Anda di halaman 1dari 6

35

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian


Puskesmas Langsa Kota di dirikan pada tahun 2004 diatas areal +

3.798 m2. Daerah tersebut berada dijalan H. Agus salim No. 10 Gampong

sungai pauh kecamatan langsa barat. Wilayah kerja puskesmas ini terdiri

dari 13 desa dengan luas wilayah ± 40,61 km².


Pelayanan kesehatan Puskesmas Langsa Kota mempunyai 19

ruang rawat jalan, Ruang rawat jalan mempunyai berbagai jenis pelayanan

yaitu poli umum, poli anak, poli jiwa, poli gigi, poli usila, poli imunsasi,

KIA, KB, IGD dan rawat inap, Ruang bersalin, laboratorium, ruang kartu,

dan apotik, poli TB Paru dan kusta, gudang farmasi, gudang barang, ruang

kepala puskesmas, ruang jamkesmas, ruang tata usaha.

5.2. Hasil Penelitian


Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Langsa Kota yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus didapatkan hasil

sebagai berikut:

5.2.1. Analisis Univariat

1) Kadar Gula Darah Sebelum Senam Prolanis

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
Sebelum Senam Prolanis di Puskesmas Langsa Kota
Tahun 2017
36

No KGD Sewaktu Sebelum Senam Frekuensi Persentase


(f) (%)
1 Tinggi 15 100
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 5.1 hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gula

darah sebelum melakukan senam prolanis seluruhnya memiliki kadar gula darah

>200 mg/dL dengan kategori tinggi.

2) Kadar Gula Darah Sesudah Senam Prolanis

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
Sebelum Senam Prolanis di Puskesmas Langsa Kota
Tahun 2017
No KGD Sewaktu Sesudah Senam Frekuensi Persentase
(f) (%)
1 Normal 5 33,3
2 Diabetes 10 66,7
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2017)

Berdasarkan tabel 5.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gula

darah sesudah melakukan senam prolanis mayoritas memiliki kadar gula darah

dengan kategori tinggi sebanyak 10 responden (66,7%).

5.2.2. Analisis Bivariat

Tabel 4.3
Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Langsa Kota
Tahun 2017
Senam Prolanis t df P
37

Paired Differences
95%
Std. Confidence
Std.
Mean Error Interval of
Deviation
Mean the
Difference
Sebelum Senam 359,67 98.084 65.060 s/d
15.141 6.442 14 0,000
Sesudah Senam 262,13 104.681 -130.007

Tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa hasil pengukuran kadar gula darah

pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah melakukan senam prolanis dalam

menggunakan uji paired sampel T-Test didapatkan nilai signifikan yaitu 0,000

yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95% dan

didapatkan nilai mean kadar gula darah sebelum melakukan senam prolanis yaitu

359,67 dengan standart deviasi 98.084 sedangkan nilai mean kadar gula darah

sesudah melakukan senam prolanis adalah 262.13 dengan standart deviasi

104.681. Terlihat nilai mean yang berbeda antara pengukuran pertama dan

pengukuran kedua yaitu 97.533 dengan standart deviasi 58.639 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula

darah pasien diabetes mellitus di Puskesmas Langsa Kota.

5.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran kadar

gula darah pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah melakukan senam

prolanis dalam menggunakan uji paired sampel T-Test didapatkan nilai signifikan

yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95%

dan didapatkan nilai mean kadar gula darah sebelum melakukan senam prolanis
38

yaitu 359,67 dengan standart deviasi 98.084 sedangkan nilai mean kadar gula

darah sesudah melakukan senam prolanis adalah 262.13 dengan standart deviasi

104.681. Terlihat nilai mean yang berbeda antara pengukuran pertama dan

pengukuran kedua yaitu 97.533 dengan standart deviasi 58.639 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh senam prolanis terhadap penurunan kadar gula

darah pasien diabetes mellitus di Puskesmas Langsa Kota.


Penatalaksanaan bagi penderita diabetes mellitus sangat kompleks dan

harus memperhatikan banyak faktor. Pentingnya pengontrolan kadar gula darah

bagi penderita diabetes untuk menghindari terjadinya komplikasi yang dapat

menyebabkan kematian. Selain itu penalatalaksaan diabetes juga dapat dilakukan

dengan olahraga yaitu dengan senam diabetes. Senam diabetes dapat dilakukan

setiap hari karena senam tersebut bisa mengolah semua organ tubuh manusia

melalui otak hingga ujung kaki (Nurhidayah, 2013).


Latihan jasmani merupakan upaya awal dalam mencegah, mengontrol,

dan mengatasi diabetes. Ilyas dalam Erlina (2012), menjelaskan latihan jasmani

menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah, jala-jala kapiler lebih banyak

terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih

aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa pada pasien diabetes.

Senam diabetes merupakan senam aerobic low impact dan ritmis yang telah

dilaksanakan sejak 1997. Menurut American Diabetes Association enam

direkomendasikan dilakukan dengan intensitas moderat (60-70 maksimum heart

rate), durasi 30-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/minggu dan tidak lebih dari 2

haru berturut-turut tidak melakukan senam.


Senam diabetes bermanfaat dalam membantu kerja insulin karena gula

dalam darah akan dialirkan melalui sel otot yang kemudian diubah energi bagi
39

tubuh sehingga menyebabkan kadar gula darah tubuh menurun, selain itu untuk

membakar kalori yang berlebih dalam tubuh yang mampu untuk mengontrol kadar

gula dalam darah (Nurhidayah, 2013).


Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati

(2012), tentang pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah

pasien diabetes mellitus di Klinik Tiara Medistra Bandar Setia Deli Serdang yang

menyimpulkan bahwa terjadi penurunan kadar gula darah pada responden dengan

nilai p<0,05 yaitu 0,041.


Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurhidayah (2013) mengenai pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar

gula darah pada lansia di Perwira Sari RW 08 Bekasi Utara yang menyimpulkan

bahwa ada pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pada

lansia.
Hasil penelitian telah menunjukkan, bahwa senam bagi pasien diabetes

tipe 2 mempengaruhi penurunan rata rata kadar gula darah, dibandingkan dengan

yang tidak melakukannya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan

rata-rata kadar gula darah hasil pengukuran sebelum dan setelah melakukan

senam prolanis. Frekuensi senam dalam penelitian ini memenuhi standar minimal

yaitu 3 kali perminggu dengan teratur. Hal ini sesuai dengan prinsip senam

diabetes yang menyatakan untuk mencapai hasil yang optimal latihan harus

dilakukan teratur 3-5 kali perminggu dan tidak lebih 2 hari berurutan tanpa

latihan. Penurunan kadar glukosa darah responden juga dipengaruhi oleh

tercapainya intensitas yang baik selama intervensi. Intensitas senam dapat dinilai

dari target nadi, kadar glukosa darah sebelum dan sesudah senam. Senam diabetes

yang dilakukan secara bersama-sama pada tempat dan suasana yang


40

menyenangkan, dapat meningkatkan semangat dan motivasi responden selama

intervensi. Sebagian besar responden menyatakan senang selama mengikuti

latihan dan ingin melanjutkan latihan secara bersama setelah penelitian berakhir.

Anda mungkin juga menyukai