Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI KELAS 7

BAB 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan

A. BESARAN
Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur, yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka
melalui hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur tertentu. Berdasarkan satuannya
besaran dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.
a. Besaran Pokok merupakan besaran yang bukan merupakan turunan daari besaran lain.
Nama Besaran Pokok Satuan
Panjang Meter (m)
Massa Kilogram (kg)
Waktu Sekon atau detik (s atau d)
Suhu Kelvin (K)
Intensitas Cahaya Candela (Cd)
Kuat Arus Listrik Ampere (A)
Jumlah Zat Mole (Mol)

b. Besaran Turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok dan satuan
yang terdapat pada besaran turunan diperoleh dari kombinasi satuan yang terdapat pada
besaran pokok.
Nama Besaran Turunan Satuan
Gaya Newton (N)
Tekanan N/m
Volume m3
Berat N
Kecepatan m/s
Percepatan m/s 2
Massa Jenis Kg/m3
Energi Joule
Daya Watt
Hambatan Jenis Ohm.m

Berdasarkan besar dan arahnya, besaran dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

a. Besaran Skalar merupakan besaran yang tidak memiliki arah.


Misalnya
b. Besaran Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan memiliki arah.

B. SATUAN
Hasil pengukuran suatu besaran dinyatakan dalam satuan. Satuan yang digunakan hingga
saat ini adalah satuan dalam Sistem Internasional (SI). Hal tersebut telah ditetapkan oleh The
General Conference of Weight and Measurance (CGPM) pada tahun 1960.
C. PENGUKURAN
Pengukuran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
a. Pengukuran Panjang
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang diantaranya yaitu.
 Penggaris atau Mistar, digunakan untuk mengukur benda-benda lurus yang tidak
terlalu panjang dengan skala terkecil 1 mm dan tingkat ketelitian 0,5 mm.
 Meteran, digunakan untuk mengukur benda-benda lurus dengan jarak yang agak jauh
dan dapat juga digunakan untuk mengukur benda-benda yang melingkar misalnya
lingkar pohon. Meteran memiliki skala terkecil 1 mm dan tingkat ketelitian 0,5 mm.
 Jangka Sorong, digunakan untuk mengukur diameter benda. Jangka sorong memiliki
tingkat ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.
 Mikrometer Sekrup, merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian
tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm.

b. Pengukuran Massa
 Neraca Pegas
 Timbangan Duduk
 Neraca Ohauss
 Neraca Elektronik

c. Pengukuran Waktu
 Arloji
 Stopwatch

BAB 2 Klasifikasi Makhluk Hidup

A. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Klasifikasi merupakan cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri-ciri
tertentu. Proses klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris.
Kemudian ide tersebut disempurnakan oleh Carolus Linneaus yang merupakan seorang ahli botani
yang berkebangsaan Swedia. Dalam klasifikasi makhluk hidup memiliki tingkatan taksonomi yaitu
Kingdom, Divisi (Tumbuhan)/Filum (Hewan), Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
Klasifikasi makhluk hidup memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
b. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis lain.
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
d. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.

Klasifikasi juga memiliki manfaat, yaitu sebagai berikut.


a. Memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beranekaragam.
b. Memudahkan mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup.
Tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu sebagai
berikut.
a. Identifikasi, yaitu mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang akan diklasifikasikan.
b. Pengelompokkan, yaitu makhluk hidup yang memiliki ciri yang serupa dikelompokkan dalam
unit-unit yang disebut takson.
c. Pemberian nama takson, kelompok-kelompok diberi nama untuk memudahjan kita dalam
mengenal ciri-ciri suatu makhluk hidup.

Awalnya para ilmuwan hanya mengelompokkan dalam 2 kerajaan yaitu tumbuhan dan
hewan. Kemudian ahli taksonomi mengelompokkan makhluk hidup menjadi 3 kerajaan
berdasarkan ada tidaknya klorofil dalam tumbuhan yaitu Plantae (Tumbuhan), Fungi (Jamur),
Animalia (Hewan). Setelah mengetahui struktur sel secara pasti, para ahli mengelompokkan
makhluk hidup menjadi 4 kerajaan berdasarkan ada tidaknya membran inti sel yaitu Prokariot,
Fungi, Plantae, dan Animalia. Pada tahun 1969, Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk
hidup menjadi 5 kerajaan berdasarkan susunan sel, cara memperoleh makanan, dan tingkatan
makhluk hidup yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing kingdom.


1. MONERA
Hewan yang termasuk kedalam kingdom Monera memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Makhluk hidup uniseluler (hanya terdiri dari satu sel).
 Organisme prokariotik (inti selnya belum memiliki membran).
 Belum memiliki membran sel.
 Memiliki nukleoid (bagian sel yang mengandung DNA).
 Belum memiliki organel bermembran. Ex. Mitokondria, kloroplas, Badan Golgi.
 Dinding sel tersusun atas peptidoglikan.
 Terdiri dari Eubacteria dan Archaebacteria.
2. PROTISTA
Hewan yang termasuk ke dalam kingdom Protista memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Makhluk hidup uniseluler dan multiseluler.
 Organisme eukariotik (inti selnya telah memiliki membran).
 Belum terjadi diferensiasi sel.
 Protista dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu.
 Protista mirip tumbuhan
Disebut protista mirip tumbuhan karena protista yang termasuk kedalam
kelompok ini sudah mampu melakukan fotosintesis. Ex. Euglena, Sargassum,
Chlorophyta, Chrysophyta.

 Protista mirip hewan


Protista mirip hewan disebut juga dengan protozoa. Merupakan hewan
uniseluler. Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya. Protozoa
dibedakan menjadi 4 kelas yaitu Rhizopoda, Sporozoa, Cilliata, dan Mastigophora
(RSCM).

 Protista mirip jamur


Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena memiliki
struktur tubuh dan sistem reproduksi yang berbeda. Reproduksi protista mirip
jamur fase vegetatifnya mirip dengan amoeba. Tidak memiliki klorofil dan
struktur membran jamurnya menyerupai ganggang. Ex. Myxomycotadan
Oomycota.

3. FUNGI
Organisme yang termasuk kedalam kingdom Fungi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa membuat makanannya sendiri.
 Makanan diambil dengan menyerap zat organik dari lingkungannya.
 Organisme uniseluler.
 Tersusun atas sel-sel miselium yang terdiri atas benang-benang halus yang disebut
dengan hifa.
 Berkembangbiak vegetatif dengan spora.
 Berkembangbiak generatif dengan melakukan perkawinan 2 miselium yang akan
menghasilkan spora.
 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Acrasiomycetes, Myxomycetes, dan Eumycetes.

4. PLANTAE
Anggota kingdom Plantae memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Merupakan organisme terestrial.
 Merupakan organisme multiseluler dan fotosintetik.
 Merupakan evolusi dari algae hijau berfilamen.
 Organisme eukariotik.
 Membuat makanannya sendiri (Autotrof).
 Memiliki dinding sel.
Kelompok tumbuhan dibedakan menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu sebagai
berikut.

a. Algae (Ganggang)
Berdasarkan zat warnanya, algae dibedakan menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut.

b. Bryophyta
c. Pteridophyta
d. Gymnospermae
e. Angiospermae
5. ANIMALIA

B. CIRI UMUM MAKHLUK HIDUP


Sesuatu dikatakan makhluk hidup apabila memenuhi ciri-ciri berikut.
a. Bernapas
Bernapas merupakan prose menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida yang
menghasilkan energi. Setiap makhluk hidup melakukan pernapasan karena saat terjadi proses
pernapasan saat itu juga tubuh memperoleh energi.

b. Bergerak
Setiap makhluk hidup dapat bergerak aktif baik bergerak untuk berpindah tempat
maupun bergerak tanpa berpindah tempat. Makhluk hidup yang dapat bergerak untuk berpindah
tempat biasanya dilakukan oleh hewan dan manusia. Sedangkan makhluk hidup yang bergerak
tanpa berpindah tempat dilakukan oleh tumbuhan yang hanya bergerak karena memperoleh
rangsang misalnya cahaya matahari.

c. Tumbuh
Tumbuh merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan ditandai dengan
bertambahnya kualitas dan kuantitas. Pertambahan kualitas misalnya dari yang awalnya belum
bisa membaca sekarang mampu membaca dan mengerjakan tugas sekolah. Pertambahan
kuantitas misalnya pada tinggi badan individu tersebut.

d. Berkembangbiak
Berkembangbiak disebut juga dengan reproduksi yang merupakan cara makhluk hidup
untuk melestarikan atau mengembangkan keturunannya. Setiap makhluk hidup memiliki cara
reproduksi yang berbeda-beda, ada yang melakukan reproduksi seksual dan adapula makhluk
hidup yang hanya mampu melakukan reproduksi aseksual.

e. Peka terhadap Rangsang


Peka terhadap rangsang disebut juga dengan iritabilitas yang merupakan sifat alami
makhluk hidup yang mampu menanggapi rangsangan dari lingkungan. Rangsangan dapat berupa
rangsangan fisik (sentuhan, perubahan suhu), rangsangan kimia (bau, aroma zat kimia).
f. Beradaptasi
Adaptasi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya agar tetap
dapat hidup. Sesuatu dapat dikatakan makhluk hidup apabila dapat beradaptasi dengan
lingkungannya. Misalnya tumbuhan air beradaptasi dengan memiliki batang berongga dan daun
yang lebar dan tipis.

g. Mengeluarkan Zat Sisa


Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Misalnya pada
tumbuhan mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa oksigen. Pada hewan dan manusia
mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh berupa urine, tinja, dan karbondioksida.

BAB 3 Klasifikasi Materi dan Perubahannya

BAB 4 Suhu dan Kalor

BAB 5 Energi dalam Sistem Kehidupan

Anda mungkin juga menyukai