Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN REPRODUKSI

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan
Dosen :

Disusun oleh :
Siti Hanifah

Akx.16.185

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG
Jln. SoekarnoHatta No. 754 Cibiru Bandung 40614 Telp. 022-7830768
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“KESEHATAN REPRODUKSI” tepat pada waktunya.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, khususnya bagi
mahasiswa/mahasiswi STIKES BHAKTI KENCANA BANDUNG.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kami.
2. Orangtua yang telah memberi motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Kesehatan Reproduksi.................................................... 3
2.2 Hak yang Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi………….………..3

BAB III KESIMPULAN................................................................................. …7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... …8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat mendukung
dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu terjadi dan
para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam
beraktivitas.

Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari peralatan
ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan untuk
bisa memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.

Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta
keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah
keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para
pasien yang mana demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan
kodratnya sebagai perempuan.

Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau spesialais
tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau perempuan sebagai
ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.

Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin memberikan beberapa pengertian yang
mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk khalayak pembaca khususnya para perempuan.
Oleh karena itu penulis mengambil judul pada makalah ini, yaitu “KESEHATAN
REPRODUKSI”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:

1. Apa pengertian Kesehatan Reproduksi?


2. Apa saja Hak yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian Kesehatan Reproduksi.


2. Untuk mengetahui hak yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan Reproduksi
2.1 Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992).

Definisi ini sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi
juga kesehatan mental dan sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan
UNICEF) dengan syarat baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik
secara ekonomis maupun sosial.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.

Kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan
dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk
menentukan keinginannya, kapan dan frekuensinya.

2.2 Hak yang Terkait Dengan Kesehatan Reproduksi


Membicarakah kesehatan reproduksi tidak terpisahkan dengan soal hak reproduksi, kesehatan
seksual dan hak seksual. Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap
pasangan dan individual untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak,
dan waktu kelahiran anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.

1. Kesehatan Seksual
Kesehatan seksual yaitu suatu keadaan agar tercapai kesehatan reproduksi yang mensyaratkan
bahwa kehidupan seks seseorang itu harus dapat dilakaukan secara memuaskan dan sehat dalam
arti terbebas dari penyakit dan gangguan lainnya. Terkait dengan ini adalah hak seksual, yakni
bagian dari hak asasi manusia untuk memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab terhadap
semua hal yang berhubungan dengan seksualitas, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi,
bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan.

1. Prinsip Dasar Kesehatan Dalam Hak Seksual dan Reproduksi


 Bodily integrity, hak atas tubuh sendiri, tidak hanya terbebas dari siksaan dan kejahatan fisik,
juga untuk menikmati potensi tubuh mereka bagi kesehatan, kelahiran dan kenikmatan seks
aman.
 Personhood, mengacu pada hak wanita untuk diperlakukan sebagai aktor dan pengambilan
keputusan dalam masalah seksual dan reproduksi dan sebagai subyek dalam kebijakan
terkait.
 Equality, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dan antar perempuan itu sendiri,
bukan hanya dalam hal menghentikan diskriminasi gender, ras, dan kelas melainkan juga
menjamin adanya keadilan sosial dan kondisi yang menguntungkan bagi perempuan,
misalnya akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi.
 Diversity, penghargaan terhadap tata nilai, kebutuhan, dan prioritas yang dimiliki oleh para
wanita dan yang didefinisikan sendiri oleh wanita sesuai dengan keberadaannya sebagai
pribadi dan anggota masyarakat tertentu.
 Ruang lingkup kesehatan reproduksi sangat luas yang mengacakup berbagai aspek, tidak
hanya aspek biologis dan permasalahannya bukan hanya bersifat klinis, akan tetapi non klinis
dan memasuki aspek ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Oleh karena aitu diintroduksi
pendekatan interdisipliner (meminjam pendekatan psikologi, antropologi, sosiologi, ilmu
kebijakan, hukum dan sebagainya) dan ingin dipadukan secara integratif sebagai pendekatan
transdisiplin.
1. Hak Aksasi Manusia yang terkait dengan kesehatan
 Deklarasi Universal HAM 1948
Haka kebebasan mencari jodoh dan membentuk keluarga, perkawinan harus dilaksanakan atas
dasar suka sama suka (Pasal 16). Hak kebebasan atas kualitas hidup untuk jaminan kesehatan
dan keadaan yang baik untuk dirinya dan keluarganaya (Pasal 25).

 UU No. 7 Tahun 1984 (Konvensi Penghapusan Diskriminasi Terhadap Wanita:


Jaminan persaman hak ats jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk usaha
perlinduangan terhadap fungsi melanjutkan keturunan (Pasal 11 ayat 1f).

Jamainan hak efektif untuk bekerja tanpa dikriminasi atas dasar perkwainan atau kehamilan
(Pasal 11 ayat 2).

 Penghapusan diskriminasi di bidang pemeliharaan kesehatan dan jaminan pelayanan


kesehatan termasuk pelayanana KB (Pasal 12).
 amianan hak kebebasan wanita pedesaan untuk memperoleh fasilitas pemeliharaan kesehatan
yang memadai, termasuk penerangan, penyuluhan dan pelayanan KB (Pasal 14 ayat 2 b).
 Penghapusan diskriminasi yang berhubungan dengan perkawinan dan hubungan
kekeluargaan atas dasar persaman antara pria dan wanita (pasal 16 ayat 1).
 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
Setiap orang berhak membentuk suatua kelauarga dan melanjutkan keturunan melalui
pekawianana yang sah (Pasal 10).

Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara
layak (Pasal 11).

Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu (Pasal 30).

Hak wanita dalam UU HAM sebagai hak asasi manusia (Pasal 45).

 Tap No. XVII/MPR/1998 tentang HAM


Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan perlakuan
dan perlindungan yang sama (Pasal 39).

 Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan


pekerjaan/profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau
kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita (Pasal 49 ayat 2).
 Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya, dijamin dan
dilindungi oleh hukum (Pasal 49 ayat 3).
 Hak dan tanggungjawab yang sama antara isteri dan suaminya dalam ikatan perkawainan
(Pasal 51).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui oleh para perempuan bakal calon ibu
ataupun laki-laki calon bapak. Oleh karena itu bverdasarkan uraian di atas dapat penulis
simpulkan bahwa.

 Definisi kesehatan sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan
fisik, tetapi juga kesehatan mental dana sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-
WHO dan UNICEF) dengan syart baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup
produktif, baik secara ekonomis maupun sosial.
 Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan
dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.
 Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan
individual untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu
kelahiran anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.
B. Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk bisa dikuasai
dan dimiliki oleh para perempuan dan laki-laki yang berumah tangga, supaya kesejahtaraan dan
kesehatan bisa tercapai dengan sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi saran kepada para
pihak yang terkait khususnya pemerintah, Dinas Kesehatan untuk bisa memberikan pengetahuan
dan wawasan tersebut kepada khalayak masyarakat dengan cara sosialisasi, kegiatan tersebut
mudah-mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan masyarakat lebih pintar
dalam menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Mona Isabella Saragih, Amkeb, SKM. Materi Kesehatan Reproduksi. Akademi Kebidanan YPIB
Majalengka.

Anda mungkin juga menyukai