SAP 10
Oleh :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
0
Prosedur Akuntansi Biaya (Rekonsiliasi Cost, Kos Potensial, Daily Flashcost Foods Dan
Beverage)
1. Pola Rekonsiliasi Cost of Foods dan Cost of Beverage Sebagai Laporan Akhir yang
Dihasilkan
Pengendalian atas biaya yang dikeluarkan dalam suatu operasional usaha sangat
penting. Dalam usaha perhotelan, pengeluaran biaya khususnya untuk makanan dan minuman
sangat besar, hal tersebut dikarenakan adanya fasilitas penjualan makanan dan minuman,
serta adanya beban atas makanan dan minuman yang dikeluarkan yang tidak menghasilkan
pendapatan, seperti makanan karyawan, pemberian komplimen untuk menjamu rekan usaha
atau pihak-pihak yang akan memberikan manfaat kelangsungan usaha dan lain-lain.
Pengendalian atas makanan dan minuman dilakukan dengan menghitung kos atau penjualan
makanan dan minuman, hal tersebut bisa dilakukan setiap hari atau pada tiap akhir periode,
yaitu dengan membuat rekonsiliasi kos untuk makanan dan minuman.
Rekonsiliasi kos untuk makanan dan minuman dibuat untuk mendapatkan besarnya
kos yang dikeluarkan untuk makanan dan minuman pada suatu waktu, yang nantinya
dibandingkan dengan besarnya penjualan untuk periode tersebut, tentunya setelah disesuaikan
dengan pengeluaran-pengeluaran lain untuk makanan dan minuman yang tidak menghasilkan
pendapatan.
Rekonsiliasi kos yang dibuat terdiri :
1. Rekonsiliasi kos makanan
2. Rekonsiliasi kos minuman
Rekonsiliasi kos di samping untuk mengetahui besarnya harga pokok makanan dan
minuman, juga membantu dalam pencatatan khususnya jika ada transfer barang antar outlet
yang terkait dengan makanan dan minuman, misalnya transfer makanan ke bar, transfer
minuman ke restoran, dan lain-lain. Kos untuk akhir periode biasanya memerlukan hasil yang
diperoleh dari stock opname persediaan.
Dengan menggunakan rumus (total kos : harga jual) x 100% = ……% , maka didapatkan
hasil sebesar:
Kos potensial = (Rp. 1.650 : Rp. 20.000) x 100%
= 8,25%
Dengan menggunakan rumus (100 : kos potensial) x total kos = Rp…..,- maka didapatkan
hasil sebesar:
Harga jual = (100 : 15) x Rp. 1.650
= Rp. 11.000,-
2
Kos potensial dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Beverage potentials: dikalkulasikan berdasarkan penjualan.
2. Food potentials: dikalkulasikan berdasarkan kos.
Contoh:
Penjualan minuman vodka dan scotch pada 20 November 2004 masing-masing 10 dan 20
gelas, dimana kos masing-masing per gelasnya adalah Rp 25.000 dan Rp 30.000. Harga jual
per gelas adalah Rp 50.000 dan Rp 45.000. Hitung potensial kos dari masing-masing
minuman pada tanggal tersebut.
• Vodka
Total kos = 10 x 25.000 = 250.000
Penjualan potensial = 10 x 50.000 = 500.000
Potensial kos = 250.000/500.000 x 100% = 50%
• Scotch
Total kos = 20 x 30.000 = 600.000
Penjualan potensial = 20 x 45.000 = 900.000
Potensial kos = 600.000/900.000 x 100% = 66,67%
3
untuk makanan dan minuman pada suatu waktu yang nantinya dibandingkan dengan
besarnya penjualan untuk periode tersebut.
• Perhitungan potential cost akan menentukan harga jual suatu produk sedangkan
rekonsiliasi kos akan menentukan harga pokok dari makanan dan minuman.
5
Less: Closing Inventory including Bars (Rp 7.305.420)
Sub Total Rp 3.819.541
Debits to Cost
Food to Bar - Mixing Contra Rp 322.559
Gross Cost Of Beverage Consumed Rp 4.142.100
Credits to Cost
Wine Celler:
- Managerrs Apartment Rp 107.435
- Beverage for cooking/flaning contrs. Rp 35.000
Total Wine Celler Credits Rp 142.785
Sars:
- Manager’s Apartement Rp 57.750
- Fnt. Guest/Room:
- Complimentary Beverage Rp 5.468
- Breakage or Spoilage Rp 10.901
Total or Spoilage Rp 74.119
Net Cost of Beverage Sold Rp 3.925.196
Net Sales Rp 12.944.440
Beverage Cost Percentase = Rp 3.925.196 x 100% = 30,32 %
Rp 12.944.440
6
Daftar Pustaka
Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu