Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN TEORI

AMNIOTOMI

Dosen Pembimbing : Andri Nur Sholihah S.ST., M.Kes

Disusun oleh :
PUPUT ANISTIYA HARIANI
1810104369

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEORI
AMNIOTOMI

I. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Progran Studi : D III Kebidanan
Kode/Bobot SKS : MW3210 / 2 SKS
Kelas/ Semester : IV (empat)
Elemen Kompetensi : MKB
Jenis Kompetensi : Utama
Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
Pokok Bahasan : Amniotomi

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan kebidanan Persalinan terkait
dengan Amniotomi sesuai dengan prosedur dan kewenangan bidan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017
Dalam memberikan pelayanan pertolongan persalinan normal sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 ayat 2 huruf c dan ayat 3 huruf b. Bidan
berwenang memberikan pertolongan persalinan termasuk didalamnya
tindakan amniotomi.

III. KOMPETENSI DASAR


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan amniotomi dengan benar
dan tepat.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat :
1. Memahami definisi amniotomi dengan tepat dan benar.
2. Menyebutkan tujuan amniotomi dengan tepat dan benar.
3. Menyebutkan keuntungan tindakan amniotomi dengan tepat dan benar.
4. Menyebutkan kerugian tindakan amniotomi dengan tepat dan benar.
5. Memahami indikasi amniotomi dengan tepat dan benar.
6. Memahami prosedur tindakan amniotomi dengan tepat dan benar.

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui ceramah dan diskusi, mahasiswa dapat :
1. Memahami definisi amniotomi dengan tepat dan benar.
2. Menyebutkan tujuan amniotomi dengan tepat dan benar.
3. Menyebutkan keuntungan tindakan amniotomi dengan tepat dan benar.
4. Menyebutkan kerugian tindakan amniotomi dengan tepat dan benar.
5. Memahami indikasi amniotomi dengan tepat dan benar.
6. Memahami prosedur tindakan amniotomi dengan tepat dan benar.

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Pengertian amniotomi
2. Tujuan amniotomi
3. Keuntungan amniotomi
4. Kerugian amniotomi
5. Indikasi amniotomi
6. Prosedur/ melakukan tindakan amniotomi

VII. STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Talking stick
5. brainstorming
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Power Point
2. Video
3. Infocus proyektor
4. LCD
5. Laptop

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah Uraian Kegiatan Estimasi


Pembelajara Waktu
n
X. Pendahuluan 1. Memberikan salam pembuka 2 menit
2. Memperkenalkan diri
P
3. Mengondisikan fisik dan psikis
mahasiswa
4. Melakukan apersepsi dengan
integrasi nilai-nilai islam
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Mengaitkan dengan realitas
kehidupan sehari hari
Kegiatan Inti 1. Memahami definisi amniotomi 15 menit
dengan metode tanya jawab.
2. Menyebutkan tujuan amniotomi
dengan metode tanya jawab.
3. Menyebutkan keuntungan tindakan
amniotomi dengan tanya jawab
4. Menyebutkan kerugian tindakan
amniotomi dengan tanya jawab.
5. Memahami indikasi amniotomi
dengan tanya jawab.
6. Memahami prosedur tindakan
amniotomi dengan metode ceramah
dengan powerpoint dan video.

Penutup 1. Merangkum hasil pembelajaran 3 menit


2. Mengevaluasi hasil pembelajaran
dengan menggunakan Talking stick
3. Refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran dan integrasi nilai-
nilai islam
4. Tindak lanjut pemberian tugas untuk
materi pertemuan selanjutnya
5. Menutup dengan salam
ENILAIAN
1. Jenis : Tulis
2. Bentuk : Vignette dan essay
3. Instrumen : Soal : Terlampir

XI. REFERENSI

Fitramaya, (Asuhan Ibu Bersalin),cetakan ketiga, Januari 2009.Yogyakarta.

Hanifa Wikajosastro 2002.Ilmu Kebidanan. Yaysan Bina pustaka sarwono


Prawiharjo.

Hellen Varney, Asuhan kebidanan, tahun 2004.

Rustam Mochtar, synopsis obstetri :obstetric fisiologi, obstetric patologi/


penulis, Amru Sofian, editor penyelaras, Loi Indra-Ed.3.- Jakarta:
EGC, 2011

Syaefudin Abdul bari, Maternal Perinatal, tahun 2006

Sweet BR, Mayes Midwifery, Bailiere tindal, London varney Midwifery.1997

Sumarah, Widyastuti Yani, dkk. Perawatan ibu bersalin. 2010.


