Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini perkembangan sistem informasi telah
berkembang sangat pesat dan sangat berperan penting dalam
kehidupan manusia dan mencakup banyak bidang yaitu bidang
hiburan, pendidikan, bisnis, kesehatan dan sebagainya. Teknologi
informasi dapat digunakan dalam berbagai keperluan tergantung
pada fungsinya masing - masing. Selain itu sistem informasi juga
dapat meningkatkan keuntungan dan memperlancar suatu usaha.
System informasi akan terus berkembang karena kebutuhan untuk
mengembangakan usaha dalam pencapaian tujuan.
Tujuan berdirinya suatu usaha yaitu untuk mendapatkan
suatu keuntungan yang optimum dalam jangka panjang. Oleh
karena itu, pemimpin suatu usaha harus mampu mengelolah sistem
basis data dalam suatu usaha secara efisien dan efektif atau
dengan kata lain dapat menekan serendah mungkin faktor - faktor
yang menghambat operasi usaha untuk mencapai tujuannya.
Sistem basis data dalam organisasi usaha dirasakan
sangatlah penting untuk menunjang tercapainya tujuan usaha.
Dalam hal ini adalah sistem basis data penjualan buku. Karena
tanpa adanya sistem yang baik tentu akan berakibat fatal bagi
finansial usaha.
Penginputan yang dilakukanpun masih secara manual,
sehingga membuat membuat pekerjaan tidak efisien, Sehingga itu
dibutuhkan suatu sistem basis data penjualan buku untuk dapat
mengelolah penjualan, data barang dan operasional lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk membuat Sistem Basis Data Penjualan Buku, banyak
informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Informasi apa sajakah
itu? Bagaimana cara untuk membuat Sistem Basis Data Penjualan
Buku?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem Sistem Basis Data Penjualan Buku
ini adalah untuk mempermudah Penjualan Buku dalam mengelola
Tokonya dan mempermudah dalam melakukan transaksi dan
penginputan data tanpa harus menggunakan alat manual(sistem
konvensional).

BAB II
PERANCANGAN BASIS DATA

2.1 Pengertian Perancangan Basis Data


2
Perancangan basis data merupakan proses menciptakan
perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan
tujuan perusahaan (Connolly,2002,p279). Dalam merancang suatu
basis data, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam
tahap perancangan basis data. Metodologi perancangan adalah
pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur, teknik, alat,
serta bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan dalam
proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode disain ini
dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan
mengevaluasi database development project (Connolly,2002,p418).
Perancangan Basis Data memiliki beberapa tujuan, diantaranya :
1. Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan
pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi.
3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa
obyek penampilan (response time, processing time, dan storage
space).
Siklus hidup aplikasi basis data berhubungan dengan siklus hidup
sistem informasi. Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut
macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro
life cycle. Proses perancangan basis data merupakan bagian dari
siklus hidup sistem informasi.
2.2 Tahapan Pertama
Proses identifikasi dan analisa kebutuhan - kebutuhan data disebut
pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan -
kebutuhan suatu sistem basis data, pertama harus mengenal bagian-
bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan
sistem basis data, termasuk para pemakai yang ada dan para
pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan
dari para pemakai dan aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan
dianalisa. Ada 4 aktivitas pengumpulan data dan analisis, yaitu:
 Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya.

3
 Peninjauan dokumentasi yang ada.
 Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data.
 Daftar pertanyaan dan wawancara.
2.3 Tahapan Kedua
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk
basis data yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering
menggunakan sebuah high-level data model seperti ERD (Entity
Relationship Diagram) model selama fase ini. Dalam conceptual
schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi basis data yang
diketahui dan transaksi - transaksi yang mungkin. Fase perancangan
basis data secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel :
1) Perancangan skema konseptual :
Berfungsi untuk menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu
basis data yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan
sebuah conceptual basis data schema pada DBMS independent
model data tingkat tinggi seperti ERD (Entity Relationship
Diagram) model. Skema ini dapat dihasilkan dengan
menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna dan
secara langsung membuat skema basis data atau dengan
merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap
pengguna dan kemudian menggabungkan skema-skema tsb.
Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent, dan langkah selanjutnya adalah
memilih sebuah DBMS untuk melaksanakan rancangan tsb.
2) Perancangan transaksi :
Berfungsi untuk menguji aplikasi - aplikasi basis data dimana
kebutuhan - kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan
menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Pada tahap ini
merupakan pembuatan flowchart dan kegunaan fase ini yang
diproses secara paralel bersama fase perancangan skema
konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-
transaksi basis data yang telah diketahui pada suatu DBMS-
independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk
4
memproses dan memanipulasi basis data suatu saat dimana basis
data tsb dilaksanakan.
2.4 Tahapan Ketiga
Pemilihan basis data ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya :
faktor teknik, ekonomi dan organisasi.
Contoh faktor teknik : Keberadaan DBMS dalam menjalankan
tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network,
hierarchical), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang
mendukung DBMS, pemakai, dll. Faktor - faktor ekonomi dan
organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan
DBMS :
 Struktur data yakni jika data yang disimpan dalam basis data
mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS
harus dipikirkan.
 Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem yakni jika staf
programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan
suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan
waktu belajar.
 Tersedianya layanan purna jual yakni keberadaan fasilitas
pelayanan purna jual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan beberapa masalah sistem.
 Perancangan basis data secara logika (pemetaan model data)
Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah membuat
sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data
dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema
konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada
fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data
tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari
DBMS yang dipilih pada fase 3. Dalam perancangan basis data
secara logik, kita dapat melakukannya dengan cara :
 Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah
diketahui.
 Langsung membuat model Entity-Relationship (ER).
5
Model data secara logik merupakan sumber informasi perancangan
fisik. Model ini menyediakan perancang suatu kendaraan untuk
pertimbangan dalam merancang basis data yang efisien.
2.5 Implementasi
Perancangan basis data secara fisik merupakan proses
pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada
file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada
bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-
spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan
dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record
dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah
3 level arsitektur DBMS). Pada tahap ini, perancangan fisik telah
ditujukan untuk system DBMS tertentu. Perancangan basis data
tingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform dan perangkat lunak
system manajemen basis data dimana basis data
diimplementasikan. Beberapa petunjuk dalam pemilihan
perancangan basis data secara fisik: Response time, ialah waktu
akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu
transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti
penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
Space utility, ialah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
file-file basis data dan struktur jalur akses. Transaction throughput,
ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh
sistem basis data dan merupakan parameter kritis dari sistem
transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat,
bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur
penyimpanan dan jalur akses untuk file - file basis data.

