PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem Sistem Basis Data Penjualan Buku
ini adalah untuk mempermudah Penjualan Buku dalam mengelola
Tokonya dan mempermudah dalam melakukan transaksi dan
penginputan data tanpa harus menggunakan alat manual(sistem
konvensional).
BAB II
PERANCANGAN BASIS DATA
3
Peninjauan dokumentasi yang ada.
Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data.
Daftar pertanyaan dan wawancara.
2.3 Tahapan Kedua
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk
basis data yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering
menggunakan sebuah high-level data model seperti ERD (Entity
Relationship Diagram) model selama fase ini. Dalam conceptual
schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi basis data yang
diketahui dan transaksi - transaksi yang mungkin. Fase perancangan
basis data secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel :
1) Perancangan skema konseptual :
Berfungsi untuk menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu
basis data yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan
sebuah conceptual basis data schema pada DBMS independent
model data tingkat tinggi seperti ERD (Entity Relationship
Diagram) model. Skema ini dapat dihasilkan dengan
menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna dan
secara langsung membuat skema basis data atau dengan
merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap
pengguna dan kemudian menggabungkan skema-skema tsb.
Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent, dan langkah selanjutnya adalah
memilih sebuah DBMS untuk melaksanakan rancangan tsb.
2) Perancangan transaksi :
Berfungsi untuk menguji aplikasi - aplikasi basis data dimana
kebutuhan - kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan
menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Pada tahap ini
merupakan pembuatan flowchart dan kegunaan fase ini yang
diproses secara paralel bersama fase perancangan skema
konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-
transaksi basis data yang telah diketahui pada suatu DBMS-
independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk
4
memproses dan memanipulasi basis data suatu saat dimana basis
data tsb dilaksanakan.
2.4 Tahapan Ketiga
Pemilihan basis data ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya :
faktor teknik, ekonomi dan organisasi.
Contoh faktor teknik : Keberadaan DBMS dalam menjalankan
tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network,
hierarchical), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang
mendukung DBMS, pemakai, dll. Faktor - faktor ekonomi dan
organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan
DBMS :
Struktur data yakni jika data yang disimpan dalam basis data
mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS
harus dipikirkan.
Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem yakni jika staf
programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan
suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan
waktu belajar.
Tersedianya layanan purna jual yakni keberadaan fasilitas
pelayanan purna jual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan beberapa masalah sistem.
Perancangan basis data secara logika (pemetaan model data)
Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah membuat
sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data
dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema
konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada
fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data
tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari
DBMS yang dipilih pada fase 3. Dalam perancangan basis data
secara logik, kita dapat melakukannya dengan cara :
Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah
diketahui.
Langsung membuat model Entity-Relationship (ER).
5
Model data secara logik merupakan sumber informasi perancangan
fisik. Model ini menyediakan perancang suatu kendaraan untuk
pertimbangan dalam merancang basis data yang efisien.
2.5 Implementasi
Perancangan basis data secara fisik merupakan proses
pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada
file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada
bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-
spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan
dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record
dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah
3 level arsitektur DBMS). Pada tahap ini, perancangan fisik telah
ditujukan untuk system DBMS tertentu. Perancangan basis data
tingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform dan perangkat lunak
system manajemen basis data dimana basis data
diimplementasikan. Beberapa petunjuk dalam pemilihan
perancangan basis data secara fisik: Response time, ialah waktu
akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu
transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti
penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
Space utility, ialah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
file-file basis data dan struktur jalur akses. Transaction throughput,
ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh
sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem
transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat,
bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur
penyimpanan dan jalur akses untuk file - file basis data.
6
BAB III
Conseptual Design
7
proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh
akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Konseptual diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan
konsep. Chaer juga menuliskan dalam bukunya makna konseptual
yaitu makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks
atau asosiasi apapun (1994: 293).
Desain Konseptual adalah fase awal dari proses desain, di mana garis
besar fungsi dan bentuk sesuatu diartikulasikan. Ini termasuk desain
interaksi, pengalaman, proses dan strategi. Ini melibatkan
pemahaman tentang kebutuhan orang-orang - dan bagaimana cara
memenuhi mereka dengan produk, layanan, & proses. Artefak umum
dari desain konseptual adalah sketsa konsep dan model.
3.2 Entity Relationship Diagram
ERD adalah sebuah pendekatan top - bottom dalam perancangan
basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data - data
terpenting yang disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas -
entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model (Indrajani,
2015).
8
3.3 Pembahasan
Relasi Hubungan antar Entitas
BAB IV
Logical Design
9
4.3 Pembahasan
File Penulis
Kode File : Penulis
Nama File : Data Penulis
Primary Key : No Identitas
Foreign Key : ISBN
Record Length : 84
File Penerbit
Kode File : Penerbit
Nama File : Data Penerbit
Primary Key : No_ID
Foreign Key :-
Record Length : 45
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 No_ID Char 10 PK
2 Nama Varchar 20 -
3 Kota Char 15 -
File Buku
10
Kode File : Buku
Nama File : Data Buku
Primary Key : ISBN
Foreign Key : No-Identitas, No-ID
Record Length : 115
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 ISBN Char 13 PK
2 No_Identitas Char 16 FK
3 No_ID Char 10 FK
4 Judul Varchar 50 -
5 JmlBuku Int 3 -
6 Jenis Char 15 -
7 Harga Int 8 -
File Pembeli
Kode File : Pembeli
Nama File : Data Pembeli
Primary Key : No-ID
Foreign Key :-
Record Length : 63
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 Id_Pembeli Char 8 PK
2 Nama Varchar 25 -
3 Alamat Varchar 30 -
File Nota
Kode File : Nota
Nama File : Data Nota
Primary Key : ISBN, ID-Pembeli
Foreign Key :-
Record Length : 34
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 ISBN Char 13 PK
2 ID_Pembeli Char 8 PK
3 Jml_Uang Int 8 -
4 Kembalian Int13 5 -
11
BAB V
Physical Design
12
Intinya adalah bahwa pilihan ini harus didorong oleh kriteria untuk
memilih pengidentifikasi.
Model hubungan dengan menambahkan kunci asing ke salah satu
tabel yang terlibat dalam hubungan tersebut. Kunci asing adalah
pengidentifikasi unik atau kunci utama tabel di sisi lain
hubungan.Hubungan yang paling umum adalah hubungan 1-ke-M.
Hubungan ini dipetakan dengan menempatkan kunci utama di sisi
"satu" dari hubungan ke dalam tabel di sisi "banyak".Hubungan 1-ke-1
harus dipetakan dengan memilih salah satu tabel dan memberinya
kolom kunci asing yang cocok dengan kunci utama dari tabel lainnya.
Secara teori, tidak masalah tabel mana yang dipilih, tetapi
pertimbangan praktis dapat menentukan kolom mana yang paling
masuk akal sebagai kunci asing.
5.2 Tabel Penulis
Kode File : Penulis
Nama File : data_penulis
Primary Key : no_identitas
Foreign Key : isbn
Record Length : 84
13
5.4 Tabel Buku
Kode File : Buku
Nama File : data_buku
Primary Key : isbn
Foreign Key : no_identitas , no_id
Record Length : 115
14
Kode File : Nota
Nama File : data_nota
Primary Key : isbn , id_pembeli
Foreign Key :
Record Length : 34
15
BAB VI
IMPLEMENTASI
16
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan
pada data, tetapi secara konseptual,database diartikan sebuah koleksi
atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation),disusun
menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan
informasi
Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-
metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data
dalam pembuatan Sistem Basis Data Penjualan Buku ini adalah untuk
memudahkan Penjualan Buku dalam mengelola Tokonya dan
mempermudah dalam melakukan transaksi dan penginputan data
tanpa harus menggunakan alat manual(sistem konvensional).
7.2 Saran
Dari data - data (materi) dan implementasi serta sumber-
sumber mengenai Sistem Basis Data yang telah disusun dalam
laporan ini. Penyusun sadar bahwa masih banyak kekurangan kerena
itu penyusun sangat mengharapkan nantinya akan ada yang menamb
ahkan atau menyempurnakan laporan ini, untuk nantinya dijadikan
acuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
17
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/677/jbptunikompp-gdl-daniramdan-
33813-1-unikom_d-l.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/575/jbptunikompp-gdl-chindiepur-
28710-13-babvi.pdf
18