Anda di halaman 1dari 29

1

REGULASI PERTANDINGAN LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17


PIALA MENPORA TAHUN 2019

BAB I
UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:

2
AFC adalah Asian Football Federation merupakan satu-satunya konferedasi sepakbola di
Asia sebagai induk sepakbola di benua Asia yang berwenang mengatur dan mengelola
seluruh kegiatan sepakbola di Asia

AFF adalah Asean Football Federation merupakan satu-satunya sub-konfederasi di tingkat


Asia Tenggara yang berwenang mengatur dan mengelola seluruh kegiatan sepakbola di Asia
Tenggara.

FIFA adalah Federation Internatonalé dé Football Association merupakan induk organisasi


sepakbola dunia dan satu-satunya di dunia yang berwenang mengatur, mengontrol, dan
mengelola seluruh kegiatan sepakbola di dunia.

PSSI adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau dalam bahasa Inggris resmi
terdaftar di FIFA: “Football Association of Indonesia” merupakan satu-satunya organanisasi
sepakbola di Indonesia yang diakui AFC dan FIFA yang berwenang mengatur dan mengelola
seluruh kegiatan sepakbola di Indonesia. PSSI merupakan anggota resmi FIFA dan AFC.

Liga Sepakbola Putri, adalah serangkaian pertandingan Sepakbola Wanita yang diikuti oleh
Provinsi di Indonesia.

Pertandingan, adalah proses permainan dua tim sepakbola dalam satu lapang permainan
sepakbola yang diatur FIFA Laws of the Game dan dipimpin oleh wasit untuk menentukan
siapa yang menang dan kalah dalam koridor sportivitas.

Pasal 2
Dasar

Regulasi Pertandingan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 ini berpedoman
kepada:

1. FIFA Laws of the Game


2. Statuta PSSI
3. Kode Disiplin PSSI

Pasal 3
Maksud dan Tujuan

3
Regulasi Pertandingan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 ini dimaksudkan
untuk mengatur penyelenggaraan pertandingan guna terwujudnya ketertiban serta
kelancaran jalannya pertandingan.

Pasal 4
Pengertian

Regulasi Pertandingan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 ini adalah peraturan
yang ditetapkan Panitia sebagai penyelenggara teknis pertandingan untuk mengatur
kegiatan Liga dan pertandingan dimaksud agar semuanya berjalan dengan tertib dan
teratur.

BAB II
PENGORGANISASIAN

Pasal 5
Penyelenggara

1. Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 ini diorganisasikan oleh Agotax Sebagai
Operator yang telah ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia.
2. Agotax membentuk Panitia Pelaksana pertandingan Sepakbola Wanita U-17 Piala
Menpora 2019 sebagai Koordinator Provinsi (KorProv) di 34 Provinsi di seluruh
Indonesia.

BAB III
PESERTA

Pasal 6
Peserta

4
1. Peserta Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 adalah Tim yang mendaftarkan diri
untuk mengikuti Liga Sepakbola Putri Tingkat Provinsi dari 34 Provinsi di Indonesia.
2. Mengisi dan menyerahkan formulir keikutsertaan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala
Menpora 2019.

Pasal 7
Persyaratan Pemain

Pemain yang diperbolehkan bermain dalam Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019,
adalah:
1. Wanita Warga Negara Indonesia.
2. Pemain kelahiran 1 Januari 2002 dan sesudahnya yang dibuktikan dengan Akte
Kelahiran.
3. KTP.
4. Mengikuti Skrining Pemain dengan melampirkan:
a. Scan KTP Asli / resi
b. Scan Akte kelahiran asli
c. Scan Kartu Keluarga asli
d. Scan Ijasah terakhir
e. NISN
f. Jika terdapat kesalahan / perbedaan didalam syarat – syarat diatas, maka harus
melampirkan Surat Keterangan terkait kesalahan tersebut dari instansi terkait.
5. Dinyatakan lolos oleh Tim Keabsahan Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 dan
mendapatkan Surat Pengesahan Pemain.

Pasal 8
Pendaftaran Pemain

1. Pendaftaran pemain dilaksanakan secara online / offline (sudah melakukan proses


skrining/verifikasi pemain).
2. Setiap tim peserta berhak mendaftarkan pemain sekurang-kurangnya 18 (delapan
belas) orang dan sebanyak-banyaknya 22 (dua puluh dua) orang.

5
3. Pemain yang didaftarkan tersebut dapat dimainkan setelah dinyatakan sah oleh Tim
Keabsahan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019.

Pasal 9
Pemeriksaan Ulang Pemain

1. Sebelum pelaksanaan pertandingan Pengawas Pertandingan/Match Commissioner


akan melakukan verifikasi ulang terhadap pemain.
2. Hasil verifikasi ulang tersebut harus dibahas dan disetujui dalam pertemuan teknik.

Pasal 10
Ketentuan Mengenai Offisial

1. Yang dimaksud dengan Offisial Tim adalah manajer, pelatih kepala, asisten pelatih,
dokter tim, masseur, dan pembantu umum yang bertanggung jawab mengelola dan
mengorganisasikan satu kesebelasan dalam pertandingan resmi Liga Sepakbola PutriI.
2. Pelatih kepala pada Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 memiliki setidak –
tidaknya Lisence C AFC.
3. Offisial harus didaftarkan resmi kepada panitia pelaksana Liga Sepakbola Wanita U-17
Piala Menpora 2019 dan mendapatkan ID.
4. Jumlah offisial tim yang boleh didaftarkan sebanyak 6 (Enam) orang, dan yang berhak
dan berwenang duduk di bangku cadangan dan terdaftar di DSP.
5. Offisial suatu kesebelasan bertanggung jawab mengenai tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh para pemainnya, selama persiapan tim sampai dengan selesainya
pertandingan.

BAB IV
SISTEM, SKEMA, DAN JADWAL PERTANDINGAN

Pasal 11
Sistem dan Skema Pertandingan

6
1. Pada babak penyisihan dibagi menjadi 8 grup dan masing- masing grup dengan Sistem
pertandingan menggunakan Sistem setengah Kompetisi .
2. Penentuan komposisi grup ditentukan melalui drawing yang dilakukan pada saat
manager meeting.
3. Juara dan Runner Up grup berhak masuk ke babak kedua dengan sistem pertandingan
menggunakan sistem gugur (knock out) sampai menghasilkan Juara 1, 2, dan Juara 3.

Pasal 12
Jadwal Pertandingan

1. Jadwal pertandingan ditetapkan oleh Penyelenggara melalui Panitia Pelaksana Liga


Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019. Jadwal pertandingan harus disampaikan
kepada peserta Liga maksimal 1 (satu) minggu sebelum kick off pertandingan pertama.
2. Dalam hal terdapat perubahan jadwal pertandingan, Penyelenggara melalui Panitia
Pelaksana Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 harus menyampaikan
secara tertulis kepada peserta Liga maksimal 3 (tiga) hari sebelum kick off.
3. Peserta tidak diperkenankan mengajukan permohonan perubahan jadwal pertandingan
kecuali dalam keadaan darurat. Yang dimaksud dengan kondisi darurat meliputi
bencana alam, tidak ada ijin kepolisian terkait situasi politik dan sosial setempat, serta
kecelakaan dalam perjalanan menuju kota pertandingan.
4. Dalam hal terjadi situasi seperti bunyi ayat 3 (tiga) di atas perubahan jadwal
pertandingan merupakan Penyelenggara melalui Panitia Pelaksana dengan
memperhatikan aspek keamanan, ketertiban, kemanusiaan, dan aspek sosial.

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 13
Hak dan Kewajiban Peserta

1. Biaya perjalanan kontingen peserta dari tempat asal ke tempat pertandingan Liga
Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 menjadi tanggung jawab masing – masing
tim.

7
2. Akomodasi dan konsumsi selama Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019
merupakan tanggung jawab masing – masing tim.
3. Akomodasi, konsumsi, dan honorarium aparatur pertandingan merupakan tanggung
jawab Panitia Pelaksana Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019.
4. Panitia penyelenggara pertandingan provinsi berkewajiban:

4.1. Memiliki/menyediakan lapangan pertandingan yang memenuhi standar yang telah


ditetapkan.
4.2. Memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh peserta dan perangkat
pertandingan selama pertandingan hingga ke rumah sakit rujukan. Biaya pelayanan
untuk penyakit akut dan kecelakaan yang diharuskan dirawat inap di rumah sakit
merupakan tanggung jawab setiap managemen tim.
4.3. Menyediakan sarana fasilitas kesehatan (ambulance, obat-obatan, dokter,
paramedis, tandu) dan rumah sakit rujukan.
4.4. Melindungi keamanan seluruh peserta dan perangkat pertandingan di tempat
penginapan, antara penginapan ke stadion pergi pulang, dan selama pertandingan
berlangsung (di stadion).
4.5. Menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pertandingan ( Bola beserta ball
boys, Bendera fairplay, Sound System, papan Pergantian, Scooring Board, dll )
4.6. Menyediakan ruangan dan kelengkapnnya untuk pelaksanaan Pertemuan Teknik
dan Sidang Komisi Disiplin (jika diperlukan).
4.7. Menyediakan komputer dan sarana akses internet (modem, Wi-Fi) dengan kuota
minimal 2 Giga Byte di hotel Pengawas Pertandingan/Match Commissioner dan di
stadion tempat ruang kerja Pengawas Pertandingan/Match Commissioner.

Pasal 14
Levy

Tidak ada levy dalam pertandingan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 cabang
olahraga sepakbola.

BAB VI
PELAKSANAAN PERTANDINGAN
Pasal 15
Tempat Pertandingan Tungkat Nasional

8
Pelaksanaan pertandingan Final Nasional Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019
akan dilaksanakan di Kota Bandung yang ditunjuk sebagai tuan rumah Penyelenggaraan Liga
Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 Tingkat Nasional.

Pasal 16
Pertemuan Teknik

1. Pertemuan Teknik dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum pertandingan atau selambat-


lambatnya 6 (enam) jam sebelum pertandingan dimulai di kota tempat pertandingan.
Pertemuan teknik dipimpin oleh Pengawas Pertandingan/Match Commissioner serta
dihadiri oleh para manajer tim peserta, pelatih, wasit, dan panitia pelaksana
pertandingan.
2. Tujuan dilaksanakannya pertemuan teknik adalah untuk memperoleh persamaan
persepsi atau pengertian mengenai hal-hal teknis yang berhubungan dengan
pertandingan.
3. Kesebelasan peserta harus membawa 2 (dua) contoh kostum yang akan dipakai dan
kostum pemain cadangan, serta wajib mendaftarkan warna rompi pemain cadangan.
4. Panitia pelaksana pada saat pertemuan teknik harus menyediakan contoh kostum
ballboys, rompi wartawan tulis, rompi wartawan foto, rompi match steward, dan
seragam panitia.
5. Ketidakhadiran manager atau pelatih salah satu tim peserta dalam pertemuan teknik
karena sesuatu dan lain hal tidak mengakibatkan diskualifikasi tim tersebut.
6. Panitia Pelaksana Pertandingan wajib menyediakan ruangan untuk Pertemuan Teknik
lengkap dengan meja dan kursi dengan format huruf U serta disediakan layar dan
proyektor.
7. Hasil pertemuan teknik harus dituangkan ke dalam Berita Acara Pertemuan Teknik.

Pasal 17
Pakaian Kesebelasan

1. Setiap tim peserta diwajibkan untuk menetapkan dan mendaftarkan 2 (dua) macam
warna kostum yaitu warna kostum utama dan warna kostum cadangan yang sistem
penomorannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9
2. Penjaga gawang tidak diperkenankan memakai pakaian yang warnanya sama atau
menyerupai pakaian wasit atau pakaian kesebelasan sendiri maupun kesebelasan
lawan.
3. Jika pada suatu pertandingan wasit menilai warna kedua kesebelasan yang akan
bertanding dianggap sama atau hampir sama sehingga hal tersebut dapat mengganggu
jalannya pertandingan, maka kesebelasan yang disebutkan lebih akhir (tim tamu) dalam
jadwal pertandingan harus mengganti warna pakaiannya.
4. Pemain tidak diperkenankan menggunakan nomor punggung ganda. Apabila diketahui
ada salah seorang atau beberapa orang pemain melakukan hal tersebut baik disengaja
maupun tidak disengaja maka pemain tersebut berstatus sebagai pemain tidak syah.
5. Nomor punggung pemain bersifat final pada saat penyerahan daftar pemain.
6. Pemain yang menggunakan Jilbab harus dimasukkan kedalam kostum serta warnanya
harus sama dengan seragam mangset.

Pasal 18
Daftar Susunan Pemain

1. Selambat-lambatnya 6 (enam) jam sebelum pertandingan, tim yang bertanding harus


menyerahkan Daftar Nama Personal Tim (DNP) yang terdiri dari 11 (sebelas) pemain
inti, 7 (tujuh) pemain cadangan, serta 7 (tujuh) orang offisial.
2. Pemain yang tercantum dalam DNP/DSP adalah pemain yang telah disahkan dan
mendapatkan Player ID.
3. Perubahan Daftar Susunan Pemain (DSP) dapat dilaksanakan dengan mengajukan
permohonan kepada Pengawas Pertandingan/Match Commissioner selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) menit sebelum pertandingan dimulai.

Pasal 19
Lama Permainan dan Penggantian Pemain

1. Lama permainan sepakbola LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019
adalah 2 x 30 menit dengan istirahat maksimal 10 menit. Yang dimaksud dengan
istirahat 10 menit adalah dihitung sejak bunyi peluit wasit tanda berakhir babak
pertama sampai dengan bunyi peluit wasit tanda dimulainya permainan babak kedua.
2. Dalam Pertandingan babak II yang berlangsung dimana harus ada yang menang dan ada
yang kalah, jika dalam 2 x 30 menit kedudukan masih tetap seri (draw) maka untuk

10
menentukan pemenangnya dilaksanakan dengan Tendangan dari titik penalty (prosedur
tendangan dari titik penalty berlaku).
3. Dalam Pertandingan babak semifinal & Final yang berlangsung dimana harus ada yang
menang dan ada yang kalah, jika dalam 2 x 30 menit kedudukan masih tetap seri (draw)
maka untuk menentukan pemenangnya dilaksanakan dengan babak perpanjangan
waktu 2 x 15 menit.
4. Jika dalam perpanjangan waktu 2 x 15 menit kedudukan masih tetap seri (draw), untuk
menentukan pemenangnya maka dilaksanakan dengan Tendangan dari titik penalty
(prosedur tendangan dari titik penalty berlaku)
5. Prosedur tendangan dari titik penalty:
5.1. Jumlah pemain dari kedua tim disamakan terlebih dahulu;
5.2. Diambil 5 (lima) orang penendang pertama sampai dengan ada selisih;
5.3. Jika skor masih tetap seri (draw) maka diambil masing masing satu (satu) orang
penendang sampai sampai ada selisih (sampai habis penendang).
6. Jika dalam tandangan dari titik penalty seperti pada butir empat diatas, kedudukan
masih tetap seri (draw) maka untuk menentukan pemenangnya dilakukan undian yang
dilaksanakan oleh Match Commissioner.
7. Selama pertandingan berlangsung setiap kesebelasan diperkenankan melakukan
penggantian pemain maksimal 5 (lima) orang pemain yang tercantum dalam Daftar
Susunan Pemain.
8. Jika dalam suatu pertandingan ada pemain cedera yang disebabkan oleh pihak ketiga
(pelemparan, penganiayaan dll.) yang mengakibatkan pemain tersebut tidak dapat
bermain lagi, maka pemain yang bersangkutan dapat diganti oleh pemain lain sebagai
pengganti (tambahan/ekstra/tidak dihitung) dengan sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang
pemain di luar ketentuan sebagaimana diatur pada ayat 2 (dua) pasal ini. Penggantian
dimaksud dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari dokter panitia
penyelenggara pertandingan, disetujui wasit, dan disahkan oleh Pengawas
Pertandingan/ Match Commissioner.

Pasal 20
Keadaan Memaksa/Force Majeur

1. Jika suatu pertandingan tidak dapat dilaksanakan sama sekali karena suatu sebab yang
tidak dapat dihindarkan karena bencana alam, perang, faktor keamanan, kebijakan
pemerintah, dan/atau force majeur maka pertandingan tersebut dilaksanakan keesokan
harinya dan apabila hal tersebut juga tidak dapat dilaksanakan, penentuan
penyelenggaraan ditetapkan panitia sebagai pelaksana pertandingan.

11
2. Kerusuhan akibat perilaku penonton atau penonton memenuhi pinggir lapangan, tidak
dikategorikan sebagai force majeur, dengan ketentuan:

2.1. Bila pertandingan belum dimulai, maka pelaksanaannya harus ditunda sampai
kerusuhan tersebut dapat diatasi oleh pihak keamanan.
2.2. Bila pertandingan sedang berlangsung, maka wasit harus menghentikannya dan
pertandingan baru dapat dilaksanakan kembali setelah kerusuhan tersebut dapat
diatasi oleh pihak keamanan.
2.3. Bila kerusuhan yang diakibatkan penonton tidak dapat diatasi oleh pihak
keamanan, maka pertandingan dilaksanakan keesokan harinya dengan tanpa
penonton.
2.4. Bila tidak memungkinkan dilaksanakan keesokan harinya dengan pertimbangan
keamanan, maka pertandingan dilaksanakan pada waktu yang ditetapkan oleh
panitia pelaksana.
2.5. Bila sebelum pertandingan berlangsung penonton memenuhi stadion sampai
pinggir lapangan maka pertandingan tidak boleh dilaksanakan sebelum penonton
tersebut dikeluarkan dari pinggir lapangan.
2.6. Bila saat pertandingan berlangsung kedapatan penonton memasuki pinggir
lapangan maka pertandingan harus dihentikan sampai dengan penonton tersebut
dikeluarkan dari pinggir lapangan.
2.7. Bila penonton tidak dapat dikeluarkan dari pinggir lapangan, pertandingan dapat
dilaksanakan atau dilanjutkan jika ada jaminan dari pihak keamanan tetapi
dengan status pertandingan persahabatan.
2.8. Bila terjadi gangguan luar biasa yang dilakukan oleh penonton seperti melempari,
meneror, dan/atau mengintimidasi terhadap kedua atau salah satu kesebelasan
yang bertanding maupun terhadap perangkat pertandingan baik sebelum
maupun di sepanjang pertandingan yang mengakibatkan tidak nyaman dan tidak
aman bagi kedua atau salah satu kesebelasan maupun perangkat pertandingan,
maka pertandingan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan/atau tidak laik
dan harus diulang.
3. Ketentuan force majeur ditetapkan oleh Panitia LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA
MENPORA 2019
4. Jika karena hujan lebat sehingga lapangan tergenang air dan diputuskan lapangan
permainan tidak memenuhi syarat, maka:
4.1. Waktu pertandingan dapat ditunda selama 20 menit. Apabila sebelum waktu
penundaan habis lapang permainan layak menurut wasit, maka pertandingan
dapat dilaksanakan kembali.

12
4.2. Jika setelah penundaan tersebut masih tetap tidak memenuhi syarat maka
pertandingan dapat ditunda untuk sementara dan dilanjutkan keesokan harinya
atau dilaksanakan pada hari lainnya ketika tidak ada rangkaian pertandingan.
4.3. Pertandingan yang dihentikan sementara tersebut harus dilanjutkan pada hari
berikutnya atau di hari lain yang ditetapkan dengan ketentuan:
a. Tetap menggunakan susunan pemain yang sama dengan pada saat
pertandingan itu dihentikan/ditunda (baik jumlah pemain maupun pribadi
pemainnya)
b. Susunan wasit, asisten wasit, dan wasit cadangan yang sama.
c. Hasil sementara pertandingan (skor) adalah yang telah dihasilkan pada saat
pertandingan itu dihentikan.
d. Menggunakan stadion/lapangan yang sama atau yang disepakati semua pihak.
5. Pertandingan yang dihentikan oleh sebab yang tidak dapat dihindarkan (force majeur)
apabila waktu pertandingan masih tersisa 10 menit atau kurang dari itu maka
pertandingan tersebut dianggap dan/atau dinyatakan selesai.
6. Kesebelasan yang menghadapi penundaan pertandingan akibat keadaan
memaksa/force majeur dimaksud, tidak dapat mengajukan permohonan untuk
menunda pertandingan berikutnya yang sudah dijadwalkan kecuali dalam keadaan yang
sangat khusus.
Pasal 21
Penentuan Urutan dan Kedudukan

1. Urutan kedudukan dalam pertandingan sepakbola LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17


PIALA MENPORA 2019 ditentukan dari pengumpulan biji (point) kemenangan yang
diperolehnya oleh setiap kesebelasan dari jumlah pertandingan yang sudah
dimainkannya.
2. Perhitungan biji/poin didapat dari:
Pertandingan menang mendapat biji : 3 (tiga)
Pertandingan seri mendapat biji : 1 (satu)
Pertandingan kalah mendapat biji : 0 (nol)

3. Jika pada akhir Liga fase grup terdapat 2 (dua) kesebelasan atau lebih mendapat
biji/poin yang sama maka untuk menentukan urutan kedudukan dari kesebelasan-
kesebelasan tersebut ditentukan sebagai berikut.

13
a. Dari perbedaan gol (goal difference), yaitu jumlah memasukkan (plus) dikurangi gol
kemasukan (minus).
b. Jika perbedaan gol sama urutan kedudukan ditentukan oleh jumlah gol plus
terbanyak
c. Jika hal tersebut dalam butir (b) ayat ini masih tetap sama maka hasil pertandingan
antara 2 (dua) kesebelasan yang terkait (head to head) akan menentukannya.
d. Jika hal tersebut dalam butir (c) ayat ini masih tetap sama, maka kesebelasan
dengan jumlah pertandingan menang lebih banyak dinyatakan sebagai urutan
kedudukan yang lebih tinggi.
e. Jika ketentuan-ketentuan seperti tercantum pada butir (a) sampai dengan butir (d)
ayat ini masih tetap sama maka untuk menentukan kedudukannya ditetapkan
melalui undian oleh Panitia Pelaksana.
f. Kecuali apabila kedua kesebelasan tersebut sedang saling berhadapan/bertanding,
maka penentuan dilakukan melalui tendangan titik penalti sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
g. Jika butir (f) di atas masih juga imbang maka untuk menentukan urutan
kedudukannya melalui undian oleh Pengawas Pertandingan/ Match Commissioner.
h. Dalam hal ada 2 (dua) atau lebih tim yang memiliki nilai sama, apabila kasusnya tidak
seperti butir (f) maka urutan kedudukan ditetapkan melalui undian.
i. Jika di perjalanan Liga ada tim yang mengundurkan diri, maka diatur menurut Pasal
44 Regulasi ini.

BAB VII
PERANGKAT PERTANDINGAN

Pasal 22
Pengawas Pertandingan/Match Commissioner

Penugasan Pengawas Pertandingan/Match Commissioner Panitia Pelaksana bekerjasama


dengan masing-masing Asprov PSSI, diatur sebagai berikut:

1. Pengawas Pertandingan/Match Commissioner yang bertugas wajib menguasai


komputer dan IT.

14
2. Bertanggung jawab akan kelancaran dan ketertiban jalannya pertandingan mulai dari
persiapan, selama, sampai usai pertandingan dengan memerhatikan urutan waktu dan
kegiatan saat Pengawas Pertandingan/ Match Commissioner bertugas.
3. Mengadakan pertemuan dengan panitia untuk mengecek persiapan panitia
penyelenggara dan memeriksa sarana fasilitas pertandingan.
4. Memimpin pertemuan teknik dengan hasil keputusan pertemuan teknik tersebut
dituangkan dalam berita acara yang harus dilaporkan kepada Asprov PSSI Jawa Barat
c.q. Panitia Pelaksana LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019.
5. dikirimkan
Membuat ke laporan
Panitiajalannya pertandingan dan mengetahui laporan tersebut, untuk
Pelaksana
6. Apabila dalam suatu pertandingan terjadi kericuhan maka Pengawas Pertandingan/
Match Commissioner harus menyusun bukti-bukti sebagai lampiran laporan khusus.

7. Membuat laporan yang harus disampaikan kepada Asprov PSSI Jawa Barat sebagai
otoritas pemberi tugas disertai dan/atau dilampiri laporan wasit dan wasit cadangan.

Pasal 23
Wasit

1. Penugasan Wasit yang bertugas pada pertandingan Liga Sepakbola Wanita U-17 Piala
Menpora 2019 Panitia Pelaksana bekerja sama dengan masing-masing Asprov PSSI .
2. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
3. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan mencampuri dan/atau ikur campur tangan
dan/atau melakukan ancaman dalam bentuk apapun kepada wasit yang bertugas baik
sebelum, selama, dan setelah pertandingan.
4. Tidak dibenarkan ada seorang atau beberapa orang yang berada di kamar ganti wasit
sebelum, selama, dan setelah pertandingan.

Pasal 24
Komisi Disiplin

1. Komisi Disiplin LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019 adalah Komisi
Disiplin yang dibentuk oleh Panitia Pelaksana.
2. Seluruh penyelesaian pelanggaran disiplin merupakan wewenang Komisi Disiplin.

15
Pasal 25
Tugas dan Wewenang Komisi Disiplin

Tugas Komisi Disiplin adalah:


a. Mewujudkan dan memelihara rasa tunduk dan patuh pada regulasi pertandingan
yang dikeluarkan Panitia Pelaksana.
b. Menangani dan menyelesaikan pengaduan dan protes tim tertentu yang diajukan
melalui prosedur yang telah ditetapkan. Status protes dan putusan Komisi Disiplin
harus dikeluarkan selambat – lambatnya pukul 08.00 wib. Keesokan harinya.
c. Melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap kasus pelanggaran disiplin dengan
menghimpun seluruh aspek administratif, laporan-laporan, dan lain sebagainya yang
memenuhi persyaratan.
d. Komisi Disiplin berhak dan berwenang memanggil dan tidak memanggil pihak-pihak
yang terkait untuk dimintai keterangan sehubungan kasus yang ditanganinya.

