Anda di halaman 1dari 34

 Pengertian MTBS

MTBS merupakan metode yang digunakan oleh petugas Puskesmas dalam


melakukan tatalaksana terhadap balita sakit. MTBS terdiri dari langkah
penilaian, klasifikasi penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling,
perawatan dirumah dan kapan kembali untuk tindak lanjut. MTBS bukan
merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
menatalaksana balita sakit. Sasaran MTBS adalah anak usia 0-5 tahun dan
dibagi menjadi dua kelompok sasaran yaitu kelompok usia 1 hari sampai 2
bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun (Depkes RI, 2008).

Paket MTBS-M bayi muda umur 0-2 bulan


Perawatan esensial bayi baru lahir (essential newborn care)
Pengenalan tanda bahaya bayi baru lahir serta persiapan rujukan
Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Penatalaksanaan infeksi pada bayi baru lahir
Paket MTBS-M balita umur 2 bulan – 5 tahun
Pengenalan tanda bahaya balita serta persiapan rujukan
Penatalaksanaan pneumonia
Penatalaksanaan demam
Penatalaksanaan diare

 Tujuan MTBS
- Meningkatkan keterampilan petugas
- Menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
- Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
- Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
- Memperbaiki sistem kesehatan
- Menurunkan secara bermakna angka kematian dan kesakitan yang terkait
penyakit tersering pada balita
- Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

 Manfaat MTBS
- Menurunkan angka kematian balita
- Memperbaiki status gizi
- Meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
- Memperbaiki kinerja petugas kesehatan
- Memperbaiki kualitas pelayanan dengan biaya lebih murah

 Ruang lingkup MTBS


Materi MTBS terdiri dari langkah penilaian, klasifikasi penyakit, identifikasi
tindakan, pengobatan, konseling, perawatan dirumah dan kapan kembali.
Bagan penilaian anak sakit terdiri dari petunjuk langkah untuk mencari riwayat
penyakit dan pemeriksaan fisik. Klasifikasi MTBS merupakan suatu
keputusan penilaian untuk penggolongan derajat keparahan penyakit.
Klasifikasi bukan merupakan diagnosis penyakit yang spesifik. Setiap
klasifikasi penyakit mempunyai nilai suatu tindakan sesuai dengan klasifikasi
tersebut. Tiap klasifikasi mempunyai warna dasar, yaitu:
Merah (penanganan segera atau perlu dirujuk), kuning (pengobatan spesifik
di pelayanan kesehatan), dan hijau (perawatan dirumah) sesuai dengan
urutan keparahan penyakit.

 Ruang lingkup MTBS usia 2 bulan – 5 tahun


1. Penilaian dan klasifikasi
2. Menentukan tindakan pada anak
3. Memberi pengobatan
4. Konseling bagi ibu
5. Pemecahan masalah dan pelayanan tindak lanjut

 Pelaksanaan MTBS (Kelompok usia 2 bulan – 5 tahun)


1) Menanyakan kepada ibu tentang masalah anak
Ini merupakan langkah pertama penilaian dalam MTBS. Sangat penting
untuk melakukan komunikasi yang baik dengan ibu sejak awal kunjungan
1. Tentukan apakah kali ini merupakan kunjungan pertama dari
episode penyakit tersebut, berarti anda perlu mengikuti prosedur
tatalaksana kasus dengan MTBS untuk menilai dan mengklasifikasi
anak
2. Jika telah datang beberapa hari sebelumnya untuk penyakit yang
sama, berarti merupakan kunjungan ulang. Tujuan kunjungan ulang
adalah untuk mengetahui apakah pengobatan yang diberikan saat
kunjungan pertama memberikan hasil. Jika keadaan anak tidak
membaik atau keadaannya memburuk, mungkin perlu merujuk
anak atau mengganti pengobatannya.