Yogyakarta: Fitramaya.

Yogyakarta, Februari 2019

Dosen Pembimbing Praktikan

(Andri Nur Sholihah S.ST., M.Kes) (Puput Anistiya Hariani)


AMNIOTOMI

‫س يواَنحيدجة طثم يجيعيل نممنيهاَ يزمويجيهاَ يوأيمنيزيل يلطكمم نمين اَ م يلمنيعاَنم يثيماَنيية أيمزيواَجج يمخطلطقطكمم نفيِ طبططوُنن‬
‫يخيليقطكمم نممن ينمف ج‬
[39:6] ‫أطمميهاَنتطكمم يخملققاَ نممن يبمعند يخملجق نفيِ طظطليماَجت يثيلجث‬

Artinya: ……Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi


kejadian dalam tiga kegelapan. (QS. Az-Zumar/39:6)

A. Pengertian
Amniotomi merupakan suatu tindakan untuk memecahkan ketuban
pada saat pembukaan sudah lengkap. Amniotomi/pemecahan selaput
ketuban dilakukan bila selaput ketuban masih utuh, ada dorongan yang
besar. Manfaat yang diperkirakan adalah persalinan bertambah cepat,
deteksi dini kasus pencemaran mekonium pada cairan amnion, dan
kesempatan untuk memasang elektroda ke janin serta memasukkan
pressure catheter ke dalam rongga uterus. Jika amniotomi dilakukan, harus
diupayakan menggunakan teknik aseptik. Yang penting kepala janin harus
tetap berada di serviks dan tidak dikeluarkan dari panggul selama
prosedur; karena tindakan seperti itu akan menyebabkan prolaps tali pusat.
(Obstetri William Edisi 21, Cuningham, dkk., 2006 ) .

B. Tujuan tindakan Amniotomi


1. Mempercepat proses persalinan
2. Merangsang kontraksi uterus

C. Keuntungan tindakan Amniotomi


1. Untuk melakukan pengamatan ada tidaknya mekonium
2. Menentukan punctum maksimum DJJ akan lebih jelas.
3. Mempermudah perekaman pada saat memantau janin
4. Mempercepat proses persalinan karena mempercepat proses
pembukaan serviks
D. Kerugian tindakan Amniotomi
1. Dapat menimbulkan trauma pada kepala janin yang mengakibatkan
kecacatan pada tulang kepala akibat dari tekanan deferensial
meningkat.
2. Dapat menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik
berkurang.

E. Indikasi Amniotomi
1. Pembukaan lengkap
2. Pada kasus solutio plasenta.
3. Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah
ada pembukaan.
4. Pada primigravida dengan plasenta previa lateris atau marginalis
dengan pembukaan 4 cm atau lebih.
5. Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah
meninggal.
F. Syarat dilakukan Amniotomi
1. Ketuban belum pecah
2. Pembukaan serviks sudah lengkap
3. Tidak teraba bagian kecil di samping kepala bayi

G. Hal yang harus diperhatikan saat melakukan Amniotomi


1. Warna cairan ketuban (Jernih,meconium, darah)
2. Bagian yang ikut turun dengan air ketuban
3. DJJ setelah dilakukan amniotomi

H. Cara melakukan Amniotomi


1. Persiapan alat ;
a. Bengkok
b. Setengah kocker
c. Sarung tangan satu pasang
d. Kapas saflon1⁄2%
2. Persiapan pasien
Posisi dorsal rekumbent
3. Persiapan pelaksanaan
a. Memberitahu tindakan
b. Mendekatkan alat
c. Memeriksa DJJ dan mencatat pada partograf
d. Cuci tangan dan keringkan
e. Memakai sarung tangan pada dua tangan
f. Melakukan periksa dalam dengan hati-hati diantara kontraksi.
Meraba dengan hati-hati selaput ketuban untuk memastikan
apakah kepala sudah masuk kedalam panggul dan memeriksa tali
pusat atau bagian-bagian tubuh kecil janin tidak dipalpasi.bila
selaput ketuban tidak teraba diantara kontraksi, tunggu sampai
ada kontraksi berikutnya sehingga selaput ketuban terdorong
kedepan sehingga mudah dipalpasi.
g. Tangan kiri mengambil klem 1⁄2 kocher disinfeksi tingkat tinggi
atau steril dimasukan kedalam vagina menelusuri jari tangan
kanan yang berada didalam vagina sampai mencapai selaput
ketuban.
h. Dengan menggunakan tangan kiri tempatkan klem 1⁄2 kocher
disinfeksi tingkat tinggi atau steril dimasukan kedalam vagina
menelusuri jari tangan kanan yang berada didalam vagina sampai
mencapai selaput ketuban.
i. Pegang ujung klem 1⁄2 kocher diantara ujung jari tangan kanan
pemeriksa kemudian menggerakan janin dengan lembut dan
memecah selaput ketuban dengan cara menggosokan klem 1⁄2
kocher secara lembut pada selaput ketuban.
j. Kadang-kadang hal ini lebih mudah dikerjakan diantara kontraksi
pada saat selaput ketuban tidak tegang.tujuannya adalah ketika
selaput ketuban dipecah air ketuban tidak menyemprot.
k. Biarkan air ketuban membasahi jari periksa.
l. Ambil klem 1⁄2 kocher dengan menggunakan tangan kiri dan
masukan ke dalam larutan klorin 1⁄2 % untuk dekontaminasi.
m. Jari tangan kanan pemeriksa tetap berada didalam vagina
melakukan pemeriksaan adakah tali pusat atau bagian kecil janin
yang teraba dan memeriksa penurunan kepala janin.
n. Bila hasil pemeriksaan tidak tidak didapatkan adanya tali pusat
atau bagian-bagian tubuh janin yang kecil dan hasil pemeriksaan
penurunan kepala sudah didapatkan, maka keluarkan tangan
pemeriksa secara lembut dari dalam vagina.
o. Lakukan pemeriksaan warna cairan ketuban adakah mekonium,
darah, apakah jernih.
p. Lakukan langkah-langkah gawat darurat apabila terdapat
nekonium atau darah.
q. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan
kedalam larutan klorin 1⁄2 %, kemudian lepaskan sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan biarkan terendam selama 10 menit.
r. Cuci tangan
s. Periksa DJJ
t. Lakukan dokumentasi pda partograf tentang warna ketuban,
kapan pecahnya ketuban, dan DJJ.
Lampiran 1

VIGNETTE 1
TINJAUAN Area kompetensi bidan :
1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)

TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga


3 a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita

TINJAUAN Lingkup praktik bidan


4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi

TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat

TINJAUAN Setting pelayanan


7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit

Vignette Seorang ibu usia 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu


datang ke Rumah Bersalin pukul 08.00 WIB. Dari anamnesa
didapatkan ibu mules-mules secara teratur dan makin
meningkat sejak 03.00. dari hasil pemeriksaan Hasil
pemeriksan KU baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR
24x/menit, TFU 30 cm, VT: V/U tenang, pembukaan 10 cm,
ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak ada sutura,
kepala masuk panggul 2/5.
Pertanyaan Penanganan apa yang tepat pada kasus diatas ?
Pilihan a. Melakukan episiotomi
b. Melakukan amniotomi
jawaban
c. Melakukan kateterisasi
d. Melakukan massase perineum
e. Mencukur rambut daerah kemaluan ibu
Kunci c. Melakukan amniotomi
Penulis soal Puput Anistiya Hariani
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Rukiyah, A. 2009. Asuhan kebidanan II (Persalinan). Jakarta 
Timur : Trans Info Media.
Asri dwi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: 
Nuha Medika
JNPK­KR (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK­
KR
Oxorn harry,dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika (YEM)
VIGNETTE 2
TINJAUAN Area kompetensi bidan :
1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
3 keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan G2P1A0 usia 27 tahun umur kehamilan
39 minggu datang ke Rumah Bersalin pukul 09.00 WIB.
Dari anamnesa ibu mengatakan mules-mules secara teratur
dan semakin sering sejak pukul 05.30. Hasil pemeriksan KU
baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 24x/menit,
TFU 32 cm, HIS 4 x 45”/ 10’.VT: V/U tenang, pembukaan
10 cm, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak
ada sutura, kepala masuk panggul 2/5.
Pertanyaan Berdasarkan kasus diatas, kapan dilakukan amniotomi?
Pilihan jawaban a. Kontraksi kuat
b. Kontraksi lemah
c. Kontraksi mereda
d. Kontraksi baik
e. Kontaksi buruk
Kunci c. Kontraksi Mereda
Penulis soal Puput Anistiya Hariani
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Rukiyah, A. 2009. Asuhan kebidanan II (Persalinan). 
Jakarta Timur : Trans Info Media.
Asri dwi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. 
Yogyakarta: Nuha Medika
JNPK­KR (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: 
JNPK­KR
Oxorn harry,dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan 
Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia 
Medika (YEM)
VIGNETTE 3
TINJAUAN Area kompetensi bidan :
1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
3 keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan usia 32 tahun G3P2A0 umur kehamilan
39 minggu, sedang berada dalam proses persalinan fase aktif.
Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, RR 24x/menit, HIS 5 x 45”/ 10’.VT: V/U tenang,
pembukaan 10 cm, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge
3, tidak ada sutura, kepala masuk panggul 2/5. Akan
dilakukan pemecahan ketuban oleh bidan tersebut
Pertanyaan Apakah alat yang digunakan untuk melakukan amniotomi ?
Pilihan a. Pinset
b. Gunting
jawaban
c. Klem
d. ½ kokher
e. Jarum
Kunci d. ½ kokher
Penulis soal Puput Anistiya Hariani
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Sumber Rukiyah, A. 2009. Asuhan kebidanan II (Persalinan). Jakarta 
Timur : Trans Info Media.
Asri dwi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta:
Nuha Medika
JNPK­KR (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK­
KR
Oxorn harry,dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan 
Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika 
(YEM)
VIGNETTE 4
TINJAUAN Area kompetensi bidan :
1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan

TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
3 keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan usia 24 tahun G1P0A0 umur kehamilan
39 minggu hamil aterm anak pertama berada dalam masa
inpartu fase aktif. Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70
mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 24x/menit, HIS 4 x 45”/ 10’.VT:
V/U tenang, pembukaan 10 cm, ketuban utuh, penurunan
kepala di hodge 3, tidak ada sutura, kepala masuk panggul
2/5. Akan dilakukan pemecahan ketubah.
Pertanyaan Apakah kerugian dilakukannya amniotomi ?
Pilihan a. Fase aktif memanjang
b. Adanya disproporsi cefalovelviks
jawaban
c. Adanya gangguan pada penurunan kepala janin
d. Adanya trauma kepala janin akibat tekanan deferensi
meningkat
e. Adanya insersia uteri
Kunci d. Menimbulkan trauma kepala janin akibat tekanan
deferensi meningkat
Penulis soal Puput Anistiya Hariani
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Rukiyah, A. 2009. Asuhan kebidanan II (Persalinan). Jakarta 
Timur : Trans Info Media.
Asri dwi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta:
Nuha Medika
JNPK­KR (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK­
KR
Oxorn harry,dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan 
Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika 
(YEM)
VIGNETTE 5

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik
kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan
kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam
3 konteks keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Seorang perempuan G1P0A0 usia 23 tahun umur
kehamilan 39 minggu melahirkan di BPM. Hasil
pemeriksan KU baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 82
x/menit, RR 24x/menit, HIS 4 x 45”/ 10’, DJJ
135 x/ menit.VT: V/U tenang, pembukaan 10 cm,
ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak
ada sutura, kepala masuk panggul 2/5. Akan
dilakukan pemecahan ketubah.
Pertanyaan Apakah tujuan dilakukannya amniotomi?
Pilihan jawaban a. Meningkatkan terjadinya infeksi dan
prolaps tali pusat
b. Mempercepat proses persalinan
c. Untuk melakukan pengamatan ada
tidaknya mekonium
d. Menentukan puntum maksimum DJJ akan
lebih jelas
e. Mempermudah perekaman saat memantau
janin.
Kunci b. Mempercepat proses persalinan
Penulis soal Puput Anistiya Hariani
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Rukiyah, A. 2009. Asuhan kebidanan II 
(Persalinan). Jakarta Timur : Trans Info Media.
Asri dwi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. 
Yogyakarta: Nuha Medika
JNPK­KR (2008). Asuhan Persalinan Normal. 
Jakarta: JNPK­KR
Oxorn harry,dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi
dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan 
Essentia Medika (YEM)
MULTIPLE CHOICE

Seorang ibu usia 24 tahun umur G1P0A0 kehamilan 39 minggu datang ke Rumah
Bersalin pukul 08.00 WIB. Dari anamnesa didapatkan ibu mules-mules secara
teratur dan makin meningkat sejak 03.00. dari
hasil pemeriksaan Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit,
RR 24x/menit, TFU 30 cm, VT: V/U tenang, pembukaan 10 cm,ketuban utuh,
penurunan kepala di hodge 3, tidak ada sutura, kepala masuk panggul 2/5.
1. Penanganan apa yang tepat pada kasus diatas ?
a. Melakukan episiotomi
b. Melakukan amniotomi
c. Melakukan kateterisasi
d. Melakukan massase perineume.
e. Mencukur rambut daerah kemaluan ibu

Seorang perempuan G2P1A0 usia 27 tahun umur kehamilan 39 minggu datang ke


Rumah Bersalin pukul 09.00 WIB. Dari anamnesa ibu mengatakan mules-mules
secara teratur dan semakin sering sejak pukul 05.30. Hasil pemeriksan KU baik,
TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 24x/menit, TFU 32 cm, HIS 4 x 45”/
10’.VT: V/U tenang, pembukaan 10 cm, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge
3, tidak ada sutura, kepala masuk panggul 2/5.
2. Berdasarkan kasus diatas, kapan dilakukan amniotomi?
a. Kontraksi kuat
b. Kontraksi lemah
c. Kontraksi mereda
d. Kontraksi baik
e. Kontaksi buruk
Seorang perempuan usia 32 tahun G3P2A0 umur kehamilan 39 minggu, sedang
berada dalam proses persalinan fase aktif. Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70
mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 24x/menit, HIS 5 x 45”/ 10’.VT: V/U tenang,
pembukaan 10 cm, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak ada sutura,
kepala masuk panggul 2/5. Akan dilakukan pemecahan ketuban oleh bidan
tersebut.
3. Apakah tujuan dilakukannya amniotomi ?
a. Meningkatkan terjadinya infeksi dan prolaps tali pusat.
b. Mempercepat proses persalinan.
c. Untuk melakukan pengamatan ada tidaknya mekonium
d. Menentukan puntum maksimum DJJ akan lebih jelas.
e. Mempermudah perekaman saat memantau janin.

Seorang perempuan usia 24 tahun G1P0A0 umur kehamilan 39 minggu hamil


aterm anak pertama berada dalam masa inpartu fase aktif. Hasil pemeriksan KU
baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 24x/menit, HIS 4 x 45”/ 10’.VT:
V/U tenang, pembukaan 10 cm, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak
ada sutura, kepala masuk panggul 2/5. Akan dilakukan pemecahan ketubah.
4. Apakah alat yang digunakan untuk melakukan amniotomi ?
a. Pinset
b. Gunting
c. Klem
d. ½ kocher
e. Jarum

Seorang perempuan G1P0A0 usia 23 tahun umur kehamilan 39 minggu


melahirkan di BPM. Hasil pemeriksan KU baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 82
x/menit, RR 24x/menit, HIS 4 x 45”/ 10’, DJJ 135 x/ menit.VT: V/U tenang,
pembukaan 10 cm, ketuban utuh, penurunan kepala di hodge 3, tidak ada sutura,
kepala masuk panggul 2/5. Akan dilakukan pemecahan ketubah.

5. Apakah kerugian dilakukannya amniotomi ?


a. Fase aktif memanjang
b. Adanya disproporsi cefalovelviks
c. Adanya gangguan pada penurunan kepala janin
d. Adanya trauma kepala janin akibat tekanan deferensi meningkat
e. Adanya insersia uteri
ESSAY

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amiotomi ? sebutkan syarat


dilakukannya amniotomi?
Jawaban :
suatu tindakan untuk memecahkan ketuban dengan sebuah alat yang
dinamakan ½kokher. Dilakukan amniotomi pada saat pembukaan sudah
lengkap, bila selaput ketubanmasih utuh dan ada dorongan meneran.2.

2. Jelaskan kerugian dilakukannya amniotomi ?


Jawaban :
a. Dapat menimbulkan trauma pada kepala janin yang mengakibatkan
kecacatan pada tulang kepala akibat dari tekanan deferensial meningkat
b. Dapat menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik
berkurang

3. Jelaskan teknik yang benar dalam melakukan amniotomi ?


Jawaban :
a. Melakukan cek DJJ.
b. Menggunakan sarungtangan steril.
c. Didahului dengan melakukan pemeriksaan dalam dan anamnesa dari
pasien untukmengetahui ketuban masih utuh atau tidak.
d. Memasukkan ½ kokher dengan dilindungi dengan menggunakan jari
telunjuk dantengah tangan kanan dan gigi ½ kokher menghadap kearah
jari tangan kanan.
e. Perobekan ketuban dilakukan saat his atau kontraksi mereda dengan
posisi tangankiri berada di fundus untuk mengetahui his.
f. Observasi cairan ketuban yang keluar.
g. Lakukan cek DJJ setelah melakukan amniotomi untuk mengetahui
kesejahteraan janin.

Anda mungkin juga menyukai