3. Wewenang Komisi Disiplin


a. Memutuskan hukuman terhadap offisial, pemain, panitia pelaksana, wasit,
Pengawas Pertandingan/Match Commissioner, serta unsur-unsur yang terkait atas
suatu pelanggaran.
b. Putusan Komisi Disiplin bersifat mengikat dan harus dilaksanakan terlebih dahulu
sekalipun adanya permohonan banding sampai dengan adanya putusan banding.
c. Apabila ada hukuman Komisi Disiplin terhadap wasit, maka hukuman tersebut tidak
boleh dipublikasikan.

BAB VIII
PELANGGARAN DAN HUKUMAN

Pasal 26
Hukuman Kartu Kuning dan Kartu Merah

1. Pemain yang selama berlangsungnya memperoleh akumulasi 2 (dua) kartu kuning dari
wasit dalam 2 (dua) Pertandingan yang berlainan, tidak diperkenankan untuk bermain
1 (satu) kali Pertandingan pada pertandingan berikutnya;

16
2. Pemain yang memperoleh akumulasi 2 (dua) kartu kuning dalam suatu Pertandingan
yang mengakibatkan Pemain yang bersangkutan mendapat kartu merah tidak langsung,
tidak diperkenankan untuk bermain 1 (satu) kali Pertandingan pada Pertandingan
berikutnya;
3. Pemain yang memperoleh kartu merah langsung tidak diperkenankan untuk bermain 1
(satu) kali Pertandingan pada Pertandingan berikutnya;
4. Pemain yang memperoleh kartu kuning dan kemudian mendapat kartu merah langsung
pada pertandingan yang sama, tidak diperkenankan untuk bermain 1 (satu) kali
Pertandingan pada Pertandingan berikutnya;
5. Pemain yang mendapatkan kartu kuning dikenakan denda sebesar Rp. 100.000,-
(seratus ribu rupiah);
6. Pemain yang mendapatkan kartu merah (tidak langsung) dikenakan denda sebesar Rp.
200.00,- (dua ratus ribu rupiah);
7. Pemain yang mendapatkan kartu merah (langsung) dikenakan denda sebesar Rp.
300.000,- (tiga ratus ribu rupiah);
8. Pemain yang diusir dari lapangan oleh wasit tidak diperkenankan berada di area
pertandingan dan harus berada di tribun penonton.
9. Hukuman Kartu Kuning dan Kartu Merah berlaku selama pelaksanaan LIGA SEPAKBOLA
WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019.
10. Apabila Pemain terkena larangan bermain sekaligus sanksi denda dan telah menjalani
masa skorsingnya tetapi belum dilakukan pembayaran, maka yang bersangkutan tetap
dalam status hukuman.
11. Tim peserta wajib menyerahkan formulir bukti pembayaran denda kartu kepada
Pengawas Pertandingan/ Match Commissioner sebelum pertandingan berikutnya.
12. Tim Peserta wajib mengirimkan formulir bukti pembayaran denda kartu kepada Panitia
Pelaksana melalui Match Commissioner yang bertugas.
13. Ketentuan tentang kartu kuning dan kartu merah mengikuti aturan yang ditetapkan
dalam Kode Disiplin.
14. Tim peserta bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kartu kuning
dan/atau kartu merah yang diterima oleh Pemain dan Ofisial masing-masing dan
memastikan semua Pemain dan Ofisal tersebut terdaftar dan berhak untuk terlibat
dalam Pertandingan.
15. Pembayaran denda kartu baik kartu kuning maupun kartu merah dibayarkan langsung
sesudah pertandingan selesai.

Pasal 27
Pemain Tidak Sah

1. Yang dimaksud pemain tidak adalah


1.1. Pemain yang belum mendapat pengesahan dari Tim Keabsahan Panitia serta
belum mendapatkan Player ID.

17
1.2. Pemain yang dalam suatu pertandingan tidak tercantum dalam Daftar Susunan
Pemain
1.3. Pemain yang dalam suatu pertandingan telah diganti
1.4. Pemain yang nyata-nyata terbukti menggunakan nomor punggung ganda di dua
atau lebih pertandingan selama Pertandingan Sepakbola Wanita U-17 Piala
Menpora 2019.
1.5. Pemain yang sedang menjalani hukuman akumulasi kartu kuning dan kartu
merah.
1.6. Pemain yang sedang menjalani hukuman disiplin dari Komisi Disiplin.
1.7. Pemain yang mendapatkan sanksi denda namun belum melunasi pembayaran
dendanya.
1.8. Pemain pengganti yang melebihi ketentuan yang berlaku.
1.9. Pemain walau sebelumnya telah mendapatkan pengesahan tetapi apabila di
kemudian hari diketahui terbukti bahwa yang bersangkutan memanipulasi dan
atau memalsukan identitas dirinya.

2. Apabila dalam suatu pertandingan salah satu tim nyata-nyata menggunakan pemain
tidak sah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, walaupun tidak diprotes oleh tim
lain tetapi diketahui oleh Panitia Pelaksana LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA
MENPORA 2019 akan dikenakan sanksi oleh Komisi Disiplin.

Pasal 28
Hukuman Atas Pemain tidak Sah

1. Apabila salah satu kesebelasan melakukan pelanggaran berupa penggunaan pemain


tidak sah dikenakan hukuman, sebagai berikut:
1.1. Jika telah menderita kekalahan, maka gol kekalahanya ditambah 3 (tiga) gol (gol
minus).
1.2. Jika telah memperoleh kemenangan, maka gol kemenanganya dihapus dan
diganti kekalahan 0-3, sedangkan lawanya dimenangkan dengan 3-0.
1.3. Jika akhir pertandingan berkesudahan seri, maka terhadap kesebelasan yang
melanggar dinyatakan kalah dengan tambahan 3 (tiga) gol kemasukan.
1.4. Dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari pengumpulan nilai kemenangan yang
telah diperoleh dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.

18
2. Apabila ada kedua kesebelasan melakukan pelanggaran berupa penggunaan pemain
tidak sah dikenakan hukuman, sebagai berikut:
2.1. Pertandingan dianggap sudah berlangsung, akan tetapi hasilnya ditiadakan dan
kepada kedua kesebelasan tersebut diberikan 3 (tiga) gol kemasukan (gol
minus).
2.2. Masing-masing kesebelasan dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari
pengumpulan nilai yang telah diperoleh dari pertandingan-pertandingan
sebelumnya.
2.3. Apabila Liga dengan menggunakan sistem gugur, maka kedua kesebelasan
dinyatakan didiskualifikasi.

Pasal 29
Pemalsuan Identitas

Bagi kesebelasan peserta yang sengaja ataupun tidak sengaja memainkan pemain yang
melanggar ketentuan-ketentuan mengenai persyaratan atau memalsukan identitas, surat-
surat keterangan lain dan/atau menggunakan identitas orang lain yang tidak sesuai dengan
bukti-bukti jatidiri pemain yang bersangkutan maka pemain tersebut dan kesebelasannya
dikenakan sanksi hukuman termasuk hukuman terhadap pihak lainnya yang terlibat.

Pasal 30
Hukuman atas Pemalsuan Identitas

1. Terhadap pemain yang melakukan pelanggaran berupa pemalsuan identitas dalam


LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019, dikenakan hukuman berupa
dikeluarkan dari LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019.
2. Terhadap offisial yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang menjadi
pendorong hingga terjadinya pelanggaran tersebut, dikenakan hukuman berupa
larangan mendampingi tim dalam LIGA SEPAKBOLA PUTRI U17 PIALA MENPORA 2019.

19
3. Terhadap kesebelasan yang bersangkutan dikeluarkan dari LIGA SEPAKBOLA WANITA
U-17 PIALA MENPORA 2019.
4. Terhadap kesebelasan tersebut tidak diperkenankan mengikuti Liga periode
berikutnya.

Pasal 31
Penghinaan

1. Pengurus, offisial, pemain, dan/atau perangkat pertandingan lainnya yang diketahui


melakukan penghinaan baik dengan kata-kata dan tingkah laku maupun dengan tulisan
harus dikenakan hukuman.
2. Apabila perbuatan ini diketahui dan dilakukan dalam suatu pertandingan baik telah
dilakukan ataupun belum/tidak dilakukan tindakan oleh wasit yang memimpin
pertandingan, maka kepadanya tetap akan dikenai sanksi disiplin oleh Koimisi Disiplin.

Pasal 32
Hukuman Atas Penghinaan

1. Terhadap pemain yang melakukan penghinaan dan telah dikenakan hukuman


pengusiran dari lapangan permainan oleh wasit, maka pemain tersebut secara otomatis
menjadi pemain tidak sah untuk 3 (tiga) kali pertandingan berikutnya dan Komisi
Disiplin dapat memberikan hukuman tambahan.
2. Terhadap offisial, Perangkat Pertandingan atau Pengurus yang melakukan penghinaan,
dikenakan hukuman berupa pemberhentian dalam aktifitasnya di LIGA SEPAKBOLA
PUTRI U17 PIALA MENPORA.

Pasal 33
Penganiayaan

1. Pengurus, offisial, pemain, dan/atau perangkat pertandingan lainnya yang diketahui


melakukan penganiayaan dikenakan hukuman.

20
2. Apabila perbuatan ini diketahui dilakukan dalam suatu pertandingan telah dilakukan
atau tidak dilakukan tindakan oleh wasit yang memimpin pertandingan, Komisi Disiplin
dapat memberikan hukuman.

Pasal 34
Hukuman atas Penganiayaan

1. Terhadap pemain yang melakukan penganiayaan dan telah dikenakan hukuman


pengusiran dari lapangan permainan oleh wasit, maka pemain tersebut secara otomatis
menjadi Pemain tidak sah untuk 3 (tiga) kali pertandingan berikutnya dan Komisi
Disiplin dapat memberikan hukuman tambahan.
2. Terhadap Pemain yang melakukan penganiayaan di lingkungan stadion di luar lapangan
permainan baik sebelum maupun sesudah pertandingan dikenakan hukuman berupa
pemberhentian selama gelaran LIGA SEPAKBOLA PUTRI U17 PIALA MENPORA.
3. Terhadap Official, Perangkat Pertandingan, Pengurus yang melakukan penganiayaan
dikenakan hukuman berupa pemberhentian atau larangan bertugas di LIGA
SEPAKBOLA PUTRI U17 PIALA MENPORA 2019.
4. Apabila terjadi penganiayaan yang terbukti dilakukan oleh pendukung (supporter) yang
menjadi pendukung salah satu kesebelasan terhadap pemain dan/atau offisial yang
menjadi lawannya, Perangkat Pertandingan atau Pengurus, maka terhadap kesebelasan
tersebut pada pertandingan berikutnya pendukung (supporter) dilarang masuk ke
dalam stadion.

Pasal 35
Penggunaan Doping

Barang siapa di dalam pertandingan LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019
melakukan kegiatan dan/atau melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan doping
dikenakan sanksi hukuman.

Pasal 36

21
Hukuman Atas Penggunaan Doping

1. Terhadap siapapun di dalam pertandingan Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019,
baik dalam pertandingan, sebelum pertandingan maupun sesudah pertandingan
terbukti menggunakan doping, dikenakan hukuman berupa pemberhentian dan
kepadanya diwajibkan melakukan rehabilitasi.
2. Terhadap siapapun di dalam kegiatan Sepakbola Wanita U-17 Piala Menpora 2019 yang
menjadi sumber atau mengajak melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) pasal ini, dikenakan hukuman pemberhentian selama gelaran LIGA SEPAKBOLA
PUTRI U17 PIALA MENPORA 2019.

Pasal 37
Pemogokan

Apabila suatu kesebelasan karena suatu sebab membuat terhentinya pertandingan atau
dengan sengaja tidak mau melanjutkan pertandingan, wasit wajib memberi tenggat waktu
kepada kapten kesebelasan tersebut selama-lamanya 5 (lima) menit agar kesebelasan yang
bersangkutan melanjutkan pertandingan. Apabila setelah tenggat waktu tersebut tetap
tidak mau bersedia melanjutkan pertandingan maka kesebelasan tersebut dianggap
melakukan pembangkangan terhadap keputusan wasit, dinyatakan pemogokan, dan
terhadapnya dikenakan hukuman.

