Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI
Ikan-kan yang akan dijadikan sebagai sasaran memancing:
1. Ikan Lele
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar
bagian mulutnya.

Ikan -ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip
punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor,
menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan
mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang
sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat
pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri
tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tapi
juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut

Habitat dan perilaku

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke
dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air
yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang
hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Ikan ini juga gemar memakan
makanan yang berbau amis seperti daging maupun jeroan unggas. Selain itu ikan ini juga gemar
memakan serangga. Lele disebut juga karnivor.

Umpan

Ikan ini karnivora jadi makanan yang di makannya adalah yang berbau amis atau yang berbau
darah. Selain itu juga memakan hewan hewan kecil yang ada di habitat sungai. Juga sisa
makanan yang dibuang oleh manusia. Makanannya yaitu seperti cacing,orong-
orong,belatung,katak kecil,atau hewan kecil lain maupun serangga.
2. Ikan Nila

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika
bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar
di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis
niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

Kebiasaan dan penyebaran

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan
aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma
air.

Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali
memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada
ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya
mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth
breeder (pengeram telur dalam mulut).

Ikan ini menjadi hama di seluruh sungai-sungai dan danau di Indonesia ketika di tebar ke
dalam sungai dan danau karena ikan ini memakan banyak tumbuhan air dan menggantikian
posisi ikan pribumi indonesia, akan tetapi ikan nila masih tetap ditebar oleh pemerintah di
sungai-sungai dan danau Indonesia tanpa memperhatikan dampaknya.

Anak jenis dan kerabatnya


Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:

 Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983


 Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
 Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
 Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
 Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
 Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
 Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
 Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)

Umpan
Ikan ini karena omnivora makanannya adalah daging juga tumbuhan. Seperti daunt alas atau
rumput. Selai n itu dia juga memakan serangga kecil yang jatuh di atas air atau plankton maupun
hewan lain yang hidup di air yang ukurannya lebih kecil dari mulutnya. Ikan ini makanannya
adalah cacing ataupun pelet, bias juga lumut.

3. Ikan gabus
Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama
di pelbagai daerah: bocek dari riau, aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo,
licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan
berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead
dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).

Kebiasaan
Ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah.
Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk
berudu dan kodok.

Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam
pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah,
kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa,
akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini
acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari
tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan
bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan
lele atau betok) namun lebih primitif.

Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan
dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok
yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai
oleh induknya.

Keragaman Jenis
Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan Afrika
(genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut.
Di Indonesia terdapat beberapa spesies Channa; yang secara alami semuanya menyebar di
sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus sudah diintroduksikan ke bagian timur pula.

Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes), yang panjang tubuhnya
dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih dari 5 kg.

Umpan

Ikan ini karena berkarakter sebagai karnivora memakan ikan ikan kecil atau hewan kecil lainnya.
Selain itu dia juga memakan cacing. Namun tidak memakan tumbuhan seperti Nila

Anda mungkin juga menyukai