Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat
lahir 2.5000 gram ( Sugiyarti,2010)
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan (prawiroharjo, S, 2011).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga
mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

B. Etiologi
1. his (kontraksi otot rahim)
2. kontraksi otot dinding perut
3. kontraksi diafragma atau kekuatan mengejan
4. ketegangan kontraksi ligamentum reduntum

C. Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir


Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
1. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah
talipusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah
akibatadanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir,
penurunan tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang
kemoreseptor pada sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk
mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas,
mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi
surfaktan untuk mempertahankan ketegangan alveoli. Masa alveoli akan
kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonates biasanya pernapasan
diafragma dan abdominal. Sedangkan respirasi beberapa saat setelah
kelahiran yaitu 30-60 x/menit.
2. Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian
besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti,
darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa
pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui arteri
umbilikalis, demikian seterusnya. Ketika janin dilahirkan segera, bayi
menghirup dan menangis kuat, dengan demikian paru-paru akan
berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-
paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan duktus
venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatica
menjadi ligamen.
3. Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari
pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata
rata hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang
dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5
juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir
mengandung sekitar 80% Hb janin. Presentasi Hb janin menurun sampai
55% pada minggu kelima dan 5% pada minggu ke 20.
4. Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin
telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak.
Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan,
janin minum air ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat
yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium merupakan tinja pertama
yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam pertama.
5. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar,
setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga
sudah disimpan dalam hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera
setelah lahir dalam keadaan imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan
dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran
darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus,
misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan
enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam
sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonates memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
6. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat
dan pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi
tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir
diambil dari hasil metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat
mencapai 120 mg/100 ml.
7. Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan
penyesuaian suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis)
yaitu dengan pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan
lebih banyak energy daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat
melalui konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara
sekeliling yang lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak
secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap
sepertiyang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan
konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.
8. Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu
bayi baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan
pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar
tiroid sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak
beberapa bulan sebelum lahir.
9. Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar
natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa
ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah
nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan
antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal
blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila
dibandingkan dengan orang dewasa.
10. Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka
dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan.
Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat
hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif
terhadap cahaya.
11. Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada
kehamilan 2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi
dilahirkan. Khususnya pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan
bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam
bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi secara
lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa
kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif dari
kolostrum dan ASI.
12. Sistem integument
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum
matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis.
Vernik kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi
sangat sensitive dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang
cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan memucat menjadi
normal beberapa jam setelah kelahiran. Kulit sering terlihat bercak
terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki sedikit sianotik
(Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor. Stasis
kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat
sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada
udara dingin.
13. Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh
secara keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat
panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah
relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar
dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat
molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan
tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat
baru lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys
simetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan
sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
14. Sistem neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
a. Reflek pada Mata
1) Berkedip atau Refleks corneal
2) Reflek Pupil
3) Mata boneka
b. Reflek pada Hidung
1) Bersin
2) Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis
mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat.
c. Reflek pada mulut dan Tenggorokkan
1) Menghisap
2) Muntah
3) Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan
mulai menghadap: harus hilang kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi
dapat menetap selama 12 bulan.
4) Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan
mendorongnya keluar: harus menghilang pada usia 4 bulan.
5) Menguap
6) Batuk
d. Reflek pada Ekstremitas
1) Menggenggam
2) Babinski
3) Klonus, Pergelangan kaki : Dorsofleksi telapak kaki yang cepat
ketika menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan
munculnya satu sampai dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya
tidak boleh ada denyut yang teraba.
4) Refleks pada Massa/Moro
5) Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan
dengan
6) fleksi siku: tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4
bulan.
E. Manifestasi Klinis
1. Lahir antara 37-42 minggu
2. Berat Badan 2.500-4.000 gram
3. Panjang Badan 48-52 gram
4. Lingkar dada 30-38 cm
5. Lingkar kepala 33-35 cm
6. GDS 45 g/dl-130 g/dl
7. Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120
– 140 x/menit
8. Pernafasan pada menit –menit pertama ± 140 x/menit
9. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan
diliputi vernik caseosa
10. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
11. Kuku agak panjang dan lemas
12. Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk
laki-laki testis sudah menurun
13. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
14. Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
15. Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekoneum hitam kecoklatan.
16. nilai apgar >7
17. gerakan aktif
18. eliminasi baik, air seni dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama

F. Klasifikasi
Bayi baru lahir atau neonates dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut marmi
(2015) yaitu :
1. neonates menurut gestasinya
a) kurang bulan (preterm infant) kurang dari 259 hari (37 minggu)
b) cukup bulan (term infant) 259 samapai 294 hari (37-42 minggu)
c) lebih bulan (posterm infant) lebih dari 294 hari (42 minggu lebih)
2. neonates menurur berat badan lahir
a) Berat badan rendah <2500 gram
b) Berat lahir cukup 2500-4000 gram
c) Berat lahir lebih >4000 gram
3. neonates menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan ukuran
berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilan
a) Neonatus cukup/kurang/ lebih bulan (NCB/NKB/NLB)
b) Seseuai/kecil/besar untuk masa kehamilan (SMK/KMK/DMK)

G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes diagnostic
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai
23.000-24.000 /mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi
prenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl
1-2 hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH.

H. Penatalaksanaan
1. Non Farmakologi
a. Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima
setelah dilahirkan)
b. Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
c. Penimbangan BB setiap hari
d. Jadwal menyusui
e. Higiene dan perawatan tali pusat
2. Farmakologi
a. Suction dan oksigen
b. Vitamin K
c. Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak
nitral atau neosporin)
d. Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang
biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir
adalahmuskulus vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2010)

I. Komplikasi
1. Ruam
2. Ikterus fisiologi
3. Ganggaun system saraf pusat : koma, menurunnya reflek mata seperti
mengedip
4. Kardio vaskuler
5. Pernafasan
6. Saraf dan otot : tidak adanya gerakan, hilangnya reflek perifer
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

1. PENGKAJIAN
a. Identitas meliputi : Nama, Tanggal lahir, Jenis kelamin, Tanggal MRS,
Alamat, Agama, Nama ayah/ibu, Suku bangsa, dll
b. Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat keperawatan sekarang
Bayi lahir pada jam, lahir spontan/sc, jenis kelamin, warna ketuban, BB,
PB, LD, LK.
- Riwayat keperawatan sebelumnya
GPA, umur kehamilan, imunisasi selama kehamilan, pernah anemia atau
tidak, hipertensi atu tidak, gizi buruk atau tidak, kebiasaan yang dimiliki
seperti minum minuman keras, mengonsumsi obat-obatan, gerakan janin
selama didalam kandungan lemah atau tidak, selama hamil berapa kali
melakukan pemeriksaan.
c. Kondisi saat dilakukan pemeriksaan
Bayi menangis atau tidak, terdapat kelainan atau tidak
d. Pemeriksaan fisik
1) Headtotoe
a) Kepala:
 Inspeksi : kepala simetris atau tidak, bentuk kepala
 Palpasi : ada pembengkakan atau tidak, terdapat satura atau tidak
b) Rambut:
 Inspeksi : liahat penyebaran rambut rata atau tidak, terdapat lanugo
(bulu halus) atau tidak
 Palpasi :rambut halus atau tidak
c) Wajah:
 Inspeksi : lihat bentuk wajah, ada atau tidaknya sianosis pada
wajah, kelengkapan pada wajah
 Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak
d) Mata:
 Inspeksi : mata simetris atau tidak, konjungtiva anemis atau tidak,
sclera normal atau ikterik
 Palpasi : ada benjolan atau nyeri tekan pada wajah
e) Hidung
 Inspeksi : lubang hidung simetris atau tidak,ada pernafasan cuping
hidung atau tidak
 Palpasi : ada edema atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak
f) Mulut:
 Inspeksi : bibir simetris atau tidak, warna bibir, bibir lembab atau
kering
 Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak pada bibir
g) Leher:
 Inspeksi : warna kulit sama atau tidak dengan kulit lain, leher
simetris atau tidak
 Palpasi : ada pembengkakan atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak.
h) Dada/Thorak
 Inspeksi :ada atau tidak nya retraksi otot dada saat bernafas
 Palpasi : ada atau tidaknya gerakan dada yang tertinggal saat
bernafas,
 Perkusi : ada atau tidaknya suara sonor di batas-batas paru-paru
 Auskultasi : ada atau tidaknya suara abnormal pada paru-paru
i) Jantung
 Inspeksi : lihat bentuk dada normal atau tidak, ada warna
sianosis atau tidak
 Palpasi : terdapat ictus cordis atau tidak
 Perkusi : untuk mengetahui bunyi jantung yg abnormal
normalnya jantung itu pekak
 auskultasi : untuk mengetahui bunyi tambahan pada jantung
j) Perut/Abdomen
 Inspeksi : lihat bentuk abdomen, lihat juga apakah tali pusat masih
ditutup kasa atau tidak
 Auskultasi : dengarkan suara bising usus
 Palpasi : ada atau tidaknya massa pada abdomen bayi, adanya nyeri
tekan
 Perkusi : untuk mengetahui suara abdomen, normalnya suara
abdomen itu timpani
k) Genetalia
 Inspeksi : lihat apakah labia mayor menutupi labia minor atau
tidak, lihat apakah uretra dan lubang vagina terpisah atau tidak
 Palpasi : ada pembengkakan atau tidak, ada atau tidak nyeri tekan
l) Kulit dan kuku
 Inspeksi : lihat kulit terdapat sianosis atau tidak, anemis atau tidak,
lihat turgor kulit menurun atau tidak
 Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak, tekstur kulit lembut dan
lembab atau tidak
m) Ekstermitas
Ada atau tidaknya kelainan bentuk pada ekstremitas atas dan bawah.
2) Aktivitas/ istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama bayi tampak
seperti koma saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur
dengan gerakan mata cepat,tidur sehari rata-rata 20 jam.
3) Pernafasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernafas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai
status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernafasan dan peredaran
darah dapat mengggunakan metode APGAR SCORE. Namun secara
praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut jantung dan pernafasan serta
wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekuensi denyut jantung bayi
normalnya berkisar antara 120-140x/mnt (18 jam pertama setelah
lahiran), 70-100x/mnt (saat tidur), 180x/mnt (saat manangis)
4) Suhu tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5c-37c
pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau rectal.
5) Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya terasa halus, lembut dan
padat dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki
dan selangkangan kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna
putih kekuningan terutama didaerah lipatan.
6) Keadaan dan kelengkapan ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, keainan
jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung
rambut sampai ujung kaki juga lubang anus (rectal) dan jenis kelamin.
7) Tali pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri yang satu vena umbilikalis,
keadaan tali pusat harus kering, tidak ada pendarahan, tidak ada
kemerahan disekitar.
8) Reflex
Beberapa reflek yang terdapat pada bayi :
a. Reflek moro (reflek terkejut) apabila diberi rangsang terkejut
/mengagetkan ada reflek lengan dan tangan membuka.
b. Reflek menggenggam (paimer graps) bila telapak tangan dirangsang
akan member reaksi menggenggam pada telapak tangan bayi
c. Reflek berjalan (stepping)bila kaki diletakkan pada bidang datar atau
diangkat akan bergerak seperti berjalan
d. Reflek mencari (rooting) bila pipi bayi disentuh akan menoleh
kepalanya kesisi yang disentuh untuh mencari putting susu
e. Reflek menghisap (sucking) bila memasukkan sesuatu kedalan mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap
9) Berat badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat bada fisiologis,
namun harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari barat badan
lahir. Berat badan bayi normal adalah 2.500-4000 gr.
10) Mekonium
Mekonium adalah feses bayi yang berupa pesta kental berwana
gelap hitam kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam
24 jam pertama.
11) Atropometri
Dilakukan pengukuran LK, LD, LLA,dan PB, dengan
menggunakan pita pengukur/miteline.
12) Seksualitas
Genetalian wanita labia mayor tidak menutupi labia minor,
genetalia pria testis turun, skrotum tertutup .

e. Diagnosa yang sering muncul


1) Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhububgan dengan reflek hisap tidak adekuat.
2) Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi
dengan lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.
3) Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
(pemotongan tali pusat) talipusat masih basah.
4) Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
hilangnya air (IWL) keterbatasan masukan cairan.

f. Intervensi keperawatan
1. Resiko infeksi
 Batasan karakteristik
a. Kurang pengetahuan untuk menghindari pemanjanan patoghen
b. Prosedur invasive
c. Gangguan integritas kulit
d. Pecah ketuban dini
e. Statis cairan tubuh
 NOC
Indikator Keterangan 1 2 3 4 5
070301 Kemerahan
070307 Demam
070333 Nyeri
070312 Menggigil
 NIC
a. Manajemen penyakit menular
1) Monitor sanitasi
2) Monitor keberlanjutan yang adekuat akan imunisasi pada
populasi target
3) Monitor faktor – faktor lingkungan yang mempengaruhi
penyebaran penyakit menular
b. Control infeksi, intraoperatif
1) Monitor dan jaga suhu ruangan
2) Monitor dan jaga aliran udara yang berlapis
3) Batasi dan kontrol lalu lalang pengunjung
c. Pencegahan luka tekan
1) Pasang perlak dari bahan dari bahan yang nyaman
2) Lembabkan kulit yang kering dan pecah – pecah
3) Fasilitasi pergerakan kecil pada tubuh setiap shift
2. hipotermi
 Batasan karateristik
a. hipotermi tingkat 4, suhu inti mendekati 34C
b. pucat
c. gelisah
d. bayi kurang dengan penambahan berat badan kurang (< 30 g/hari)
e. penundaan menyusua asi
 NOC
Indikator keterangan 1 2 3 4 5
080118 Hipotermi
080103 Kegelisahan
080111 Dehidrasi
080108 Mengambil
postur
retensi
panas untuk
hipotermi
 NIC
a. pencegahan syok
1. Monitor suhu dan status respirasi
2. Berikan cairan cairan melalui iv atau oral sesuai kebutuhan
3. Monitor co2
b. monitor tanda – tanda vital
1. Monitor suhu, nadi,respirasi
2. Monitor Irma dan laju pernafasan
3. Monitor warna kulit,kelembapan,dan suhu
c. pengaturan suhu
1. Monitor suhu paling tidak 2 jam
2. monitor bayi baru lahir sampai stabil
3. selimuti bayi segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan
panas

3. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas


 Batasan karakteristik
a. gelisah
b. perubahan pola nafas
c. perubahan frekensi nafas

 NOC.
Indikator Keterangan 1 2 3 4 5
041511 Retraksi dinding dada
041512 Pernafasan bibir
dengan mulut
mengerucut
041517 Mengantuk
041528 Pernafasan cuping
hidung
041530 Demam
 NIC
a. monitor pernafasan
1. Monitor kecepatan pernafasan, irama, kedalamanan, dan
kesulitan bernafas
2. Catat pergerakan dada
3. Monitor pola nafas
b. menejemen jalan nafas
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
c. resusitasi neonates
1. Monitor pernafasan
2. Monitor denyut jantung
3. Mulai ventilasi tekanan positif pada saat apneu dan bayi sulit
bernafas
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, lawder milk, jansen 2010 Buku Keperawatan Materninatas. Edisi 4


jakarta : EGC
MNH, JNPK-AR dan depkes 2009 Buku Acuan Persalinan normal Jakarta :
Depkes
Nanda, 2017 Diagnosa Keperawatan definisi dan Klasifikasi Jakarta : EGC
Prawiro Djo, Sarwono, 2008 Buku Asuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Neonatus, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Depkes, Syaifudin, Abdul bari 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Neonatal Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Srawono Prawiro Djo

Anda mungkin juga menyukai