Anda di halaman 1dari 21

BAB I

KONSEP DASAR MEDIS

A. Defenisi
Diare atau Gastroenteritis akut adalah pengeluaran feces lunak dan tidak
bermassa (Wilkinson, 2011). Adapun definisi lain dari Gastroeneritis yaitu
kondisi dimana terjadi frekuensi defekasiyang tidak biasa (>3 kali sehari), juga
perubahan yang tidak biasa dalam jumlah dan konsistensi feces.
Pengertian lain adalah defekasi cair/ encer >3 kali sehari dengan atau tanpa
darah dan atau lendir dalam tinja. Namun demikian secara umum akibat
gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi akibat buang air besar cair dan suatu gejala dari banyak kondisi dan dapat
disebabkan oleh banyak penyakit (Diyono, 2013).
B. Etiologi
Menurut Suharyono (2003), penyebab GEA dapat dibagi dalam beberapa
faktor yaitu:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi
bakteri (vibrio, E. Coli, salmonella, campylobacler, tersinia, aeromonas),
infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie, Adeno virus,
rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris,
oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia,
trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
b. Infeksi parenteral
Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan
seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/ tonsilofaringits,
bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama
terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua 2 tahun.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat, lemak dan protein.

3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang
matang.
Program Profesi Ners Angk. XIII
UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 1
4. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)
C. Patofisiologi
Penyebab GEA yang utama adalah gangguan osmotik, akibat adanya
makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
GEA juga terjadi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
kemudian diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
GEA dapat juga terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut
berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut
terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Gangguan motalitas usus juga mengakibatkan GEA, terjadinya
hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat
menimbulkan diare pula.
D. Manifestasi Klinik
Secara umum, manifestasi klinis dari gastroenteritis akut adalah :
1. Anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan
berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, anak sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran
menurun.
7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
E. Pemeriksaan Penunjang

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 2
Pemeriksaan penunjang untuk gastroenteritis akut, antara lain :
1. Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. PH dan kadar gula dalam tinja
c. Bila perlu diadakan uji bakteri
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
F. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada anak yang menderita diare adalah :
1. Dehidrasi
2. Hipokalemi.
3. Hipokalsemi
4. Cardiac disrythmias
5. Hiponatremi.
6. Syok hipovolemik
7. Asidosis.
G. Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah
pemberiannya.
a. Cairan per oral
Pada anak dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa
cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan
kolera pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak
dibawah umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-
60 mEg/l. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 3
dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung
NaCl dan sukrosa.
b. Cairan parentral
Diberikan pada anak yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian
sebagai berikut:
1) Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg
 1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set
berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20
tetes).
 7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset
berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20
tetes).
 16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit
2) Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
3) 1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau
10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
 Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
 1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts
atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
 7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts
atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
 16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.
4) Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
 Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam,
jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.
 Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit
(1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
5) Untuk bayi berat badan lahir rendah

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 4
 Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian
glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).
2. Pengobatan Dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan
kurang dari 7 kg, jenis makanan:
a. Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak
jenuh.
b. Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim).
c. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya
susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai
sedang atau tak jenuh.
3. Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang
mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.
H. Prognosis
Penyebab GEA tersering adalah bakteri atau virus, maka tidak ada pengobatan
yang dapat langsung menyembuhkan, karena biasanya akan sembuh dengan
sendirinya setelah beberapa hari. GEA dapat disembuhkan dengan pemberian
makanan seperti biasa dan cairan yang cukup saja. Menyembuhkan diare dengan
obat dapat menyumbat dan akan memperbanyak aliran balik.

