Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN PENYAKIT KRONIK

Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan
dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang.
Berdasarkan data WHO, prevalensi penyakit kronik di dunia mencapai 70% dari kasus yang
menyebabkan kematian. Presentase ini akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup, mengkonsumsi makanan tinggi lemak,
kolesterol, merokok dan stress yang tinggi. Diperkirakan pada tahun 2030 sekitar 150 juta orang
akan terkena penyakit kronis. Jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian adalah
penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit paru obstruksi kronik, hipertensi dan diabetes mellitus.
(Sarwono, 2006)
Kondisi kronis mempunyai ciri khas dan masalah penatalaksanaan yang berbeda. Sebagai
contoh, banyak penyakit kronis berhubungan dengan gejala seperti nyeri dan keletihan. Penyakit
kronis yang parah dan lanjut dapat menyebabkan kecacatan sampai tingkat tertentu, yang
selanjutnya membatasi partisipasi individu dalam beraktivitas. Banyak penyakit kronis yang
harus mendapatkan penatalaksanaan teratur untuk menjaganya tetap terkontrol, seperti penyakit
gagal ginjal kronis (Smeltzer & Bare, 2008).
Melihat banyaknya akibat lanjut yang dapat disebabkan oleh DM maka perlu dilakukan
penatalaksanaan yang tepat untuk mengatasi DM. Salah satu cara untuk mengurangi resiko
terjadinya komplikasi dan kekambuhan dari DM adalah dengan kepatuhan penerapan diet DM.
kepatuhan diet DM adalah prilaku meyakini dan menjalankan rekomendasi diet DM yang
diberikan petugas kesehatan khususnya ahli gizi. Kepatuhan diet DM harus diperhatikan oleh
penderita, karena dengan kepatuhan dalam diet merupakan salah satu faktor untuk menstabilkan
kadar gula darah menjadi normal dan mencegah komplikasi. Perencanaan makan (diet)
merupakan komponen utama keberhasilan penatalaksanaan DM. Keberhasilan perencanaan
makan bergantung pada perilaku penderita DM dalam menjalani anjuran makan yang diberikan.
Anjuran makan ini meliputi jumlah energi, jenis makanan, dan jadwal makan. (Sarwono, 2006)
Dukungan keluarga merupakan segala bentuk perilaku dan sikap positif yang diberikan
keluarga kepada salah satu anggota keluarga yang sakit khusus penyakit DM. Namun tidak
semua klien DM yang mendapat dukungan keluarga secara baik. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap klien DM menjalani diet. Faktor-
faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal meliputi tahap perkembangan, pendidikan atau tingkat pengetahuan, faktor emosi dan
spiritual. Sedangkan faktor eksternal meliputi praktik dikeluarga, sosial ekonomi dan latar
belakang budaya. Selain dukugan keluarga, faktor sikap dan motivasi sangat penting peranannya
dalam kepatuhan diet karena dengan sikap dan motivasi yang tinggi mampu membuat seseorang
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan termasuk patuh terhadap diet.
(Sarwono, 2006)
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S.C. dan Bare, B. G. (2008). Brunner And Sudarth’s textbook Of medical-surgical
nursing, terj. Agung. Jakarta: EGC.

Sarwono, Waspadji. 2006. Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya, Diagnosis dan
Strategi Pengelolaan. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Edisi IV. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai