Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI KARDIOVASKULER

UNIVERSITAS ANDALAS

“SISTEM KARDIOVASKULER”

Oleh :
Kelompok 1

Sellin Dewanti (1411211015)


Irma Syafitri (1411211054)
Mutia Sri Deva (1411211055)
Arbimes (1411211064)
Suci Apsari (1411212032)
Fina Ranivira

EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
menyusun makalah, sebagai salah satu tugas dalam mengikuti mata kuliah
Epidemiologi Kardiovaskuler.
Perkenankan bersama ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen, dan pihak-pihak yang turut membantu kami. Semoga
Allah memberikan balasan yang sepadan atas budi baik yang selama ini diberikan.
Tidak lupa kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan
yang kami perbuat selama menyelesaikan makalah ini.
Dengan selesainya tugas penyusunan makalah ini kami berharap sekiranya
makalah ini dapat memberikan manfaat pada pembelajaran kita pada mata kuliah
Epidemiologi Kardiovaskuler. Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
makalah ini akan kami terima dengan senang hati.

Padang, Januari 2017

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

2.1 Pengertian Sistem Kardiovaskuler ................................................................ 2

2.2 Anatomi system kardiovaskuler .................................................................... 2

2.2.1 Jantung ......................................................................................................... 3

2.2.2 Vaskularisasi Jantung( pembuluh darah) ................................................... 11

2.2.3 Darah .......................................................................................................... 12

2.3 Fisiologi Sistem Kardiovaskular ................................................................. 17

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................... 25

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 25

3.2 Saran ............................................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 27

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam –macam system
jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan
serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada mahluk
hidup yaitu system kardiovaskuler Fungsi utama dari system kardiovaskuler adalah
untuk member oksigen kesetiap sel tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung
sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengahtoraks, dan jantung
menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6oz).
Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan
latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi
jantung adalah untuk memompa darah kejaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi
lain sambil mengangkut karbon dioksida dan sampah hasil metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan
kiri. Keluaran jantung kanan di distribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri
pulonali, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain
melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan
kecepatan keluaran yang sama. Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi
dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung
menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding
jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan untuk
penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60-80 kali per
menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan, dan
keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Kardiovaskuler


System kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah, mengandung
5,5 L darah laki-laki dengan berat 70 kg. Fungsi utama system kardiovaskuler adalah
mendistribusi O2 dan nutrisi ke jaringan, mentransfer metabolit dan CO2 ke organ
ekskresi dan paru, serta mentransport hormone dan komponen system imun. System
kardiovaskuler juga berperan penting pada termoregulasi. Sebagian besar system
kardiovaskuler tersusun peralel, yaitu setiap jaringan mendapat darah langsung dari
aorta. Keadaan ini memungkinkan semua jaringan mendapat darah yang teroksigenasi
penuh dan aliran bisa dikontrol secara independen pada setiap jaringan melawan
tekanan konstan yang diatur dengan mengubah resistensi arteri kecil (yaitu kontriksi
atau dilatasi arteriol). Jantung kanan, paru , dan jantung kiri tersusun seri. Sistem
porta juga tersusun seri dimana darah digunakan untuk mentranspor zat langsung dari
satu jaringan ke jaringan lainnya, seperti pada system porta hepatica di antara organ
pencernaan dan hati. Fungsi system kardiovaskuler dimodulasi oleh system saraf
otonom.

2.2 Anatomi system kardiovaskuler


Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus-
menerus berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur
hidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini
akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak
dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar:

a. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan


terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.
b. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh.
2
c. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan
didistribusikan ke seluruh tubuh.

2.2.1 Jantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks


(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V)
berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik
atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler
terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh
costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar
250-350 gram.

Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:

a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi


kosta III-I.

b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.

c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,


brongkus dekstra dan bronkus sinistra.

d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena


azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.

e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

3
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong
jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma
menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga
jantung tidak mudah berpindah.

Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:

a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah

b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun
batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat

c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong


bagian bawah jantung ke atas

d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi


tubuh.

