Anda di halaman 1dari 11

METODE TRANSPORTASI

PENDAHULUANRiset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan


merumuskanpermasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun
bidanglainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang
optimal.Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkanpermasalahan
sehari-hari ke dalam model matematis. Faktor-faktor yangmempengaruhi pemodelan harus
disederhanakan dan apabila ada data yang kurang,kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan
pendekatan yang bersifatrasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita mendapatkan hasil, kitadapat
menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara lain: LINDO(Linear,
Interactive and Discrete Optimizer) dan POM For dan masih banyak lagi.Pada pembahasan
ini, peneliti akan menggunakan salah satu dari materiOpearsi Riset yaitu Metode
Transportasi. Metode Transportasi merupakan suatumetode yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yangmenyediakan produk yang sama ke tempat tempat yang
membutuhkan secara optimaldengan biaya yang terminimal . Alokasi produk ini harus diatur
sedemikian rupakarena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber atau
beberapa sumberke tempat tujuan yang berbeda.

Tabel awal dapat dibuat dengan dua metode, yaitu:1.

Metode North West Corner (NWC) => dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawahKelemahan
: tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang efisien.2. Metode biaya terkecil =>
mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil dulu.Lebih efisien dibanding metode
NWC.Setelah tabel awal dibuat, tabel dapat dioptimalkan lagi dengan metode:1. Stepping
Stone (Batu Loncatan)2. Modified Distribution Method (MODI)Selain metode-metode di atas
masih ada satu metode yang lebih sederhana
penggunaannya yaitu metode Vogel’s Approximation Method (V
AM).

B.

DISKRIPSI PENELITIAN
Pada masa global dan “cepat” seperti saat ini, semakin banyak kebutuhan
yangdiperlukan oleh setiap individu dalam siklus hidupnya. Pemenuhan kebutuhantersebut,
utamanya yang berupa barang, disambut luar biasa oleh para penggerak bisnis dengan
melakukan proses produksi. Di sisi lain, mereka juga menghadapipermasalahan dalam
mendistribusikannya kepada konsumen.Menurut
American Marketing Association
dalam Swastha 2008, salurandistribusi merupakan suatu struktur unit organisasi dalam
perusahaan atau luarperusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer,
dimanasebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan. Untuk itu, mereka harus
menemukansolusi agar barang dapat menjangkau konsumen dengan meminimalkan
biayasehingga keuntungan yang didapat lebih banyak dan konsumen pun berkenanmembeli
karena harga jualnya tidak melampaui harga pasaran.Secara garis besar, pendistribusian dapat
diartikan sebagai kegiatanpemasaranyang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dariprodusen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yangdiperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain,proses
distribusi merupakan aktivitaspemasaranyang mampu:1. Menciptakan nilai
tambahproduk melalui fungsi-fungsi pemasaran yangdapat merealisasikan kegunaan/utilitas
bentuk, tempat, waktu, dankepemilikan.2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing
channel flow) secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah
alirankegiatan yang terjadi di antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat didalam
proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang

fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, aruspembayaran, arus
pendanaan, arus penanggungan risiko, dan aruspemesanan.Dalam pelaksanaan aktivitas-
aktivitas distribusi,perusahaankerapkali harus bekerjasama dengan berbagai perantara
(middleman) dan saluran distribusi (distributionchannel) untuk menawarkan produknya ke
pasar.Pada organisasi bisnis, riset operasi berperan dalam memaksimalkankeuntungan atau
meminimalkan biaya yang ada di perusahaan. Selain itu, menurutSiang(2009:3), riset operasi
juga memberikan solusi dalam permasalahan distribusi.
Distribusi bukan sekedar “bagaimana mengantar barang ke konsumen” , karena
distribusi banyak mencakup hal kompleks lain seperti lokasi dan ukuran gedung,pusat
distribusi, mikro distribusi, kebijakan distribusi, logistik dan sistem distribusi.Seperti yang
telah dijabarkan di atas, bagian terpenting dari Riset Operasiadalah bagaimana
menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam modelmatematis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan danapabila ada data yang kurang,
kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisidengan pendekatan yang bersifat rasional.
Dan untuk menyelesaikan permasalahan
distribusi di atas, riset operasi “menyediakan” metode solusi yaitu Metode
Transportasi.Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengaturdistribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi berhubungan
dengandistribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran
terbatas,menuju ke beberapa tujuan dengan permintaan tertentu. Asumsi dasar model
iniadalah biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit

yang dikirimkan. Pada model transportasi, yang harus diperhatikan adalah bahwa
totalkuantitas pada seluruh baris harus sama dengan total kuantitas pada seluruh kolom, jika
tidak, maka perlu ditambahkan kuantitas
dummy
.Jadi, kita dapat mengetahui bahwa metode transportasi secara garis besar,yaitu:1.

Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network).2.

Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentudari sejumlah sumber
(sources) ke berbagai tujuan (destinations).3.

Setiap sumber mempunyai sejumlah barang untuk ditawarkan(penawaran) dan setiap


destinasi mempunyai permintaan terhadap barangtersebut.4.

Terdapat biaya transportasi per unit barang dari setiap rute (dari sumber kedestinasi).5.
Suatu destinasi dapat memenuhi permintaannya dari satu atau lebihsumber.Dan jika
disederhanakan, karakteristik dari metode Transportasi, yaitu:1.

Suatu barang dipindahkan (transported), dari sejumlah sumber ke tempattujuan dengan biaya
seminimum mungkin.2.

Atas barang tersebut tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetapdan tiap tempat
tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap.Tujuan Metode Transportasi1.

Biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin.2.

Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi (alokasi hasilproduksi).

3.

Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti yang berkaitan denganpengiklanan, alokasi


dana untuk investasi dsb.Metode transportasi dimulai dengan penentuan solusi awal. Tabel
solusi awaldapat dibuat dengan dua metode, yaitu :1.

Metode
North West Corner
(NWC)Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:a. Mulai pada pojok kiri atas (barat laut
table) dan alokasikan sebanyak mungkin tanpa menyimpang dari batasan penawaran
dan permintaan.b. Hilangkan baris atau kolom yang tidak dapat dialokasikan lagi,kemudian
alokasikan sebanyak mungkin ke kotak didekat baris ataukolom yang tidak dihilangkan, jika
kolom atau baris sudah dihabiskan,pindahkan secara diagonal kekotak berikutnya.c.
Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telahdihabiskan dan keperluan
permintaan telah dipenuhi.Kelemahan dari metode ini adalah tidak memperhatikan besar atau
kecilnya biaya.2. Metode biaya terkecil (
Least Cost Method
)Solusi awal yang didapat dengan menggunakan Metode Ongkos Terkecillebih baik dari Northwest
Corner ,sebab penyelesaian pada metode inisudah melibatkan faktor biaya.Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:a. Pilih variable Xij (kotak) dengan biaya transport (cij)
terkecil danalokasikan sebanyak mungkin. Ini akan menghabiskan baris i ataukolom j.

b. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi ataudihilangkan) pilih
cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.c. Lanjutkan proses ini sampai semua
penawaran dan permintaanterpenuhi.Setelah tabel solusi awal dibuat, tabel dapat
dioptimalkan dengan beberapametode. Diantaranya, metode Stepping Stone (Batu Loncatan),
VAM dan ModifiedDistribution Method (MODI). Namun dari beberapa metode tersebut,
metode VAM (
Vogel Approxmation metode
) yang lebih sederhana dan efektif dalampenggunaannya. Dengan pertimbangan itu, peneliti
menggunakan metode
North West Corner
(NWC), Metode Biaya Terkecil (
Least Cost Method
), dan VAM (
Vogel Approxmation metode
) untuk menghitung biaya alokasi dan untuk mengetahuiperbandingan antara ketiga metode
tersebut manakah yang hasilnya lebih optimal.Dari penjabaran di atas, peneliti bermaksud
melakukan observasi denganmencoba melihat permasalahan disekeliling yang
memiliki kendala dan nanti nya bisadiselesaikan dengan metode transportasi.Pada masa ini
masyarakat digerakkan untuk mampu menciptakan lapangankerja sendiri sebagai solusi atas
membludaknya jumlah pengangguran dan sempitnyalapangan pekerjaan yang ada. Salah satu
wujud usaha tersebut adalah home industriyang berpotensi menjadi pabrik. Usaha ini mampu
menyerap tenaga kerja disekitarnya dan menambah keahlian mereka serta menggerakkan
roda perekonomianyang notabene lokasinya berada di daerah pinggiran bahkan pedesaan.Kekayaan
alam Indonesia sangatlah berlimpah, hampir setiap tempat memilikikekayaan alam dan
sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Benda-
benda yang selama ini dianggap tidak bisa dijadikan produk berdaya jual, bisa berubah
menjadi bisnis yang menjanjikan.

