Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M DENGAN P2A0 POD0 JAM KE-22


POST OPERASI SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI CEPHALO PELVIC
DISPROPORTION (CPD) DI RUANG ZADE RSUD Dr. SLAMET GARUT
2019

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
TTL : Garut, 21 Februari 1986
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Tgl. Masuk RS :24/02/2019 Jam : 18:41 WIB
Tgl. Pengkajian :26/02/2019 Jam : 07:30 WIB
Tgl. Operasi :25/02/2019 Jam : 08:50 WIB
No. MedRec : 01158929
Diagnosa Medis : P2A0 Post Op SC dengan CPD dan Bayi Besar
Alamat : Kp Nanggerang RT 01/RW04 Desa Sukamerang
Kec. Kersamanah Kab. Garut

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. C
Umur : 44 Tahun
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Menikah
Hub dgn Klien : Suami
Alamat : Kp Nanggerang RT 01/RW04 Desa Sukamerang
Kec. Kersamanah Kab. Garut
3. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama Masuk RS
Klien datang ke IGD Ponek pada tanggal 24 Februari 2019 jam 18.51
WIB atas kiriman dari Dr. H. Dadan SPOG atas indikasi CPD dan Bayi
Besar (4.200 gram) berdasarkan hasil USG, kemudian di pindahkan ke
Ruang VK pada jam 21:00 WIB, klien dipindahkan ke Ruang Zade pada
jam 23:00 WIB, pada tanggal 25 Februari 2019 jam 08:00 WIB klien di
bawa ke Ruang IBS, kemudian klien dilakukan tindakan operasi pada
jam 08:50 WIB dan selesai pada jam 09:50 WIB.
b. Keluhan Utama Saat Di Kaji
Pada saat Di Kaji tanggal 26 Februari 2019 jam 07:30 WIB, klien
mengeluh nyeri, nyeri dirasakan bertambah jika klien bergerak dan
berkurang jika klien terlentang, nyeri dirasakan di daerah luka post
operasi pada daerah abdomen dengan skala nyeri 5 (0-10), nyeri
dirasakan seperti diiris-iris, nyeri muncul hanya jika bergerak.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah di operasi sc maupun
kuretage.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang melahirkan
secara SC, dan di keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
hipertensi, DM dan penyakit keturunan lainnya serta penyakit menular
seperti HIV dan TBC.
4. Riwayat Ginekologi dan Obstretri
1. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi
Klien mengalami manarche pada usia 13 tahun, dengan siklus 28
hari, lamanya ±7 hari, banyak ganti pembalut ±3-4 kali sehari, klien
sering mengalami dismenore, dengan HPHT 09 Februari 2018.
b. Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan menikah pada usia 24 tahun dan suaminya pada
usia 34 tahun, saat ini usia pernikahan klien 8 tahun, ini merupakan
pernikahan pertama bagi klien dan suami.
c. Riwayat Keluarga Berencana
Sebelum kehamilan kedua ini klien mengatakan mengikuti program
KB Suntik 3 bulan selama 3 tahun, dan di lepas selama 2 tahun.
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan Dahulu
Klien mengatakan saat kehamilan pertamanya klien mengalami
mual muntah dan tidak mau makan nasi selama trimester pertama,
klien memeriksakan kehamilannya secara teratur setiap bulan ke
bidan, klien juga mengkonsumsi vitamin seperti asam folat dan
penambah darah.
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Klien mengatakan selama kehamilan anak kedua tidak mengalami
keluhan seperti mual dan muntah, klien juga mengatakan tidak ada
pantangan makanan selama kehamilannya, klien memeriksakan
kehamilannya secara teratur setiap bulan ke bidan dan ke dokter,
sebanyak ±8x dan USG sebanyak 4x, mengkonsumsi vitamin seperti
kalsium, asam folat dan penambah darah.
c. Riwayat Persalinan Dahulu
Usia anak pertama klien 6 tahun, berjenis kelamin perempuan. Anak
pertama klien lahir dengan BB 3.500 gram, PB 49 cm, lahir melalui
persalinan normal di bidan. Tidak terdapat komplikasi pada ibu dan
bayi.
d. Riwayat Persalinan Sekarang
Klien mengatakan pada tanggal 25 Februari 2019 jam 08:50 WIB,
dilakukan Operasi Sectio Caesaria dengan Anestesi Regional dan
operasi selesai jam 09:50 WIB, jam 08:55 WIB lahir bayi
Perempuan dengan berat 4.260 gram, panjang 50 cm. APGAR score
4-6. Jumlah perdarahan yang keluar 400 cc, diuresis 150 cc/jam.
e. Riwayat Nifas Dahulu
Klien mengatakan pada masa nifas anak pertamanya, lochea rubra,
warna merah segar, bau amis khas darah, kontraksi uterus baik.
Klien mengatakan ASI keluar pada hari ke 3.
f. Riwayat Nifas Sekarang
Lochea Rubra, warna merah segar, bau amis khas darah, perdarahan
¼ dari luas pampers, tinggi fundus uteri 1 jari dibawah umbilikus,
ASI pada kedua payudara sudah keluar.

