Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk membuat laporan setelah
melakukan praktikum, selain itu juga untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan oleh dosen kami.
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
B. TEORI RINGKAS
Diketahui bawa molekul-molekul zat cair saling tarik menarik satu dengan
lainnya. Pada permukaan zat cair ini bekerja tekanan searah dengan lapisan
batas/permukaan dan disebut tegangan permukaan. Di dalam sistem
satuanya dyne/cm. dikenal beberapa cara untuk mengukur tegangan
permukaaan, antara lain dengan pengukuran langsung, yaitu menggunakan
neraca torsi yang prosedurnya tidak diterangkan disini dan pengukuran
dengan cara tetes. Pada cara yang terakhir ini tegangan permukaan zat cair
2
di hitung dengan membandingkan tegangan permukaan suatu zat cair lain
yang telah diketahui harga -nya(cara relative).
Suatu tetesan tebentuk jika gaya berat dari tetesan itu sama dengan
tegangan permukaannya, jadi :
W=2kr
Dimana :
W = Berat tetesan
r = Jari-jari tetesan
k = faktorkoresi
karena tidak berbentuk bulat sempurna dan adanya
gaya tahanan(hambatan) oleh udara sekeliling pada
saat pembentukan.
Keterangan:
V = Volume zat (m3)
𝜌 = massa jenis ( kg/ m3)
g = gravitasi bumi ( m/s2)
𝜋 = 3,14
r = Jari-jaritetesan (mm)
3
k = Faktor koreksi, karna tetesan tidak terbentuk bulat
sempurna dan adanya gaya tahanan (hambatan) oleh
udara sekeliling pada saat pembeentukan.
𝒏𝟏 r𝟐 𝟏
2 = 𝒏𝟐 r𝟏
Keterangan:
n1 =Jumlah tetesan
𝜌 2 = massa jenis zat air ( kg/ m3)
1 = Tegangan permukaan zat air (dyne/mm)
n2 = Jumlah tetesan
𝜌 2 = massa jenis zat air sabun( kg/ m3)
2 = Tegangan permukaan zat sabun ( dyne/mm)
Untuk rapat massa zat cair dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
𝒎
r= 𝒗
4
Keterangan:
𝜌 = massa jenis ( kg/ m3)
m = massa zat (kg)
v = volume zat (m3)
Tegangan Permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang besar di sebabkan oleh
kuatnya sifat kohesi oleh antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat
sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak dapat
terbasahi atau terlarutkan ( non-soluble) ; air tersebut akan berkumpul
sebagai sebuah tetesaan.
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara gaya
tegangan permukaan dengan satuan panjang, maka satuan tegangan
permukaan adalah newton per meter (N/m) tau dyne per centimeter (dyn/cm).
1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Fenomena ini merupakan salah satu contoh dari adanya tegangan
permukaan. Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair
cenderung untuk menegang sehingga permukaanya tanpak seperti
selaputtipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi anatara molekul air.
5
Suhu,tekanan,massa jenis dan konsentrasi zat terlarut.
Pada literatur diperoleh data tegangan permukaan beberapa zat pada suhu
20oc, yaitu:
Air : 72,8 dyne/cm
Air sabun : 25,00 dyne/cm
Minyak zaitun : 32,00 dyne/cm
Etano :22,3 dyne/cm
Aseton : 23,7 dyne/cm
Air raksa :465,00 dyne/cm
Oksigen :15,70 dyne/cm
Gliserin :63,10 dyne/cm
Benzena :28,90 dyne/cm
Konfersi satuan
1 dyne centimeter = 0.0001 newton per milimeter
1 dyn.cm =1.0× 10-5 N.cm
6
Timbang digital 1 buah
Air 1 ember
D. METODE PERCOBAAN
catat beratnya.
2. Masukan cairan pertama pada gelas ukur yang telah ditimbang, kemudian
beratnya.
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEROLEHAN DATA
Berat gelas ukur kosong = 100 gr
Berat gelas ukur kosong + air 50ml = 150 gr
Berat air=(berat gelas ukur kosong +berat air)
-berat gelas ukur kosong = 50 gr
Berat gelas ukur kosong + air sabun 50ml = 170 gr
Berat air=(berat gelas ukur kosong +berat air
Sabun 50 ml)-berat gelas ukur kosong = 70 gr
Diameter burat tetesan = 3,06 mm
417
n1 25 ml
419
n2 25 ml
417
n3 25 ml
1. AIR
8
𝑛1+𝑛2+𝑛3 214+215+213
𝑛̅air= = = 214 tetes
𝑛 3
2. AIR SABUN
n1 10 ml 423
n2 10 ml 375
n3 10 ml 398
𝑛1+n2+n3 423+375+398
𝑛̅ = = = 398,67 tetes
𝑛 3
B. PENGOLAHAN DATA
1. AIR
Diketahui:
m = 10 gr
k =1307,4
v = 10 ml
g = 9,8 m/s2
r = 1,53 mm
𝜋=3,14
penyelesaian :
9
𝑚 10 𝑔𝑟
𝜌= = 10 𝑚𝑙 = 1 gr/ml
𝑣
𝑣.𝜌.𝑔
𝛾1= 2 .𝑘 .𝜋.𝑟
10𝑚𝑙.2𝑔𝑟/𝑚𝑙.980 𝑚𝑚/𝑠2
= 2 .1307,42.3,14.1,605 𝑚𝑚
9800𝑁/𝑚
= 12562,214
=0,78 𝑁/𝑚
2. LARUTAN SABUN
Diketahui :
nair = 214
n sabun = 398,67
mair = 10 gr
msabun = 14 gr
vair = 10 ml
vsabun = 10 ml
Penyelesaian :
𝒎𝒂𝒊𝒓 𝟏𝟎 𝒈𝒓
𝒑1 = → → =1 gr/ml
𝒗𝒂𝒊𝒓 𝟏𝟎 𝒎𝒍
𝒎𝒔𝒂𝒃𝒖𝒏 𝟏𝟒 𝒈𝒓
𝒑𝟐 = → → = 1,4 gr/ml
𝒗 𝒔𝒂𝒃𝒖𝒏 𝟏𝟎 𝒎𝒍
𝑛1 . 𝜌2
γ2 = γ1
𝑛2. 𝜌1
214.1𝑔𝑟/𝑚𝑙
= 398,67.1,4 𝑔𝑟/𝑚𝑙 0,78mm/s.gr.N
214
= 516,138 0,78mm/s.gr.N
= 0,323 N/m
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data dilihat bahwa tegangan pada zat cair berbeda-
beda, tegangan permukaan pada larutan air lebih besar dari pada tegangan
permukaan pada larutan sabun (busa), dan juga pada penetesan dapat kita
lihat bahwa jumlah tetesan pada larutan sabun (busa) lebih banyak dari pada
larutan air.
Sebagaimana dalam praktikum tegangan permukaan air dan larutan sabun
kami peroleh perbedaan hasil pengolahan data, yaitu sebagai berikut :
Air 𝛾1 = 0,78 N/m
Larutan sabun 𝛾2= 0,323 N/m
B. SARAN-SARAN
Di dalam melakukan praktikum kami banyak mengalami kendala-
kendala sehingga dalam pelaksanaannya kurang efisien. Sebagai contoh
yaitu sarana yang kurang memadai, kurangnya efisiensi dalam mengatur
11
awktu praktikum dan ruangan yang kurang memadai dengan melihat
banyaknya praktikan yang akan melakukan praktikum. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan pembenahan-pembenahan utamanya pada alat-alat
praktikum serta ruangan yang lebih layak digunakan untuk mengadakan
praktikum.
12
BURAT TETES
MICROMETER SEKRUP
TIMBANGAN DIGITAL
13
GELAS UKUR (50 ml)
DAFTAR PUSTAKA
Parepare,2013
http://ratriagus.blogspot.com/2010/01/tegangan permukaan.html
http://www.scribd.com/doc/44799473/tegangan-permukaan
http://www.aqua-calc.com/what-is/torque/dyne-centimeter
http://riizky007.blogspot.com/2012/10/tegangan -permukaan.html
14