TAHUN 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
sehingga Panduan Pelayanan KIA UPT Puskesmas Dau ini dapat terselesaikan.
Pelayanan KIA merupakan bagian dari pelayanan kesehatan dalam upaya pencapaian
pemerataan , jangkauan dan peningkatan mutu pelayanan KIA, karena itu kami
menyusun Panduan Pelayanan KIA.
Diharapkan Panduan Pelayanan KIA ini dapat menjadi pegangan dan arahan bagi
tenaga KIA maupun penentu kebijakan di Puskesmas. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberi masukan sampai tersusunnya Panduan
Pelayanan KIA ini.
A. LATAR BELAKANG
B. Angka kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita merupakan
beberapa indikator status kesehatan masyarakat, KIA dan AKB di Indonesia masih
tinggi, penyebab terbesar kematian ibu adalah perdarahan 30-35%, infeksi 20-
25% dan karena penyebab yang lainnya. Demikian halnya dengan kematian bayi,
balita masih besar 56 per 10.000 kelahiran hidup.Penyebab terbanyak daroi
kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 50-60%, infeksi 20-25% dan trauma
persalinan 5-10%.
C. Berbagai upaya dalam pelayanan di KIA-KB telah dialkukan baik secara langsung
maupun tidak untuk menekan angka kematian dan kesakitan ibu, angka kematian
dan kesakitan bayi dan balita.Untuk itu berdasarkan hal di atas masalah yang
dihadapi tentang tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan
balita, diperlukan upaya-upaya peningkatan pelayanan khususnya dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencena.Peningkatan
sumber daya petugas kesehatan dan juga peningkatan pengetahuan masyarakat
di bidang kesehatan.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita serta
mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan kwalitas pelayanan remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu
nifas, bayi, balita, anak pra sekolah, WUS dan PUS
b. Meningkatkan cakupan PWS KIA dan Imunisasi
c. Membangun kemitriaan yang efektif dengan lintas program dan lintas sektor
d. Meningkatkan jejaring dengan unit pelayanan swasta di wilayah
e. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat
f. Meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan informasi KIA
E. SASARAN
1. Bayi
2. Anak balita 0-4 tahun
3. Balita 1-5 tahun
4. appras
5. Bumil
6. Bulin
7. Bufas
8. Tenaga kesehatan lainnya, lintas program/pelayanan di puskesmas Dau
R. BATASAN OPERASIONAL
ANC TERPADU adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang
diberikan kepada semua ibuhamil.
SDIDTK
Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5
tahun secara bersama sama berdiskusi,tukar pendapat, tukar pengalaman akan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini digunakan BUKU KIA.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
h. laporan online
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN :
Bidan : minimal pendidikan D3 kebidanan 14 orang khusus di KIA 2 orang.
D4 kebidanan 4 orang.
C. JADWAL KEGIATAN :
Hari Pelayanan Pasien KIA : Senin s/d Sabtu
Jam Pelayanan Pasien KIA : Senin s/d Kamis : pk 07.30 s/d 13.00
Jumat : pk 07.30 s/d 11.00
Sabtu : pk 07.30 s/d 12.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG :
Lebar : 6,35 M
Panjang : 8,05 M
Persyaratan/kriteria ruangan Poli KIA :
Ruangan harus cukup untuk minimal
1 MEJA Komputer,1 Lemari arsip
1 tempat tidur untuk pemeriksaan ibu hamil
Pojok ASI
B. STANDAR FASILITAS :
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menyiapkan sarana dan prasarana
untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan kia di Puskesmas.
Prasarana:
1. Ruangan mempunyai ventilasi, penerangan/ pencahayaan yang cukup.
2. Tersedia wastafel dengan air mengalir yang terpelihara bersih. Dilengkapi
dispenser sabun cair dan zat antiseptik. Khusus untuk Poli KIA dianjurkan
dispenser dengan pompa siku dan kran air siku. Tersedia pengering tangan (hand
towel/ tissue).
3. Listrik dengan daya sesuai kebutuhan: kabel dan steker terpasang aman dan
kokoh serta lampu berfungsi dengan baik.
4. Pengolahan limbah dan sanitasi yang baik.
5. Sampah infeksius dipisahkan dengan sampah non infeksius.
Sarana:
1. Peralatan penyuluhan LEMBAR BALIK dan buku KIA
a. Bahan habis pakai :
- kapas, Tisue
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Definisi Logistik :
adalah proses pengelolaan dari pemindahan dan penyimpanan barang dan informasi
terkait dari sumber pengadaan ke konsumen akhir secara efektif dan efisien
KEGIATAN:
1. Laporan penggunaan bahan medis/ non medis habis pakai dan tingkat
persediaannya
2. Mencatat penggunaan persediaan bahan medis/ non medis habis pakai
3. Melakukan pemesanan bahan medis/ non medis habis pakai ke gudang farmasi
4. Inventarisasi alat medis maupun non medis
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN dan PETUGAS
Tujuan:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas.
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya KTD di Puskesmas.
4. Terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD.
Upaya penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di Puskesmas serta metode
pengembangan program kesehatan dan keselamatan kerja perlu dilaksanakan, seperti
misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non infeksi, penanganan
limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya.Selain terhadap
pekerja di fasilitas medik maupun puskesmas, kesehatan dan keselamatan kerja di
puskesmas juga “ concern “ keselamatan dan hak-hak pasien yang masuk kedalam
program patient safety.