Anda di halaman 1dari 4

Sistem pengendalian manajemen bisa dikatakan sebagai alat untuk mengimplementasikan

strategi. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi yang berbeda dari yang lainnya dan apapun
pengendalian manajemennya harus sesuai dengan syarat strategi yang spesifik. Strategi adalah
semua rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan itu, setiap perusahaan pasti memiliki
lebih dari satu tujuan saja. Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu
organisasi untuk mencapai tujuan. Ada dua tingkatan dalam menentukan strategi, yaitu strategi
untuk keseluruhan dan strategi untuk unit bisnis dalam organisasi.

Profitabilitas merupakan tujuan yang penting dari suatu perusahaan, oleh karena itu
perusahaan harus mengambil tujuan melalui pemasok, karyawan, pelanggan dan juga masyarakat
luar. Ada dua tingkatan perumusan strategi untuk mengidentifikasi strategi pada semua tingkat
perusahaan sebagai bahan evaluasi sistem pengendalian manajemen perusahaan.

Memaksimalkan nilai pemegang saham di capai dengan mencari laba sebanyak mungkin,
karena jika meningkatkan laba yang memuaskan merupakan cara yang lebih baik dalam
mencapai tujuan perusahaan. Sebuah organisasi agar meningkatnya profitabilitas sangat
dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil risiko. Secara garis besar,
tanggungjawab utama Manajemen adalah menjaga asset perusahaan sedangkan profitabilitas
menjadi tujuan kedua. Ada jenis pasar yaitu pasar modal, produk dan faktor.

Tingkatan pertama adalah Strategi tingkat Korporat, maksudnya yaitu tentang keberadaan
perusahaan dilingkungan bisnis yang tepat. Ada dua masalah yang dibahas pada strategi ini,
seperti definisi bisnis dimana perusahaan akan berpatisipasi dan tugas Sumber Daya antar bisnis
yang ada. Analisis strategi tingkat Korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis
yang akan ditambah, dipertahankan atau bisnis yang akan ditekan. Kunci dari strategi tingkat
korporat adalah gagasan kompetisi inti yang artinya asset intelektual saat perusahaan mencapai
kinerja yang istimewa.

Selanjutnya tingkatan yang ke dua adalah Strategi Unit Bisnis berkenaan dengan
bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri
yang telah dipilih oleh perusahaan untuk berorganisasi. Ada dua aspek yang mempengaruhi
strategi unit bisnis, yaitu misi dan keunggulan kompetisi. Dalam mengembangkan strategi unit
bisnis ada tiga alat bantu yang mendukungnya. Pertama Matriks portofolio yaitu dimana
memposisikan unit bisnis sebagai daya tarik pasar yang merupakan satu sumber dan pangsa
pasar sebagai sumber pendukung lainnya. Hal ini berguna dalam pengambilan keputusan tentang
misi unit bisnis.

Alat bantu yang digunakan strategi unit bisnis yang kedua adalah Analisis struktur
industri merupakan alat yang secara sistematis menilai kesempatan dan ancaman di pasar
eksternal. Cara ini dilakukan dengan menganalisis kekuatan ancaman dari para pesaing yang ada.
Ketiga, Analisis rantai nilai dimana seperangkat kegiatan penciptaan nilai untuk menghasilkan
produk dari sumber bahan mentah hingga penggunaan akhir produk untuk konsumen. Analisis
rantai nilai merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan keunggulan persaingan yang
didasarkan pada biaya rendah atau diferensiasi bersama pengurangan biaya.

BAB III PERILAKU DALAM ORGANISASI

Perilaku manusia dalam suatu organisasi seringkali dipengaruhi oleh sistem pengendalian
manajemen, dimana jika sistem pengendalian manajemen yang baik akan mempengaruhi
perilaku sedemikian rupa hingga akhirnya memiliki tujuan yang selaras, maksudnya tindakan
para individu untuk mencapai tujuan pribadi akan emmbantu untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi yang berbeda digunakan sebagai cara untuk menjalankan strategi diberbagai
jenis organisasi karena suatu sistem pengendalian manajemen yang efektif harus dirancang agar
sesuai dengan struktur tersebut.

Sistem formal maupun informal akan tetap mempengaruhi perilaku manusia pada
organisasi dan konseskuensinya dari kedua hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pencapaian
keselarasan tujuan. Sebelum pembahasan tentang sistem formal, ada beberapa faktor yang harus
dibahas pada sistem Informal yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah
norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan masyarakat dimana organisasi berpengaruh
didalamnya.

Faktor internal adalah budaya didalam organisasi yang meliputi keyakinan bersama,
nilai-nilai hidup yang dianut, norma-normal perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implicit
diterima dan yang secara eksplisit dimanifestasikan diseluruh jajaran organisasi. Faktor
terpenting dari semua nya adalah budaya organisasi. Sistem pengendalian manajemen harus
mengetahui bahwa faktor informal berdampingan dengan organisasi yang bersifat formal serta
perlu diperhitungkan dalam merancang sebuah sistem.

Selain faktor informal, yang memperngaruhi perliku dalam organisasi adalah faktor
formal, dimana proses pengendalian dipengaruhi oleh aturan, tuntutan dan juga prosedur.
Organisasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1) Struktur fungsional: Setiap manajer bertanggung jawab asas fungsi yang terspesialisasi
seperti produksi atau manajemen. Dibalik dibentuknya organisasi fungsional melibatkan
keputusan yang berkaitan dengan fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer
umum yang kurang memiliki pengetahuan khusus. Keuntungan yang diberikan dari
struktur fungsional adalah efisiensi.
2) Struktur unit bisnis: Para unit manajer bertanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan
masing-masing unit dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang semi independen dari
perusahaan. Keuntungan dari perusahaan bentuk unit bisnis ini adalah sebagai tempat
pelatihan bagi manajemen secara umum. Manajer unit biasanya dituntut untuk bisa
menunjukkan semangat kewirausahaan yang sama. Berikutnya, keuntungan unit bisnis ini
adalah manajer unit bisa menentukan atau mengambil keputusan dengan cepat atas
produksi atau pemasaran tanpa perlu menunggu keputusan dari kantor pusat yang mana
lebih cepat dan akurat.
3) Struktur matriks: Dimana unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab yang dua kali
lebih banyak.

Kontroler organisasi juga bertanggung jawab merancang dan juga mengoperasikan sistem
pengendalian manajemen. Dalam perusahaan yang diorganisasikan ke dalam unit bisnis
hubungan yang terjalin antara pengendalian unit bisnis dengan pengendali selalu menjadi bahan
perdebatan. Selain diatas, ada beberapa fungsi dari kontroler yang lain, seperti:

1) Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham
dan pihak-pihak eksternal lainnya.
2) Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterprestasikan laporan ini untuk
para manajer, menganalisis program dan proposal anggaran dari berbagai unit serta
mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
3) Melakukan supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk
menjamin validasi informasi, menetapkan keamanan yang memadai terhadap pencurian
dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.

Anda mungkin juga menyukai