 Menanyakan masalah anak


1. Lakukan persiapan alat, obat, formulir pencatatan MTBS dan Kartu
Nasihat Ibu (KNI) atau buku KIA, siapkan juga bagan MTBS sebagai
pedoman anda dalam melakukan tindakan
2. Sambut pasien dengan ramah
3. Tanyakan pada ibu identitas anak, hitung usia anak
4. Lakukan antropometri pada anak
5. Ukur suhu anak
6. Tanyakan kepada ibu masalah anaknya
Perhatikan :
o Sikap : kepala ibu dan petugas sejajar
o Kontak mata : petugas kesehatan menatap ibu dan memperhatikan ibu
saat bicara
Tanpa halangan : tidak ada yang menghalangi (meja atau buku) antara
petugas dan ibu
7. Tanyakan kepada ibu status kunjungan anak (kunjungan pertama/ulang).
Jika kunjungan ulang, penatalaksanaan dapat anda lihat pada bagan
“Pelayanan Tindak Lanjut” pada modul MTBS
8. Dokumentasi pada formulir pencatatan MTBS.
Contoh kasus untuk pendokumentasian :
Ina usia 15 bulan, berat badannya 15 kg, panjang badannya 67 cm. Suhu
badannya 37,5°C. petugas bertanya: “anak ibu sakit apa?” ibu menjawab
“Ina batuk selama 6 hari dan dia sukar bernapas”. Ini merupakan
kunjungan pertamanya

2) Memeriksa Tanda Bahaya Umum


Tanda bahaya umum harus diperiksa pada semua anak sakit pada semua
kelompok usia, yaitu :
- Anak tidak bisa minum atau menyusu
- Anak memuntahkan semua
- Anak kejang selama sakit atau kejang saat ini
- Anak letargis atau tidak sadar

Seorang anak dengan tanda bahaya umum membutuhkan rujukan segera ke


Rumah Sakit. Jika anda menemukan tanda bahaya pada saat penilaian, anda
harus segera menyelesaikan sisa penilaian dengan cepat. Jika anak harus
dirujuk, anda harus segera memberikan tindakan pra-rujukan

 Memeriksa tanda bahaya umum


1. Lakukan persiapan alat, obat, formulir pencatatan MTBS dan Kartu
Nasihat Ibu (KNI) atau buku KIA, siapkan juga bagan MTBS sebagai
pedoman anda dalam menentukan klasifikasi dan melakukan tindakan
Bagan MTBS dan obat untuk MTBS terlampir
2. Sambut pasien dengan ramah
3. Tanyakan pada ibu identitas anak, hitung usia anak
4. Lakukan antropometri pada anak
5. Tanyakan dan dokumentasikan masalah anak pada formulir pencatatan
MTBS
6. Mulai memeriksa tanda bahaya umum
7. Tanyakan “Apakah anak bisa minum atau menyusu?”
8. Jika anda tidak yakin dengan jawaban ibu, mintalah ibu untuk memberikan
air matang atau ASI, perhatikan apakah anak menelan air tersebut
Ingat!
Seorang anak mungkin mengalami kesulitan mengisap ketika hidungnya
buntu. Jika hidung buntu, bersihkan, jika anak bisa minum setelahnya
berarti anak tidak mempunyai tanda bahaya “tidak bisa minum atau
menyusu”
9. Tanyakan “Apakah anak memuntahkan semuanya?”
“memuntahkan semua” berarti anak sama sekali tidak mampu menelan
makanan, cairan atau obat oral. Seorang anak yang muntah beberapa kali
tapi masih bisa menelan sedikit cairan tidak mempunyai tanda bahaya
umum ini
10. Jika anda tidak yakin dengan jawaban ibu, minta ibu untuk memberi anak
minum. Jika anak memuntahkan kembali apa yang ibu berikan, berarti
anak mengalami tanda bahaya
11. Tanyakan “Apakah anak kejang selama sakit?” sambil melihat apakah
saat ini anak sedang kejang
Pada saat kejang, tangan dan kaki anak kaku karena ototnya berkontraksi.
Anak bisa kehilangan kesadaran atau tidak bisa bereaksi terhadap
perintah.
Kejang bisa disebabkan oleh demam. Dalam hal ini, biasanya tidak terlalu
menakutkan bagi ibu. Akan tetapi berkaitan dengan meningitis, malaria
serebral atau kondisi mengancam jiwa lainnya. Semua anak dengan
kejang saat ini atau pernah kejang selama sakit harus dianggap sakit
berat
12. Lihat “Apakah anak letargis atau tidak sadar?”
Seorang anak yang letargis atau tidak sadar sangat mungkin sakit berat.
Tanda ini berhubungan dengan berbagai kondisi. Seorang anak yang
letargis tidak aktif dan terjaga seperti seharusnya. Anak terlihat mengantuk
dan tidak peduli terhadap sekitarnya atau tidak bereaksi secara normal
terhadap bunyi atau gerakan. Seringkali anak yang letargis tidak melihat
kearah ibunya atau memperhatikan wajah anda ketika anda bicara, anak
mungkin menatap kosong dan tidak terlihat peduli dengan kejadian
disekelilingnya. Seorang anak yang tidak sadar, tidak bisa dibangunkan.
Anak tidak bereaksi ketika dipegang, digoyang atau diajak bicara
Ingat!
Jika anak sedang tidur dan menderita batuk atau sukar bernapas, terlebih
dahulu hitung frekuensi napasnya per menit sebelum anda mencoba
membangunkan anak
13. Jika anda mengalami salah satu atau lebih tanda bahaya umum
selesaikan penilaian SEGERA kemudia rujuk
14. Dokumentasikan hasil kegiatan pada format pencatatan MTBS
Contoh kasus :
Ina usia 15 bulan, berat badannya 15 kg, panjang badannya 67 cm. Suhu
badannya 37,5°C. petugas bertanya: “anak ibu sakit apa?” ibu menjawab
“Ina batuk selama 6 hari dan dia sukar bernapas”. Ini merupakan
kunjungan pertamanya. Petugas kesehatan memeriksa apakah Ina
mempunyai tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa Ina bisa minum dan
tidak muntah. Dia tidak kejang selama sakit ini maupun aat ini. Petugas
bertanya ”Apakah Ina tampak mengantuk secara tidak biasa?” ibu
menjawab “iya”. petugas bertepuk tangan dan meminta ibu untuk
menggoyang anaknya. Ina membuka matanya tetapi tidka melihat ke
sekelilingnya. Petugas kesehatan bicara pada Ina, akan tetapi anak itu
tidak memperhatikan wajah petugas. Ina menatap dengan kosong dan
terlihat tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya.

