PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Dr. Dwi Kusumaningsih,SpS
2 Pemeriksaan Kesadaran
Kesadaran Glasgow Coma Scale (GCS)
3
POIN EYE VERBAL MOTORIC
6 Mengikuti
perintah
4 Pemeriksaan Meningeal sign
Meningeal Sign
5
Brudzinski IV
Penekanan pada simpisis pubis disusul oleh
timbulnya gerkan reflektorik pada kedua tungkai
pada sendi lutut dan panggul
Kernig
Fleksikan tungkai atas pada sudut 90o terhadap
badan dan fleksikan 90o terhadap tungkai atas, lalu
ekstensikan (gerakan ke atas) pada tungkai bawah
pada sendi lutut
Bila kurang dari 135o penderita nyeri atau ada
tahanan atau terdapat fleksi pada tungkai
kontralateral positif
BRUDZINSKI NECK SIGN
8
KERNIG SIGN
9
1350
900
10 Pemeriksaan Nervi Kranialis
Nervus Olfaktorius
11
Pemeriksaan bau
syarat : tidk ada hambatan, tidak ada atropi, dan
penderita sadar baik (GCS 456)
Bahan tidak iritatif , biasanya tembakau, kopi, vanili,
teh, jeruk.
Cara diperiksa masing2 hidung, penderita disuruh tutup
mata
Nervus Opticus
12
Terdiri pemeriksaan:
Tajam penglihatan (visual acquity)
Pemeriksaan warna
Funduskopi
Nervus opticus..
13
Tajam penglihatan
Menggunakan Snellen Eye chart (6 meter)
Menggunakan jari tangan (normal dapat dilihat dlm
jarak 60 meter), lambaian tangan (normal : jarak 300
meter), cahaya lampu (jarak tak terhingga), dan bila
tidak dapat melihat sama sekali berarti buta total.
Lapangan penglihatan
Tes konfrontasi , normalnya untuk penglihatan atas
(superior ) : 60o , inferior : 75o, temporal : 100o, nasal :
60o.
Metode Konfrontasi
14
15
Nervus II
16
Pemeriksaan warna
menggunakan tes ishihara
menggunakan benang wol berwarna (ps diminta untuk
mengambil warna pada kumpulan benang wol
berwarna.
Pemeriksaan funduskopi
Mata yg tdk diperiksa di tutup dg tangan penderita.
Penderita diminta melihat jauh ke depan. Tangan kiri
pemeriksa melakukan fiksasi dahi penderta, sdgkan
ophtalmoskop dipegang tangan kanan dilakukan
penyinaran 15o dari nasal.
17
18
Sensorik
Distribusi perifer : nervus V-1, V-2, V-3
Distribusi segmental : onion shape
Nervus V
22
Motorik
Merapatkan gigi ( m. masseter dan m. temporalis
bandingkan kanan dan kiri)
Buka mulut (m. pterygoideus eksernus) bila parese
deviasi ke sisi otot yg lesi
Menggerakkan rahang dari sisi ke sisi melawan
tahanan
Menggigit tongue spatel kayu dg gigi geraham
Nervus V
23
Refleks
Jaw, Masseter atau mandibular reflex
Reflek kornea
Sternutatory (nasal, sneeze) reflex
Nervus Fasialis (nervus VII)
24
Tes Schirmer
Lakmus merah ukuran 5x50 mm ditempatkan di
Refleks stapedius
Stethosscope loudness balance test
Dilakukan dgn memasang stetoskop pd telinga
penderita, kemudian dilakukan pengetukan lembut
diafragma stetoskop atau dgn menggetarkan frekuensi
256Hz di dekat stetoskop
Nervus Vestibulocochlearis (Nervus VIII)
31
Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan keseimbangan
Pemeriksaan pendengaran
32
Tes Rinne
33
Pemeriksaan keseimbangan
34
35
Nervus Glossopharyngeus dan Nervus Vagus
(Nervus IX dan X)
36
Pemeriksaan m. trapezius :
Penderita
disuruh mengangkat bahu dan pemeriksa
menahannya
Pemeriksaan m. sternokleidomastoideus:
Penderita memalingkan kepala ke arah kanan utk
memeriksa strenokleidomastoideus kiri dengan tangan
penderita menahannya.
