PENDAHULUAN
2.9 Tahap Tumbuh Kembang dan Karakteristik Bermain Anak Usia Toddler (1-3
Tahun)
1. Tahap Pertumbuhan
Perhitungan berat badan : Umur (tahun) x 2 – 8 : 2
Perhitungan panjang badan : Umur 1 tahun : 75 cm
: Umur 2 – 3 tahun = Umur (tahun) x 6 – 77
2. Tahap Perkembangan
a. Perkembangan Psikoseksual menurut Sigmeun Freud :
Fase anal (1 – 3 tahun) : daerah anal aktifitas, pengeluaran tinja menjadi
sumber kepuasan libido yang penting. Menunjukkan keakuannya, sikap narsistik
(cinta terhadap diri sendiri), dan egoistik.
Tugas utama anak : latihan kebersiahan, perkembangan bicara dan bahasa
meniru dan mengulang kata sederahana, hubungan interpersonal anak sangat
terbatas, bermain sendiri, belum bisa bermain dengan anak lain.
b. Perkembangan Psikoseksual menurut Erikson :
Tahap ke 2 : Autonomi vs Shame and doubt
Perkembangan ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari dari lingkungan dan
keuntungan yang ia peroleh untuk mandiri, jika orang tua terlalu melindungi,
menuntut harapan terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu.
c. Stimulasi dan perkembangan anak
a) Anak umur 12 – 18 bulan :
Perkembangan anak : berjalan sendiri tidak jatuh, mengambil benda kecil
dengan jari telunjuk, mengungkapkan keinginan secara sedehana, minum
sendiri dari gelas tidak tumpah.
Stimulasi dini : melatih anak naik turun tangga, bermain dengan anak
melempar dan menangkap bola besar kemudian kecil, melatih anak
menunjuk dan menyebut nama-nama bagian tubuh, memberi kesempatan
anak melepas pakaian sendiri.
b) Anak umur 18-24 bulan:
Perkembangan anak: berjalan mundur 5 langkah, mencoret-coret dengan
alat tulis, menunjukkan bagian tubuh dan menyebut namanya, meniru
melakukan pekerjaan rumah tangga.
Stimulasi dini: melatih anak berdiri dengan satu kaki, mengajari anak
menggambar bulatan, garis segi tiga dan gambar wajah, melatih anak
mengikuti perintah sederhana, melatih anak mau ditinggalkan ibunya
sementara waktu.
Anak usia toddler menunjukkan karakteristik yang khas, yaitu banyak bergerak, tidak
bias diam dan mulai mengembangkan otonomi dan kemampuannya untuk mandiri. Oleh
karena itu, dalam melakukan permainan, anak lebih bebas, spontan, dan menunjukkan
otonomi baik dalam memilih mainan maupun dalam aktivitas bermiannya. Anak mempunyai
rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena itu seringkali mainannya di bongkar-pasang, bahkan
dirusaknya. Untuk itu harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak dengan cara tidak
memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan perlukaan.
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler adalah “sollitary play dan
parallel play”. Pada anak usia 1 sampai 2 tahun lebih jelas terlihat anak melakukan permainan
sendiri dengan mainannya sendiri, sedangkan pada usia lebih dari 2 tahun sampai 3 tahun,
anak mulai dapat melakukan permainan secara parallel karena sudah dapat berkomunikasi
dalam kelompoknya walaupun belum begitu jelas karena kemampuan berbahasa belum
begitu lancer. Jenis alat permainan yang tepat diberikan adalah boneka, pasir, tanah liat dan
lilin warna-warni yang dapat dibentuk benda macam-macam.
1. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).
2. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau memberikan
pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
3. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak akurat dan negatif.
4. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional
anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
5. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan
kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit.(www.pediatric.com).
BAB 3
SATUAN ACARA KEGIATAN
TERAPI BERMAIN MEWARNAI
3.1 Sasaran
1. Anak usia pra sekolah dan sekolah di Bangsal anak RSUD dr. Loekmono Hadi
Kudus
2. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain.
3. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai.
3.2 Media
1. Kertas bergambar
2. Crayon/pensil warna
3. Lembar penilaian
: co-leader
: fasilitator
: observer
Srategi Pelaksanaan
No. Waktu Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi Memperhatikan
bermain
4. Kontrak waktu anak dan orang
tua
2. 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tata cara Memperhatikan
pelaksanaan terapi bermain
kepada anak Bertanya
2. Memberikan kesempatan kepada
anak untuk bertanya jika belum Antusias saat
jelas menerima
3. Membagikan bahan buku peralatan
gambar dan crayon Memulai untuk
4. Fasilitator mendampingi anak mewarnai
dan memberikan motivasi Menjawab
kepada anak pertanyaan
5. Menanyakan kepada anak Mendengarkan
apakah telah selesai membentuk Memperhatikan
sebuah benda
6. Memberitahu anak bahwa waktu
yang diberikan untuk mewarnai
telah selesai
7. Memberikan pujian terhadap
anak yang mampu mewarnai
sampai selesai
3. 3 menit Evaluasi :
1. Memotivasi anak untuk Menceritakan
menyebutkan warna yang
digunakan untuk mewarnai Gembira
2. Mengumumkan nama anak yang
dapat mewarnai sesuai contoh Gembira
3. Membagikan reward kepada
seluruh peserta
4. 2 menit Terminasi:
1. Memberikan motivasi dan Memperhatikan
pujian kepada seluruh anak Gembira
yang telah mengikuti program Mendengarkan
terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
kepada anak dan orang tua
3. Mengucapkan salam penutup
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada :
(http://info. balitacerdas.com)
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA
Hurlock, E B.1991. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga : Jakarta
L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC : Jakarta.
(www.Pediatrik.com)
Markum, dkk. 1990.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta
Soetjiningsih, 1995,Tumbuh Kembang Anak, EGC : Jakarta
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition. Mosby Year
Book. Toronto Canada
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)
MEWARNAI GAMBAR
Disusun oleh :