Anda di halaman 1dari 16

“ASET TETAP”

NOVALITA DWI YULIANI INTAN PUSPITA SARI


1710536003 1710536017
PSAK No. 16 Revisi Tahun 2007
aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih
dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
Biaya yang dikeluarkan untuk perolehan aset
tetap harus diakui sebagai aset jika :

1. Besar kemungkinan 2. Biaya perolehan aset


manfaat ekonomis di masa dapat diukur secara andal
depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir
ke entitas

Biaya perolehan terdiri atas harga beli, termasuk bea import,


PPN masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan biaya lain yang
dapat diatribusikan secara langsung sampai aset tersebut siap
dipakai atau berada ditempat
Perolehan Aset Tetap
Perolehan secara Gabungan
Harga perolehan masing-
masing aset tetap ditentukan
dengan mengalokasikan harga
gabungan berdasarkan
perbandingan nilai wajar
masing-masing aset yang
bersangkutan.
Contoh: harga bangunan
termasuk tanah seharga
Rp.300.000.000
Jenis Aset Harga Jual Alokasi Harga Perolehan
﹡ Tanah 150.000.000 150.000.000 x 300.000.000 = 180.000.000
250.000.000

﹡ Bangunan 100.000.000 100.000.000 x 300.000.000= 120.000.000


250.000.000
Jumlah 250.000.000 300.000.000

Ayat jurnal saat pembelian tunai:


Tanah 180.000.000
Bangunan 120.000.000
Kas dan Bank 300.000.000
Perolehan Aset Tetap
Perolehan secara Angsuran
Aset tetap yang diperoleh
secara angsuran, perlu
diperhatikan mengenai kontrak
pembeliannya.
Contoh: membeli aset tetap
berupa mobil harga perolehan
Rp 100.000.000. Bayar DP
Rp 35.000.000 sisanya dibayar
angsuran sebesar Rp 5.000.000
dengan bunga 5% dari hutang
yang belum dibayar.
Akun Debit Kredit
Apabila
perolehan
Kendaraan 100.000.000
secara
PPN Masukan 10.000.000
Kas 45.000.000 angsuran
Hutang 65.000.000 maka aset
dicatat
Akun Debit Kredit sebesar
harga tunai
Hutang 5.000.000
Biaya Bunga 3.250.000 bukan
Kas 8.250.000 jumlah dari
pembayaran
angsuran
Perolehan Aset Tetap
Perolehan secara Perolehan dengan Cara Perolehan secara Hibah,
Pertukaran Membangun Sendiri Bantuan, & Sumbangan
Biaya diukur pada ﹡Harga belinya & setiap Pasal 10 ayat (4) UU PPh
nilai wajar aset biaya yang dapat “harta hibahan yang
yang dipertukarkan diatribusikan secara diberikan mempunyai
setelah disesuaikan langsung dalam hubungan usaha,
dengan jumlah membawa aset tersebut pekerjaan, maka dasar
setiap kas yang ke kondisi yang membuat penilaian bagi yang
ditransfer aset dapat bekerja untuk menerima sama dengan
penggunaan yang nilai pasar harta
dimaksudkan tersebut”
﹡Objek terutang PPN
Penyusutan Aset Tetap
PSAK No. 16 (Revisi 2007) penyusutan adalah alokasi
sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
aset selama umur manfaatnya
Persyaratan aset yang dapat
disusutkan

Berdasarkan Ketentuan Perpajakan

﹡ Harta Berwujud
﹡ Masa manfaat lebih dari 1 tahun
﹡ Harta digunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara
penghasilan
Metode Penyusutan Menurut Ketentuan
Perpajakan (Pasal 11 UU PPh)
﹡ Metode garis lurus ﹡ Metode garis lurus
atau metode saldo untuk aset tetap
menurun untuk aset berwujud berupa
tetap berwujud bangunan
bukan bangunan
Penentuan kelompok dan tarif penyusutan harta
berwujud (Pasal 11 UU No. 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan)
Kelompok Harta Masa Tarif Penyusutan Tarif Penyusutan
Berwujud Manfaat Berdasarkan Metode Berdasarkan Metode
Garis Lurus Saldo Menurun
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,50% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5% -
Tidak permanen 10 tahun 10% -
Contoh:
PT Maju memiliki aset tetap berwujud yang diperolehnya awal tahun
2014 sebagai berikut (metode garis lurus):
No Jenis Harta Bulan/Tahun Masa Harga Kelompok
Perolehan Manfaat Perolehan
1 Mesin I Januari 2014 8 Tahun 200.000.000 II
2 Mesin II Januari 2014 8 Tahun 150.000.000 II
3 Truk Januari 2014 8 Tahun 70.000.000 II

1. Mesin I = 12,5% x 200.000.000 = 25.000.000


2. Mesin II = 12,5% x 150.000.000 = 18.750.000
3. Truk = 12,5% x 70.000.000 = 8.750.000
jumlah penyusutan selama tahun 2014 = 52.500.000
Penarikan Harta Bukan Bangunan
Aset tetap perusahaan yang tidak terpakai lagi dapat ditarik dari
pemakaian. Penarikan dapat dilakukan dengan menjual aset
tetap tersebut.

Dalam akuntansi komersial, Dalam ketentuan


terhadap aset tetap yang perpajakan nilai sisa
dijual nilai bukunya bukunya dihitung sampai
dihitung sampai dengan dengan akhit tahun sebelum
tanggal penjualan aset tersebut dijual
Kebijakan pajak untuk penyusutan
harus mempertimbangkan :

Keadilan
pajak

Kebijakan
Administrasi
Ekonomi
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai