Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI PERHOTELAN

SAP 10

“PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA (REKONSILIASI COST, KOS POTENSIAL,


DAILY FLASHCOST FOODS DAN BEVERAGE)”

Oleh :

KELOMPOK 4

Ni Kadek Novita Madani (1607531018)

I Nyoman Andi Susena (1607531040)

I Putu Arief Krisna Sanjaya (1607531065)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
0
Prosedur Akuntansi Biaya (Rekonsiliasi Cost, Kos Potensial, Daily Flashcost Foods Dan
Beverage)

1. Pola Rekonsiliasi Cost of Foods dan Cost of Beverage Sebagai Laporan Akhir yang
Dihasilkan
Pengendalian atas biaya yang dikeluarkan dalam suatu operasional usaha sangat
penting. Dalam usaha perhotelan, pengeluaran biaya khususnya untuk makanan dan minuman
sangat besar, hal tersebut dikarenakan adanya fasilitas penjualan makanan dan minuman,
serta adanya beban atas makanan dan minuman yang dikeluarkan yang tidak menghasilkan
pendapatan, seperti makanan karyawan, pemberian komplimen untuk menjamu rekan usaha
atau pihak-pihak yang akan memberikan manfaat kelangsungan usaha dan lain-lain.
Pengendalian atas makanan dan minuman dilakukan dengan menghitung kos atau penjualan
makanan dan minuman, hal tersebut bisa dilakukan setiap hari atau pada tiap akhir periode,
yaitu dengan membuat rekonsiliasi kos untuk makanan dan minuman.
Rekonsiliasi kos untuk makanan dan minuman dibuat untuk mendapatkan besarnya
kos yang dikeluarkan untuk makanan dan minuman pada suatu waktu, yang nantinya
dibandingkan dengan besarnya penjualan untuk periode tersebut, tentunya setelah disesuaikan
dengan pengeluaran-pengeluaran lain untuk makanan dan minuman yang tidak menghasilkan
pendapatan.
Rekonsiliasi kos yang dibuat terdiri :
1. Rekonsiliasi kos makanan
2. Rekonsiliasi kos minuman
Rekonsiliasi kos di samping untuk mengetahui besarnya harga pokok makanan dan
minuman, juga membantu dalam pencatatan khususnya jika ada transfer barang antar outlet
yang terkait dengan makanan dan minuman, misalnya transfer makanan ke bar, transfer
minuman ke restoran, dan lain-lain. Kos untuk akhir periode biasanya memerlukan hasil yang
diperoleh dari stock opname persediaan.

2. Pola Kos Potensial Foods dan Beverage


1
Kos potensial adalah acuan kos sementara yang didasarkan pada perhitungan recipe
suatu produk. Perhitungan kos potensial akan menentukan harga jual suatu produk tetapi
tidak menentukan gambaran kos secara umum.

Cara menghitung kos potensial:


Sebagai contoh:
Harga 1 botol Coca Cola dengan 1 sliced lemon dan Ice cube adalah Rp. 1.500,- + Rp. 100,-
+ Rp. 50,- = Rp. 1.650,-
Jika harga jualnya diketahui sebesar Rp. 20.000,- maka berapa kos potensial-nya?

Dengan menggunakan rumus (total kos : harga jual) x 100% = ……% , maka didapatkan
hasil sebesar:
Kos potensial = (Rp. 1.650 : Rp. 20.000) x 100%
= 8,25%

Cara menghitung harga jual:


Harga 1 botol Coca Cola dengan 1 sliced lemon dan Ice cube adalah Rp. 1.500,- + Rp. 100,-
+ Rp. 50,- = Rp. 1.650,-
Jika potential cost-nya ditentukan sebesar 15%,- maka berapa harga jual-nya?

Dengan menggunakan rumus (100 : kos potensial) x total kos = Rp…..,- maka didapatkan
hasil sebesar:
Harga jual = (100 : 15) x Rp. 1.650
= Rp. 11.000,-

Yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga jual:


1. Kualitas dan nilai produk yang ditawarkan (valuefor money).
2. Volume penjualan yang ingin dicapai.
3. Harga yang ditawarkan oleh pesaing untuk jenis produk yang sama.

Kos potensial merupakan pengembangan dari sistem point of sale dalam


mengkalkulasi penjualan makanan dan minuman. Kos potensial menghitung potensi atau
kemampuan antara penjualan dan kos uang dikeluarkan.

2
Kos potensial dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Beverage potentials: dikalkulasikan berdasarkan penjualan.
2. Food potentials: dikalkulasikan berdasarkan kos.

Kos potensial minuman bisa dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan dengan kos per satuan,
diperoleh total kos.
2. Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan dengan harga jual per satuan,
diperoleh penjualan potensial (potentials sales).
3. Bandingkan antara total kos dengan penjualan potensial, kalikan 100%, maka akan
diperoleh persentase potensial kos minuman per item.