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 5
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas diri anak
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan.
Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini
membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih
besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk.
Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric
menyebar terutama anak tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi
juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan perawatannya .
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama, biasanya ditemukan BAB lebih dari 3X
b. Riwayat penyakit sekarang, yaitu tanda dan gejala yang menyertai
keluhan utama diantaranya BAB warna kuning kehijauan, bercamour
lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3
kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare
berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
c. Riwayat penyakit dahulu, yaitu apakah anak Pernah mengalami diare
sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang
(perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi
makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
d. Riwayat Nutrisi, pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti
pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan
tambahan buah dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 6
rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan
sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan.
e. Riwayat penyakit keluarga, yaitu apakah ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang sama sebelummnya lebih beresiko jika ada salah
satu keluarga yang mengalami diare.
f. Riwayat Kesehatan Lingkungan, penyimpanan makanan pada suhu
kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat tinggal.
g. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
1) Pertumbuhan
a) Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg
(rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
b) Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm ditahun
kedua dan seterusnya.
c) Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama dan
gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah.
d) Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
2) Perkembangan
a) Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.Fase
anal :
Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai
menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai kenal
dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan kebersihan,
perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan mengulang kata
sederhana, hubungna interpersonal, bermain).
b) Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.
Autonomy vs Shame and Doundt
Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak
toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 7
kemam puannya untuk mandiri (tak tergantug). Melalui dorongan
orang tua untuk makan, berpakaian, BAB sendiri, jika orang tua
terlalu over protektif menuntut harapan yanag terlalu tinggi maka
anak akan merasa malu dan ragu-ragu seperti juga halnya
perasaan tidak mampu yang dapat berkembang pada diri anak.
c) Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan, bergaul
dan mandiri : Umur 2-3 tahun:
 Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan sedikitpun 2
hitungan (GK).
 Meniru membuat garis lurus (GH).
 Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK).
 Melepaskan pakaian sendiri (BM).
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar.
b. Keadaan umum : anak lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak
umur 1 tahun lebih.
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung.
e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic
meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum
normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit
atau kelihatan bisa minum.
f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis
metabolic (kontraksi otot pernafasan).
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun
pada diare sedang .

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 8
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu
meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary
refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24
jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress
yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan
invasive respon yang ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian
menerima.
B. DAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul menurut SDKI (2016/2017) adalah :
1. Diare
2. Hipovolemia
3. Hipertermia
4. Defisit nutrisi
5. Nyeri
6. Gangguan integritas kulit/jaringan
7. Ansietas

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 9
C. Intervensi Keperawatan

Rencana Keperawatan
Diagnosa
No
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

1 Diare NOC NIC


a. Bowel Continence
1. Kaji dan
b. Bowel Elimination
dokumentasikan
c. Fluid Balance
frekuensi, warna ,
Setelah dilakukan
konsistensi dan
tindakan keperawatan
jumlah faces
selama …. Anak tidak
R : mengetahui
mengalami nyeri, dengan
cairan yang hilang
kriteria hasil:
2. Pantau adanya
1. Mempertahankan
tanda-tanda
keseimbangan
dehidrasi
elektrolit dalam
R : mencadi acuan
batas normal
penetapan
2. Hidrasi baik
intervensi
(membran mukosa
selanjutnya.
lembab, afebris,
3. Lakukan tindakan
turgor baik,
mengistirahatkan
haluaran urine
usus misalnya puasa
dalam batas
atau diet cair
normal)
R : mengurangi
kinerja usus yang
terinflamasi

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 10
4. Berikan cairan
sesuai dengan
pilhan anak
R: membantu
memenuhi
kebutuhan cairan
elektrolit anak
5. Kolaborasi dalam
penyesuaian diet
yang diperlukan
R : membantu
memenuhi cairan
dan nutrisi anak.
6. Anjarkan anak
tentang teknik
menurunkan stres
R : stress menjadi
salah satu factor
penyebab diare
meskipun jarang.
2 Hipovolemia NOC : NIC
1. Fluid balance 1. Kaji warna, jumlah
2. Hydration dan kehilangan
Setelah dilakukan cairan
tindakan keperawatan R : mengetahui
selama…… kekurangan jumlah kehilangan
volume cairan dapat cairan anak
diatasi dengan kriteria 2. Pantau status hidrasi

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 11
hasil: (kelembaban
1. Memiliki asupan mukosa,
cairan oral dan atau keadekuatan nadi)
intravena yang R : Mengetahui
adekuat status hidrasi
2. Tidak mengalami mencadi acuan
haus penetapn intervensi
3. Menampilkan hidrasi selanjutnya
yang baik (membran 3. Tingkatkan asupan
mukosa lembab, oral (misalnya
mampu berkeringat) sediakan sedotan,
4. Memiliki konsentrasi beri cairan diantara
urine yang normal. waktu makan, buat
jus kesukaan anak,
gunkan cangkir
lucu)
R: membantu
kebutuhan cairan
anak
4. Ubah posisi anak
trendelemburg atau
tinggikan tungkai
anak jika terjadi
hipotensi
R : membantu
memulihkan anak.
5. Anjurkan pada anak
untuk

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 12
menginformasikan
jika haus
R : mencegah
terjadinya
kekurangan volume
cairan
6. Kolaborasi
pemberian terapi IV
sesuai program
R : menjaga volume
cairan tetap
seimbang.

3 Hipertermi NOC NIC


1. Thermoregulation 3. Kaji suhu minimal
2. Hydration tiap 2 jam
Setelah dilakukan R : mengetahui
tindakan keperawatan status hipertermi
selama …. jam anak
menunjukkan 4. Observasi TTV
termoregulasi dengan R : TTV dapat
kriteria hasil: menjadi acuan dalm
1. TTV dalam rentang menetapkan
normal intervensi
2. Menunjukkan selanjutnya
produksi keringat 5. Lepaskan pakaian
3. Bayi/anak tidak berlebih dan tutupi
mengalami gawat dengan selimut saja
napas, gelisah atau R : Mengembalikan

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 13
latergi status hidrasi anak
6. Lakukan kompres
hangat/dingin
R : membantu
menurunkan suhu
anak
7. Kolaborasi dalam
pemberian
antipiuretik
R : Antipiuretik
berfungsi dalam
menurunkan suhu
atau status
hipertermi anak.
4 Defisit nutrisi NOC NIC

Nutritional Status : 1. Kaji kemampuan

 Food and Fluid anak untuk

Intake mendapatkan nutrisi

Setelah dilakukan yang dibutuhkan

tindakan keperawatan R : mengetahui

selama………..anak kemampuan anak

menunjukkan : dalam memenuhi

a. Adanya peningkatan nutrisinya

berat badan sesuai 2. Pantau BB anak

dengan tujuan R : Mengetahui

b. Berat badan ideal status nutrisi anak

sesuai dengan tinggi 3. Ajarkan anak dan

badan orang tua

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 14
c. Mampu bagaimana
mengidentifikasi membuat catatan
kebutuhan nutrisi jadwal makanan
d. Tidak ada tanda harian.
tanda malnutrisi R : membantu anak
untuk makan tepat
waktu
4. Anjurkan anak
untuk meningkatkan
komsumsi Fe dan
vitamin
R : Meningkatkan
status nutrisi anak
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
anak.
R : menentukan
jenis makanan
untuk memperbaiki
status nutrisi anak
5 Nyeri NOC 1. Lakukan pengkajian
a. Pain Level, nyeri secara
b. pain control, komprehensif termasuk
c. comfort level lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi dan
Setelah dilakukan tindakan kualitas nyeri.

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 15
keperawatan selama …. Pasien R : mengetahui tingkat
tidak mengalami nyeri, dengan neyri yang dirasakan
kriteria hasil: pasien
1. Mampu mengontrol nyeri 2. Observasi reaksi
(tahu penyebab nyeri, nonverbal
mampu menggunakan dariketidaknyamanan
tehnik nonfarmakologi R : reaksi nonverval
untuk mengurangi nyeri, dapat menunjukkan
mencari bantuan) tingkat nyeri yang
2. Melaporkan bahwa nyeri dirasakan pasien
berkurang dengan 3. Ajarkan tentang teknik
menggunakan manajemen non farmakologi: napas
nyeri dalam, relaksasi,
3. Mampu mengenali nyeri distraksi, kompres
(skala, intensitas, frekuensi hangat/ dingin
dan tanda nyeri) R : teknik non-
4. Menyatakan rasa nyaman farmakologi dapat
setelah nyeri berkurang membantu pasien untuk
5. Tanda vital dalam rentang mengurangi nyeri yang
normal dirasakan
4. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri berlangsung
nyeri akan berkurang
R : menambah
pengetahuan pasien dan
keluarga tentang
penyakit yang dialami
5. Kolaborasi pemberian
obat analgetik
R : pemberian analgetik
dapat mengurangi nyeri

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 16
6 Gangguan integritas NOC: NIC
kulit/jaringan Setelah dilakukan asuhan 1. Inspeksi luka pada
keperawatan … jam, setiap mengganti
menunjukkan integritas popok
kulit yang baik dengan R: Menilai keadaan
Kriteria Hasil: kulit
8. Menunjukkan 2. Lakukan perawatan
integritas jaringan luka atau kulit secara
kulit dan membran rutin yang dapat
mukosa yang meliputi:
dibuktikan oleh  Ubah dan atur
indikator: posisi anak
a. Suhu, elastisitas, secara sering
hidrasi dan  Pertahankan
sensasi jaringan sekitar
b. Perfusi jaringan terbebas dari
c. Keutuhan kulit drainase dan
9. Menunjukkan kelembapan yang
penyembuhan luka: berlebihan
primer yang  Lindungi anak
dibuktikan oleh dari kontaminasi
indikator: fases atau urine
a. Penyatuan kulit  Lindungi anak
b. Penyatuan ujung dari ekskresi luka
luka lain dan ekskresi
c. Pembentukan slang drain pada
jaringan parut. luka
R: Mencegah

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 17
terjadinya infeksi
dan mempercepat
penyembuhan luka
3. Ajarkan pada anak
dan keluarga cara
mempertahankan
luka agar tetap
dalam keadaan
kering
R: Membantu proses
penyembuhan luka
4. Konsultasikan pada
dokter tentang
implementasi
pemberian makanan
dan nutrisi enteral
atau paranteral.
R: untuk
meningkatkan
potensi
penyembuhan luka

6 Ansietas NOC NIC


berhubungan - Kontrol kecemasan Anxiety Reduction
dengan perubahan - Koping (penurunan
status kesehatan Setelah dilakukan asuhan kecemasan)
atau menghadapi selama …… kecemasan 1. Gunakan
pengobatan. anak teratasi dgn kriteria pendekatan yang
hasil: menenangkan

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 18
1. Anak mampu R : memberikan
mengidentifikasi dan rasa nyaman kepada
mengungkapkan anak
gejala cemas 2. Jelaskan semua
2. Mengidentifikasi, prosedur dan apa
mengungkapkan dan yang dirasakan
menunjukkan tehnik selama prosedur
untuk mengontol R : agar anak dapat
cemas mengerti dan
3. Vital sign dalam batas memahami prosedur
normal yang akan
4. Postur tubuh, ekspresi dilaksanakan
wajah, bahasa tubuh 3. Instruksikan kepada
dan tingkat aktivitas anak dan orang tua
menunjukkan untuk menggunakan
berkurangnya teknik relaksasi
kecemasan R : dapat
mengurangi
kecemasan anak
4. Libatkan keluarga
untuk mendampingi
anak
R : support dari
keluarga dapat
mengurangi
kecemasan anak
5. Kolaborasi
pemberian obat anti

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 19
cemas
R : pemberian obat
cemas dapat
menurunkan
kecemasan anak

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 20
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M, et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC), Sith


Edition. USA: Elsevier

Diyono. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Pencernaan. Jakarta;
Kencana.

Mansjoer, Arief. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta; Media Aesculapius.

Moorhead, Sue, et al. 2013. Nursing Outcome Classification. USA: Elsevier

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.

Rosdianah. 2012. Pemeriksaan Fisik Diagnostik. Makassar; Alauddin University


Press

Tarwoto dan Wartonah. 2011. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan.
Jakarta; Salemba Medika.

Wilkinson. Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa NANDA,


NIC NOC. Jakarta; EGC.

Program Profesi Ners Angk. XIII


UIN Alauddin Makassar
Siti Hardianti Ariana, S.Kep (70900117015) 21

Anda mungkin juga menyukai