6
BAB III
Conseptual Design

3.1 Pengertian Conseptual Design


Konsep adalah rancangan, ide atau pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari objek,

7
proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh
akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Konseptual diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan
konsep. Chaer juga menuliskan dalam bukunya makna konseptual
yaitu makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks
atau asosiasi apapun (1994: 293).
Desain Konseptual adalah fase awal dari proses desain, di mana garis
besar fungsi dan bentuk sesuatu diartikulasikan. Ini termasuk desain
interaksi, pengalaman, proses dan strategi. Ini melibatkan
pemahaman tentang kebutuhan orang-orang - dan bagaimana cara
memenuhi mereka dengan produk, layanan, & proses. Artefak umum
dari desain konseptual adalah sketsa konsep dan model.
3.2 Entity Relationship Diagram
ERD adalah sebuah pendekatan top - bottom dalam perancangan
basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data - data
terpenting yang disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas -
entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model (Indrajani,
2015).

Gambar. Entity Relational Diagram

8
3.3 Pembahasan
Relasi Hubungan antar Entitas

Entitas Relasi Aturan Relasi Kardinalitas


Satu Orang Penulis
dapat menulis
banyak buku
Penulis Buku Menulis sebaliknya banyak 1–N
buku dapat ditulis
oleh satu orang
Penulis
Satu Penerbit dapat
menerbitkan banyak
Buku sebaliknya
Penerbit Buku Menerbitkan 1–N
banyak Buku
diterbitkan oleh satu
Penerbit
Satu Orang Pembeli
dapat membeli
banyak Buku
Pembeli Buku Membeli N–M
sebaliknya Banyak
Buku dapat dibeli
banyak Pembeli

BAB IV
Logical Design

4.1 Pengertian Logical Design


Logical Design merupakan perancangan yang dapat dilakukan
tanpa harus tergantung dengan platform atau teknologi yang akan
digunakan untuk mengimplementasikan sistem. Jenis perancangan ini
dapat dilakukan sebelum menentukan teknologi yang akan digunakan
dalam sistem. Setelah teknologi sistem diterapkan, maka
perancangan akan beralih ke physical design.
4.2 Relational Database

9
4.3 Pembahasan
File Penulis
Kode File : Penulis
Nama File : Data Penulis
Primary Key : No Identitas
Foreign Key : ISBN
Record Length : 84

NO FIELD TYPE WIDTH KEY


1 No.Identitas Char 16 PK
2 ISBN Char 13 FK
3 Nama Varchar 25 -
4 Alamat Varchar 30 -

File Penerbit
Kode File : Penerbit
Nama File : Data Penerbit
Primary Key : No_ID
Foreign Key :-
Record Length : 45
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 No_ID Char 10 PK
2 Nama Varchar 20 -
3 Kota Char 15 -

File Buku
10
Kode File : Buku
Nama File : Data Buku
Primary Key : ISBN
Foreign Key : No-Identitas, No-ID
Record Length : 115
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 ISBN Char 13 PK
2 No_Identitas Char 16 FK
3 No_ID Char 10 FK
4 Judul Varchar 50 -
5 JmlBuku Int 3 -
6 Jenis Char 15 -
7 Harga Int 8 -
File Pembeli
Kode File : Pembeli
Nama File : Data Pembeli
Primary Key : No-ID
Foreign Key :-
Record Length : 63
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 Id_Pembeli Char 8 PK
2 Nama Varchar 25 -
3 Alamat Varchar 30 -

File Nota
Kode File : Nota
Nama File : Data Nota
Primary Key : ISBN, ID-Pembeli
Foreign Key :-
Record Length : 34
NO FIELD TYPE WIDTH KEY
1 ISBN Char 13 PK
2 ID_Pembeli Char 8 PK
3 Jml_Uang Int 8 -
4 Kembalian Int13 5 -

11
BAB V
Physical Design

5.1 Pengertian Physical Design


Desain basis data fisik menerjemahkan model data logis ke dalam
seperangkat pernyataan SQL yang mendefinisikan basis data. Untuk
sistem basis data relasional, relatif mudah untuk menerjemahkan dari
model data logis ke dalam basis data fisik.
Aturan terjemahan:
 Entitas menjadi tabel dalam database fisik.
 Atribut menjadi kolom dalam basis data fisik. Pilih tipe data yang
sesuai untuk masing-masing kolom.
 Pengidentifikasi unik menjadi kolom yang tidak diizinkan memiliki
nilai NULL. Ini disebut sebagai kunci utama dalam database fisik.
Pertimbangkan untuk membuat indeks unik pada pengidentifikasi
untuk menegakkan keunikan.
 Hubungan dimodelkan sebagai kunci asing.
Spasi tidak diperbolehkan dalam nama entitas dalam skema fisik
karena nama-nama ini harus diterjemahkan ke dalam panggilan SQL
untuk membuat tabel. Oleh karena itu nama tabel harus sesuai
dengan aturan penamaan SQL.
Karena atribut primary key adalah penemuan lengkap, mereka dapat
berupa tipe data apa pun yang dapat diindeks. (Setiap mesin basis
data memiliki aturan berbeda tentang tipe data mana yang dapat
diindeks.) Membuat kunci primer tipe INT hampir murni arbitrer.Ini
hampir sewenang-wenang karena sebenarnya lebih cepat untuk
mencari di bidang numerik di banyak mesin basis data. Namun, orang
bisa saja memilih CHAR sebagai jenis untuk bidang kunci utama.

12
Intinya adalah bahwa pilihan ini harus didorong oleh kriteria untuk
memilih pengidentifikasi.
Model hubungan dengan menambahkan kunci asing ke salah satu
tabel yang terlibat dalam hubungan tersebut. Kunci asing adalah
pengidentifikasi unik atau kunci utama tabel di sisi lain
hubungan.Hubungan yang paling umum adalah hubungan 1-ke-M.
Hubungan ini dipetakan dengan menempatkan kunci utama di sisi
"satu" dari hubungan ke dalam tabel di sisi "banyak".Hubungan 1-ke-1
harus dipetakan dengan memilih salah satu tabel dan memberinya
kolom kunci asing yang cocok dengan kunci utama dari tabel lainnya.
Secara teori, tidak masalah tabel mana yang dipilih, tetapi
pertimbangan praktis dapat menentukan kolom mana yang paling
masuk akal sebagai kunci asing.
5.2 Tabel Penulis
Kode File : Penulis
Nama File : data_penulis
Primary Key : no_identitas
Foreign Key : isbn
Record Length : 84

5.3 Tabel Penerbit


Kode File : Penerbit
Nama File : data_penerbit
Primary Key : no_id
Foreign Key :-
Record Length : 45

13
5.4 Tabel Buku
Kode File : Buku
Nama File : data_buku
Primary Key : isbn
Foreign Key : no_identitas , no_id
Record Length : 115

5.5 Tabel Pembeli


Kode File : Pembeli
Nama File : data_pembeli
Primary Key : no_id
Foreign Key :-
Record Length : 63

5.6 Tabel Nota

14
Kode File : Nota
Nama File : data_nota
Primary Key : isbn , id_pembeli
Foreign Key :
Record Length : 34

15
BAB VI
IMPLEMENTASI

6.1 Tampilan Tabel Penulis

6.2 Tampilan Tabel Penerbit

6.3 Tampilan Tabel Buku

6.4 Tampilan Tabel Pembeli

6.5 Tampilan Tabel Nota

16
BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan
pada data, tetapi secara konseptual,database diartikan sebuah koleksi
atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation),disusun
menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan
informasi
Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-
metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data
dalam pembuatan Sistem Basis Data Penjualan Buku ini adalah untuk
memudahkan Penjualan Buku dalam mengelola Tokonya dan
mempermudah dalam melakukan transaksi dan penginputan data
tanpa harus menggunakan alat manual(sistem konvensional).

7.2 Saran
Dari data - data (materi) dan implementasi serta sumber-
sumber mengenai Sistem Basis Data yang telah disusun dalam
laporan ini. Penyusun sadar bahwa masih banyak kekurangan kerena
itu penyusun sangat mengharapkan nantinya akan ada yang menamb
ahkan atau menyempurnakan laporan ini, untuk nantinya dijadikan
acuan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

17
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/677/jbptunikompp-gdl-daniramdan-
33813-1-unikom_d-l.pdf
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/575/jbptunikompp-gdl-chindiepur-
28710-13-babvi.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai