Anda di halaman 1dari 8

ORLI Vol. 43 No.2.

Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

Seri Kasus

Miringoplasti transkanal dengan tandur mukoperikondrium tragus.


Pengalaman di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto
Anton Budhi Darmawan
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran & Ilmu-Ilmu Universitas Jenderal Soedirman
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purworejo Jawa Tengah

ABSTRAK
Latar belakang: Perforasi membran timpani merupakan kasus yang sering dijumpai di klinik THT.
Perforasi yang tidak dapat menutup secara spontan memerlukan tindakan operatif. Miringoplasti merupakan
suatu prosedur rekonstruktif terbatas, untuk memperbaiki membran timpani. Miringoplasti juga dikenal dengan
timpanoplasti tipe 1. Tujuannya ialah untuk memperbaiki membran timpani, memperbaiki pendengaran dan juga
untuk mencegah kekambuhan keluarnya cairan. Ada beberapa pendekatan untuk melakukan miringoplasti, salah
satunya adalah transkanal. Miringoplasti transkanal biasanya digunakan untuk memperbaiki perforasi sentral
atau posterior membran timpani dengan liang telinga yang cukup lebar sehingga mudah untuk visualisasi
membran timpani. Tandur mukoperikondrium tragus dipilih karena teknik pengambilan relatif mudah dengan
hasil penutupan membran timpani baik. Tujuan: Makalah ini bertujuan untuk melaporkan pengalaman operasi
miringoplasti transkanal dengan tandur perikondrium tragus di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.
Kasus: Dilaporkan tiga kasus Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) tipe tubotimpanal inaktif, dengan
perforasi sentral yang dilakukan miringoplasti transkanal dengan tandur perikondrium tragus. Penatalaksanaan:
Ketiga pasien menjalani tindakan miringoplasti transkanal dengan tandur perikondrium tragus. Dari hasil
evaluasi 3 bulan pascaoperasi didapatkan hasil penutupan membran timpani dan perbaikan ambang dengar dari
ketiga pasien tersebut. Kesimpulan: Miringoplasti transkanal dapat digunakan sebagai prosedur operasi
penutupan perforasi sentral atau posterior membran timpani pada pasien dengan liang telinga lebar, yang
memungkinkan membran timpani dapat tervisualisasi dengan baik.
Kata kunci: Perforasi membran timpani, miringoplasti, transkanal, tandur perikondrium tragus.

ABSTRACT

Background: Tympanic membrane perforation is often found in ENT clinics. When perforations could not
close spontaneously, it needs surgical procedure. Myringoplasty is a reconstructive surgical procedure to repair
the tympanic membrane. Myringoplasty is also known as timpanoplasty type 1. The purpose of miringoplasty is
to restore the tympanic membrane, improve hearing and also to prevent recurrent discharge. There are several
approaches for doing myringoplasty, one of which is transcanal. Transcanal myringoplasty usually performed
for repairing central or posterior perforation of the tympanic membrane when the patient’s ear canal is wide
enough to facilitate visualization of the tympanic membrane. Perichondrium tragus graft is selected because it is
relatively easy to harvest and have a good result in closing tympanic membrane perforation. Objective: The aim
of this paper is to report our experience in transcanal miringoplasty with perichondrium tragus graft in Dr.
Margono Soekarjo Hospital, Purwokerto. Case: Three cases of inactive tubotympany Chronic Supurative Otitis
Media (CSOM) with central perforation were reported, each with a transcanal myringoplasty. Management: All
3 patients underwent transcanal myringoplasty with perichondrium tragus graft. Results of 3-months post
operative evaluations of those patients showed tympanic membrane closure and hearing threshold improvement.
Conclusion: Transcanal myringoplasty can be used as an alternative surgical procedure for repairing central or
posterior perforation of the tympanic membrane in patients with wide ear canal, which allows good visualization
to the tympanic membrane.
Keywords: Tympanic membrane perforation, transcanal, myringoplasty, tragus perichondrium graft.
Alamat korespondensi: Anton Budhi Darmawan, e-mail: ab.darmawan@gmail.com. Departemen THT, FKIK
Unsoed RSUD Dr. Margono Soekarjo. Jl. Dr. Gumbreg No. 1 Purwokerto, 53146.

171
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

PENDAHULUAN endaural dipilih untuk letak perforasi


Perforasi membran timpani kronik me- posterior atau sentral, sedangkan pendekatan
rupakan kasus yang sering dijumpai di post-auricular/retroauricular dipilih untuk
klinik THT. Penyebab yang paling sering letak perforasi anterior atau subtotal. Pen-
untuk terjadinya perforasi membran timpani dekatan transkanal merupakan pilihan untuk
adalah Otitis Media Supuratif Kronik perforasi sentral dan posterior pada kondisi
(OMSK), Otitis Media Akut (OMA) dan liang telinga yang lebar sehingga memudah-
trauma.1,2 Banyak perforasi membran timpani kan visualisasi yang baik terhadap membran
yang dapat sembuh spontan seperti pada timpani melalui spekulum telinga.3,5
trauma dan OMA, tetapi tidak sedikit pula Penggunaan tandur sebagai bahan
perforasi yang menetap. miringoplasti telah digunakan selama lebih
Gejala klinik pasien dengan perforasi dari tiga abad. Bahan yang dapat digunakan
membran timpani antara lain tuli konduktif, untuk tandur bisa didapat dari pasien sendiri
telinga terasa penuh atau tinitus dan keluar (autologus), orang lain (homografts), dari
cairan dari telinga berulang. Jika perforasi hewan (xenografts) atau bisa juga dari bahan
gagal untuk menutup secara spontan atau sintetis (allografts). Pada akhir abad ke-19
dengan pengobatan konservatif, maka diperlu- penggunaan tandur autologus sebagai bahan
kan tindakan pembedahan untuk penutupan miringoplasti telah membuka revolusi dalam
perforasi membran timpani. Salah satu cara metode operasi rekonstruksi membran timpani.
untuk terapi perforasi membran timpani ada- Tandur autologus yang sering digunakan
lah dengan miringoplasti. Miringoplasti adalah adalah fasia temporalis, perikondrium tragus
suatu tindakan operatif sebagai prosedur dan lemak.6-8
rekonstruktif terbatas, untuk memperbaiki Makalah ini bertujuan untuk melaporkan
membran timpani. Miringoplasti juga dikenal pengalaman operasi miringoplasti transkanal
sebagai timpanoplasti tipe 1. Miringoplasti dengan tandur perikondrium tragus di RSUD
bertujuan untuk memperbaiki membran Prof. Dr. Soekarjo (RSMS), Purwokerto.
timpani, memperbaiki pendengaran dan juga
untuk mencegah keluarnya cairan dari telinga LAPORAN KASUS
berulang.2-4 Kasus 1
Ada tiga pendekatan operasi untuk men- Seorang perempuan, Ny. M, usia 32
capai membran timpani untuk miringoplasti tahun, datang ke klinik THT RSMS, Purwo-
yaitu: endaural, post auricular/retroauricular, kerto dengan keluhan utama pendengaran
dan permeatal /transcanal. Secara umum, telinga kanan berkurang sejak kurang lebih 2
letak perforasi dan pengalaman dokter yang tahun yang lalu. Keluhan ini kadang-kadang
menentukan pendekatan mana yang akan disertai keluar cairan. Sejak kurang lebih 6
dilakukan pada miringoplasti. Pendekatan bulan tidak keluar cairan lagi. Dari pemerik-

172
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

saan otoskopi didapatkan perforasi membran Pasien kemudian menjalani miringoplasti


timpani sentral, kering, dan tampak mukosa transkanal dengan tandur perikondrium tragus
kavum timpani baik/tidak terdapat penebalan, dalam anestesi umum. Pasien diberi
seperti tampak pada gambar 1. suntikan antibiotik profilaksis 1 jam se-
belum operasi. Prosedur dimulai dengan
infiltrasi pada keempat kuadran liang telinga
dan di posterior tragus dengan epinefrin
1:200.000. Selanjutnya dilakukan insisi kulit
di posterior tragus dekat dengan tepi tragus,
untuk mengekspos tragus bagian posterior.
Dengan menggunakan gunting, jaringan
subkutis dibebaskan dari perlekatannya
dengan perikondrium tragus, kemudian
Gambar 1. Perforasi membran timpani sentral, diseksi dilanjutkan ke arah tip kemudian ke
kering AD. permukaan anterior tragus. Setelah kartilago
tragus terekspos dengan baik, tragus
Pemeriksaan garpu tala Rinne positif, dikeluarkan bersama dengan peri-
Weber lateralisasi ke telinga kanan. Pemerik- kondriumnya, seperti tampak pada gambar 2.
saan audiometri nada murni didapatkan Selanjutnya perikondrium tragus dilepaskan
ambang dengar telinga kanan 33,75 dB dan dari kartilago tragus secara hati-hati
selisih hantaran udara-tulang sebesar 12,5 menggunakan respatorium kecil (gambar 3).
dB. Pasien didiagnosis dengan Otitis Media Perikondrium tragus inilah yang digunakan
Supuratif Kronik tipe tubotimpani (OMSK sebagai tandur. Kemudian kartilago tragus
TT) inaktif. dimasukan kembali ke tempatnya, dan luka
insisi dijahit.9,10

Gambar 2. Kartilago dan perikondrium tragus dikeluarkan dari tempatnya.

173
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

Gambar 4. Pemeriksaan otoskopi 3 bulan pascaoperasi


Gambar 3. Perikondrium dilepaskan dari kartilago tragus menunjukan membran timpani utuh.

Selanjutnya tepi perforasi membran 1 bulan pascaoperasi, pada pemeriksaan


timpani dilukai dengan pick. Kemudian di- otoskopi tampak tandur tumbuh, membran
lakukan insisi sirkuler pada kulit liang telinga timpani utuh, tidak terdapat sekret, pasien
kurang lebih 3-5 mm dari membran timpani kadang-kadang mengeluh telinganya sakit,
dan dilakukan elevasi anulus timpanikus tetapi pendengaran membaik. Selanjutnya
bagian posterior. Kavum timpani ditutup pasien dianjurkan kontrol tiap bulan. Pada
dengan gelfoam, kemudian tandur perikon- bulan ketiga pascaoperasi dari pemeriksaan
drium tragus dipasang secara underlay. otoskopi didapatkan tandur tumbuh baik,
Setelah itu anulus timpanikus dikembalikan vaskularisasi baik, membran timpani utuh,
seperti semula, kemudian ditutup gelfoam dan tidak ditemukan sekret (gambar 4).
dan dipasang tampon sofratulle.9 Keesokan Pemeriksaan audiometri didapatkan ambang
harinya pasien diperbolehkan pulang dengan dengar telinga kanan 12,5 dB.
diberikan obat antibiotik, analgetik dan
dekongestan oral. LAPORAN KASUS 2
Seminggu kemudian pasien kontrol ke Seorang perempuan, 43 tahun, datang
klinik THT, dilakukan pengangkatan jahitan ke poliklinik THT RSMS pada tanggal 10
pada daerah tragus. Diberikan terapi antibiotik Januari 2013 dengan keluhan pendengaran
dan dekongestan. telinga kiri berkurang, telinga berdengung.
14 hari pascaoperasi, dilakukan peng- Riwayat keluar cairan 1 tahun yang lalu.
angkatan tampon sofratulle. Dari pemeriksaan Pada pemeriksaan otoskopi telinga kiri di-
otoskopi tampak membran timpani utuh dan dapatkan perforasi sentral, kering, mukosa
ditutupi oleh tandur perikondrium tragus. kavum timpani tidak terdapat penebalan,
Vaskularisasi pada tandur baik.
seperti tampak pada gambar 5.

174
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

pascaoperasi, ambang dengar telinga kiri


23,75dB, selisih hantaran udara-tulang se-
besar 5 dB.

Gambar 5. Perforasi sentral kering, mukosa kavum


timpani tidak menebal AS.

Pemeriksaan penala pada telinga kiri


didapatkan Rinne positif, Weber lateralisasi Gambar 6. Pemeriksaan otoskopi 3 bulan pasca-
operasi menunjukan membran timpani utuh
ke telinga kiri. Pasien didiagnosis dengan
OMSK TT inaktif. Pemeriksaan audiometri
LAPORAN KASUS 3
nada murni didapatkan hasil ambang dengar
telinga kiri 46,25 dB dengan selisih hantaran Seorang perempuan, 34 tahun, datang
udara-tulang sebesar 18,75 dB. Ambang ke klinik THT dengan keluhan telinga kanan
dengar telinga kanan 15 dB. berdengung, terasa tersumbat sejak 1 tahun
Tanggal 31 Januari 2013, pasien men- yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penu-
jalani operasi miringoplasti transkanal dengan runan pendengaran, tetapi tidak mengeluar-
tandur autologus mukoperikondrium tragus. kan cairan dan tidak nyeri. Pemeriksaan
Tanggal 9 Februari 2013 (9 hari pasca- otoskopi tampak membran timpani perforasi
operasi), dilakukan angkat jahitan pada sentral, kering, mukosa kavum timpani baik
tragus. Kadang-kadang merasa nyeri pada (seperti pada gambar 7).
telinga dan telinga berdengung.
Tanggal 16 Februari 2013 (16 hari
pascaoperasi), dilakukan pengangkatan
tampon Sofratulle, membran timpani utuh,
tandur tumbuh, tidak terdapat sekret. Se-
lanjutnya pasien dianjurkan untuk kontrol
sebulan sekali. Hasil pemeriksaan otoskopi
pada 3 bulan pascaoperasi didapatkan
membran timpani utuh, tidak terdapat sekret Gambar 7. Perforasi sentral kering, mukosa kavum
timpani baik AD.
dan hasil pemeriksaan audiometri 3 bulan

175
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

Pemeriksaan garpu tala, tes Rinne telinga


kanan negatif, tes Weber lateralisasi ke telinga
kanan, dan tes Schwabach telinga kanan
memanjang. Pemeriksaan audiometri didapat-
kan hasil ambang dengar telinga kanan se-
besar 56,25dB, dengan selisih hantaran udara-
tulang sebesar 21,25 dB. Ambang dengar
telinga kiri sebesar 12,5 dB. Selanjutnya
pasien dilakukan operasi miringoplasti trans-
kanal dengan tandur muko-perikondrium Gambar 8. Pemeriksaan otoskopi 3 bulan pasca-
operasi menunjukan membran timpani utuh.
tragus pada tanggal 2 Mei 2013.
Pada tanggal 9 Mei 2013, pasien kontrol,
DISKUSI
keluhan yang dirasakan adalah nyeri hilang
timbul, dan telinga berdenging. Selanjutnya Pasien yang menderita perforasi membran
dilakukan pengangkatan jahitan di tragus. timpani kronik, biasanya membutuhkan
Pada kontrol tanggal 16 Mei 2013 dilakukan tindakan rekonstruksi membran timpani
pengangkatan tampon sofratulle, membran dengan teknik miringoplasti. Pertimbangan
timpani tampak utuh, tandur tumbuh, vaskula- risiko operasi, biaya dan kenyamanan men-
risasi baik. Keluhan nyeri dan telinga ber- jadi pertimbangan bagi pasien untuk me-

denging dirasakan hilang timbul. milih teknik operasi yang akan dilakukan

1 bulan pascaoperasi, keluhan nyeri untuk memperbaiki perforasi membran


timpani. Pasien mengharapkan teknik yang
sudah tidak ada, telinga berdenging kadang-
mudah, murah, dan nyaman sebagai pilihan
kadang. Pemeriksaan otoskopi tampak
terapi. Miringoplasti transkanal menggunakan
membran timpani utuh, tidak terdapat sekret,
tandur perikondrium merupakan salah satu
vaskularisasi baik. Selanjutnya penderita di-
teknik yang sederhana, cepat, dan merupa-
anjurkan untuk kontrol tiap bulan. Pada bulan
kan prosedur invasif minimal yang bisa di-
ketiga pascaoperasi, keluhan telinga ber-
lakukan untuk memperbaiki perforasi
denging berkurang, pendengaran membaik. 10
membran timpani.
Pada pemeriksaan otoskopi tampak membran
Keuntungan lain dari miringoplasti
timpani utuh, tampak cone of light, tidak ter-
transkanal adalah tidak ditemukan luka
dapat perforasi, seperti tampak pada gambar
sayatan baik di area preaurikuler maupun di
8. Pemeriksaan audiometri didapatkan hasil
retroaurikuler. Akan tetapi prosedur ini
ambang dengar telinga kanan 35 dB, dan
hanya bisa dilakukan pada penderita yang
selisih hantaran udara-tulang 12,5 dB.
memiliki liang telinga cukup lebar yang

176
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

memungkinkan membran timpani terlihat Purwokerto dengan berbagai keluhan mulai


secara komplit dan tidak bisa dilakukan pendengaran berkurang sampai telinga ber-
pada perforasi yang besar atau berlokasi di denging. Hasil pemeriksaan otoskopi dida-
anterior.5 patkan adanya perforasi membran timpani
Pemakaian tandur mukoperikondrium dengan diameter kurang lebih 3-5 mm dan
tragus juga memberikan keuntungan bagi hasil pemeriksaan audiometri didapatkan tuli
pasien yaitu sayatan minimal dan tersem- konduktif ringan sampai sedang. Semua
bunyi di belakang tragus, tidak ditemukan pasien menjalani miringoplasti transkanal
sayatan di retroaurikuler. Selain itu, penelitian dengan tandur mukoperikondrium tragus,
Chen et al11 menunjukkan bahwa angka yang baru pertama kali dilakukan di RSUD
penutupan membran timpani mencapai lebih Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.
dari 96 % dan kurang lebih 85,8% pasien Semua pasien dilakukan follow-up pada
yang pendengarannya mengalami perbaikan hari ke-7, dua minggu, satu bulan, dua bulan
secara memuaskan. Hal tersebut mengindi- dan tiga bulan pasca operasi. Penelitian
kasikan bahwa tandur mukoperikondrium Deong,14 menyimpulkan bahwa penyembuhan
efisien dalam mengembalikan integritas membran timpani: 1) setelah tiga bulan di-
membran timpani dan pendengaran. dapatkan penyembuhan yang sempurna; 2)
Keuntungan penggunaan tandur muko- tidak adanya keluhan pada telinga; 3) tidak
perikondrium tragus dibandingkan dengan adanya gejala patologik seperti timpano-
fasia temporalis adalah teknik pengambilan- sklerosis; 4) audiometri dan timpanometri
nya yang mudah, waktu operasi lebih efisien, dalam batas normal; 5) pemeriksaan otoskopi
luka sayatan minimal dan tidak ditemukan didapatkan membran timpani dalam batas
morbiditas pascaoperasi yang signifikan. normal.
Selain itu, mempunyai stabilitas bentuk yang Follow-up 3 bulan pascaoperasi menun-
baik dan tidak mudah mengkerut saat terkena jukkan bahwa pada pemeriksaan otoskopi
cairan sehingga sangat mudah dalam pe- ketiga pasien kami ini, membran timpani utuh
nanganannya dan pemasangannya. Akan dan audiogram dalam batas normal.
tetapi menurut beberapa peneliti kekurangan Dari hasil tersebut kami dapat me-
dari tandur mukoperikondrium tragus adalah nyimpulkan bahwa miringoplasti transkanal
kehilangan energi akustik dalam menghan- dapat digunakan sebagai alternatif operasi
tarkan suara.12,13 penutupan perforasi sentral atau posterior
Tiga pasien perempuan, dengan usia membran timpani pada pasien dengan liang
sekitar 30-45 tahun datang ke poliklinik telinga lebar yang memungkinkan membran
THT RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, timpani dapat tervisualisasi dengan baik.

177
ORLI Vol. 43 No.2. Tahun 2013 Miringoplasti dengan tandur mukoperikondrium

DAFTAR PUSTAKA 9. Sanna M, Sunose H, Mancini F, Russo A, Taibah


A. Middle aar and mastoid microsurgery.
1. Hussain A, Yousaf N, Khan AR. Outcome of Sturtgart-New York, Thieme. 2003: 47-78.
myringoplasty. J Postgrad Med Inst 2005; 10. Dursun E, Dogru S, Gungor A, Cincik H,
18(4):693-6. Poyrazoglu E, Ozdemir T. Comparison of
2. Rehman HU, Ullah N, Said I, Shahabi IK, Ullah paper-patch, fat, and perichondrium myringo-
H, Saleem M. Factors influencing the succes rate plasty in repair of small tympanic membrane
of myringoplasty. J Postgrad Med Inst 2007; perforations. Otolaryngol Head Neck Surg
21(2):117-21. 2008; 138:353-6.
3. Sarker MZ, Ahmed M, Patwary K, Islam R, 11. Chen XW, Yang H, Gao RZ, Yu R, Gao ZQ.
Joarder AH. Factors affecting surgical outcome Perichondrium/cartilage composite graft for
of myringoplasty. Bangladesh J Otorhinola- repairing large tympanic membrane perforations
ryngol 2011; 17(20):82-7. and hearing improvement. Chinese Med J 2010;
4. Dabholkar JP, Vora K, Sikdar A. Comparative 123(3):301-4.
study of underlay tympanoplasty with temporalis 12. Jesic SD, Dimitrijevic MV, Nesic VS, Jotic AD,
fascia and tragal perichondrium. Indian J Slijepcevic NA. Temporalis fascia graft
Otolaryngol Head Neck Surg 2007; 59:116-9. perforation and retraction after tympanoplasty
5. Sharma DK, Singh S, Sohal BJ, Singh B. for chronic tubotympanic otitis and attic
Prospective study of myringoplasty using different retraction pockets. Factors associated with
approach. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg recurrence. Arch Otolaryngol Head Neck Surg
2009;61:297-300. 2011; 137(2):139-143.
6. Makaya IKD. Myringoplasty results in a district 13. Prajapati B, Kedia BK, Patel N, Patel D, Khare S,
hospital Bostwana. Tropical doctor 2006; 36:176-7. Prajapati J. Transcanal tympanoplasty-our expe-
7. Lee SH, Jin SM, Lee KC, Kim MG. Paper-patch rience in minimal invasive technique. Gujarat J
myringoplasty with CO2 laser for chronic TM Otorhinolaryngol Head Neck Surg 2012; 9(3):20-1.
perforation. Eur Arch Otorhinolaryngol 2008; 14. Deong KK, Prepageran N, Raman R. Epithelial
265:1161-4. migration of the postmyringoplasty tympanic
8. Ayache S, Braccini F, Facon F, Thomassin JM. membrane. Otol & Neurotol 2006; 27(6):855-8.
Adipose graft: An original option in myringoplasty.
Otol & Neurotol. 2003; 24(2): 158-164.

178

Anda mungkin juga menyukai