Anda di halaman 1dari 12

UJI AKTIVITAS FRAKSI DAUN ASAM JAWA TERHADAP GAMBARAN

HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN


Nurhayati1, Sri Mulyani2, Nelly T Efendy1
1
Program Studi S1 Farmasi, STIFA Pelita Mas Palu
2
Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Tadulako,
Email : stifapelitamaspalu@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aims to determine the content of secondary metabolite compounds in the
fraction of Tamarind leaf fraction, streptozotocin-induced. The extract was prepared by
ethanol 96% macerating then fractionated with n-hexane and ethyl acetate solvents.
Hypercholesterol-diabetic animals are feed with high-cholesterol induction and
streptozotocin 30 mg / kg BW. The test animals were divided into 6 groups, each group
consisting of 5 heads. Group I as normal control given standard feed and Na CMC,
Group II was given 0.5 CMC Na 0.5 as negative control, group III was given metformin
positive control , group IV was given fraction of n-hexane, group V given fraction of
ethyl acetate and group VI given ethanol-water dose fraction respectively 200 mg / kg
B. The data obtained were analyzed using Kruskall Wallis test and continued with
Mann Whitney test to croprehend know the difference between treatment groups. The
results of the analysis showed that the fraction of n-hexane, ethyl acetate fraction and
ethanol-water fraction had an effect on histopathologic picture of pancreas and
ethanol-water fraction and had better effect on histopathology of pancreas

Keywords: histopathology pancreas, MaleRats, Tamarind, Solvent variation.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada


fraksi daun asam jawa, yang telah diinduksi streptozotocin. Ekstrak dibuat secara
maserasi dengan etanol 96% selanjutnya difraksinasi dengan pelarut n-heksan dan etil
asetat. Hewan hiperkolesterol-diabetes dibuat dengan induksi pakan tinggi kolesterol
dan streptozotocin 30 mg/kg BB. Hewan uji terbagi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 5 ekor .Kelompok I sebagai kontrol normal yang diberikan pakan standar dan Na
CMC, kelompok II diberikan Na CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, kelompok III
diberikan metformin sebagai kontrol positif, kelompok IV diberikan fraksi n-heksan,
kelompok V diberikan fraksi etil asetat dan kelompok VI diberikan fraksi etanol-air dosis
masing-masing 200 mg/kg BB. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji
Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan
diantara perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa fraksi n-heksan, fraksi etil
asetat dan fraksi etanol-air memiliki efek terhadap gambaran histopatologi pankreas
dan fraksi etanol-air mempunyai efek lebih baik terhadap gambaran histopatologi
pankreas.

Kata kunci: Histopatologi Pankreas, Tikus Putih Jantan, Asam Jawa, Variasi Pelarut

Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019


p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

PENDAHULUAN
Obat herbal telah diterimasecara radikal nitrogen oksida (NOx). DM tipe
luas oleh hampir seluruh negara di 2 disebabkan gangguan sekresi insulin
dunia. Menurut World Health oleh sel beta pankreas dan gangguan
Organization (WHO) negara di Afrika, kerja insulin akibat ketidak pekaan
Asia, dan Amerika Latin menggunakan jaringan sasaran terhadap insulin. DM
obat herbal sebagai pelengkap juga dapat disebakan oleh penggunaan
pengobatan primer yang diterima. obat atau zat kimia tertentu. Salah satu
Faktor pendorong terjadinya obat yang dapat menyebabkan DM
peningkatan penggunaan obat herbal di karena bersifat toksik terhadap
negara maju adalah usia harapan hidup pankreas yaitu streptozotocin dengan
yang lebih panjang pada saat mekanisme kerja merusak sel β
prevalensi penyakit kronik meningkat, pankreas karena adanya proses alkilasi
adanya kegagalan penggunaan obat atau dekstruksi DNA sel β pankreas
modern untuk penyakit tertentu, serta lalu poly ADP ribose polymerase
semakin luas akses informasi (PARP) akan aktif sehingga
mengenai obat herbal diseluruh dunia. menyebabkan deplesi NAD+ seluler dan
WHO merekomendasikan penggunaan ATP lalu terjadi deplesi simpanan
obat tradisional dalam pemeliharaan energi sel hingga sel β mengalami
kesehatan masyarakat, pencegahan nekrosis (Sulistyorini, 2015).
dan pengobatan penyakit terutama Kerusakan sel β merupakan
untuk penyakit kronis, penyakit bagian penting dalam patofisiologi
degeneratif, dan kanker (Junaedi, terjadinya DM. Ada beberapa teori
2013). yang menerangkan bagaimana
Salah satu penyakit kronis yang terjadinya kerusakan sel β ini,
menjadi ancaman pada masyarakat diantaranya adalah teori
yaitu diabetes melitus (DM). DM glukotoksisitas, lipotoksisitas dan
merupakan gangguan metabolisme penumpukan amiloid. Meskipun asam
dengan karakteristik hiperglikemik. Ada lemak bebas (Free Fatty Acid/ FFA)
dua tipe DM yaitu DM tipe 1 dan DM merupakan suatu senyawa yang dapat
tipe 2. DM tipe 1 di sebabkan terjadinya merangsang sekresi insulin namun
gangguan sekresi insulin akibat demikian kelebihan beban asam lemak
kerusakan sel beta (β) pankreas. bebas yang kronik juga dapat
Mekanisme kerusakan sel β pankreas menyebabkan kerusakan sel β
melibatkan radikal superoksid dan pankreas. Salah satu bukti bahwa

81
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

lipotoksisitas berperan dalam pencahar, penambah nafsu makan,


patofisiologi kerusakan sel β adalah penyejuk, mengobati batuk, demam
ditemukannya penumpukan lemak dari campak, demam panas, disentri dan
pemeriksaan postmortem pada sel β diabetes (Hidayat, Samsul. 2015).
pankreas pasien DM (Tushuizen, Daun asam jawa mengandung alkaloid
2007). flavonoid, tanin, saponin dan polifenol.
Pankreas merupakan organ (Mun, 2009).
kelenjar penting dalam tubuh yang Penelitian sebelumnya
terdiri dari jaringan eksokrin dan menyatakan bahwa ekstrak daun asam
endokrin. Fungsi pankreas yaitu jawa (Tamarindus indica L) pada dosis
menghasilkan getah pankres yang 0,0134 g/200 g BB memiliki pengaruh
mengandung enzim-enzim tripsinogen, terhadap penurunan kadar kolesterol
amilase dan lipase. Enzim tersebut darah pada tikus putih jantan (Assagaf,
bercampur dengan bahan makanan di Khalilah. 2015). Penelitian tahun 2009
duodenum dan menjalankan fungsi menyatakan bahwa ekstrak daun asam
pencernaan di dalam usus, bagian jawa mengandung kadar fenol total
eksokrin terdiri atas sel asinar yang yang tinggi yaitu sebesar 0,35-8,24%
mensekresikan enzim melalui saluran yang dapat digunakan sebagai
ke duodenum. Sementara, bagian antidiabetes. (Mun,2009) Penelitian
endokrin terdiri dari pulau-pulau terdahulu menyatakan bahwa pada
Langerhans yang fungsinya dosis 200 mg/kg BB dapat berefek
menghasilkan hormon insulin yang sebagai antidiabetes.
kemudian diserap masuk ke dalam (Permatasari,2016)
darah. Insulin di butuhkan untuk Penelitian terdahulu tentang
metabolisme karbohidrat, lemak dan histopatologi pankreas ekstrak daun
protein. Adanya senyawa kimia yang gondola merah (Basella alba L.) pada
masuk ke dalam tubuh dengan dosis dosis 400mg/kg BB menghasilkan nilai
tinggi dapat menghancurkan sel-sel rerata 1,6 (Tandi J, 2017) kemudian
pulau Langerhans. Kerusakan ini akan pada penelitian ekstrak etanol daun
menyebabkan produksi insulin menurun sukun pada dosis 100 mg/kg BB
mengakibatkan hiperglikemia (Mycek, menghasilkan nilai rerata 2 (Tandi J,
2001). dkk 2017). Penelitian lain juga
Tanaman daun asam jawa menyatakan pada ekstrak daun kenikir
(Tamarindus Indica L). mempunyai pada dosis 200 mg/kg BB
Khasiat melancarkan peredaran darah, menghasilkan nilai rerata 0,33 (Tandi J,

82
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

2017). pengulangan sehingga di peroleh fraksi


Berdasarkan latar belakang n-heksan. Lapisan air kemudian di
tersebut maka peneliti tertarik untuk fraksinasi dengan etil asetat (1:3)
melakukan penelitian lebih lanjut sebanyak 3 kali pengulangan seperti
menggunakan fraksi daun asam jawa perlakuan di atas sehingga di peroleh
(Tamarindus IndicaL) terhadap hewan fraksi air dan fraksi etil asetat. Semua
uji dengan dosis yaitu 200 mg / kg BB fraksi air, etil asetat dan n-heksan
untuk melihat gambaran histopatologi diuapkan secara in vacuo.(Tandi J.
pankreas tikus putih jantan (Rattus 2017).
norvegicus) diabetes– Pembuatan Sediaan Histologi
hiperkolestrolemia. Metode yang Pankreas
digunakan dalam penelitian ini adalah Setelah pankreas dikeluarkan dari
metode eksperimen laboratorium yang tubuh mencit, dilakukan pembuatan
dilakukan dengan melihat gangguan preparat pankreas dengan langkah
pankreas dari tikus yang diinduksi fraksi sebagai berikut: sampel pankreas yang
daun asam jawa (Tamarindus Indica L). telah diambil lalu di fiksasi dengan
larutan formalin 10% selama3-4 jam.
Pembuatan Suspensi Metformin Setelah itu dilakukan dehidrasi dengan
Dosis metformin pada manusia aseton sebanyak 3 kali, masing-masing
dewasa adalah 500 mg per hari, jika selama 2 jam, dilakukan cleaning(
dikonversi pada tikus dengan berat 200 pembersihan) menggunakan toluen
gram adalah 0,018 maka dosis sebanyak 3 kali, masing- masing
metformin untuk tikus adalah 9 mg/kg selama 1-2 jam, selanjutnya dilakukan
BB. Ditimbang serbuk tablet metformin proses embedding yaitu perendaman
sebanyak 388 mg kemudian disuspensi sampel di paraffin cair dengan suhu
dalam Na CMC 0,5% hingga 100 ml. 600C sebanyak 3 kali, masing-masing
(Tandi J. 2017). selama 2 jam, lalu dilakukan proses
Pembuatan Fraksi Daun Asam Jawa pencetakan blok paraffin. Blok parafin
Ekstrak kental etanol 96% yang terbentuk diiris menggunakan alat
difraksinasi dengan n-heksan dan air mikrotom sehingga menghasilkan
(1:3) didalam corong pisah dan lembaran yang ketebalannya 2 µm, lalu
dikocok secukupnya. Setelah itu lembaran tersebut diletakkan di
dibiarkan sampai terbentuk 2 lapisan penangas air dengan suhu 300C,
yaitur lapisan n-heksan dan lapisan air. lembaran yang telah direndam dalam
Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali penangas dilengketkan pada objek

83
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

glas, lalu sampel tersebut dipanaskan


di oven selama 2-3 menit. (Tandi J,
2017).
Analisis Data
Data hasil pengamatan yang
diperoleh berupa kadar glukosa darah
yang diukur menggunakan glucometer
accu chek lalu dianalisis menggunakan
non parametik uji Kruskall Wallis dan
dilanjutkan dengan uji Mann Whitney
untuk mengetahui perbedaan diantara
perlakuan. Data analisis menggunakan
SPSS 23. Kemudian data scoring
kerusakan pulau Langerhans pancreas
diamati menggunakan mikroskop
Olympus CX21, sebagai rujukan untuk
analisis secara deskriptif keadaan fisik
dari kerusakan pankreas (Tandi J.
2017)

84
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1.Hasil Uji Penapisan Fitokimia Ekstrak Fraksi daun asam jawa
Kelompok Tikus Skoring perlakuan Rata-rata±SD
perlakuan 0 1 2 3 4 kerusakan
Kelompok 1 0 - - - - 0±0
Normal 2 0 - - - -
3 0 - -
4 0 - - - -
5 0 - - - -
Kontrol 1 - - 2 - 2,8±0,836
sakit(Na.CMC 2 - - - 3
0,5%) 3 - - 2 -
4 - - - 3
5 4
Kontrol positif 1 - 1 - - - 0,6±0,547
(Metformin) 2 0 - - - -
3 0 - - - -
4 - 1 - - -
5 - 1 - - -
Kelompok n- 1 - - - 3 - 2,6±0,547
heksan 2 - - - 3 -
3 - - - 3 -
4 - - 2 - -
5 - - 2 - -
Kelompok etil 1 - 1 - - - 2±0,707
asetat 2 - - 2 - -
3 - - 2 - -
4 - - 2 - -
5 - - - 3 -
Kelompok etanol 1 - 1 - - - 0,8±0,447
air 2 - 0 - - -
3 - 1 - - -
4 - 1 - - -
5 - 1 - - -

Tabel 2.Skoring Tingkat Kerusakan Pankreas

Fraksi Asam Jawa


Kandungan
No Pereaksi Fraksi n- Fraksi Etil Fraksi
kimia
heksan Asetat Etanol air
1. Alkaloid Dragendrof + + +
2. Flavonoid HCl pekat dan - + +
logam Hg
3. Saponin Dikocok + HCl - + +
2N
4. Tanin FeCl3 - - +
5. Polifenol FeCl3 5% - + +
Keterangan : (+) : mengandung golongan senyawa yang diuji
(-) : tidak mengandung senyawa yang diuji

85
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

Hasil Pengamatan Histologi Sel


Pankreas Tikus Putih Jantan Dengan
E F
Pewarnaan Hemaktosilin-Eosin
Berdasarkan Skoring
Gambaran hasil pengamatan
terhadap organ pancreas tikus secara Gambar 3. Histopatologi pankreas skor
mikroskopis yang memperlihatkan 0 (E) dan skor 1 (F) pada kelompok
positif dengan pewarnaan H&E Skala
adanya perbedaan gambaran 100µm
histopatologi pancreas berdasarkan
scoring tingkat kerusakan dengan
pewarnaan HE. G H

Gambar 4. Histopatologi pankreas skor


2 (G), dan 3 (H), n-heksan dengan
pewarnaan H&E Skala 100µm

Gambar 1.Histopatologi pankreas skor


0 pada kelompok normal dengan I J
pewarnaan H&E Skala 100µm

B c

D
Gambar 5. Histopatologi pankreas skor
1 (I), 2 (J) dan 3 (k) pada kelompot etil
asetat dengan pewarnaan H&E Skala
100µm
Gambar 2. Histopatologi pankreas skor
2 (B), skor 3 ( C), dan skor 4 (D) pada
kelompok sakit dengan pewarnaan
H&E Skala 100µm

86
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

rata tingkat kerusakan pankreas yaitu


L M kontrol normal (0), kontrol negatif (2,8),
kontrol positif (0,6), kontrol N-Heksan
(2,6), kontrol Etil Asetat (2), kontrol
Etanol Air (0,8). Pada tabel tersebut
terlihat bahwa kontrol negatif
mengalami tingkat kerusakan yang
Gambar 6 Histopatologi pankreas skor
paling tinggi di antar semua perlakuan.
0 (L) dan 1 (M), pada kelompok etanol
air dengan pewarnaan H&E Skala Hasil gambaran histopatologi
100µm.
jaringan pankreas tikus putih jantan
Pembahasan yaitu pada kelompok normal tidak
Bahan uji yang digunakan dalam mengalami perubahan dari batas pulau
penelitian ini adalah daun asam jawa langerhans, jumlah selnya masih
(Tamarindus indica L) yang diperoleh di normal, tidak terjadi nekrotik dan
Kelurahan Birobuli Kecamatan Palu bentuk selnya masih normal. Hal ini
Selatan Provinsi Sulawesi Tengah, terjadi karena pada kelompok
tujuan dilakukan determinasi adalah normal,hewan uji tidak diberikan
untuk memastikan jenis daun asam perlakuan. Pada kelompok kontrol
jawa yang digunakan. Determinasi negatif batas organ pulau langerhans
dilakukan di UPT. Sumber Daya Hayati sangat tidak jelas, jumlah sel banyak
Sulawesi, Universitas Tadulako. Hasil berkurang serta hampir keseluruhan sel
determinasi menunjukkan bahwa benar terjadi nekrotik. Hal ini terjadi karena
daun asam jawa yang digunakan hewan uji diinduksi menggunakan
adalah daun asam jawa (Tamarindus streptozotocin, dimana streptozotocin
indica L). mampu memproduksi radikal bebas
Pengamatan preparat histologi pada tubuh yang secara spesifik
pankreas tikus putih (Rattus merusak rantai DNA pada sel beta
novergicus) yang diinduksi pankreas yang mengakibatkan
streptozotocin dan pemberian fraksi gangguan fungsi dan kehancuran sel
daun asam jawa (Tamarindus indica beta pankreas dalam pulau langerhans
L).Dengan dosis 200 mg/kg BB melalui nekrosis (Akpan,
dilakukan menggunakan miskroskop J.O,1987).Pada kontrol positif batas sel
cahaya dengan perbesaran 400x. Dari masih jelas, jumlah sel sedikit
data skoring tingkat kerusakan berkurang terjadi degenerasi namun
pankreas pada tabel 1, diperoleh rata- bentuk selnya masih normal. Hal ini

87
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

menunjukaan adanya perbaikan tingkat sesuai dengan literatur yang


kerusakan jaringan pankreas menyatakan bahwa flavonoid
dibandingkan dengan kontrol negatif. merupakan seyawa yang lebih banyak
Pada kelompok fraksi n-heksan dosis larut dalam fraksi etanol-air. (Isa Ishak.
200 mg/kg BB batas sel tidak jelas, 2010).
jumlah sel berkurang, nekrotik sel mulai
terlihat dengan bentuk sel tidak normal. Kesimpulan
Hasil ini menunjukkan adanya Berdasarkan hasil penelitian
penurunan kerusakan dibandingkan maka dapatdisimpulkan bahwa:
dengan kontrol negatif tetapi penurunan Senyawa metabolit sekunder
kerusakannya kecil. kelompok fraksi eti yang terkandung dalam fraksi daun
asetat dosis 200 mg/kg BB batas mulai asam jawa (Tamarindus Indica L)
tidak jelas, jumlah sel berkurang, adalah alkaloid, flavonoid, saponin,
degenerasi sel tetapi bentuk normal, tanin dan polifenol.
nekrosis sel mulai terlihat dengan Fraksi daun asam jawa
bentuk sel tidak normal. menunjukkan (Tamarindus Indica L)memiliki efek
adanya penurunan tingkat kerusakan terhadap gambaran histopatologi
dibandingkan dengan kontrol negatif. pankreas yang dilihat dari tingkat
Pada kelompok fraksi etanol air dosis kerusakan sel beta pangkreas tikus
200 mg/kg BB normal tidak ada putih jantan (Rattus novergicus)
perubahan dari batas organ pulau hiperkolesterolemia diabetes
langerhans, jumlah sel normal, nekrotik Pemberian fraksi etanol air daun
sel tidak ada dan bentuk sel normal, asam jawa dosis 200 mg/kg BB
batas jelas, degenerasi sel tetapi terhadap tikus putih jantan (Rattus
bentuk normal. Hal ini disebabkan novergicus) hiperkolesterolemia
karena fraksi etanol-air memiliki diabetes mempunyai efek lebih baik
kandungan senyawa flavonoid yang terhadap gambaran histopatologi
lebih banyak dan berada dalam pankreas yang dilihat dari kerusakan
konsentrasi terbaik untuk berikatan sel beta pankreas.
dengan reseptor sehingga reseptor Saran
dapat berikatan lebih lama dengan obat Fraksi daun asam jawa dapat
sehingga memberikan efek terhadap dijadikan sebagai modalitas terapi pada
gambaran histopatologi pankreas tikus penderita diabetes melitus tipe 2,
dan dapat meregenerasi kembali sel namun masih memerlukan penelitian
yang mengalami kerusakan. Hal ini dengan rancangan penelitian yang

88
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

lebih baik dan waktu penelitian lebih Diabetes Melitus. MKB Volume
47 No. 2. Hal: 70
lama.
Tandi J, Hanifah, M., Yuliet., Yusriadi.
Perlu penelitian lebih lanjut untuk 2017. Efektivitas Ekstrak Daun
Gedi Merah Terhadap Glukosa
melihat ada tidaknya potensi toksisitas
Darah, Malondialdehid, 8-
pada fraksi daun asam jawa Hidroksi-Deoksiguanosin, Insulin
Tikus Diabetes. J.Trop. Pharm.
Daftar pustaka
Chem.P-ISSN : 2087-7099, e-ISSN
Akpan, J.O., Wright, P.H., Dulin, W.E. :2407-6090 Volume 3 No. 4 hal
1987. A comparison of the effects 265-266.
of streptozotocin, N- Tandi J, As’ad S, Natzir R, Bukhari A.
methylnitrosourea and alloxan on 2016. Test of Ethanolextract Red
isolated islets of Langerhans, Gedi Leaves (Albelmoschus
Diabetes & Metabolism, 13(2). Manihot. (L.) Medik) in White Rat
Hal 122-128. (Rattus Norvegicus) Type 2
Assagaf, Khalilah. 2015. Uji Aktivitas Diabetes Mellitus. ISSN 2307-
Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa 4531 Volume 30.Hal 84-94
(Tamarindus indica Linn) Tandi J. Effect Of Ethanol Extract
Terhadap Penurunan Kadar Gondola Leaf (Basella alba L) On
Kolestrol Darah Tikus Putih Decreasing Blood Glucose
Jantan Galur Wistar (Rattus Condition and Histopatology
novergicus).Jurnal ilmiah Pancreas White Rats (Rattus
farmasi.Vol 4 (3). Hal 62 norvegicus) Indicated
Isa Ishak. 2010. Isolasi dan Identifikasi Streptozotocin. JIMR. Journal of
Senyawa Flavonoid dari Buah Islamic Medicine Research.2017.
Jamblang (Syzygium cumin) E-ISSN : 2580 927X. Hal: 15-25.
Junaedi E, Yulianti U, Gustia Mira R. Tandi Joni,Rizki M.,Mariani R., Alan
2013. Hipertensi Kandas Berkat F.2017. Uji Efek Ekstrak Etanol
Obat Herbal. Jakarta Selatan: Daun sukun Articarpusaltilis
FMedia (Imprint AgroMedia (Parkinson Ex F.A.Zorm)
Pustaka). Hal 24-25 Terhadap Penurunan Kadar
Mun, A. Dan Hanani, E. (2009) Glukosa Darah, Kolesterol Total
“Karakterisasi Ekstrak Etanolik Dan Gambaran HistoPatologi
Daun Asam Jawa ( Tamarindus Pankreas Tikus Putih Jantan
Indica L .),” Vi(1), Hal. 38–44. Hiperkolesterolemia-
Mycek, Marry J. 2001. Farmakologi Diabetes.Jurnal Sains Dan
Ulasan Bergambar Edisi Kedua. KesehatanP-ISSN: 2303-0267, e-
Jakarta : Widya medika. Vol 2. ISSN: 2407-6082. V0l 1. No 8.
Hal 259-260 Tandi j, Wulandari A, Asrifa 2017. Efek
Permatasari, Diah. Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Gendola
ekstrak etanol daun asam jawa Merah (Basella alba L.) terhadap
(tamarindus indica Linn.) Kadar Kreatinin, Ureum dan
terhadap tikus putih jantan Deskripsi Histologis Tubulus
(Rattus novergicus) yang Ginjal Tikus Putih Jantan (Rattus
diinduksi streptozotocin.Jurnal norvegicus) Diabetes yang
ilmiah. Hal 10 diinduksi Streptozotocin. PISSN:
Sulistyorini R, Sarjadi, Johan A, 1907:7378, eISSN 2599:1558.Vol
Djamiatun K. 2015. Pengaruh xlv. No.2.Hal: 93-102.
Ekstrak Etanol Daun Kelor Tushuizen M, Mari A, Bunck M.
(Moringa oleifera) pada Ekspresi Pancreatic Fat Content and B-
Insulin dan Insulitis Tikus Cell Function in Men With and

89
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

Without Type 2 Diabetes.


Pathophysology/Complications.
Original Article. Diabetes Care
Volume 30 Number 11.

90
Farmakologika Jurnal Farmasi. Vol. XVI No.1 Februari 2019
p ISSN 1907-7378 ; e ISSN 2599 : 1558

91

Anda mungkin juga menyukai