Selain memanfaatkan alam sekitar untuk berwirausaha, beberapa tetanggayang menjadi


karyawan, pasti akan diajari cara membuat barang-barang yang akandiproduksi. Meski
tergolong usaha kecil, namun jika jumlah home industry meningkattentu masalah
pengangguran akan lebih teratasi dan alam sekitar pun akan lebih terasamanfaatnya. Jika
home industri terus berkembang dan masyarakat berfikir pada homeindustri maka sudah bisa
dipastikan pengangguran akan berkurang dan taraf hidupmeningkat.Krisis global yang
menimpa dunia sejak akhir tahun lalu menyebabkanIndonesia juga sudah mulai terkena
dampak yang cukup signifikan. Hal ini terutamadengan semakin sempitnya lapangan
pekerjaan dan tingginya gelombang PHK diperusahaan-perusahaan yang berbasis ekspor. Hal ini
menyebabkan banyak orangmulai berpikir untuk mencari alternatif lain berupa
wirausaha.Namun, dengan berkembangnya waktu, mulai dirasa perlu untuk mencaritambahan
pemasukan guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.Ibu-ibu rumah tangga dan para
mantan karyawan ini mulai melirik berbagai potensihome industry yang masuk dalam skala
Usaha Kecil dan Menengah.Berbagai inovasi di ciptakan dengan membuat berbagai bentuk
kreasi hasilhome industry, salah satunya yang paling marak adalah usaha di sector makanan
danminuman. Antara lain: membuat donat, coklat, roti unyil, minuman kemasan darilidah
buaya, rumput laut, dan sebagainya. Dari semula iseng-iseng, ternyata homeindustry ini
malah sudah mulai mendapat tanggapan pasar yang cukup baik.Salah satu usaha home
industri yang cukup menarik perhatian kami adalahPabrik Roti Mariana Bakery yang dikelola
oleh Ibu Lina. Pabrik Roti Mariana Bakerymerupakan rintisan dari home indutri yang saat ini
sudah berkembang berskala besarkarena memiliki 2 pabrik pendamping sebagai pendukung
produksi. Saat berkunjung

ke tempat produksi Mariana Bakery, peneliti disambut hangat oleh sang pemilik.Beliau
bernama lengkap Lina Mariana, sosok ibu rumah tangga yang berada dibalik lezatnya produk
Mariana Bakery. Dengan ramah beliau mengajak peneliti melihat-lihat lokasi produksi di
Desa Kwangsen RT 08 di daerah jiwan kota Madiun.
Beliau juga menceritakan bahwa usaha ini hanyalah usaha kecil yang beliau kembangkanbers
ama sang suami setelah mengikuti suatu pelatihan demo pembuatan roti.Jenis roti
yang diproduksi oleh Mariana Bakery ada beberapa macamnya,diantaranya pia isi coklat, roti isi
dengan berbagai pilihan rasa nanas, pandan, coklat,dan stroberi (secara umum disebut
bakery) dan cake berukuran kecil dengan topingkrim manis yang biasanya dipesan untuk
acara pernikahan.Dalam berproduksi, di pabrik yang dikelola oleh Ibu Lina, terdapat sekitar
15orang pegawai yang kebanyakan ibu rumah tangga dan notabene merupakanpenduduk disekitar
tempat produksi tersebut. Ada yang bekerja untuk menimbangbahan-bahan dasar seperti
tepung dan lain-lain, mengaduk adonan, mengolah adonandan membentuknya menjadi roti
serta meng-oven semua hasil adonan tersebut. Jamkerja di pabrik roti ini dimulai pada pukul
7 pagi dan berakhir pada pukul 4 soredengan waktu istirahat siang ketika waktu dhuhur.
Dalam sehari, mereka mampumengolah sekitar 5 sak dasar yang nanti menjadi (kurang lebih)
10.000 biji roti yangsecara keseluruhan tidak secara langsung diedarkan ke
konsumen.Sebenarnya pabrik roti yang baru rilis sekitar tahun 2010 ini sudahmemasarkan
roti buatannya, namun diproduksi oleh 2 pabrik yang sekarang dikelolaoleh saudara beliau
sejak tahun 1998 lalu. Dengan modal yang didapat melaluipeminjaman, beliau memutuskan
untuk membuat lokasi baru agar produknya bisaterjangkau masyarakat secara luas. Jadi
sebenarnya, terdapat 3 buah pabrik yang

berada dibawah naungan Mariana Bakery meski dikelola oleh orang yang berbedatetapi
saling berhubungan.Selama masa merintis hingga sekarang ada beberapa kendala yang dihadapioleh Ibu
Lina. Karena terletak di daerah desa dengan daya beli konsumen yangrendah, Bu Lina
dihadapkan pada kendala yaitu mencari target konsumen yang baruuntuk menambah income usahanya.
Disinilah masalah pendistribusian produk IbuLina bermula.Untuk memasarkan roti produksi
nya, agar dapat menjangkau konsumen yanglebih luas, ibu Lina dibantu oleh distributor -
distributor dan mobil box yang siap
mengedrop roti nya ke semua tempat. Jika para distributor hanya “bertebaran” di
daerah sekitar Madiun dan karisidenan, maka rute mobil box tersebut bisa mencapaidaerah
Bojonegoro, Cepu, Blora dan Tuban.Proses pendisribusian tersebut mungkin membuat daya
jangkau produk rotiMariana Bakery terhadap konsumen semakin luas, namun di sisi lain
jugamemunculkan biaya produksi tambahan. Apalagi jika barang kembali (dikenal
denganistilah BS), roti yang dikembalikan adalah setengah dari jumlah barang. Hal ini
tentusaja mampu menimbulkan kerugian. Untuk itu perlu dicari solusi agar
prosespendistribusian tetap berjalan dan biaya produksi bisa optimal dan mengurangi
resikokerugian. Hal ini berusaha peneliti dapatkan solusinya melalui metode
transportasidengan mengunakan NWC, Metode Biaya Terkecil dan VAM.C.

PENGAMATANPada ulasan sebelumnya, peneliti telah memaparkan bahwa


observasidilakukan di sebuah tempat produksi roti, Mariana Bakery milik Ibu Lina
Mariana.Usaha home industri yang drintis sejak 1998 yang kini berkembang menjadi
sebuahpabrik yang mampu menyerap tenaga kerja disekitar lingkungan produksi.

Proses produksi dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu penimbangan bahandasar, pengadukan
adonan, pembentukan, pemanggangan dan pengemasan. Proses inidikerkjakan oleh sekitar 15 orang
pegawai dengan jam kerja antara pukul 7 pagisampai 4 sore. Sekali berproduksi, mereka
mampu menghasilkan 10.000 roti.Produk yang dihasilkan (produk unggulan) adalah pia isi
coklat, roti isi selaidengan berbagai pilihan rasa nanas, pandan, coklat, dan stroberi (secara
umum disebutbakery) dan cake berukuran kecil dengan toping krim manis yang biasanya
dipesanuntuk acara pernikahan.Bahan-bahan yang digunakan juga berkualitas sehingga sehat
untuk dikonsumsi. Meski harga bahan seperti telur, tepung terigu, gula sangat sensitif
dalamhal kenaikan harga, namun sang pemilik tetap berusaha memberikan yang terbaik
agartidak mengecewakan konsumen.Dengan dibantu oleh 10 distributor aktif dan mobil box,
produksi bisaterdistribusi ke daerah Madiun, Karisidenan Madiun, Tuban, Blora, Cepu dan
Tuban.Meski produk mulai dikenal dan dijangkau oleh konsumen, namun biaya yang
munculakibat proses pendistribusian menjadi kendala tersendiri bagi Ibu Lina. Apalagi,
haltersebut juga berpengaruh terhadap harga jual kepada konsumen. Untuk itu penelitiingin
mengetahui biaya optimal dari pengalokasian hasil produksi tersebut.Pengamatan dilakukan
sebanyak tiga kali, yaitu pada tanggal 1, 2 dan 10 Juli.Pengamatan dimulai dengan
pengumpulan data produksi dan profil lengkap usahatersebut, kendala yang dialami, proses
dan hasil produksi, pendistribusian dan alokasibiaya.Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya, proses pendisribusian tersebutmungkin membuat daya jangkau produk roti Mariana
Bakery terhadap konsumensemakin luas, namun di sisi lain juga menambah biaya produksi.
Untuk itu perlu

dicari solusi agar proses pendistribusian tetap berjalan dan biaya produksi bisaoptimal dan
mengurangi resiko kerugian dengan memperhatikan pengalokasinaproduk dan biaya.Sistem
pendistribusian yang Ibu Lina gunakan masih berdasarkankepercayaan. Awalnya, ketika para
distributor membutuhkan barang atau produk rotimereka akan datang ke lokasi produksi
secara kontinu untuk mengambil sejumlahproduk roti sesuai kebutuhan mereka.Dalam
permasalahan ini peneliti hanya akan mengambil 3 distributor yangmenaungi 3 area dari
beberapa distributor yang bekerjasama dengan Ibu Lina yaituArea H (Madiun), Area I (se
Eks-Karisedenan), Area J (rute luar kota dengan mobilbox yaitu Bojonegoro, Tuban, Cepu,
dan Blora). Pemilihan ini dilakukan padadistributor dengan jumlah pengambilan produk
banyak. Dan dengan tiga macam jenisroti yaitu pia, bakery dan cake sebagai produk yang
akan didistribusikan. Produksidilakukan oleh 3 buah pabrik milik Mariana Bakery yaitu
Pabrik A, B dan C (yangberalamat di Desa Kwangsen di daerah Jiwan kota Madiun hanya
berbeda lokasinamun peneliti dalam mengumpulkan data berfokus di lokasi RT 08
karenanarasumber berdomisili di sana).D.

LAPORAN DATAData-data yang peneliti dapatkan, dikumpulkan bersamaan dengan


prosespengamatan dengan metode observasi langsung dan tanya jawab. Data

data yangpeneliti peroleh selama tiga kali kunjungan kemudian dikumpulkan dan
diolahsehinggga siap diselesaikan dengan metode Transportasi. Jadi, semua hal atau
datapeneliti sampaikan disini lebih disederhanakan untuk fokus ke pembahasan yangberujung
pada pemanfaatan Metode Transportasi.

Berikut ini adalah kumpulan data yang diperlukan untuk pengerjaan denganmetode
Transportasi yang berhasil peneliti dapatkan, diantaranya:a.

Mariana Bakery adalah sebuah usaha home industri yang berkembang menjadiusaha pabrik roti rumahan
dengan jenis produk unggulan yaitu pia isi coklat, rotiisi dengan berbagai pilihan rasa nanas,
pandan, coklat, dan stroberi (secara umumdisebut bakery) dan cake berukuran kecil dengan
toping krim manis yangbiasanya dipesan untuk acara pernikahan.b.

Mariana Bakery memiliki 3 buah pabrik yang berlokasi di tiga tempat yangberbeda namun
masih dalam suatu wilayah dengan jarak tempuh yang terjangkau.c.

Proses memulai usaha tersebut adalah dengan modal yang didapat dengan carameminjam dan
menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan produksi yang rata-rata adalah ibu rumah
tangga.d.

Usaha dirintis dengan minat pribadi dan didukung adanya pelatihan demo roti.e.

Kendala yang dihadapi berkaitan dengan pendistribusian.1.


Konsumen dengan daya beli yang rendah terhadap produk roti di sekitartempat produksi.2.

Tenaga pendistribusian dan transportasi yang menambah pengeluaran biayaproduksi.f.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan roti adalah:Tepung terigu, gula, ragi roti,
wijen, mentega, telur, selai aneka rasa, minyak goreng, garam dan bubuk coklat.Secara
terpisah, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat produk adalah :1.

Pia isi coklata.

Tepung terigub.

Minyak goreng

c.

Ragi Rotid.

Garame.

Wijenf.

Bubuk Coklatg.

Gulah.

Telur2.

Bakery dan Cakea.

Tepung terigub.

Garamc.

Gulad.

Ragi Rotie.

Mentegaf.

Telurg.

Proses distribusi dimulai dengan datangnya para distributor ke tempat produksiuntuk


mengambil sejumlah produk kemudian dengan kendaraan merekamengantarkan (mengedrop)
roti-roti tersebut ke sejumlah toko- toko yang ada diwilayah edar (rute) masing-masing
distributor.h.

Harga jual tiap bungkus roti ke distributorNOJenis


Produk (roti)Harga(bungkus)1 Pia Rp. 4002 Bakery Rp. 9003 Cake Rp. 1400Nantinya para
distributor akan menjual produk tersebut dengan harga yangbervariasi namun tetap sesuai
standar jual.i.

Mengenai keuntungan produksi dan penghasilan tiap bulan Ibu Lina kurangberkenan menjawab.

j.

Berikut ini adalah data mengenai kapasitas produksi dan kebutuhan gudang sertabiaya
pendistribusian yang dikeluarkan.Data-data diatas dapat disusun ke dalam tabelTabel 1 .
Produksi Pabrik Roti “Mariana Bakery”
Pabrik Kapasitas Produksi tiap bulanPabrik A 1500Pabrik B 5000Pabrik C 1000
Jumlah
7500Tabel 2. Kapasitas Kebutuhan AreaDistributorKebutuhan produksi tiap
bulanArea H 3500Area I 2500Area J 1500
Jumlah
7500Tabel. 3. Biaya untuk Mendistribusikan Barang dari Pabrik ke DistributorDariBiaya
(Rp)Ke Area H Ke Area I Ke Area JPabrik A (Produk Pia) 18000 30000 50000Pabrik B (Pro
duk Roti Selai) 12000 20000 65000Pabrik C (Produk cake) 16000 36000 34000

E.

ANALISA DATASetelah semua data-data terkait dengan usaha rumahan Ibu Lina
Marianauntuk penelitian telah terkumpul dan tersusun dalam tabel, maka langkah
selanjutnyaadalah mengalokasikan produk dari pabrik-pabrik ke area - area.
Pengalokasianproduk secara optimal dapat diatasi dengan menggunakan berbagai cara salah
satunyadengan menggunakan metode transportasi. Metode transportasi dimulai
denganpenentuan solusi awal. Tabel solusi awal dapat dibuat dengan dua metode

yaitu
NorthWest Corner
(NWC) dan Biaya Terkecil
( Least Cost Method ).
.

Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah transportasi yang sudahdijabarkan pada


bab sebelumnya, peneliti dapat menganalisis data dari permasalahanyang ada yaitu sebagai
berikut:

Tabel Awal TransportasiArea H (Rp) Area I (Rp) Area J (Rp)KapasitasPabrik Pabrik


A18000 30000 500001500Pabrik B12000 20000 650005000Pabrik
C16000 36000 340001000KebutuhanArea3500 2500 1500 7500Setelah data tersusun dalam
table awal transportasi, maka langkahelanjutnya adalah mengalokasikan produk dari pabrik-
pabrik ke distributor-distributor. Pedoman NWC yang merupakan prosedur alokasi sistematis
pertamaadalah pedoman sudut barat laut, maka dari data diatas diperoleh tabel sebagaiberikut
:
KeDari

Tabel Metode NWCArea H(Dalam RibuanRupiah)Area I(Dalam RibuanRupiah)Area J(Dalam


RibuanRupiah)KapasitasPabrik Pabrik A 1500Pabrik B 5000Pabrik C 1000KebutuhanArea35
00 2500 1500 7500Ket: 1. Pabrik A = Produk Pia2.

Pabrik B = Produk Roti Selai3.

Pabrik C = Produk CakeDalam penggunaan metode NWC, biaya yang dikeluarkan:(1500.18) +


(2000.12) + (2500.20) + (500.65) + (1000.34)= 167500= Rp. 167.500.000Pembuktian Metode
NWC dengan menggunakan TORA
KeDari18 15001216302050653634200010002500 500

Karena biaya masih bisa ditekan secara optimal, maka untuk penyelesaian
selanjutnya digunakan Metode Biaya Terkecil:Tabel Metode Biaya TerkecilArea H(Dalam
RibuanRupiah)Area I(Dalam RibuanRupiah)Area J(Dalam
RibuanRupiah)KapasitasPabrik Pabrik A 1500Pabrik B 5000Pabrik C 1000KebutuhanArea35
00 2500 1500 7500Ket: Pabrik A = Produk PiaPabrik B = Produk Roti SelaiPabrik C = Produk
CakeDalam penggunaan metode Biaya Terkecil, biaya yang dikeluarkan:(3500.12) +
(1000.30) + (1500.20) + (500.50) + (1000.34)= 125000= Rp 125.000.000Pembuktian Metode
Least Cost dengan menggunakan TORA
KeDari1218 1000203050065503500 15003616100034

Penyelesaian yang lain adalah menggunakan Metode VAM


( Vogel’s
Approximation Method )
. Metode ini merupakan metode yang lebih mudah danlebih cepat untuk mengatur alokasi
dari beberapa sumber ke daerah tujuan.Tabel Metode
VAMArea H (Rp) Area I (Rp) Area J (Rp)KapasitasPabrik PerbedaanBarisPabrik A 18 30 50
150030-18 = 12Pabrik B1220 65 500020-12= 8Pabrik C 36 341000 34-
16=18KebutuhanArea3500 2500 1500PerbedaanKolom16-12= 430-20=1050-34=16X
CH
= 1000Hilangkanbaris
CArea H (Rp) Area I (Rp) Area J (Rp) KapasitasPabrik PerbedaanBarisPabrik A 18 30 50 150
030-18 = 12Pabrik B1220 65 500020-12= 8KebutuhanArea3500

1000= 25002500 1500PerbedaanKolom18-12= 630-20=1050-34=16X
AJ
= 1500Hilangkankolom JArea H (Rp) Area I (Rp)KapasitasPabrik PerbedaanBarisPabrik
A18301500

1500= 030-18 = 12Pabrik B1220 500020-12= 8KebutuhanArea2500 2500
7500PerbedaanKolom18-12= 630-20=10X
AH
= 0Hilangkanbaris A
KeDari16KeDariKeDari

Area H (Rp) Area I (Rp)KapasitasPabrik PerbedaanBarisPabrik B1220 500020-12=


8KebutuhanArea2500 2500X
BH
= 2500X
BI
= 2500Biaya = (16 x 1000) + (50 x 1500) + (18 x 0) + (12 x 2500) + (20 x 2500)= 16000 +
75000 + 0 + 30000 + 50000= 171000= Rp. 171.000.000Pembuktian Metode VAM dengan
menggunakan TORA
KeDari

F.

KESIMPULAN PENELITIAN
Dari data di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil yang paling optimaladalah
menggunakan metode
dengan biaya terkecil (
Least Cost Method )
dengan biayaRp. 125.000.000,- lebih kecil dibandingkan menggunakan
North West Corner
(NWC)dengan biaya Rp. 167.500.000,- dan VAM (
Vogel Approxmation metode
) denganbiaya Rp. 171.000.000 . Jadi biaya alokasi usaha Roti Mariana Bakery yang
palingoptimal adalah Rp. 125.000.000
Note :
Meskipun terasa janggal karena seharusnya VAM menghasilkan biaya lebih kecil(optimal)
namun peneliti telah memeriksanya dengan TORA dan hasilnya benar.Karena berdasarkan
observasi berdasarkan pengamatan nyata dan tidak direkayasamaka peneliti tampilkan
hasilnya secara apa adanya. Secara garis besar, penelitisimpulkan bahwa setiap metode
memiliki keunggulan masing-masing. Danpermasalahan yang dikupas oleh penulis diatas
dapat dikategorikan sebagaipermasalahan khusus.

LAMPIRAN DATA FOTO


Kediaman Keluarga Ibu Lina Mariana
(Founder Mariana Bakery)
di DesaKwangsen RT. 08, Kec. Jiwan, Kab. Madiun, beserta gudang penyimpanan
tepungPabrik Roti Mariana Bakery beserta mobil box yang dipakai untuk pengirimanbarang
yang ada diluar kotaRuangan pembuatan Roti Pabrik Roti Mariana Bakery
Proses pencetakkan Roti yang dilakukan para pekerja Pabrik Roti Mariana BakeryProduk
Roti Mariana Bakery setengah jadi, Produk roti cake tidak bisa kamilampirkan karena pada
saat observasi mereka belum memproduksi roti cake.

Proses peng-oven-an Roti Mariana BakeryHasil Roti setelah dioven dan siap dikemas.

Proses pengemasan Roti Mariana Bakeri.Roti Mariana Bakeri yang siap kirim.

Beberapa distributor Roti Mariana Bakery

DAFTAR PUSTAKA
http://taufiqurrahman.blog.esaunggul.ac.id/2012/04/02/metode-transportasi-dan-penugasan-
riset-operasional-6/ http://taufiqurrahman.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/04/6-LP-Model-
Transportasi-Penugasan-R1.pdf http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/12/model-riset-
operasi-linier-programming.pdf http://www.slideshare.net/AfrinaRamadhani/teknik-riset-
operasi-pertemuan-13 http://putriwindu.wordpress.com/2011/04/14/home-industry/

Anda mungkin juga menyukai