelitian Bryant, dkk yang menyatakan bahwa
masa kini sudah semakin kritis, mereka akan re- kenyamanan fasilitas lingkungan fisik berpenga-
wel apabila mendapatkan pelayanan yang tidak ruh terhadap mutu pelayanan kesehatan. Ruangan
menyenangkan, mereka tidak segan lagi menulis yang bersih, rapi, nyaman harus terus dipelihara.
di berbagai media massa apabila mendapatkan Efek psikologis pada pasien agar mengurangi
pelayanan yang tidak memuaskan. kebosanan menunggu, dapat terjadi dengan ru-
Berdasarkan uraian tersebut maka pihak angan yang bersih, rapi dan nyaman. Demikian
penyelenggara rumah sakit tidak ada pilihan pula sesuai dengan hasil penelitian yang dilaku-
lain selain berupaya untuk memberikan layanan kan oleh Irviani di Rumah Sakit H. Padjonga
terbaik kepada pasien, seluruh petugas layanan Daeng Ngalle Kabupaten Takalar menyatakan
harus benar-benar memiliki kemampuan sesuai bahwa 31% responden yang menyatakan puas
dengan bidang tugas mereka di rumah sakit. Petu- dan 69% yang menyatakan tidak puas terhadap
gas rumah sakit harus mewujudkan performance kenyamanan.10
yang baik dalam bertugas, dapat memenuhi jad- Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
wal perawatan rutin kepada pasien, memberikan lakukan pada RSUD Karel Sadsuitubun Langgur
layanan yang cepat, sopan kepada pasien. Para berkaitan dengan kenyamanan rata-rata pasien
petugas layanan memiliki kemampuan dalam mengeluh tentang ketidaktersediaan air yang se-
memberikan informasi yang tepat tentang layan- mentara ini sedang dialami oleh pasien. Maka
an yang diberikan pihak rumah sakit, sehingga dapat disampaikan kepada pihak rumah sakit agar
pasien dapat memahami informasi dan pada wak- harus lebih tanggap memperhatikan permasalah-
tunya informasi tersebut dapat membantu me- an tersebut dan secepatnya dicari solusi untuk
reka. mengatasi persoalan.
Kebersihan lingkungan merupakan hal Tempat pelayanan hendaknya memiliki
yang sangat penting untuk penampilan fisik suatu lingkungan yang nyaman dan menyenangkan
rumah sakit. Lingkungan fisik merupakan salah bagi pasien, karena kesan pertama pasien ter-
satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan hadap tempat pelayanan adalah lingkungan di
pelanggan atas suatu jasa. Kenyamanan ruang sekitar tempat pelayanan. Kenyamanan layan-
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi an menjadi faktor penting dalam memberikan
kepuasan pelanggan, kenyamanan ruang periksa kepuasan kepada pelanggan terutama pada in-
dan ruang tunggu merupakan aspek penting bagi dustri jasa, menghiraukan faktor tersebut dapat
suatu jasa pelayanan kesehatan karena kenya- memengaruhi kepuasan pelanggan. Sebagai
manan bisa memberikan warna pada suasana hati contoh seorang pelanggan memesan makanan di
pemakai jasa pelayanan sehingga dapat meme- suatu restoran, dia mendapatkan makanan dengan
ngaruhi penilaian terhadap jasa tersebut. kualitas rasa terbaik tetapi dilayani dengan tidak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ramah, kualitas makanan yang menjadi nilai plus
65.0% responden merasa kenyamanan yang menjadi tidak berarti karena pelanggan merasa
ada di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur me- tidak nyaman terhadap pelayanan restoran terse-
nyatakan kurang. Salah satu penyebabnya karena but. Ilustrasi tersebut menggambarkan penting-
rumah sakit dalam hal ini ketersediaan sarana nya aspek kenyamanan layanan dalam memenga-
sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan, ruhi kepuasan pelanggan.
salah satunya adalah terjadi kekurangan air, baik Mutu merupakan hal yang sangat penting
di kamar mandi maupun di toilet dan kebersihan bagi suatu organisasi, baik itu organisasi non
ruangan,dan akibat dari ketidaktersediaan air pendidikan maupun organisasi pendidikan. Mutu
khususnya pada ruangan interna pria dan wanita, adalah yang menunjuk pada tingkat kesempur-
sehingga dominan pasien harus pergi ke bagian naan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
UGD untuk membersihkan diri atau membuang yang di satu pihak dapat memuaskan para pe-
hajat. Hal inilah yang membuat pasien merasa makai jasa pelayanan, dan dipihak lain tata cara
sangat tidak puas atas pelayanan yang mereka penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
terima. Permasalahan ini sesuai dengan hasil serta standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan

227
Levina. S Kelmanutu : Dimensi Mutu Pelayanan pada Unit Rawat Inap RSUD Karel Sadsuitubun Langgur

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jadi acuan kepada pihak rumah sakit agar dapat
mutu merupakan kesesuaian antara produk yang memperhatikan dan sedapat mungkin mencari ja-
dihasilkan dengan persyaratan yang diinginkan lan keluar untuk mengatasi kekurangan, sehingga
pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa ada perubahan. Dengan demikian terdapat pe-
terwujud. Kepuasan pasien merupakan salah satu ningkatan pelayanan kesehatan, maka mutu akan
hal sangat penting dalam melihat mutu pelayanan menjadi lebih baik.
kesehatan di rumah sakit. Ada empat aspek mutu
yang dapat dipakai sebagai indikator penilaian KESIMPULAN DAN SARAN
mutu pelayanan kesehatan, yaitu penampilan Responden yang menyatakan ketepatan
keprofesian yang ada/aspek klinis, efisiensi dan waktu di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur,
efektifitas penyelengaraan pelayanan kesehatan tepat yaitu sebanyak 79 responden (98,7%).
berdasarkan pemakaian sumber daya, aspek ke- Responden yang menyatakan tidak tepat satu re-
selamatan, keamanan dan kenyamanan pasien, sponden (1,3%). Responden yang menyatakan
dan aspek kepuasan pasien yang dilayani. informasi di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur
Hasil tersebut sesuai dengan kajian Irawan cukup baik yaitu sebanyak 68 responden (85,0%).
yang menjelaskan bahwa 60% keluhan konsumen Responden yang menyatakan kurang baik 12 res-
berasal dari ketidakpuasan terhadap perusahaan ponden (15,0%). Responden yang menyatakan
yang berhubungan dengan dimensi ketepatan hubungan antar manusia di RSUD Karel Sadsui-
waktu yaitu kemampuan memberikan pelayan- tubun Langgur cukup baik yaitu sebanyak 76 res-
an yang dijanjikan dengan segera dan akurat.11 ponden (95,0%). Responden yang menyatakan
Maka berdasarkan hasil penelitian pada RSUD kurang baik sebanyak empat responden (5,0%).
Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Responden yang menyatakan kenyamanan di
Tenggara dari empat variabel yang digunakan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, cukup baik
sebagai ukuran untuk menilai mutu pelayanan yaitu sebanyak 28 responden (35,0%) dan yang
yang ada, maka pada variabel ketepatan waktu menyatakan kurang baik 52 responden (65,0%).
(98,7%), informasi (85,0%), hubungan antar ma-
Kepada pihak Rumah Sakit Karel Sad-
nusia (95,0%) menyatakan cukup baik. Sedang-
suitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara,
kan pada variabel kenyamanan (65,0%) me-
memerhatikan keluhan pasien berdasarkan ha-
nyatakan kurang. Secara keseluruhan penilaian
sil penelitian tentang ketepatan waktu dalam
responden terhadap mutu pelayanan kesehatan
pemberian hasil laboratorium. Berpedoman pada
pada RSUD Karel Sadsuitubun Langgur adalah
SPM 129/Menkes/SK/II/ 2008. Hendaknya pihak
51,3% menyatakan baik, dan 48,7% menyatakan
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten
kurang baik. Maka berdasarkan standar pela-
Maluku Tenggara memerhatikan keluhan yang
yanan minimal rumah sakit No: 129/Menkes/SK/
disampaikan oleh pasien berdasarkan hasil pene-
II/2008 menyebutkan bahwa persepsi pelanggan
litian bahwa mereka sangat tidak nyaman akibat
terhadap mutu pelayanan rawat inap mempunyai
dari waktu kunjungan terhadap pasien tidak di-
standar lebih dari 90%.
jadwalkan dengan baik sehingga sangat meng-
Untuk itu berpedoman pada SPM rawat
ganggu jam-jam istirahat pasien.
inap, RSUD Karel Sadsuitubun Langgur masih
perlu membenahi dan mencari solusi untuk meng-
atasi persoalan ketidakpuasan pasien yang meng- DAFTAR PUSTAKA
akibatkan mutu pelayanan menjadi kurang baik. 1. Suryawati, C, Dharminto, Shaluhiyah, Z. Pe-
Walaupun pada beberapa variabel sudah mencu- nyusunan Indikator Kepuasan Pasien Rawat
kupi standar, tetapi pada variabel yang lain belum Inap Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah.
sesuai standar, sehingga berpengaruh terhadap Jurnal Manajemen Peleyanan Kesehatan.
mutu pelayanan secara keseluruhan. Sebagai pe- Volume 09 No. 04 Desember 2006 Halaman
doman untuk mengatasi kekurangan-kekurangan 177-184; 2006.
yang ada maka dari beberapa variabel yang penu- 2. Muli dan Cut, Z. Pengaruh Kualitas Pela-
lis gunakan sebagai penelitian diharapkan men- yanan Kesehatan Terhadap. Kepuasan Pasien

228
JURNAL MKMI, Desember 2013, hal 221-229

Rawat Inap Di Puskesmas Kota Medan [Te-


sis].Medan; Universitas Sumatera Utara;
2009.
3. Tjiptono, F. Pemasaran Jasa. Yogyakarta:
Andi; 2005
4. Wilde, E, T. Do Emergency Medical Sys-
tem Response Times Matter for Health Out-
comes? Seminar. Colombia: Colombia Uni-
versity; 2009.
5. Aritonang R, L. Kepuasan Pelanggan. Jakar-
ta: PT GramediaPustakaUtama; 2009.
6. Tandya, D. Analisis Pengaruh Kualitas
Peaanan Administrasi Rumah Sakit Terha-
dap Loyalitas Pelanggan; 2008. [diakses 20
Maret 2013]. Available at: http://id.shvoong.
com/medicine-and-health/epidemiology-
public-health/1860442-analisis-pengaruh-
kualitas-pelayanan-administrasi.
7. Wijayana, M. Membangun Pribadi Perawat;
2008. [Online]. [diakses 16 April 2013]. Avail-
able at: http://www.52.11.148.220/ppko/file/
membangun%20pribadi%caring%20per-
awat.
8. Potter, P, A dan Perry, A, G. Fundamental Of
Nursing; Concept, Proses and Practice. St.
Louis: Mosby; 2009.
9. Kozier, B. Fundamentals of Nursing: Con-
cepts, Process, and Practice. New Jersey:
Pearson; 2004.
10. Irviani, I. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien
Berdasarkan kualitas Pelayanan Perawat
di Instalasi Rawat Inap RSUD H. Padjonga
Daeng Ngalle Kabupaten Takalar[Skripsi].
Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.
11. Irawan, Eko. Pemetaan Tingkat Kepentingan
dan Kinerja atas Atribut Jasa Rumah Sakit
dan Implikasi terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Palang
Merah Indonesia Bogor [Skripsi]. Jakarta:
Universitas Gunadarma; 2005.

229

Anda mungkin juga menyukai