Contoh:
Penjualan minuman vodka dan scotch pada 20 November 2004 masing-masing 10 dan 20
gelas, dimana kos masing-masing per gelasnya adalah Rp 25.000 dan Rp 30.000. Harga jual
per gelas adalah Rp 50.000 dan Rp 45.000. Hitung potensial kos dari masing-masing
minuman pada tanggal tersebut.
• Vodka
Total kos = 10 x 25.000 = 250.000
Penjualan potensial = 10 x 50.000 = 500.000
Potensial kos = 250.000/500.000 x 100% = 50%
• Scotch
Total kos = 20 x 30.000 = 600.000
Penjualan potensial = 20 x 45.000 = 900.000
Potensial kos = 600.000/900.000 x 100% = 66,67%

Perbedaan antara Potensial Kos dan Rekonsiliasi Kos


• Potensial kos menghitung potensi atau kemampuan antara penjualan dan kos yang
dikeluarkan sedangkan rekonsiliasi kos menghitung besarnya kos yang dikeluarkan

3
untuk makanan dan minuman pada suatu waktu yang nantinya dibandingkan dengan
besarnya penjualan untuk periode tersebut.
• Perhitungan potential cost akan menentukan harga jual suatu produk sedangkan
rekonsiliasi kos akan menentukan harga pokok dari makanan dan minuman.

3. Pola Daily Flashcost Foods dan Beverage


Daily flashcost dikeluarkan oleh bagian Cost Control sebagai alat control harian dari
performa F&B cost. Daily flashcost berfungsi juga sebagai tolak ukur atau cerminan
rekonsiliasi cost yang akan dikeluarkan pada setiap akhir tutup buku di setiap bulannya.
Rekonsiliasi kos adalah laporan resmi dari F&B cost performance sebagai hasil dari
pelaksanaan kegiatan penjualan makanan dan minuman yang berlangsung selama 1
bulan.sangat dipengaruhi oleh:
1. Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman
2. Harga jual dan kos potensial
3. Pembelian barang secara langsung (direct purchase)
4. Permintaan barang kepada gudang (store requisition)
5. Penggunaan bahan dasar pada proses produksi
6. Pencatatan konsumsi di luar yang dijual kepada tamu (OC, ENT & Comp)
7. Pencatatan transfer barang kepada bagian lain.
8. Pencatatan transfer barang dari bagian lain.
9. Pencatatan laporan barang-barang yang rusak / hilang
10. Hasil inventory sisa barang dari bulan sebelumnya.
11. Hasil inventory sisa barang pada akhir bulan.

Contoh penghitungan food cost setelah rekonsiliasi:


Opening inventory including kitchen Rp 8.116.679
Plus: Total purchasing including direct Rp 16.483.238
Plus: Petty cash purchasing Rp 751.970
Total on hand Rp 25.351.887
Less: closing inventory including kitchen (Rp 6.206.131)
Sub – total Rp 19.145.756
Debits of cost
Beverage for cooking/flaming contra Rp 112.500
Gross cost of food consumed Rp 19.258.256
4
Credit of cost
Storeroom:
- Manager’s apartement Rp 230.550
- Employee’s relation Rp 841.620
- Food to bar – mixing contra Rp 39.964
- Food to bar – free Rp 3.000
Total storeroom credit Rp 1.115.134
Kitchen:
- Manager’s apartement Rp 155.950
- Employee’s relation Rp 464.100
- Ent. Guest room:
- Comlimentary beverage Rp 950
- Fruit basket’s Rp 239.000
- Entertainment checks Rp 675.000
- Food to bar – mixing contra Rp 160.575
- Breakage or spoilage Rp 149.500
- Employee’s meals:
- Approval officer checks Rp 1.285.380
Total kitchen kredits Rp 3.130.445
Net cost of food sold Rp 15.012.667
Total sales Rp 48.530.140
Less: approval checks q (Rp 3.213.450)
Less: entertainment checks Rp 1.687.500
Gross sales Rp 43.629.190
Less: allowance (Rp 99.550)
Net sales Rp 43.529.640
Food cost percentase = Rp 15.012.667 x 100% = 34,39%
Rp 43.529.640

Contoh penghitungan beverage cost setelah rekonsiliasi:


Opening inventory including Bars Rp 6.831.181
Plus: Total Purchase Including Direct Rp 4.285.780
Total on Hand Rp 11.124.961

5
Less: Closing Inventory including Bars (Rp 7.305.420)
Sub Total Rp 3.819.541
Debits to Cost
Food to Bar - Mixing Contra Rp 322.559
Gross Cost Of Beverage Consumed Rp 4.142.100
Credits to Cost
Wine Celler:
- Managerrs Apartment Rp 107.435
- Beverage for cooking/flaning contrs. Rp 35.000
Total Wine Celler Credits Rp 142.785
Sars:
- Manager’s Apartement Rp 57.750
- Fnt. Guest/Room:
- Complimentary Beverage Rp 5.468
- Breakage or Spoilage Rp 10.901
Total or Spoilage Rp 74.119
Net Cost of Beverage Sold Rp 3.925.196
Net Sales Rp 12.944.440
Beverage Cost Percentase = Rp 3.925.196 x 100% = 30,32 %
Rp 12.944.440

6
Daftar Pustaka

Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai