Anda di halaman 1dari 4

PENENTUAN KADAR KLOROFIL DENGAN SPEKTROFOTOMETER

DAN NUTRISI TANAMAN

Laporan Praktikum

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan


Yang dibina oleh Bu Ir. Nugrahaningsih, M.P.
Disajikan Pada hari Senin Tanggal 1 Oktober 2018

Disusun oleh :

Arum Yuni Rochima (170341615100)


Karlina Syabania (170341615099)
Maya Andya Garini (170341615032)
Puspitasari Cahyaning S (170341615104)
Putri Nurul Hamidah (170341615030)
Serly Herlina (170341615084)
Syerly Afifatul (170341615053)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

Oktober 2018
NUTRISI DAN KLOROFIL

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami unsur-unsur yang menyusun mikronutrien dan makronutrien
pada tumbuhan kacang merah.
2. Mahasiswa dapat membedakan pengaruh defisiensi unsur terhadap pertumbuhan tumbuhan
kacang merah.
3.Mahasisawa dapat meramu larutan hidroponik sebagai media tanam dari tumbuhan kacang
merah.
4.Mahasiswa dapat terlatih untuk melakukan penanaman seacara hidoponik.

B. Kajian Teoristis
1. Nutrisi pada Tumbuhan
Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat karena dipengaruhi oleh
dua faktor utama, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan adalah kandungan unsur hara di dalam tanah (Dwidjoseputro, 1990).
Rendahnya kandungan unsur hara di dalam tanah dapat mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Tumbuhan akan menunjukkkan beberapa gejala
sebagai respon dari kurangnuya unsur hara yang diserapnya. Ada 16 unsur hara yang
dapat diserap oleh tumbuhan selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Unsur
tersebut dibagi menjadi unsur makro dan mikro. Keduanya merupakan unsur esensial
yang fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya (Sutedjo, 2010).
Dibawah ini merupakan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan yang terdapat pada tumbuhan.
a) Nitrogen
Sebagai komponen utama penyusun senyawa asam amino, amida, protein, klorofil,
dan alkaloid.
b) Fosfor
Sebagai energi ADP dan ATP, pembentukan membran sel (lemak posfat) dan
meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N.
c) Kalium
Mengaktifkan kerja enzim piruvat kinase, aldolase, suksinil ko-A sintetase, sintesis
tepung, dan ATPase. Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ
penyimpanan. Kalium merupakan komponen penting dalam pengaturan osmotik
dalam sel. Berpengaruh langsung terhadap semipermeabilitas membran dan
fosforilasi dalam kloroplas.
d) Belerang
Belerang diserap dalam tanah dalam bentuk anion sulvat valensi dua (SO42-).
Belerang dimetabolismekan oleh akar ketika diperlukan saja, dan sebagian besar
sulfat ditranslokasikan tanpa perubahan ke tajuk melalui xilem (Salisbury, 1995).
e) Magnesium
Penyusun klorofil, pembawa unsur P dalam pembentukan biji yang mengandung
lesitin dan berperan dalam penggabungan antara enzim dan ‘substrat site’.
f) Kalsium
Elemen struktural dinding sel, pengatur struktur membran dan aktivitasnya.
Berperan dalam nitrat reduktase,amilase,ATPase dan fosfolipase. Jembatan
penghubung bahan makromolekul. Pemacu pertumbuhan pollentubes dan
detoksifikasi cairan sel dengan membentuk Ca-oksalat

2. Penentuan Kadar Klorofil dengan Spektrofotometer


a) Klorofil
Klorofil merupakan unsur utama yang memfasilitasi terjadinya proses
fotosintesis pada tumbuhan. Fungsi utama klorofil dalam fotosintesis adalah
memanfaatkan energi matahari, memicufiksasi CO2 dan menyediakan energi bagi
ekosistem (Bahri, 2010). Sifat kimia klorofil antara lain tidak larut dalam air namun
larut dalam pelarut organik yang lebih polar seperti etanol dan kloroform, inti Mg
akantergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu
persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat (Dwijoseputro, 1994).
Kandungan klorofil pada daun hijau tualebih tinggi daripada daun hijau muda.
Daun muda, kloroplasnya aktif membelah, khususnya apabila organ yang
mengandung tertimpa cahaya,menyebabkan tiap sel daun dewasa mengandung
beberapa ratus kloroplas (Salisbury, 1995).
b) Spektrofotometer
Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang
dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya 5
yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang
400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol (Ningrum, 2015).
Cahaya /sinar tampak terdiri dari suatu bagian sempit kisaran panjang
gelombang dari radiasi elektromagnetik dimana mata manusia sensitive. Radiasi
dari panjang gelombang yang berbeda ini dirasakan oleh mata kita sebagai warna
berbeda, sedangkan campuran dari semua panajang gelombang tampak seperti sinar
putih (Ningrum, 2015).
Konsentrasi klorofil dapat dihitung dengan rumus Arnon (1949) dengan
membandingkan OD pada 663 nm dan 645 nm dalam sel yang tebalnya 1 cm
dengan menggunakan koefisien absorbsi spesifik yang telah ditentukan oleh
MacKinner (1941) sebagai berikut.
Klorifil total (mg/l) = 20,2 D645 + 0.02 D663
Klorofil a = 12,7 D663 + 2,69 D645
Klorofil b = 22,9 D645 + 0,02 D663

Anda mungkin juga menyukai