5. Perubahan Aktivitas Sehari-hari


NO JENIS AKTIVITAS DI RUMAH DI RS

1 Nutrisi

a. Makan
Frekuensi
3x/hari Saat dikaji baru 1x
Jenis
Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayuran
Porsi
1 porsi habis 1 porsi habis
Keluhan
Tidak ada Tidak ada

b. Minum
Frekuensi ±8 gelas/hari Saat dikaji 3 gelas /hari
750 cc
Jumlah ±2.000cc/hari Air putih, teh
Jenis
Air putih, teh Tidak ada
Keluhan
Tidak ada
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari Belum BAB
Konsistensi Lembek -
Warna Kuning -
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi ±9x/hari Klien memakai kateter
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah ±1.125 cc ±400cc
Keluhan Tidak ada Tidak ada

3 Istirahat Tidur
a. Siang
 Kuantitas ±1 jam/hari 1-2 jam/hari
 Kualitas Nyenyak Nyenyak

b. Malam
 Kuantitas ±8 jam/hari 6 jam/hari

 Kualitas Nyenyak Nyenyak

 Keluhan Tidak ada Tidak ada

4 Personal Hygiene
c. Mandi 2x/hari Waslap 1x
d.Gosok gigi 2x/hari Sudah
e. Keramas 3x/minggu Sudah
f. Gunting kuku 1x/minggu Sudah
g.Ganti pakaian 2x/hari 1x/hari

5 Aktivitas sehari-hari Keseharian klien adalah Di ruang perawatan klien


sebagai ibu rumah hanya terbaring diatas
tangga. tempat tidur
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos Mentis GCS (E : 4 M : 6 V : 5)
Penampilan : Klien tampak lemah
Tanda-Tanda Vital :
TD : 150/90 mmHg
R : 16x/menit
S : 36,9ºC
N : 72x/menit
BB sebelum hamil : 49 Kg
BB sesudah hamil : 59 Kg
BB set melahirkan : Belum ditimbang
1. Kepala
Kepala simetris dengan ukuran proporsional. Rambut klien berwarna hitam,
terurai, penyebaran rambut merata, tampak bersih, kulit kepala lembut tidak
bersisik, kepala tidak terdapat edema dan nyeri tekan.
2. Wajah
Bentuk wajah simetris saat bicara dan tersenyum, ekspresi wajah klien
meringis kesakitan. Tidak ada pembengkakan, terdapat kloasma
gravidarum, tidak ada nyeri tekan.
3. Mata
Mata simetris, tidak ada kelainan pada kelopak mata, tidak ada
pembengkakan pada kelopak mata, sklera berwarna putih, konjungtiva
berwarna merah jambu, bentuk iris bulat, warna iris mata kanan dan kiri
coklat, pupil isokor, kornea bening, fungsi penglihatan baik terbukti klien
dapat membaca papan nama mahasiswa, pupil kanan dan kiri reaktif
terhadap sinar terbukti dengan berkontriksinya pupil saat terkena sinar.
Koordinasi gerakan kedua bola mata klien baik saat klien disuruh untuk
melihat kearah kanan dan kiri gerakan mata sesuai.
4. Telinga
Bentuk simetris kanan dan kiri, pina sejajar dengan sudut mata, tidak
terdapat serumen, tidak terdapat masa dan kemerahan pada daerah telinga
bagian dalam, tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid, fungsi
pendengaran baik terbukti klien mampu menjawab semua pertanyaan tanpa
di ulang.
5. Hidung
Lubang hidung simetris dan bersih, tidak terjadi deviasi pada septum,
mukosa hidung merah muda, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus maksilaris. Fungsi penciuman baik
terbukti klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan alkohol.
6. Mulut
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat
caries, jumlah gigi 31 buah berwarna putih kekuningan, lidah berada di
tengah dan bersih. Gerakan lidah baik, terbukti klien mampu menggerakkan
lidah ke kanan dan ke kiri, serta memasukkan dan mengeluarkan lidah.
Fungsi pengecapan baik terbukti klien dapat membedakan rasa asin dan
manis. Uvula ditengah, tidak ada nyeri menelan. Reflek menelan baik,
gerakan uvula terlihat saat klien mengatakan “ah”, tidak terdapat
pembengkakan pada tonsil.
7. Leher
Bentuk leher simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat
pembengkakan kelenjar getah bening, tidak terjadi pengingkatan JVP, tidak
terjadi deviasi pada trakea. Refleks menelan baik.
8. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada penggunaan otot-otot pernafasan tambahan,
tidak ada nyeri tekan pada dada, ekspansi paru sama antara kanan dan kiri,
frekuensi respirasi 16x/menit, bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas
tambahan, perkusi paru resonan. Bunyi jantung murni reguler, bunyi
jantung murni S1 terdengar di ICS ke-5 dan 6 sebelah kiri, S2 terdengar di
ICS 2 dan 3, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, CRT dapat kembali
dalam waktu <3 detik, hearth rate 72x/menit, perkusi jantung dullness.
Bentuk payudara simetris kanan kiri, puting susu menonjol, hiperpigmentasi
pada areola dan tampak bersih, payudara teraba lembek, ASI pada payudara
kanan dan kiri telah keluar.
9. Abdomen
Bentuk abdomen cembung, terdapat striae, linea alba dan luka operasi ± 12
cm tertutup dengan perban, bising usus 7x/menit, tidak terdengar bruit
arteri, pada palpasi superfisial hepar, limpa, vesika urinaria dan ginjal tidak
teraba, terdapat nyeri tekan pada epigastrium dan disekitar luka operasi,
kontrasksi uterus baik terbukti saat dilakukan palpasi uterus teraba keras,
tinggi fundus uteri 1 jari di bawah pusat.
10. Punggung dan Bokong
Tidak tedapat lesi, tidak terdapat jejas, tidak terdapat kelainan tulang
belakang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis, tidak terdapat nyeri tekan.
11. Genital
Lochea Rubra sebanyak ¼ pampers (bagian tengah) berwarna merah segar,
bau amis khas darah, tidak terdapat luka episiotomi, selangkangan tampak
lecet dan berwarna kehitaman, terpasang kateter dengan urine 400 cc
berwarna kuning jernih.
12. Anus
Kulit anus utuh, tidak terdapat hemoroid, lesi atau kemerahan, tidak terdapat
nyeri tekan.
13. Ekstremitas Atas
Bentuk simetris, jumlah jari lengkap, terpasang infus di tangan sebelah
kanan dengan cairan Ringer Laktat 20gtt/menit, refleks bisep, trisep dan
radius positif, CRT < 3 detik, kekuatan otot 5 5

14. Ekstemitas Bawah


Bentuk simetris, jumlah jari lengkap, refleks patella positif, refleks babinski
negtif, human’s sign negatif, tidak terdapat pretibial edema, CRT <3 detik,
kekuatan otot
5 5
7. Data Fisiologi
a. Adaptasi Postpartum
Klien berada di fase taking in dimana klien masih tergantung pada
perawat dan keluarga dalam melakukan aktivitas.
b. Konsep Gambaran Diri
a) Gambaran Diri
Klien mengatakan dirinya menyukai semua anggota tubuhnya
meskipun terdapat sedikit perubahan pada anggota tubuhnya.
b) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin segera pulih dari luka operasi dan ingin
melakukan kegiatan seperti biasanya.
c) Harga Diri
Klien mengatakan merasa bangga dengan kelahiran anak keduanya.
d) Peran Diri
Klien adalah seorang istri dari Tn. C dan seorang ibu dari kedua
anaknya.
e) Identitas Diri
Klien adalah seorang ibu dari 2 orang anak.
8. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga dan lingkungan baik, klien mampu
berkomunikasi dengan baik kepada pasien, perawat, dokter, dan tim medis
lainnya.
9. Kebutuhan Bouding Attacment
Klien mengatakan ingin segera bertemu dengan anaknya.
10. Kebutuhan Seksual
Klien mengatakan saat ini belum memikirkan untuk melakukan hubungan
seksual.
11. Data Spiritual
Klien adalah seorang yang beragama islam.
12. Pengetahuan Tentang Perawatan Diri
Klien mengatakan belum mengetahui tentang perawatan luka SC.
13. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
24/02/ 1. Hematologi
Darah Rutin
2019
Hemoglobin 12,5 g/dL 12,0-16,0
Hematokrit 37 % 35-47
Lekosit 7,790 /mm3 3,800 – 10,600
150,000 –
Trombosit 338,000 /mm3 440,000
3.6 – 5.8
Eritrosit 4.14 Juta/mm3
2. Imunoserologi Negatif
HIV Negatif
3. Kimia Klinik s/d 31
AST (SGOT) 27 U/L s/d 31
ALT (SGPT) 14 U/L
25/02/ 1. Hematologi
Darah Rutin
2019
Hemoglobin 11,9 g/dL 12,0-16,0
Hematokrit 35 % 35-47
Lekosit 18,180 /mm3 3,800 – 10,600
Trombosit 284,000 /mm3 150,000 –
440,000
Eritrosit 3,86 Juta/mm3 3.6 – 5.8

14. Program dan Rencana Pengobatan


Jenis Terapy Dosis Cara Waktu
Pemberian
Infus Ringer Laktat 20gtt/menit IV 24 jam
Cefotaxime 2x1 gr IV 11:00,23:00
Ketorolac 2x30 mg IV 11:00,23:00
Metrodinazole 3x500 mg IV 11:00,19:00,
03:00

B. ANALISA DATA
NO Data Etiologi Masalah

1 DS: Sectio caesaria Nyeri Akut


- Klien mengeluh nyeri ↓
- Nyeri bertambah jika Luka post Operasi
klien bergerak ↓
- Nyeri berkurang jika Terputusnya kontinuitas
klien dalam posisi jaringan
terlentang ↓
- Nyeri dirasakan seperti Reaksi pengeluaran
teriris-iris serotinin bradykinin dan
- Nyeri dirasakan pada prostaglandin
luka operasi ↓
- Nyeri muncul hanya Diteruskan ke medulla
jika bergerak spinalis batang otak

DO:
Diteruskan ke thalamus
- Klien tampak meringis ↓
- Nyeri tekan di sekitar Merangsang reseptor
luka operasi nyeri di korteks serebri
- Skala nyeri 5 (0-10) ↓
- TD : 150/90 mmHg Nyeri di presepsikan
-R : 16x/menit ↓
-S : 36,9ºC Nyeri akut
-N :72x/menit
- Ketorolac 2x30 mg
2. DS: Seksio Cesarea Hambatan
↓ Mobilitas Fisik
- Klien mengatakan Terputusnya integritas
nyeri bertambah jika jaringan
bergerak dan ↓
berkurang jika tidur Nyeri saat bergerak
terlentang ↓
DO: Keterbatasan aktivitas
- Klien tampak kesulitan ↓
saat bergerak Hambatan mobilitas fisik
- Klien tampak meringis
saat bergerak
- TD : 150/90 mmHg
-R : 16x/menit
-S : 36,9ºC
N :72x/menit
3 DS: Luka post SC Resiko Infeksi
Klien mengeluh nyeri ↓
pada luka post operasi Terputusnya inkotinuitas
DO: jaringan
- Terdapat luka operasi ↓
±12 cm tertutup Terbalut perban
dengan perban ↓
- Hasil pemeriksaan Post dientry
Leukosit 18,180 mikroorganisme
- Terpasang infus di ↓
tangan kanan Resiko Infeksi
- Terpasang kateter
- Cefotaxime 2x1 gr
- Metronidazole 3x500
mg
- TD : 150/90 mmHg
-R : 16x/menit
-S : 36,9ºC
-N :72x/menit

C. Diagnosa Keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan Tgl Perawat TTD
Ditemukan
1. Nyeri akut b/d agen cedera 26/02/2019 Rina
fisik (Sectio Caesaria)
2. Hambatan mobilitas fisik 26/02/2019 Rina
b.d nyeri
3. Resiko Infeksi b/d adanya 26/02/2019 Rina
tindakan invasif

D. Perencanaan Dan Rasional


NO Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan - Lakukan - Mengetahui


agen cedera tindakan pengkajian faktor yang
fisik (sectio keperawatan nyeri secara memicu
sesarea) selama 2x24 jam komprehesif terjadinya
DS: diharapkan nyeri termasuk nyeri
- Klien hilang atau lokasi,
mengeluh berkurang. karakteristik,
nyeri Kriteria hasil : kualitas dan
- Nyeri - Skala nyeri 3 derajat nyeri
bertambah (0-10) sebelum
jika klien - Mampu pemberian
bergerak mengontrol obat
- Nyeri nyeri - Monitor vital - Biasanya
berkurang - Melaporkan sign terjadi
jika klien bahwa nyeri perubahan
dalam posisi berkurang pada tekanan
terlentang dengan darah, nadi,
- Nyeri menggunaka pernafasan
dirasakan manajemen dan suhu saat
seperti teriris- nyeri nyeri
iris - Menyatakan - Distraksi
- Nyeri rasa nyaman - Anjurkan dapat
dirasakan setelah nyeri teknik non mengalihkan
pada luka berkurang farmakologi : perhatian
operasi - TTV dalam distraksi dan klien agar
- Nyeri muncul batas normal relaksasi tidak berfokus
hanya jika TD:120/80 nafas dalam pada nyeri,
bergerak mmHg relaksasi nafas
N:60-80x/ dalam dapat
DO:
menit membuat otot-
- Klien tampak R: 16-20x/ otot menjadi
meringis menit relaks
- Nyeri tekan S : 360C sehingga
di sekitar luka dapat
operasi mengurangi
- Skala nyeri 5 nyeri
(0-10) - Agar klien
- TD : 150/90 - Berikan memahami
mmHg pendidikan tentang
- R: 16x/menit kesehatan penanganan
- S: 36,9ºC tentang nyeri
- N:72x/menit manajemen
- Ketorolac nyeri - Sebagai
2x30 mg - Lanjutkan analgesik
pemberian bekerja
therapy dengan cara
menghambat
Ketorolac enzym COX-1
1x30 mg dan COX-2
pada jalur
arachidonat
tidak melalui
jalur opiat
2 Hambatan Setelah - Monitor vital - Saat latihan
mobilitas fisik dilakukan sign sebelum mobilisasi
b.d nyeri tindakan dan sesudah biasanya
DS: keperawatan latihan terjadi
- Klien selama 2x24 jam perubahan
mengatakan diharapkan klien pada vital
nyeri dapat melakukan sign karena
bertambah aktivitas ADLs klien merasa
jika bergerak sendiri maupun nyeri
dan berkurang dengan bantuan. - Kaji - Mengetahui
jika tidur Kriteria hasil : kemampuan sejauh mana
terlentang - Klien klien dalam kemampuan
DO: meningkat mobilisasi klien untuk
- Klien tampak dalam mobilisasi
kesulitan saat mobilitas fisik sendiri
bergerak - Mengerti - Ajarkan klien - Mobilisasi
- Klien tampak tujuan dari bagaimana membuat
meringis saat peningkatan merubah luka operasi
bergerak mobilitas posisi dan tidak kaku
- TD : 150/90 berikan karena
mmHg bantuan jika pembuluh
- R: 16x/menit diperlukan darah
- S: 36,9ºC - Berikan menjadi
- N:72x/menit pendidikan lancar
kesehatan sehingga
tentang mempercepat
mobilisasi proses
dini penyembuha
n luka
- Bantu klien - Memenuhi
memenuhi kebutuhan
kebutuhan ADLs klien
ADLs agar tetap
terpenuhi
3 Resiko infeksi Setelah - Pertahankan - Mencegah
b.d tindakan dilakukan teknik masuknya
invasif tindakan asepsis bakteri
DS: keperawatan kedalam
Klien selama 2x24 jam tubuh
mengeluh nyeri resiko infeksi - Monitor - Nutrisi yang
pada luka post berkurang. status nutrisi baik penting
operasi Kriteria hasil : klien untuk
DO: - Klien bebas mendukung
- Terdapat luka dari tanda dan sistem imun
operasi ±12 gejala infeksi untuk
cm tertutup seperti rubor, mempercepat
dengan tumor, kalor, prosespenye
perban dolor, fungsi mbuhan luka
- Hasil luesa - Monitor - Mengetahui
pemeriksaan - Mendeskripsik proses adanya tanda
Leukosit an proses kesembuhan –tanda
18,180/mm3 penularan area insisi infeksi
- Terpasang penyakit, faktor - Bersihkan - Mencegah
infus di yang area sekitar masuknya
tangan kanan mempengaruhi luka bakteri yang
- Terpasang penularan serta berasal dari
kateter area sekitar
luka
- Cefotaxime penatalaksanaa - Lakukan - Mencegah
2x1 gr nya perawatan timbulnya
- Metronidazol luka pertumbuhan
e 3x500 mg infeksi
- TD : 150/90 - Antibiotik
mmHg - Lanjutkan berfungsi
- R: 16x/menit pemberian untuk
- S: 36,9ºC antibiotik membunuh
- N:72x/menit - Cefotaxime dan
1x1 gr menghambat
- Metronidaz pertumbuhan
ole 1x500 bakteri
mg penyebab
infeksi

E. Pelaksanaan dan Evaluasi Formatif


No. DP Tanggal Tindakan Dan Hasil Nama
dan Waktu dan TTD

1 II 26/02/2019 - Memandikan pasien


Hasil: klien mengatakan merasa
06:20
segar setelah di mandikan
2 III 07:10 - Memonitor status nutrisi, memberi
makan klien
Hasil: asupan nutrisi klien baik,
terbukti klien dapat memakan
makannya sampai habis
3 II - Membantu klien memenuhi
09:00 kebutuhan ADLs
Hasil: membantu klien vulva hygine,
klien merasa nyaman setelah vulva
4 I hygine
09:30 - Memberikan pendidikan kesehatan
tentang manajemen nyeri dan
mobilisasi dini
Hasil:klien memahami tentang
5 II manajemen nyeri dan mobilisasi dini
- Mengajarkan klien bagaimana cara
10:20 merubah posisi dan memberikan
bantuan saat merubah posisi
Hasil: klien dapat duduk dengan
6 I bantuan
- Mengkaji skala nyeri
10:40
7 I Hasil : skala nyeri 5 (0-10)
10:45 - Menganjurkan teknik
nonfarmakologi : distraksi dan
relaksasi nafas dalam
Hasil: klien mengatakan nyeri sedikit
8 I, berkurang, skala nyeri 4
III - Melanjutkan terapi
11:00 - Cefotaxime 1x1 gr
- Ketorolac 1x30 mg
- Metronidazole 1x500 mg
Hasil: tidak terdapat reaksi alergi
9 I setelah pemberian obat
- Mengkaji skala nyeri setelah
12:40
pemberian analgesik
10 II Hasil: skala nyeri 3 (0-10)
- Mengajarkan klien bagaimana cara
13:00
merubah posisi dan memberikan
bantuan saat merubah posisi
Hasil: klien latihan berjalan disekitar
tempat tidur dengan bantuan perawat
11 I dan keluarga
II 13:35 - Memonitor vital sign
Hasil:
- TD: 130/80 mmHg
- N: 70x/menit
- R: 16x/menit
12 II - S: 360C
18:40 - Membantu klien memenuhi
kebutuhan ADLs
Hasil: klien dapat kekamar mandi
13 III dengan bantuan perawat
- Melanjutkan terapi metronidazole
19:00
1x500 mg
Hasil: tidak terdapat reaksi alergi,
14 I, mual, muntah
III - Melanjutkan terapi
23:00 - Ketorolac 1x30 mg
- Cefotaxime 1x1 gr
Hasil: tidak ada reaksi alergi, mual,
muntah setelah pemberian obat
1 I 27/02/2019 - Melakukan pengkajian skala nyeri
Hasil: klien mengatakan nyeri
07:00
ringan, skala nyeri 3 (0-10)
2 III 08:20 - Membersihkan area sekitar luka :
mencukur rambut kemaluan
Hasil: klien merasa lebih nyaman
setelah rambut kemaluannya di
potong
3 III - Melakukan perawatan luka
08:30
Hasil: tidak terdapat tanda- tanda
infeksi seperti rubor, tumor, kalor,
dolor, dan fungsi luesa pada luka
4 II 09:00 - Membantu klien memenuhi
kebutuhan ADLs : ke kamar mandi
Hasil: klien mampu berjalan ke
kamar mandi meskipun dengan
bantuan perawat/keluarga
5 I, - Memonitor vital sign
II 09:15 Hasil:
- TD : 150/90 mmHg
- N : 76x/menit
- R: 16x/menit
- S: 360C

F. Evaluasi Sumatif
Nama dan
No. Tanggal DP Evaluasi Sumatif TTD

1. 27/02/2019 I S: Klien mengatakan nyeri telah


berkurang
O: Klien tampak tenang, skala
nyeri 3 (0-10)
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Intevsi dilanjutkan dirumah
- Ajarkan klien untuk distraksi
dan relaksasi nafas dalam
- Lanjutkan terapi asam
mefenamat 3x500 mg

I:
- Mengajarkan klien teknik
distraksi dan relaksasi nafas
dalam
- Melanjutkan terapi asam
mefenamat 3x500 mg

E:

- Klien mengerti tentang teknik


penanganan nyeri
- Klien meminum obat secara
teratur

R:-

2 27/02/2019 II S : Klien mengatakan nyeri sudah


berkurang
O:
- Klien sudah bisa melakukan
ADLs meskipun kadang-
kadang dibantu oleh keluarga
- Skala nyeri 3 (0-10)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi dirumah
- Ajarkan klien cara merubah
posisi dan berikan bantuan
saat diperlukan
- Bantu penuhi kebutuhan
ADLs
I :
- Mengajarkan klien cara
merubah posisi dan
memberikan bantuan saat
diperlukan
- Membantu memenuhi
kebutuhan ADLs
E : klien dapat beraktifitas seperti
biasanya
R:-
3 27/02/2019 III S : Klien mengatakan nyeri pada
luka operasi telah berkurang
O :Tidak terdapat tanda-tanda
infeksi seperti rubor,tumor,
kalor, dolor dan fungsi luesa
pada luka post operasi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi dirumah
- Lanjutkan terapi antibiotik
- Cefadroxil 2x500 mg
- Metronidazole 3x500 mg
- Bersihkan area sekitar luka
- Lakukan perawatan luka oleh
tenaga kesehatan
I:
- Melanjutkan terapi antibiotik
- Cefadroxil 2x500 mg
- Metronidazole 3x500 mg
- Membersihkan area sekitar
luka
- Melakukan perawatan luka
oleh tenaga kesehatan
E : Luka tampak bersih dan tidak
terdapat tanda-tanda infeksi
pada luka
R:-

Anda mungkin juga menyukai