Nervus XII
40
m. Trapezius m. sternokleidomastoideus
Nervus Hipoglossus (nervus XII)
41
Suhu :
Alat yg dipakai : tabung yg diisi air dingin dan air
panas, dingin dg suhu 5 10o C ; panas suhu 40-45o C
Penderita sebaiknya berbaring
Mata penderita tertutup
Tabung dicobakan terlebih dahulu pd pemeriksa
Tabung ditempelkan pada kulit penderita dan
penderita diminta untuk menyatakan apakah yg terasa
dingin atau panas
46
Sensasi Taktil
Alat yg dipakai : kuas halus, kapas, bulu, tissue
Stimuli harus seringan mungkin, jangan memberi
tekanan pada jaringan subkutan
Penderita diminta utk menyatakan ya atau tidak
apabila ia merasakan atau tidak merasakan
rangsangan, dan pederita juga diminta utk
menyatakan bagian tubuh mana yg dirangsang.
47
Nyeri Taktil
Propioseptik
48
Gerak /posisi
Tes dilakukan dalam keadaan mata tertutup
Pd saat memberikan instruksi pasien dlm keadaan
mata terbuka utk melihat respon yg diharapkan sblm
diberikan tes.
Pemeriksa memegang jari yg rileks dan menjauhkan dr
jari yg lain sejajar dgn bidang gerak
Kemudian jari digerakkan naik atau turun, dan pasien
diminta untuk menentukan arah gerakan dari posisi
semula
49
50
Getar
Alat yg dipakai : garpu tala frekuensi 128 Hz atau
256 hz
Getarkan gapu tala
Kemudian pangkal garpu tala segera ditempelkan
pada bagian tubuh tertentu dan dipertahankan hingga
pasien tidak merasakan getaran
lakukan pemeriksaan pada sisi satunya yang homolog
51
Propioseptik..
52
Tekan
Alat yang dipakai : benda tumpul atau menggunakan
ujung jari
Penderita berbaring dgn mata tertutup
Benda tumpul ditempelkan atau disentuhkan lebih kuat
terhadap kulit
Penderita diminta untuk menyatakan apakah ada
tekanan dan sekaligus diminta utk mengatakan daerah
mana yg ditekan
Fungsi Sensoris Cerebral / Kombinasi
53
Stereognosis
Barognosis
Graphestesia
Two point tactile discrimination
Sensory Extinction atau Innatention
Loss of body image
54
Stereognosis Graphestesia
55
Sensory Extinction
Adalah hilangnya kemampuan utk merasakan dua
stimuli sensoris yg bersamaan
Pd saat bersamaan, pd sisi tubuh yg sepadan,
kemudian tanyakan kpd pasien, bag mana yg dia
rasakan.
Extinction tjd bila salah satu tdk dirasakan
57
5 Normal power
0 No contraction
Pemeriksaan Deltoid.
Pasien diminta
mengabduksi
lengannya melawan
tahanan, kontraksi otot
dapat dilihat dan
diraba
Musculus Deltoid
diinervasii oleh C5
lewat nervus axillary
63
Pemeriksaan Biceps
Brachii. Dilakukan fleksi
lengan bawah melawan
tahanan. Kontraksi dapat
dilihat dan diraba
Musculus Biceps Brachii
diinervasi oleh C5 dan
C6 melalui nervus
Muskulokutaneus
64
Pemeriksaan Brachioradialis.
Dilakukan fleksi lengan bawah
yang semipronasi (jempol
keatas) melawan tahanan.
Kontraksi otot dapat diamati
dan diraba.
M.Brachioradialis diinervasi oleh
nervus radialis dari akar syaraf
C5 dan C6
65
Ekstensi Lengan bawah.
Lengan bawah disedikit
fleksikan , kemudian
diekstensikan melawan
tahanan. Kontraksi otot
triseps dapat dilihat dan
diraba. Otot Triseps
diinvervasi oleh C6-C7
melalui nervus Radialis
66
Fleksi dari pergelangan.
Fleksi telapak tangan pd
pergelangan melawan
tahanan, tendon dari
fleksor carpi radialis
dan flexor carpi ulnaris
dapat terlihat dan
teraba
67
Pemeriksaan Fleksor paha atas.
Pasien diminta memfleksikan
paha atas melawan tahanan
dan lutut difleksikan dan
tungkai berada pada tangan
pemeriksa.
Otot hamstring diinervasi oleh
L5-S1 melalui nervus Sciaticus
68
Pemeriksaan Sartorius.
Dengan paha fleksi dan
berotasi lateral dan lutut
setengah fleksi, pasien
diminta memfleksikan lagi
melawan tahanan
69
Pemeriksaan ekstensi tungkai pada lutut. Pasien
berbaring telentang diminta untuk
mengekstensikan tungkai pada lutut melawan
tahanan. Kontraksi quadricep femoris dapat
dilihat dan diraba
Diinervasi oleh L3-L4 memlui nervus femoralis
70
Pemeriksaan plantar fleksi kaki. Pasien diminta
plantar fleksi kaki pada sendi tumit dengan
melawan tahanan, kontraksi gastroknemeus dan
otot yang terkait dapat dipakai dan diraba.
Diinervasi oleh L4-L5 melalui nervus peroneus
71
Pemeriksaan dorso fleksi (ekstensi) kaki. Pasien
diminta mendorsofleksikan kaki melawan tahanan.
Kontraksi dari tibialis anterior dapat di lihat dan
diraba. Diinervasi oleh S1-S2 melalui nervus tibialis
72
Pemeriksaan Refleks
73
Reflek Cremaster
Reflek ini dihasilkan dengan mencoret atau
menggores ringan atau mencubit kulit pada paha
atas bagian dalam
Respon : normal terjadi kontraksi otot kremaster
dengan elevasi homolateral testis
Inervasi : saraf ilioinguinal dan genitofemoral (L1-
L2).
Reflek ini dapat menghilang pada laki-laki tua,
penderita hidrocele atau varicocele, atau pada
orchitis atau epididymitis.
Refleks Superfisial
76
Reflek Gluteal
Dihasilkan dengan menggores kulit pada pantat
Reflek Plantar
Dengan menggores permukaan telapak kaki dari tumit
ke atas
Respon : normal pada individu usia lebih dari 12-18
bulan, diikuti plantar fleksi dari kaki dan jempol kaki
Refleks Superfisial
78
Nilai Respon
Refleks Brachioradialis
82
Reflek Patella
83
Reflek Achiles
Refleks Patologis
84
Ekstremitas Atas
Reflek Palmomental
Refleks ini dibangkitkan dengan cara menorehkan
benda tumpul pada thenar eminence, bisa dari arah
pergelangan menuju jempol atau sebaliknya
Positif bila ada kontraksi otot-otot orbicularis oris dan
mentalis dengan sedikit retraksi dan peningkatan sudut
mulut sebagai respon dari goresan atau torehan dari
telapak tangan dari tangan ipsilateral
Ekstremitas Bawah
87
Babinski Rossolimo
88
Klonus
89 PEMERIKSAAN FUNGSI CEREBELLUM
Pemeriksaan Koordinasi
90
Disinergia
Menyuruh ps menggambil gelas, menggambar
lingkaran
Disdiadokokinesia :
Tidak dapat melakukan gerakan bolak balik
Dismetria
Tidak mampu mengukur ketepatan gerakan
Tes finger to nose, finger to finger
Rebound phenomenon
Scanning speech
Pemeriksaan keseimbangan
91
Berjalan
Tandem walking
Tonus : pendular
Tremor : intention tremor, tremor terjd pd akhir
gerakan
92
Finger to nose test
Figure 2: Finger-to-nose test. A. Normal: Smooth trajectory throughout
movement. B. Cerebellar hemisphere dysfunction: Tremor increases in
amplitude as finger approaches target. C. Parkinsonian: Tremor may be
present at initiation of movement, but smoothes out as finger
approaches target. D. Essential tremor: Low-amplitude fast tremor
93 throughout trajectory, may worsen as finger approaches target.
Heel to shin test
94
95
Pendular sign
Rebound phenomenon
96
Tandem gait
97
Romberg test
98
99 Pemeriksaan Sistem Otonom
Sistem otonom
100
hipotensi ortostatik,
keringat yang abnormal,