1) Letak Jantung

Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di


rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah
anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee,
2001: 258). Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua
pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak
di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam
rongga thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-
clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis,
dan vena cava superior (Aurum, 2007).

Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300
sakpai 400 gram (Setiadi, 2007: 164).

4
2) Ruang Jantung

Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik
(ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria
(atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke
bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan
jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah
pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena
separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara
sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi (Sherwood,
Lauralee, 2001: 259-260).

a. Atrium Dextra
Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan
dibandingkan ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-superior
terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga yang disebut
Auricle. Permukaan endokardiumnya tidak sama. Posterior dan septal licin
dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari serabut-serabut otot yang
berjalan parallel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium Dextra merupakan
muara dari vena cava. Vena cava superior bermuara pada didnding supero-
posterior. Vena cava inferior bermuara pada dinding infero-latero-posterior
pada muara vena cava inferior ini terdapat lipatan katup rudimenter yang
disebut Katup Eustachii. Pada dinding medial atrium dextra bagian postero-
inferior terdapat Septum Inter-Atrialis
Pada pertengahan septum inter-atrialis terdapat lekukan dangkal
berbentuk lonjong yang disebut Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap
di bagian anterior dan disebut Limbus Fossa Ovalis. Di antara muara vena
cava inferior dan katup tricuspidalis terdapat Sinus Coronarius, yang
menampung darah vena dari dinding jantung dan bermuara pada atrium
dextra. Pada muara sinus coronaries terdapat lipatan jaringan ikat rudimenter
yang disebut Katup Thebesii. Pada dinding atrium dextra terdapat nodus

5
sumber listrik jantung, yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di pinggir lateral
pertemuan muara vena cava superior dengan auricle, tepat di bawah Sulcus
Terminalis. Nodus Atri-Ventricular terletak pada antero-medial muara sinus
coronaries, di bawah katup tricuspidalis. Fungsi atrium dextra adalah tempat
penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam
ventrikel dextra dan kemudian ke paru-paru.
Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan
katup atau pita otot rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan
atrium dextra akibat bendungan darah di bagian kanan jantung, akan
dikembalikan ke dalam vena sirkulasi sistemik. Sekitar 80% alir balik vena ke
dalam atrium dextra akan mengalir secara pasif ke dalam ventrikel dxtra
melalui katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan mengisi ventrikel dengan
kontraksi atrium. Pengisian secara aktif ini disebut Atrial Kick. Hilangnya
atrial kick pada Disaritmia dapat mengurangi curah ventrikel.

b. Atrium Sinistra
Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto
sinar tembus dada tidak tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit
lebih tebal dari pada dinding atrium dextra. Endocardiumnya licin dan otot
pectinatus hanya ada pada auricle. Atrium kiri menerima darah yang sduah
dioksigenasi dari 4 vena pumonalis yang bermuara pada dinding postero-
superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena dextra et sinistra.
Antara vena pulmonalis dan atrium sinistra tidak terdapat katup sejati. Oleh
karena itu, perubahan tekanan dalam atrium sinistra membalik retrograde ke
dalam pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium sinistra yang akut
akan menyebabkan bendungan pada paru. Darah mengalir dari atrium sinistra
ke ventrikel sinistra melalui katup mitralis.

c. Ventrikel Dextra
di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium
6
sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra
dan di medial atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau
setengah bulatan, tebal dindingnya 4-5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini
guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk
mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis. Sirkulasi pulmonar
merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh
lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra, dibandingkan tekanan
tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Karena itu
beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri.
Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal
dinding ventrikel sinistra. Selain itu, bentuk bulan sabit atau setengah bulatan
ini juga merupakan akibat dari tekanan ventrikel sinistra yang lebih besar
daripada tekanan di ventrikel dextra. Disamping itu, secara fungsional, septum
lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan lebih
mengikuti gerakan ventrikel sinistra.
Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot
yang disebut Trabeculae Carnae, yang sering membentuk persilangan satu
sama lain. Trabeculae carnae di bagian apical ventrikel dextra berukuran besar
yang disebut Trabeculae Septomarginal (Moderator Band). Secara fungsional,
ventrikel dextra dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar. Ruang alur
masuk ventrikel dextra (Right Ventricular Inflow Tract) dibatasi oleh katup
tricupidalis, trabekel anterior, dan dinding inferior ventrikel dextra. Alur
keluar ventrikel dextra (Right Ventricular Outflow Tract) berbentuk tabung
atau corong, berdinding licin, terletak di bagian superior ventrikel dextra yang
disebut Infundibulum atau Conus Arteriosus. Alur masuk dan keluar ventrikel
dextra dipisahkan oleh Krista Supraventrikularis yang terletak tepat di atas
daun anterior katup tricuspidalis.
Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-
lahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot
ventrikel dextra mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar
7
dapat mengatasi peningkatan resistensi pulmonary, dan dapat mengosongkan
ventrikel. Tetapi pada kasus dimana resistensi pulmonar meningkat secara
akut (seperti pada emboli pulmonary massif) maka kemampuan ventrikel
dextra untuk memompa darah tidak cukup kuat, sehingga seringkali diakhiri
dengan kematian.

d. Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah
ke antero-inferior kiri menjadi Apex Cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut
adalah Annulus Mitralis. Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal
dinding ventrikel dextra, sehingga menempati 75% masa otot jantung
seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel
sinistra harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi
tahanan sirkulasi sitemik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-
jaringan perifer. Sehingga keberadaan otot-otot yang tebal dan bentuknya
yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi
selama ventrikel berkontraksi. Batas dinding medialnya berupa septum
interventrikulare yang memisahkan ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra.
Rentangan septum ini berbentuk segitiga, dimana dasar segitiga tersebut
adalah pada daerah katup aorta.
Septum interventrikulare terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian Muskulare
(menempati hampir seluruh bagian septum) dan bagian Membraneus. Pada
dua pertiga dinding septum terdapat serabut otot Trabeculae Carnae dan
sepertiga bagian endocardiumnya licin. Septum interventrikularis ini
membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh seluruh ventrikel pada
saat kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan di ventrikel sinistra meningkat
sekitar 5x lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel dextra; bila ada hubungan
abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum pasca
infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui
robekan tersebut. Akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui
8
katup aorta ke dalam aorta akan berkurang.

3) Katub-katub Jantung

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-


bilik jantung (Aurum, 2007. Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan
(Setiadi 2007: 169). Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka
membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu
satu arah Sherwood, Lauralee, 2001: 261). Katub jantung dibagi dalam dua jenis,
yaitu katub atrioventrikuler, dan katub semilunar.

a) Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub
atrioventrikular. Katub yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel
kanan mempunyai tiga buah katub disebut katub trukuspid (Setiadi, 2007:
169). Terdiri dari tiga otot yang tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang
merupakan paling tebal, dan melekat dari daerah Infundibuler ke arah
kaudal menuju infero-lateral dinding ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat
pada kedua bagian septum muskuler maupun membraneus. Sering menutupi
VSD kecil tipe alur keluar. 3) Posterior, yang merupalan paling kecil,
Melekat pada cincin tricuspidalis pada sisi postero-inferior (Aurum, 2007).
Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua daun katub disebut katub mitral (Setiadi, 2007: 169).
Terdiri dari dua bagian, yaitu daun katup mitral anterior dan posterior. Daun
katup anterior lebih lebar dan mudah bergerak, melekat seperti tirai dari
basal bentrikel sinistra dan meluas secara diagonal sehingga membagi ruang
aliran menjadi alur masuk dan alur keluar (Aurum, 2007).

b) Katub Semilunar
Disebut semilunar (“bulan separuh”) karena terdiri dari tiga daun
katub, yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan separuh
(Sherwood, Lauralee, 2007: 262). Katub semilunar memisahkan ventrikel
9
dengan arteri yang berhubungan. Katub pulmonal terletek pada arteri
pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katub aorta
terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya katub semilunar ini
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri
pulmonalis atau aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik
waktu diastole ventrikel (Setiadi, 2007: 170).

4) Lapisan Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun
secara spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood,
Lauralee, 2001: 262). Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

a) Perikardium (Epikardium)
Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini
adalah suatu membran tipis di bagian luar yang membungkis jantung.
Terdiri dari dua lapisan, yaitu (Setiadi, 2007):Perikarduim fibrosum
(viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung
terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh
darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum
sternoperikardial.Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua
bagian, yaitu Perikardium parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering
disebut epikardium, dan Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit
cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan
jantung.
b) Miokardium
Myo berarti “otot”, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot
jantung, membentuk sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini
tersusun secara spiral dan melingkari jantung (Sherwood, Lauralee, 2001:
262). Lapisan otot ini yang akan menerima darah dari arteri koroner
(Setiadi, 2007: 172).
c) Endokardium
10
Endo berarti “di dalam”, adalah lapisan tipis endothelium, suatu
jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi
(Sherwood, Lauralee, 2007: 262).

5) Persarafan Jantung

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama
ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua
divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan)
kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf.
Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, terutama mempersarafi atrium,
terutama nodus SA dan AV. Saraf-saraf simpatis jantung juga mempersarafi atrium,
termasuk nodus SA dan AV, serta banyak mempersarafi ventrikel (Sherwood,
Lauralee, 2001: 280).

2.2.2 Vaskularisasi Jantung( pembuluh darah)


Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah. Secara garis besar
peredaran darah dibedakan menjadi dua, yaitu peredaran darah besar yaitu dari
jantung ke seluruh tubuh, kembali ke jantung (surkulasi sistemik), dan peredaran
darah kecil, yaitu dari jantung ke paru-paru, kembali ke jantung (sirkulasi pulmonal).

1. Arteri
Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner besar yang berasal
dari aorta tepat di bawah katub aorta. Arteri koroner kiri memperdarahi
sebagian besar ventrikel kiri, dan arteri koroner kanan memperdarahi sebagian
besar ventrikel kanan (Setiadi, 2007: 179).
a. Arteri Koroner Kanan
Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada
dasarnya arteri koronarian kanan memberi makan pada atrium kanan,
ventrikel kanan, dan dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri.
Bercabang menjadi Arteri Atrium Anterior Dextra (RAAB = Right

11
Atrial Anterior Branch) dan Arteri Coronaria Descendens Posterior
(PDCA = Posterior Descending Coronary Artery). RAAB memberikan
aliran darah untuk Nodus Sino-Atrial. PDCA memberikan aliran darah
untuk Nodus Atrio-Ventrikular (Aurum, 2007).
b. Arteri Koroner Kiri
Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri coronaria sinistra
utama (LMCA = Left Main Coronary Artery) sepanjang 1-2 cm.
Bercabang menjadi Arteri Circumflexa (LCx = Left Circumflex Artery)
dan Arteri Descendens Anterior Sinistra (LAD = Left Anterior
Descendens Artery). LCx berjalan pada Sulcus Atrio-Ventrcular
mengelilingi permukaan posterior jantung. LAD berjalan pada Sulcus
Interventricular sampai ke Apex. Kedua pembuluh darah ini bercabang-
cabang dan memberikan lairan darah diantara kedua sulcus tersebut
(Aurum, 2007).
2. Vena
Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel dengan distribusi arteri
koroner. Sistem vena jantung mempunyai tiga bagian, yaitu (Setiadi, 2007:
181):Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang menyalurkan sebagian
darah dari miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan Vena kardiaka
anterior, mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian
besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan.Sinus koronarius dan
cabangnya, merupakan sistem vena yang paling besar dan paling penting,
berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium
kanan melalui ostinum sinus koronaruis yang bermuara di samping vena kava
inferior.

2.2.3 Darah
1) Pengertian Darah
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkutoksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringantubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
12
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.. Darahmanusia berwarna merah, antara
merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tuaapabila kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yangmerupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh
jantungmenuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida danmenyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa
kembali ke jantungmelalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke
seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluranhalus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah
kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan
vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-
obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikanke ginjal untuk dibuang
sebagai air seni.

2) Pembagian darah

 Plasma darah 55 %

Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari
separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah
adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sarimakanan ke sel-sel serta
membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah
menghasilkan zat kekebalan tubuhterhadap penyakit atau zat antibodi.

 Sel-sel darah 45 %; terdiri dari:

a) Sel darah merah (eritrosit)


Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak

13
mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak
dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2
juta).warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu
zat yangdisebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di
dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah
adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuhdan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida
ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawadengan oksigen
yang disebut oksihemoglobin (hb + oksigen 4 hb-oksigen) jadi oksigen
diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yangnantinya setelah
tiba di jaringan akan dilepaskan: hb-oksigen hb + oksigen, dan seterusnya.
Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon
dioksida hemoglobin (hb + karbon dioksida hb-karbon dioksida)
yangmana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang
merah,limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang
melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleusdan tidak
berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya
kehilangannukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang
kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 – 115
hari, setelah itu akanmati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati
akan terurai menjadidua zat yaitu hematin yang mengandung fe yang
berguna untuk membuateritrosit barudan hemoglobin yaitu suatu zat yang
terdapat didalam eritrisityang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon
dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam
100cc darah. Normal hb wanita 11,5 mg%dan laki-laki 13,0 mg%. Sel
darahmerah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam

14
aminodan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang
zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa
berkurang,demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.
Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang
biasanyadisebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis
eritrosit,dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

b) Sel darah putih (leukosit)


Bentuk dansifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila
kitalihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat
berubah-ubahdandapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia),mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat
dibedakan menurutinti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira 6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuhdanmemakan
bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan res
(sistemretikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpadankelenjar
limfe;sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari
dinding ususmelalui limpa terus ke pembuluh darah
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga
terdapatdi seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit
disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada
di dalam darah akanlebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel
leukosit yang biasanyatinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar
dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit
tersebut. Jika jumlah leukositdalam darah melebihi 10000/mm3 disebut
leukositosisdankurang dari 6000disebut leukopenia.

c) keping-keping darah (trombosit)


15
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan
ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya
putih,normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.
Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika
banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak
lekasmembeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus.
Trombosit lebihdari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang
kurang dari 200.000disebut trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut
membantuterjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu ca2+ danf
ibrinogen. Fibrinogenmulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. Ketika
kita luka maka darah akankeluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat
yang dinamakan trombokinase.trombokinasi ini akan bertemu dengan
protrombin dengan pertolongan ca2+akan menjadi trombin. Trombin akan
bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk
jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akanmenahan sel darah, dengan
demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hatidan untuk
membuatnya diperlukan vitamin k, dengandemikian vitamin k penting
untuk pembekuan darah.

3) Fungsi Darah
a) Sebagai alat pengangkut yaitu:
- Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk
diedarkankeseluruh jaringan tubuh.
- Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui
paru- paru.
- Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk
diedarkandandibagikanke seluruh jaringan/ alat tubuh.
- Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
16
b) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam
tubuhdengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
c) Menyebarkan panas keseluruh tubuh

2.3 Fisiologi Sistem Kardiovaskular


A. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar
dan system peredaran darah kecil.

1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)


Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui
aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah).
Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ,
maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena
membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem
organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior,
sementara vena yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh
vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,
selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri
pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia
karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang
mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh
nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior –
serambi kanan.

2. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


17
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru
tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2
masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang
masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus.
Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena
pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan
keunikan yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena
merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.Urutan perjalanan
peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru –
vena pulmonalis – serambi kiri jantung.

3. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)


Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan
lengan sebelah kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah
tulang selangka kanan.
Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah
tulang selangka kiri.Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak
(pembuluh kil). Peredaran limfe adalah terbuka, merupakan alat penyaring
kuman, karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah putih yang
disebut limfosit untuk imunitas.
Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan
metabolisme sel seluruh tubuh.
1) Struktur Otot Jantung
jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot.
Perbedaannya otot jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot
jantung bersifat involunter. Kontraksi otot jantung dipengaruhi oleh
adanya pacemaker pada jantung.
2) Metabolisme Otot Jantung
Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme
18
aerobik. Otot jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat
mengikat oksigen. Karena metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot
jantung tidak pernah mengalami kelelahan.
3) Sistem Konduksi Jantung
Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan
terjadinya kontraksi otot jantung yang disebut system konduksi jantung.
Syaraf pusat melalui system syaraf autonom hanya mempengaruhi irama
kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya kontraksi
sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System kontraksi
jantung terdiri atas :
Nodus Sinoatri alkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal
sebagai pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus
ini.
Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel
kanan berperan sebagai gerbang impuls ke ventrikel.
Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.
Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke
ventrikel terdapat pada septum interventrikularis.
Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.
4) Kontraksi Dan Irama Jantung
Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung
atau pengisian darah pada jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai
dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80 kali/menit. Semua bagian
jantung dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensi
yang lebih rendah. Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA
disebut focus ektopik yang menimbulkan perubahan irama jantung yang
disebut aritmia. Aritmia dapat disebabkan oleh hipoksia,
ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat
menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA.
Jika terjadi hambatan aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls
19
syaraf akan timbul dari nodus NAV dengan frekuensi yang lebih rendah
yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada bundle his atau
serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan
iramanya sendiri yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit
tidak dapat mempertahankan metabolisme otot.
5) Suara Jantung
Suara jantung terjadi akibat proses kontraksi jantung.
Suara jantung 1 (S1) timbul akibat penutupan katup mitral dan
trikuspidalis.
Suara jantung 2 (S2) timbul akibat penutupan katup semilunaris aorta dan
semilunaris pulmonal.
Suara jantung 3 (S3) terjadi akibat pengisian ventrikel pada fase diastole.
Suara jantung 4 (S4) terjadi akibat kontraksi atrium.
Suara jantung 3 dan 4 terdengar pada jantung anak.
6) Fase Kontraksi Jantung
Pada fase pengisian ventikel dan kontraksi atrium katup mitral dan
trikuspidalis terbuka darah akan mengalir dari atrium menuju ventrikel.
Pada fase kontraksi ventrikel isometric ventrikel mulai kontraksi dan
atrium relaksasi, katup mitral dan trikuspidalis tertutup dan katup
semilunar aorta dan pulmonal belum terbuka. Pada fase ejeksi ventikuler,
katup semilunar aorta dan semilunar aorta dan semilunar pulmonal
terbuka sehingga darah mengalir dari ventrikel menuju aorta dan arteri
pulmonalis. Pada fase relaksasi isovolumentrik terjadi relaksasi ventrikel
dan katup semilunar aorta dan pulmonal menutup sedangkan katup mitral
dan katup trikuspidalis belum terbuka.
7) Cardiac Output
Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per
menit. Hal ini disebabkan oleh kontraksi otot myocardium yang berirama
dan sinkron, sehingga darahpun dipompa masuk ke dalam sirkulasi
pulmonary dan sistemik.
20
Besar cardiac output ini berubah-ubah, tergantung kebutuhan jaringan
perifer akan oksigen dan nutrisi. Karena curah jantung yang dibutuhkan
juga tergantung dari besar serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatu
indikator fungsi jantung yang lebih akurat, yaitu yang dikenal dengan
sebutan Cardiac Index. Cardiac index ini didapatkan dengan membagi
cardiac output dengan luas permukaan tubuh, dan berkisar antara 2,8-3,6
liter/menit/m2 permukaan tubuh.
Stroke Volume adalah volume darah yang dikeluarkan oleh
ventrikel/detik. Sekitar dua per tiga dari volume darah dalam ventrikel
pada akhir diastole (volume akhir diastolic) dikeluarkan selama sistolik.
Jumlah darah yang dikeluarkan tersebut dikenal dengan sebutan Fraksi
Ejeksi; sedangkan volume darah yang tersisa di dalam ventrikel pada
akhir sistolik disebut Volume Akhir Sistolik. Penekanan fungsi ventrikel,
menghambat kemampuan ventrikel untuk mengosongkan diri, dan dengan
demikian mengurangi stroke volume dan fraksi ejeksi, dengan akibat
peningkatan volume sisa pada ventrikel.
Cardiac output (CO) tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua
buah variable, yaitu: frekuensi jantung dan stroke volume. CO =
Frekuensi Jantung x Stroke Volume. Cardiac output dapat dipertahankan
dalam keadaan cukup stabil meskipun ada pada salah satu variable, yaitu
dengan melakukan penyesuaian pada variable yang lain.
Apabila denyut jantung semakin lambat, maka periode relaksasi dari
ventrikel diantara denyut jantung menjadi lebih lama, dengan demikian
meningkatkan waktu pengisian ventrikel. Dengan sendirinya, volume
ventrikel lebih besar dan darah yang dapat dikeluarkan per denyut
menjadi lebih banyak. Sebaliknya, kalau stroke volume menurun, maka
curah jantung dapat distabilkan dengan meningkatkan kecepatan denyut
jantung. Tentu saja penyesuaian kompensasi ini hanya dapat
mempertahankan curah jantung dalam batas-batas tertentu. Perubahan dan
stabilisasi curah jantung tergantung dari mekanisem yang mengatur
21
kecepatan denyut jantung dan stroke volume.
8) Sirkulasi Jantung
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga
sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi
jantung.
1. Sirkulasi Sistemik
a. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
b. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
c. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
d. Banyak mengalami tahanan.
e. Kolom hidrostatik panjang.
2. Sirkulasi Pulmonal
a. Hanya mengalirkan darah ke paru.
b. Hanya berfungsi untuk paru-paru.
c. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
d. Hanya sedikit mengalami tahanan.
e. Kolom hidrostatiknya pendek.
3. Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi
yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi
seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium
melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada:

 Peningkatan aktifitas

 Jantung berdenyut

 Rangsang sistem saraf simpatis

9) Mekanisme Biofisika Jantung


a. Tekanan Darah
22
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah
untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor
yang mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh
darah perifer, aliran, dan volume darah. Bila seseorang mangatakan tekanan
darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat
mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.
b. Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut
sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah
dipengaruhi oleh dua faktor:
 Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya
darah melalui pembuluh.
 Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai
”vascular resistance” atau tahanan pembuluh.

Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan
resistensi / tahanan menghambat aliran darah.

c. Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu
pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu: diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas
(kekentalan) darah. Peningkatan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan
menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah
(vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar
dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang
ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin
meningkat pula resistensi pembuluh darah.

23
10) Siklus Jantung
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang
saling terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel
yang selanjutnya akan merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi.
Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion yang melewati
membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial
aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan
repolarisasi:
a. Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon
mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
b. Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi
otot jantung adalah diastolik.

24
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri Peredaran darah
manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengali rmelewati jantung
sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah
sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbon dioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbon dioksida dibawa
melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran
darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru –paru dan kembali lagi ke
jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru –
paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang
kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.
Sedangkan system konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung
merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membrane sel, yang
memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan
listrik sepanjang membrane itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang
mempunyai fungsi penting sekali dalam elektro fisiologi sel, yaitu: kalium, natrium
dan kalsium. Adalah kationintra sel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca
tertinggi pada lingkungan ekstra sel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat
berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membrane otot
jantung dirangsang, sifat permeable berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel,
yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membrane karena

25
stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membrane kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi
pembacanya.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan.


Jakarta Penerbit: Salemba Medika.
2. Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan.
Jakarta Penerbit:EKG

27

Anda mungkin juga menyukai