A. Defenisi
Diare atau Gastroenteritis akut adalah pengeluaran feces lunak dan tidak
bermassa (Wilkinson, 2011). Adapun definisi lain dari Gastroeneritis yaitu
kondisi dimana terjadi frekuensi defekasiyang tidak biasa (>3 kali sehari), juga
perubahan yang tidak biasa dalam jumlah dan konsistensi feces.
Pengertian lain adalah defekasi cair/ encer >3 kali sehari dengan atau tanpa
darah dan atau lendir dalam tinja. Namun demikian secara umum akibat
gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi akibat buang air besar cair dan suatu gejala dari banyak kondisi dan dapat
disebabkan oleh banyak penyakit (Diyono, 2013).
B. Etiologi
Menurut Suharyono (2003), penyebab GEA dapat dibagi dalam beberapa
faktor yaitu:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi
bakteri (vibrio, E. Coli, salmonella, campylobacler, tersinia, aeromonas),
infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie, Adeno virus,
rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris,
oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia,
trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
b. Infeksi parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan
seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/ tonsilofaringits,
bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua 2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat, lemak dan protein.
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang
matang.
Program Profesi Ners Angk. XIII
UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 1
4. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)
C. Patofisiologi
Penyebab GEA yang utama adalah gangguan osmotik, akibat adanya
makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
GEA juga terjadi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
kemudian diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
GEA dapat juga terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut
berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut
terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Gangguan motalitas usus juga mengakibatkan GEA, terjadinya
hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat
menimbulkan diare pula.
D. Manifestasi Klinik
Secara umum, manifestasi klinis dari gastroenteritis akut adalah :
1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan
berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, anak sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran
menurun.
7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
E. Pemeriksaan Penunjang
A. Pengkajian
1. Identitas diri anak
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini
membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih
besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk.
Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric
menyebar terutama anak tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi
juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama, biasanya ditemukan BAB lebih dari 3X
b. Riwayat penyakit sekarang, yaitu tanda dan gejala yang menyertai
keluhan utama diantaranya BAB warna kuning kehijauan, bercamour
lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3
kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare
berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
c. Riwayat penyakit dahulu, yaitu apakah anak Pernah mengalami diare
sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang
(perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi
makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
d. Riwayat Nutrisi, pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti
pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan
tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat
Rencana Keperawatan
Diagnosa
No
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Diyono. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Pencernaan. Jakarta;
Kencana.
Tarwoto dan Wartonah. 2011. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan.
Jakarta; Salemba Medika.