Pasal 38
Hukuman atas Pemogokan

1. Apabila salah satu kesebelasan yang sedang bertanding tidak bersedia meneruskan
pertandingan, maka kesebelasan tersebut dinyatakan melakukan pemogokan,
dikenakan hukuman sebagai berikut:
1.1. Jika telah menderita kekalahan, maka gol kekalahannya ditambah 3 (tiga) gol (gol
minus).
1.2. Jika telah memperoleh kemenangan, maka kemenanganya dihapus dan diganti
dengan kekalahanya 0-3, sedangkan lawanya dimenangkan 3-0.
1.3. Jika akhir pertandingan berkesudahan seri, maka terhadap kesebelasan yang
melanggar dinyatakan kalah dengan 3 (tiga) gol kemasukan.

22
1.4. Dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari pengumpulan nilai yang diperoleh dari
pertandingan-pertandingan sebelumnya.
2. Apabila kedua kesebelasan yang sedang bertanding tidak bersedia meneruskan
pertandingan, maka kedua kesebelasan tersebut dinyatakan melakukan pemogokan,
dikenakan hukuman sebagai berikut:
2.1. Pertandingan dianggap sudah berlangsung, akan tetapi hasilnya ditiadakan dan
kepada kedua kesebelasan diberikan 3 (tiga) gol kemasukan (gol minus)
2.2. Masing-masing kesebelasan dikurangi 3(tiga) nilai kemenangan dan pengumpulan
nilai yang diperoleh dari pertandingan sebelumnya.
3. Apabila pemogokan dilakukan oleh salah satu kesebelasan sebelum pertandingan
dimulai, maka terhadap kesebelasan tersebut dikenakan hukuman sebagai berikut:
3.1. Dinyatakan kalah WO (Walk Out) dan kesebelasan lawanya memperoleh
kemenangan 3 (tiga) gol.
3.2. Dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari pengumpulan nilai yang diperoleh dari
pertandingan-pertandingan sebelumnya.
4. Apabila pemogokan dilakukan oleh kedua kesebelasan sebelum berlangsungnya
pertandingan, maka terhadap kedua kesebelasan tersebut dikenakan hukuman sebagai
berikut:
4.1. Pertandingan dianggap sudah berlangsung dan kepada kedua kesebelasan
diberikan 3 (tiga) gol kemasukan (gol minus)
4.2. Masing-masing kesebelasan dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari
pengumpulan nilai yang diperoleh pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.
5. Terhadap pemain yang melakukan pemogokan dan/ atau menganjurkan melakukan
pemogokan, dikenakan hukuman pemberhentian dalam mengikuti LIGA SEPAKBOLA
PUTRI U17 PIALA MENPORA 2019.
6. Terhadap Offisial yang menganjurkan dan/atau menyuruh melakukan pemogokan,
dikenakan hukuman pemberhentian dalam mengikuti LIGA SEPAKBOLA PUTRI U17
PIALA MENPORA 2019.

Pasal 39
Mengganggu Ketertiban dan Keamanan

Barangsiapa yang ternyata dalam suatu pertandingan melakukan perbuatan atau


berperilaku tidak sopan, memancing suasana yang dapat menimbulkan kerawanan bagi
penonton atau pihak lainnya sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran,

23
ketertiban, dan keamanan pertandingan baik dilakukan secara sendiri-sendiri atau
terorganisasi dikenakan hukuman.

Pasal 40
Hukuman Mengganggu Ketertiban dan Keamanan

1. Terhadap pemain yang melakukan pelanggaran yang menyebabkan gangguan


ketertiban dan keamanan dalam suatu pertandingan dapat dikenakan hukuman oleh
wasit berupa pengusiran dari lapangan permainan.
2. Terhadap Pemain dan/atau Ofisial yang melakukan pelanggaran yang menyebabkan
gangguan ketertiban dan keamanan baik dalam pertandingan, sebelum atau sesudah
pertandingan, baik telah dikenakan atau tidak dikenakan hukuman oleh wasit, dapat
dikenakan hukuman berupa pemberhentian sementara/skorsing selama 1 (satu) tahun.
3. Apabila pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini menimbulkan
gangguan yang cukup serius sehingga menyebabkan pertandingan tidak dapat
diteruskan dan/atau harus dipindahkan atau diteruskan pada hari berikutnya dengan
tanpa disaksikan penonton, maka atas pelanggaran itu dikenakan hukuman berupa
pemberhentian sementara/skorsing selama 2 (dua) tahun.
4. Apabila terjadi gangguan keamanan yang mengakibatkan terganggunya kelancaran
pertandingan, hukuman diberikan sebagai berikut:
4.1. Apabila diakibatkan oleh kesebelasan tuan rumah yang tidak memenuhi
persyaratan pertandingan yang ditentukan sebagaimana mestinya dan/atau tidak
melakukan pencegahan atau tidak melakukan tindakan yang semestinya atas
terjadinya gangguan, terhadap kesebelasan tuan rumah diberikan hukuman
berupa pemindahan tempat pertandingan ke tempat yang khusus ditunjuk oleh
PSSI Jawa Barat untuk 1 (satu) kali atau lebih pertandingan kandang berikutnya.
4.2. Apabila diakibatkan oleh kesebelasan tuan rumah yang terbukti mengorgani-
sasikan pendukungnya/supporter dan/atau lain sebagainya, maka terhadap
kesebelasan tuan rumah tersebut diberikan hukuman berupa pemindahan
tempat pertandingan ke tempat yang khusus ditunjuk oleh Panitia Pelaksana
untuk 2(dua) kali atau lebih pertandingan kandang berikutnya.
4.3. Apabila diakibatkan oleh pendukung kesebelasan tamu, maka masalah ini
dilimpahkan kepada Komisi Disiplin untuk mengambil tindakan.

Pasal 41
Tidak Hadir di Tempat Pertandingan

24
1. Jika suatu kesebelasan tidak hadir pada jadwal waktu pertandingan yang sudah
ditetapkan, maka pertandingan ditunda selama 15 menit.
2. Jika selama penundaan tersebut kesebelasan yang dimaksud tidak juga dapat
menghadirkan sedikitnya 7 (tujuh) orang pemain tanpa alasan yang sah maka
kesebelasan tersebut dinyatakan tidak hadir atau kalah walk over (WO).
3. Penentuan ketidakhadiran suatu kesebelasan ditetapkan oleh wasit.
4. Kepada kesebelasan yang tidak hadir dapat dikenakan hukuman.

Pasal 42
Hukuman Tidak Hadir di Tempat Pertandingan

1. Apabila salah satu Kesebelasan dinyatakan tidak hadir di tempat pertandingan,


dikenakan hukuman:
1.1. Dinyatakan kalah, Kesebelasan lawanya memperoleh kemenangan 3 (tiga) gol
dan;
1.2. Dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari pengumpulan nilai yang diperoleh dari
pertandingan-pertaningan sebelumnya.
2. Apabila kedua Kesebelasan dinyatakan tidak hadir di tempat pertandingan, dikenakan
hukuman:
2.1. Pertandingan dianggap sudah berlangsung, akan tetapi hasilnya ditiadakan dan
kepada kedua kesebelasan tersebut masing-masing diberikan 3 (tiga) gol
kemasukan (gol minus); dan
2.2. Masing-masing kesebelasan dikurangi 3 (tiga) nilai kemenangan dari
pengumpulan nilai yang diperoleh dari pertandingan sebelumnya.

Pasal 43
Pengunduran Diri

1. Tim yang telah menyatakan kesediaan untuk mengikuti LIGA SEPAKBOLA WANITA U-
17 PIALA MENPORA 2019 ternyata mengundurkan diri setelah pelaksanaan undian
grouping atau setelah Pertemuan Teknik atau pada saat Liga sedang berlangsung maka
tim tersebut dikenakan sanksi disiplin oleh Komisi Disiplin.

25
2. Tim yang nyata-nyata telah melakukan tingkah laku buruk tidak hadir di tempat
pertandingan dan/atau tidak bertanding atau mengundurkan diri dari Liga yang
sedang berjalan maka kepadanya dikenakan hukuman sebagaimana diatur dalam
pasal 44 peraturan ini.

Pasal 44
Perhitungan Nilai Akibat Ada Pengunduran Diri

1. Dalam hal terjadi pengunduran diri atau diberhentikan pada saat Liga berlangsung,
maka:
1.1. Apabila pengunduran diri/diberhentikan tersebut pada sebagian dari putaran
pertama, maka perhitungan nilai yang telah diperoleh lawan tandingnya
dibatalkan dan dianggap tidak ada.
1.2. Apabila pengunduran diri/diberhentikan tersebut pada saat selesainya putaran
pertama, maka perhitungan nilai yang telah diperoleh lawan tandingnya tetap
dijadikan perhitungan untuk menentukan urutan kedudukanya.
1.3. Apabila pengunduran diri/diberhentikan tersebut pada sebagian dari putaran
kedua, maka perhitungan nilainya masih tetap menggunakan nilai pada saat
selesainya pertandingan putaran pertama.
1.4. Apabila pengunduran diri/diberhentikan tersebut setelah melewati putaran
kedua maka seluruh lawan tandingnya diberikan kemenangan 3-0 (tiga-nol).

Pasal 45
Hukuman Terhadap Tim yang Mengundurkan Diri
Pada Saat Liga Sedang Berjalan

Tim peserta LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019 Cabor yang nyata-nyata
mengundurkan diri dari Liga yang sedang berjalan maka terhadap Tim tersebut dikenakan
hukuman sebagai berikut:
1. Tim dan Pengurusnya dapat dimasukkan ke dalam daftar persona non grata.

26
Pasal 46
Pelanggaran Perangkat Pertandingan

Bagi setiap perangkat pertandingan yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah salah
dalam menerapkan peraturan yang berlaku atau menyalahgunakan kewenangannya dalam
suatu pertandingan dapat dikenakan sanksi hukuman dari Komisi Disiplin.

Pasal 47
Hukuman Bagi Pelanggaran Perangkat Pertandingan

Perangkat pertandingan yang menyalahgunakan kewenangannya dalam setiap


pertandingan sehingga pertandingan tidak fair atau terjadi pengaturan skor pertandingan,
maka kepadanya, akan dilaporkan secara resmi kepada Asprov PSSI atas tindakannya
tersebut untuk dapat ditindak lanjuti.

Pasal 48
Pernyataan yang Bersifat Mendiskreditkan/Melecehkan

Barangsiapa dalam kegiatan LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019
membuat pernyataan melalui media massa dan/atau mempublikasikan suatu pernyataan
yang bersifat mendiskreditkan/ melecehkan keputusan dan/atau kepemimpinan wasit
dan/atau perangkat pertandingan makan kepadanya dikenakan hukuman.

Pasal 49
Hukuman atas Pernyataan yang Bersifat Mendiskreditkan/Melecehkan

1. Terhadap siapapun di dalam kegiatan LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA
2019 di semua tingkatan yang membuat pernyataan melalui media massa dalam
penyelenggarakan pertandingan yang bersifat mendiskreditkan/melecehkan, dikenakan
hukuman berupa peringatan.

27
2. Terhadap Pemain dan/atau Ofisial yang membuat pernyataan melalui media massa
yang bersifat mendiskreditkan/melecehkan keputusan dan kepemimpinan Wasit,
dikenakan hukuman berupa peringatan.
3. Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Ayat(1) dan (2) pasal ini dilakukan
pengulangan atau menimbulkan akibat yang serius dapat dikenakan hukuman berupa
larangan mengikuti kegiatan dalam LIGA SEPAKBOLA PUTRI U17 PIALA MENPORA 2019.

BAB IX
PROTES

Pasal 50
Tatacara Protes

Protes yang diajukan oleh peserta yang hari itu bertanding harus dilakukan dengan tatacara
sebagai berikut.

1. Protes harus disampaikan melalui surat resmi ditujukan kepada Komisi Disiplin, 3 jam
setelah pertandingan dengan menggunakan kop surat, ditandatangani oleh manager
tim.
2. Surat protes harus dilampiri dengan bukti transfer sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) sebagai biaya protes.
3. Uang protes yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan apapun hasil keputusan
Komisi Disiplin.
4. Tidak adanya surat susulan protes dari peserta yang bersangkutan dan tidak disertai
bukti-bukti dan tanda terima pembayaran uang protes setelah batas waktu seperti yang
tercantum pada ayat 1 (satu) pasal ini, maka protes yang diajukan dinyatakan batal dan
tidak ada.
5. Putusan Komisi Disiplin terkait protes yang diajukan oleh satu kesebelasan harus
dikeluarkan pada pukul 08.00 wib. Besok harinya.

28
BAB XI
PENUTUP

Pasal 51
Aturan Tambahan dan Aturan Peralihan

Hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Regulasi Pertandingan
dalam mengikuti LIGA SEPAKBOLA PUTRI U17 PIALA MENPORA 2019 akan ditetapkan dan
disesuaikan seperlunya dalam suatu ketetapan khusus dan/atau amandemen dan/atau
addendum dari Regulasi Pertandingan ini.

Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 3 Maret 2019

PANITIA PELAKSANA
LIGA SEPAKBOLA WANITA U-17 PIALA MENPORA 2019

M Alan Wildan Chandra,S.IKom.


Ketua Panpel Nasional

29

Anda mungkin juga menyukai