BAB V
3.798 m2. Daerah tersebut berada dijalan H. Agus salim No. 10 Gampong
sungai pauh kecamatan langsa barat. Wilayah kerja puskesmas ini terdiri
ruang rawat jalan, Ruang rawat jalan mempunyai berbagai jenis pelayanan
yaitu poli umum, poli anak, poli jiwa, poli gigi, poli usila, poli imunsasi,
KIA, KB, IGD dan rawat inap, Ruang bersalin, laboratorium, ruang kartu,
dan apotik, poli TB Paru dan kusta, gudang farmasi, gudang barang, ruang
penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus didapatkan hasil
sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
Sebelum Senam Prolanis di Puskesmas Langsa Kota
Tahun 2017
36
darah sebelum melakukan senam prolanis seluruhnya memiliki kadar gula darah
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
Sebelum Senam Prolanis di Puskesmas Langsa Kota
Tahun 2017
No KGD Sewaktu Sesudah Senam Frekuensi Persentase
(f) (%)
1 Normal 5 33,3
2 Diabetes 10 66,7
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2017)
darah sesudah melakukan senam prolanis mayoritas memiliki kadar gula darah
Tabel 4.3
Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Langsa Kota
Tahun 2017
Senam Prolanis t df P
37
Paired Differences
95%
Std. Confidence
Std.
Mean Error Interval of
Deviation
Mean the
Difference
Sebelum Senam 359,67 98.084 65.060 s/d
15.141 6.442 14 0,000
Sesudah Senam 262,13 104.681 -130.007
Tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa hasil pengukuran kadar gula darah
pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah melakukan senam prolanis dalam
menggunakan uji paired sampel T-Test didapatkan nilai signifikan yaitu 0,000
yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95% dan
didapatkan nilai mean kadar gula darah sebelum melakukan senam prolanis yaitu
359,67 dengan standart deviasi 98.084 sedangkan nilai mean kadar gula darah
104.681. Terlihat nilai mean yang berbeda antara pengukuran pertama dan
pengukuran kedua yaitu 97.533 dengan standart deviasi 58.639 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula
5.3. Pembahasan
gula darah pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah melakukan senam
prolanis dalam menggunakan uji paired sampel T-Test didapatkan nilai signifikan
yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95%
dan didapatkan nilai mean kadar gula darah sebelum melakukan senam prolanis
38
yaitu 359,67 dengan standart deviasi 98.084 sedangkan nilai mean kadar gula
darah sesudah melakukan senam prolanis adalah 262.13 dengan standart deviasi
104.681. Terlihat nilai mean yang berbeda antara pengukuran pertama dan
pengukuran kedua yaitu 97.533 dengan standart deviasi 58.639 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula
dengan olahraga yaitu dengan senam diabetes. Senam diabetes dapat dilakukan
setiap hari karena senam tersebut bisa mengolah semua organ tubuh manusia
dan mengatasi diabetes. Ilyas dalam Erlina (2012), menjelaskan latihan jasmani
terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih
aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa pada pasien diabetes.
Senam diabetes merupakan senam aerobic low impact dan ritmis yang telah
rate), durasi 30-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/minggu dan tidak lebih dari 2
dalam darah akan dialirkan melalui sel otot yang kemudian diubah energi bagi
39
tubuh sehingga menyebabkan kadar gula darah tubuh menurun, selain itu untuk
membakar kalori yang berlebih dalam tubuh yang mampu untuk mengontrol kadar
(2012), tentang pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah
pasien diabetes mellitus di Klinik Tiara Medistra Bandar Setia Deli Serdang yang
menyimpulkan bahwa terjadi penurunan kadar gula darah pada responden dengan
gula darah pada lansia di Perwira Sari RW 08 Bekasi Utara yang menyimpulkan
bahwa ada pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada
lansia.
Hasil penelitian telah menunjukkan, bahwa senam bagi pasien diabetes
tipe 2 mempengaruhi penurunan rata rata kadar gula darah, dibandingkan dengan
yang tidak melakukannya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan
rata-rata kadar gula darah hasil pengukuran sebelum dan setelah melakukan
senam prolanis. Frekuensi senam dalam penelitian ini memenuhi standar minimal
yaitu 3 kali perminggu dengan teratur. Hal ini sesuai dengan prinsip senam
diabetes yang menyatakan untuk mencapai hasil yang optimal latihan harus
dilakukan teratur 3-5 kali perminggu dan tidak lebih 2 hari berurutan tanpa
tercapainya intensitas yang baik selama intervensi. Intensitas senam dapat dinilai
dari target nadi, kadar glukosa darah sebelum dan sesudah senam. Senam diabetes
latihan dan ingin melanjutkan latihan secara bersama setelah penelitian berakhir.