3) Menilai Batuk dan Sukar Bernapas


1. Lakukan persiapan alat, obat, formulir pencatatan MTBS dan Kartu
Nasihat Ibu (KNI) atau buku KIA, siapkan juga bagan MTBS sebagai
pedoman anda dalam menentukan klasifikasi dan melakukan tindakan
Bagan MTBS dan obat untuk MTBS terlampir
2. Sambut pasien dengan ramah
3. Tanyakan pada ibu identitas anak, hitung usia anak
4. Lakukan antropometri pada anak
5. Tanyakan dan dokumentasikan masalah anak pada formulir pencatatan
MTBS
6. Mulai memeriksa tanda bahaya umum
7. Tanyakan “Apakah anak batuk atau sukar bernapas?”
Sukar bernapas artinya setiap pola pernapasan yang tidak biasa. Ibu
menyebut hal ini dengan berbagai istilah. Mungkin ibu mengatakan bahwa
pernapasan anaknya “cepat” atau “berbunyi” atau “tersengal-sengal”.
Ketika anda bertanya kepada ibu apakah anaknya batuk atau sukar
bernapas dan ibu mengatakan “tidak”, perhatikan apakah menurut anda
anak batuk atau sukar bernapas
8. Jika “YA” maka tanyakan berapa lama anak menderita batuk atau sukar
bernapas. Jika “Tidak” jangan lakukan penilaian
9. Buka baju anak pada daerah dada
10. Hitung napas anak dalam 1 menit
Umur anak Napas cepat apabila:
2 bulan - <12 bulan 50 kali atau lebih per menit
12 bulan - <5 tahun 40 kali atau lebih per menit
Catatan:
- Anda harus menghitung napas anak selama satu menit untuk menentukan
apakah anak napas cepat
- Anak harus tenang ketika anda mengamati dan mendengarkan
pernapasannya
- Batas napas cepat (titik dimana pernapasan dianggap cepat) tergantung
pada anak. frekuensi pernapasan normal lebih tinggi pada anak yang lebih
muda
11. Lihat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam pada anak
Tarikan dinding dada terjadi ketika upaya anak untuk menarik napas, jauh
lebih besar dibandingkan normal. Pada pernapasan normal, seluruh
dinding dada (atas dan bawah) dan perut bergerak keluar ketika anak
menarik napas. Jika terdapat tarikan dinding dada, dinding dada bagian
bawah tertarik kedalam ketika anak menarik napas

Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (bergerak ke dalam dari


struktur tulang dari dinding dada ketika anak menarik napas) merupakan
indikator dari pneumonia berat. Hal ini lebih spesifik dibanding tarikan
interkostal, yang meliputi jaringan diantara tulang lunak diantara tulang iga
tanpa keterlibatan dari struktur tulang dari dinding dada
Catatan:
Tarikan dinding dada dianggap ada jika terlihat dengan jelas dan terjadi
terus – menerus. Jika anda melihat tarikan dinding dada hanya jika anak
menangis atau sedang makan berarti anak tidak mempunyai tarikan
dinding dada
Jika hanya jaringan lunak di antara iga yang tertarik ke dalam ketika anak
menarik napas (tarikan atau retraksi enterkostal), berarti anak tidak
mempunyai tarikan dinding dada. Dalam penilaian ini, tarikan dinding dada
berarti tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak termasuk tarikan
interkostal
12. Lihat dan dengarkan stridor
Stridor adalh suara kasar yang timbul saat anak menarik naas. Stridor
terjadi karena terdaat pembengkakan laring, trakea atau epiglotis.
Keadaan ini biasa disebut croup. Pembengkakan ini mempengaruhi aliran
udara ke paru. Keadaan ini dapat mengancam jiwa jika pembengkakan
menyebabkan tersumbatnya saluran udara. Seorang anak dengan stridor
ketika dalam keadaan tenang berarti dalam kondisi bahaya
Catatan:
- Perhatikan saat anak menarik napas untuk mendengarkan stridor
- Dengarkan stridor saat anak menarik napas. Letakkan telinga anda ke
dekat mulut karena mungkin stridor sulit didengar
- Kadang akan terdengar suara basah jika hidung anak tersumbat.
Bersihkan hidung anak dan dengarkan lagi. Seorang anak tampak sakit
ringan, mungkin mempunyai stridor hanya jika menangis atau takut/kaget.
Pastikan untuk melihat dan mendengar stridor ketika anak tenang
13. Klasifikasikan anak batuk atau sukar bernapas
Gejala Klasifikasi
 Ada tanda bahaya umum Pneumonia berat
 Tarikan dinding dada ke Atau
dalam Penyakit sangat berat
 Stridor
Napas cepat Pneumonia
Tidak ada tanda-tanda Batuk :
pneumonia atau penyakit sangat Bukan pneumonia
berat
14. Tentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi penyakit
Klasifikasi Tindakan/pengobatan
(tindakan pra rujukan)
Pneumonia berat  Beri dosis pertama antibiotik yang
Atau Penyakit sangat berat sesuai
 Rujuk segera
Pneumonia  Beri antibiotik yang sesuai
 Beri pelega tenggorokan dan pereda
batuk yang aman
 Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk
pemeriksaan lanjutan\
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari sekali
Batuk :  Beri pelega tenggorokan dan pereda
Bukan Pneumonia batuk yang aman
 Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk
pemeriksaan lanjutan
 Nasihati kapannkembali segera
 Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada
perbaikan

15. Dokumentasikan hasil kegiatan pada format pencetakan MTBS


Contoh kasus
Ina usia 15 bulan, berat badannya 15 kg, panjang badannya 67 cm. Suhu
badannya 37,5°C. petugas bertanya: “anak ibu sakit apa?” ibu menjawab
“Ina batuk selama 6 hari dan dia sukar bernapas”. Ini merupakan
kunjungan pertamanya. Petugas kesehatan memeriksa apakah Ina
mempunyai tanda bahaya umum. Ina letargis atau tidak sadar.
Petugas meminta ibu untuk membuka pakaian dan selanjutnya
menghitung frekuensi napas anak selama satu menit. Frekuensi napas
41kali/menit. Petugas tidak melihat tarikan dinding dada kedalam dan
tidak mendengar adanya stridor
 Pengertian MTBM
MTBM atau Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan perpanjangan dari
MTBS pada kelompok usia bayi 0-2 bulan. MTBM sudah terintegrasi dalam
pendekatan MTBS sehungga dengan MTBM sendiri menjadi bagian dari
MTBS. Manajemen Terpadu Bayi Muda adalah tatalaksana bayi sakit
menggunakan MTBS pada kelompok usia bayi dibawah 2 bulan.

 Tujuan
1. Meningkatkan keterampilan petugas
2. Menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
4. Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
5. Memperbaiki sistem kesehatan
6. Menurunkan secara bermakna angka kematian dan kesakitan yang terkait
tersering pada balita
7. Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kesehatan anak

 Manfaat
1. Menurunkan angka kematian balita
2. Memperbaiki status gizi
3. Meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
4. Memperbaiki kinerja petugas kesehatan
5. Memperbaiki kualitas pelayanan dengan biaya lebih murah

 Ruang Lingkup MTBM


1. Penilaian dan klasifikasi
2. Menentukan tindakan pada anak
3. Memberi pengobatan
4. Konseling bagi ibu
5. Pemecahan masalah dan pelayanan tindak lanjut

 Pelaksanaan MTBS (Kelompok usia 0 – 2 bulan)


1) Menanyakan kepada ibu tentang masalah anak

Ini merupakan langkah pertama penilaian dalam MTBS. Sangat penting untuk
melakukan komunikasi yang baik dengan ibu sejak awal kunjungan

1. Tentukan apakah kali ini merupakan kunjungan pertama dari episode


penyakit tersebut, berarti anda perlu mengikuti prosedur tatalaksana kasus
dengan MTBM untuk menilai dan mengklasifikasi anak
2. Jika telah datang beberapa hari sebelumnya untuk penyakit yang sama,
berarti merupakan kunjungan ulang. Tujuan kunjungan ulang adalah untuk
mengetahui apakah pengobatan yang diberikan saat kunjungan pertama
memberikan hasil. Jika keadaan anak tidak membaik atau keadaannya
memburuk, mungkin perlu merujuk anak atau mengganti pengobatannya.

Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang atau henti napas, segera
lakukan tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain dan
rujuk segera

 Menanyakan masalah anak


1. Lakukan persiapan alat, obat, formulir pencatatan MTBS dan Kartu Nasihat
Ibu (KNI) atau buku KIA, siapkan juga bagan MTBS sebagai pedoman anda
dalam melakukan tindakan
2. Sambut pasien dengan ramah
3. Tanyakan pada ibu identitas anak, hitung usia anak
4. Lakukan antropometri pada anak
5. Ukur suhu anak
6. Tanyakan kepada ibu masalah anaknya
Perhatikan :
o Sikap : kepala ibu dan petugas sejajar
o Kontak mata : petugas kesehatan menatap ibu dan memperhatikan ibu
saat bicara
Tanpa halangan : tidak ada yang menghalangi (meja atau buku) antara
petugas dan ibu
7. Tanyakan kepada ibu status kunjungan anak (kunjungan pertama/ulang). Jika
kunjungan ulang, penatalaksanaan dapat anda lihat pada bagan “Pelayanan
Tindak Lanjut” pada modul MTBM
8. Dokumentasi pada formulir pencatatan MTBM.

Contoh kasus untuk pendokumentasian :

Mika usia 1 bulan, Berat badannya 3.600, Panjang badannya 51 cm. Suhu
badannya 37,6°C. petugas bertanya: “Anak ibu sakit apa?” Ibu menjawab
“Mika demam selama 3 hari”. Ini merupakan kunjungan pertama

2) Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri


Semua bayi muda harus diperiksa untuk tanda penyakit sangat berat dan
infeksi bakteri. Bayi muda bisa menjadi sakit dan meninggal dengan cepat
akibat infeksi bakteri berat seperti pneumonia, sepsis, dan meningitis.

Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. Infeksi
sistemik gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan fungsi
sistem organ seperti: gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan napas,
bayi malas minum, tidak bisa minum atau muntah, diare, demam atau
hipotermia. Pada infeksi lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas,
bengkak, merah. Infeksi lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah
infeksi pada tali pusat, kulit, mata dan telinga.

Penting untuk menjaga bayi tetap tenang dan mungkin bayi tertidur ketika
anda memeriksa 2 tanda pertama: menghitung napas dan melihat tarikan
dinding dada. Setelah itu anda harus membuka pakaian dan memeriksa
seluruh badan bayi. Jika bayi bangun, sekaligus anda dapat menentukan
tingkat kesadarannya. Amati gerakan tangan dan kakinya.

 Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri


1. Lakukan persiapan alat, obat, formulir pencatatan MTBS dan Kartu
Nasihat Ibu (KNI) atau buku KIA, siapkan juga bagan MTBS sebagai
pedoman anda dalam menentukan klasifikasi dan melakukan tindakan
Bagan MTBM dan obat untuk MTBM terlampir
2. Sambut pasien dengan ramah
3. Tanyakan pada ibu identitas anak, hitung usia anak
4. Lakukan antropometri pada anak
5. Tanyakan pada ibu mengenai masalah pada anaknya
6. Periksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
7. Tanyakan apakah bayi tidak mau minum atau memuntahkan semuanya.
Ajukan kepada ibu pertanyaan ini. Setap kesulitan minum yang disebutkan
ibu, sangat penting. Seorang bayi baru lahir yang tidak bisa minum sejak
lahir, mungkin prematur atau mempunyai komplikasi seperti asfiksia lahir.
Bayi muda yang bisa minum dengan baik sebelumnya, tetapi saat ini sulit
minum mungkin mempunyai infeksi serius

Bayi menunjukkan tanda “tidak bisa minum atau menyusu” jika bayi terlalu
lemah untuk minum atau tidak bisa mengisap/menelan apabila diberi
minum atau disusui.
Bayi mempunyai tanda “memuntahkan semuanya” jika bayi sama sekali
tidak dapat menelan apapun. Semua cairan atau makanan yang masuk
akan keluar lagi
Bayi yang tidak bisa minum atau malas minum atau memuntahkan
semuanya, membutuhkan rujukan segera
Mungkin juga ibu mengalami kesulitan dalam menyusui. Anda akan
menilai masalah ini nanti pada saat menilai pemberian ASI
8. Periksa kejang bayi
a. Tanya :adakah riwayat kejang?
b. Lihat :apakah bayi tremor dengan atau tanpa
kesadaran menurun?
c. Dengar :apakah bayi menangis melengking tiba-tiba?
d. Lihat :apakah mulut bayi mencucu?
e. Lihat :apakah ada gerakan yang tidak terkendali?
f. Lihat dan raba :apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau
tanpa rangsangan?
9. Periksa apakah bayi bergerak hanya jika dirangsang
Lihat : apakah bayi muda bergerak hanya jika dirangsang. Tapi kemudian
berhenti atau bayi tidak bergerak sama sekali?
Bayi muda biasanya tidur sepanjang hari dan ini bukan merupakan suatu
tanda penyakit. Amati gerakan bayi ssaat anda melakukan penilaian. Jika
bayi muda tidur saat dilakukan penilaian, mintalah ibu untuk
membangunkannya. Jika anda amati selama 1 menit, anda akan melihat
beberapa gerakan dari lengan atau kakinya atau memutar kepalanya. Jika
bayi muda bangun tetapi tidak ada gerakan spontan, hati-hati rangsanglah
anak. jika anak bergerak hanya jika dirangsang, lalu berhenti bergerak,
atau tidak bergerak sama sekali, ini merupakan suatu tanda penyakit
berat. Seorang bayi yang tidak bisa dibangunkan, bahkan setelah
dirangsang, juga harus dianggap mempunyai gejala ini
10. Periksa gejala gangguan napas
a. Lihat : hitung napas selama satu menit
Hitung napas dalam 1 menit seperti pada usia 2 bulan sampai 5 tahun.
Jika hitungan pertama >60 kali per menit, ulai menghitung. Hal ini
penting karena pernapasan pada bayi muda sering kali tidak teratur,
kadang-kadang berhenti bernapas beberapa detik diikuti dengan
periode pernapasan yang lebih cepat
Hitung napas >60 kali per menit, artinya bayi muda bernapas cepat
Hitung napas >60 kali per menit, artinya bayi muda bernapas lambat
b. Lihat : apakah ada tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat?
c. Dengar : apakah bayi merintih?
Merintih adalah suara napas pendek-pendek dan halus yang terdengar
saat bayi menghembuskan napas. Terdengar suara merintih
menandakan bayi mengalami kesulitan bernapas
11. Periksa gejala hipotermia dengan mengukur suhu aksila bayi dengan
termometer
Ukur suhu bayi muda menggunakan termometer pada aksila selama 5
menit. Tidak dianjurkan mengukur secara rektal karena dapat
mengakibatkan terjadinya perlukaan pada anus. Sebelum mengukur suhu,
pastikan air raksa pada termometer menunjukkan angka yang terendah.
Jika tidak ada termometer, anda dapat meraba bagian tangan, kaki, aksila
atau perut bayi untuk mengetahui apakah demam atau dingin
Hipotermia berat : suhu <35,5°C
Hipotermia sedang : suhu 35.5° – 36.0°C
Demam : suhu >37°C
12. Periksa infeksi bakteri lokal
Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi
pada kulit, mata, dan pusar
a. Lihat : apakah ada pustul dikulit?
b. Lihat : apakah mata bernanah?
c. Lihat : apakah pusar kemerahan atau bernanah?
Jika kemerahan, apakah meluas sampai ke kulit perut? Apakah
pusar berbau busuk? Pusar yang terinfeksi, di daerah pangkal
tali pusat biasanya kemerahan, mengeluarkan nanah, atau
pusar berbau. Jika warna kemerahan meluas ke kulit daerah
perut (abdomen) berarti bayi mengalami infeksi berat. Biasanya
tali pusat “lepas” ketika bayi berusia 7 hari
13. Klasifikasikan kemungkinan penyakit berat/infeksi bakteri

Klasifikasi Tanda/Gejala
 Tidak mau minum atau memuntahkan
semua
 Riwayat kejang
 Bergerak hanya jika dirangsang
Penyakit sangat berat  Napas cepat (>60 kali per menit)
atau infeksi bakteri  Napas lambat (<30 kali per menit)
berat  Tarikan dinding dada ke dalam yang
sangat kuat
 Merintih
 Demam >37,5°C
 Hipotermia berat <35,5°C
 Nanah yang banyak dimata
 Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
 Pustul kulit
Infeksi bakteri lokal  Mata bernanah
 Pusar kemerahan atau bernanah
Mungkin bukan  Tidak terdapat tanda salah satu diatas
infeksi

14. Beri tindakan sesuai dengan klasifikasi penyakit yang di dapat


Klasifikasi Tindakan Pengobatan
 Jika ada kejang, tangani kejang
 Cegah agar gula darah tidak turun
 Jika ada gangguan napas, tangani
Penyakit sangat berat gangguan napas
atau infeksi bakteri  Jika ada hipotermia, tangani hipotermia
berat  Beri dosis pertama antibiotik intramuskular
 Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat
diperjalanan
 Rujuk segera
Infeksi bakteri lokal  Jika ada pustul kulit atau pusar bernanah
beri antibiotik oral
 Jika ada nanah dimata beri salep tetes
mata antibiotik
 Ajari cara mengobati infeksi bakteri lokal
dirumah
 Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari
Mungkin bukan  Ajari merawat bayi dirumah
infeksi  Lakukan asuhan dasar bayi muda

15. Dokumentasikan hasil kegiatan dengan formulir pencatatan MTBS


Kasus :
Bima, seorang anak laki-laki berusia 2 minggu dengan berat badan 3,4 kg
dan panjang badan 51 cm. Suhu badannya 37,5°C ibu mengatakan bahwa
anaknya demam sudah 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai