Anda di halaman 1dari 8

RESUME TENTANG INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION

(ISO)
MANAJEMEN KEAMANAN MUTU & PANGAN

Dosen Pembimbing :
Sutrisno Adi Prayitno, STP., MP

Disusun Oleh :
1. Arin Widi Kustantri (201601003)
2. Durrotul Ma’sumah (201601004)
3. Durrotun Nasihah (201601005)
4. Mamluatur Rohmah Agustina (201601011)
5. Norma Vebrian Safitri (201601003)

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DELIMA PERSADA
GRESIK
2018
A. Pengertian ISO

ISO adalah Internasional untuk


Standardisasi (International Organization for
Standardization) dan disingkat ISO. ISO adalah
badan penetap standar internasional yang terdiri
dari wakil-wakil dari badan standardisasi
nasional setiap Negara untuk mengukur mutu sebuah organisasi. Artinya, setiap perusahaan
yang ingin bersaing secara global dapat diukur kredibilitasnya dengan standar ISO.
Sebelum menjadi nama ISO pada awalnya lembaga tersebut bernama IOS. Tetapi sekarang
lebih sering menggunakan singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal).
Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.
Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi
yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari
penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota,
misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation)
dalam bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa
Indonesia. Dengan demikianapapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.
Organisasi ISO adalah pihak yang berperan dalam memfasilitasi perdagangan
internasional dan membuat semuanya berjalan dengan baik. ISO memberikan spesifikasi kelas
dunia untuk berbagai hal, mulai dari produk, layanan, dan sistem, untuk memastikan kualitas,
keamanan, dan efisiensi.
Singkatnya, perusahaan atau brand yang telah memiliki sertifikat ISO akan lebih
berpeluang memenangkan persaingan pasar global. Pasalnya, perusahaan atau brand tersebut
telah memiliki jaminan kualitas produk (barang atau jasa) dari ISO sehingga mendapatkan
kepercayaan dari konsumen

B. Kebutuhan Standar Internasional


Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang
sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya
semacam “technical barriers to trade (TBT)” atau “hambatan teknis perdagangan”. Dari
timbulnya permasalahan inilah asalnya organisasi ISO didirikan.Standardisasi internasional
dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi
dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit energi dan
pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini
akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa
yang akan datang.
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor
industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar
yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui
konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sector tersebut, terutama dari pihak produsen,
konsumen dan seringkali juga pihak pemerintah. Tujuan penyusunan standar adalah untuk
memfasilitasi perdagangan, pertukaran,dan alih teknologi melalui :
1. Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak
2. Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan
limbah
3. Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk
menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
4. Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaanbarang dan
jasa
5. Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya pengguna
(konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan sesuai
dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaiantersebut dapat diperoleh baik
dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga
independen.

C. Lembaga ISO
Didirikan pada 23 Februari 1947, Lembaga ISO menetapkan standar-standar industrial dan
komersial dunia. ISO awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi
internasional untuk apa saja.
Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan
terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk
membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

D. MANFAAT ISO
Manfaat utama penerapan ISO di suatu perusahaa berguna untuk :
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan
Suatu perusahaan yang menetapkan sistem manajemen mutu sesuai dengan
standar internasional akan menjamin kredibilitas perusahaan tersebut. Artinya,
segala kegiatan yang dilakukan perusahaan telah memiliki standar terbaik yang
pada akhirnya menghasilkan nilai positif dalam hal kepuasan konsumen.
2. Meningkatkan kepercayaan konsumen dari konsumen atau mitra kerja atau pemodal
Masih terkait dengan poin kredibilitas perusahaan, kepuasan pelanggan menjadi
sesuatu yang sangat penting karena akan membuat mereka lebih percaya kepada
perusahaan dan menjadi pelanggan setia.
3. Jaminan kualitas sesuai standar Internasional
Setiap perusahaan yang ingin memiliki sertifikat standardisasi ISO harus melalui
suatu siklus pasti yang disebut dengan PDCA. Siklus ini diterapkan pada segala
jenis industri, dimana dilakukan proses identifikasi, analisis, dan eksekusi suatu
penyelesaian masalah untuk menjamin mutu sesuai standar internasional.
4. Menghemat biaya
Dengan standar ISO, suatu perusahaan akan menerapkan sistem manajemen
khusus yang dapat membantu untuk mengetahui kinerja perusahaan. Ketika ada
indikasi bahwa kinerja perusahaan menurun atau produk akan gagal, maka upaya
antisipasi dapat segera dilakukan.
Proses tersebut secara tidak langsung akan mencegah terjadinya pemborosan
anggaran yang berhubungan dengan kinerja dan produk yang buruk tersebut.
5. Mengoptimalkan kinerja karyawan
Mengacu pada prinsip manajemen mutu, semua standar ditetapkan agar
dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Hal tersebut dapat memotivasi karyawan
agar menjaga kualitas, efisiensi, dan produktivitas mereka sesuai standar ISO
yang ditetapkan.
6. Meningkatkan image perusahaan
Keuntungan yang bisa dirasakan langsung oelh perusahaan dari sertifikasi ISO
adalah meningkatnya image atau brand perusahaan menjadi jauh lebih baik di
mata dunia.
Manfaat lain penerapan ISO di suatu perusahaa adalah :
1. Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
2. Meningkatkan efisiensi kegiatan
3. Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
4. Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal
pengelolaan lingkungan
5. Mengurangi risiko usaha
6. Meningkatkan daya saing
7. Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang
berkepentingan

7. Jenis ISO
a. ISO 9001
ISO 9001 yaitu sistem manajemen mutu yang paling banyak digunakan, dimana
karakteristiknya adalah pendekatan proses yang bertujuan meningkatkan efektivitas
manajemen mutu
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi
Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak
lain yang independen). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan
seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam
aktifitas rutin perusahaan untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas persyaratan-
persyaratan ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip manajemen :
1. Organisasi yang berfokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan orang
4. Pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
5. Pembuatan keputusan berdasarkan
6. Pendekatan nyata
7. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
8. Peningkatan berkesinambungan
Manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001 adalah :
1. Kepuasan pelanggan dengan penyampaian produk secara konsisten dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan pelanggan.
2. Mengurangi biaya operasional dengan peningkatan berkesinambungan pada
proses-proses dan hasil dari efisiensi operasiona.
3. Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para staf, pelanggan
dan pemasok
4. Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu
peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada
suatu organisasi dan para pelanggan anda.
5. Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko dengan konsistensi secara
terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk dan pelayana.
6. Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan
dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
7. Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya pemenuhan
spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasi sebagai suatu
persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jasa.

Dibalik adanya manfaat, terdapat kekurangan iso 9001 yaitu:


- memperoleh sertifikat sistem manajemen iso 9001 bukanlah sesuatu yang mudah dan
membutuhkan beberapa waktu untuk mendapatkan sertifikasi .
- biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sistem manajemen iso 9001 cukup
besar jumlahnya.
- harus selalu mengadakan perbaikan secara maksimal setiap kali ada asesmen

b. ISO 14001
Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu,
maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan yang
berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam
ISO 14001 yaitu perbaikan yang berkesinambungan dalam mengelola lingkungan.
Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi
terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi
perusahaannya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan
terhadap limbah atau polusi saja, namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk
menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar.

c. ISO 22000
ISO 22000 yaitu standar yang berisi persyaratan berhubungan dengan sistem
manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus ditujukan terhadap pengendalian dalam
sistem dan proses produksi bagi perusahaan di bidang makanan dan minuman, dimana
setiap jenis produk baik makanan atau minuman harus diharuskan untuk melakukan
kontrol internal, dan setiap produk harus punya rencana proses dan pengendalian. Pada
dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001 hal yang membedakan
terdapat dalam point 7 dan 8 yaitu perencanaan dan realisasi produk dan klausul serta
Validasi, Verifikasi dan perbaikan system.

d. ISO/IEC 27001
ISP/IEC 27001, yaitu standar sistem manajemen keamanan informasi atau Informasi
Security Managemen System (ISMS) yang diterbikan oleh The International Organization
for Standardization pada tahun 2005. Standar ini diterapkan pada perusahaan di bidang
aplikasi IT dan sejenisnya dalam kegiatan bisnisnya.

e. ISO/TS 16949
ISO TS 16949, yaitu Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai
spesifikasi teknikal untuk sistem manajemen mutu di bidang industri otomotif. Konsep
dari standar ini adalah perbaikan berkelanjutan, pengendalian rantai pemasok, serta
tindakan pencegahan dan perbaikan
Kendaraan bermotor diproduksi oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang
saat ini berkembang pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga “image” mereknya dimata
pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu produknya. Upaya
perusahaan otomotif dalam menjaga mutu produk salah satunya dengan menerapkan
ISO/TS 16949.
f. ISO/IEC 17025
ISO/IEC 17025, yaitu standar yang berisi persyaratan berhubungan dengan
laboratorium atau lembaga pengujian. Kata kunci yang dikendalikan dalam standar ini
adalah kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standar ini
bertujuan untuk memastikan keakuratan hasil pengujian di bidang kesehatan, produksi,
perdagangan, dan perlindungan konsumen. Laboratorium pengujian dan kalibrasi
biasanya dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai
dilakukan proses akreditasi. Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium
pengujian atau lembaga kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
hasil uji atau kalibrasi yang dikeluarkannya.

g. ISO 28000
Aksi terorisme yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu telah memberikan
pengaruh terhadap sistem bisnis. Sehingga dipandang perlu suatu system manajemen
keamanan yang dapat memastikan keamanan dalam rantai pasokan (supply chain). ISO
telah menerbitkan seri standar ISO 28000 yang berupa persyaratan terhadap sistem
keamanan rantai pasokan. Standar ini diterapkan terutama untuk perusahaan-perusahaan
yang mempunyai ancaman resiko keamanan relatif tinggi misalnya suatu fasilitas umum,
bank, logistik, hotel, sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.

h. ISO 50001
ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energi. Standar
tersebut bertujuan membantu organisasi dalam membangun sistem dan proses untuk
meningkatkan kinerja, efisiensi, dan konsumsi energi. Standar tersebut berlaku bagi
semua jenis dan ukuran organisasi. ISO 50001 dirancang untuk membantu organisasi
agar lebih baik dalam menggunakan aset energinya, untuk mengevaluasi dan
memprioritaskan penggunaan teknologi hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi
pada seluruh rantai suplai. ISO 50001 juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan
standar manajemen lain, terutama ISO 50001 (Sistem Manajemen Lingkungan) dan ISO
9001 (Sistem Manajemen Mutu).

Sumber :
https://www.safetyshoe.com/tag/pengertian-standar-iso/

Anda mungkin juga menyukai