Anda di halaman 1dari 6

Bioteknologi Konvesional

Bioteknologi konvesional merupakan biologi yang menggunakan organisme atau mikroba


untuk menghasilkan sutau senyaman kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba
dan belum menggunakan enzim

Berikut ini contoh dari bioteknologi konvesinal atau tradisional di bidang kesehatan, antara
lain sebagai berikut :

Vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk
mengingkatkan imunitas.

Antibiotic, merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan.

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri
dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau
mikroorganisme yang lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi
bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi
konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal
dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia
dengan suntikan atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan
mikroorganisme tersebut.

Bioteknologi Moderen

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel
untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia, contoh-contoh bioteknologi
moderen.

a. Rekayasa genetika

Merupakan upaya untuk mengadakan modifikasi gen pembawa sifat dan pengatauran
repoduksi sehingga generasi berikutya mempunyai sifat-sifat gen seperti yang diinginka.
Dengan teknologi rekayasa genetik terjadilah revolusi gen dan revoludi bioteknologi yang
menyentuh berbagai bidang seperti pangan, indsutri, dan obat-obatan. Penerapan teknologi
rekayasa genetic yang digunakan antara lain DNA rekomendasi (DNA hasil rekayasa
genetic), fusi (Penggabungan) sel, dan fusi proroplasma.
1. Teknologi plasmida

Transplantasi gen atau penyisipan gen atau teknologi plasmida adalah penyisipan gen
organisme satu ke genom organisme lain, dengan tujuan untuk produksi suatu dalam skala
besar atau cepat, untuk terapi medis, atau untuk mengatasi masalah lingkungan.

Misalnya diperlukan hormon insulin dalam skala besar. Manusia mempunyai keterbatasan
dalam memperoduksi hormon tersebut. Dicari organisme inang yang dapat berproduksi
dengan DNA-nya pendek. Organisme tersebut adalah bakteri plasmid. Dilakukan upaya
untuk menyisipkan gen yang menghasilkan protein yang membentuk insulin ke dalam
plasmid DNA penentu hormone mengandung basa nitrogen yang sama dengan DNA bakteri.

2. Teknologi hibridoma
sumber foto : v-dvinsk.info

Teknologi hibridoma meliputi penggabungan dua sel jaringan atau organisme yang berbeda
menjadi satu sel hibrid. Salah satu syarat sel yang disatukan adalah bahwa sel memiliki
kemampuan untuk cepat membelah. Sel semacam itu dijumpai pada sel-sel kanker (oma =
kanker, hybrid = campuran, gabungan dua sel) Teknik hibridoma mampu mengasilkan
antibodi monoklonial.

Antibody monoklanial adalah suatu antibodi yang berfungsi untuk melawan atau antigen
tertentu saja. hal ini serupa antibodi konvesional yang diperoleh melalui darah hewan yang
diimunisasikan, yang dapat dapat tercemar oleh multiklonial antibodi dengan kekhususan
yang tidak diinginkan. Cara konvesional menghasilkan antibodi multiklonal karena antibodi
dalam tubbuh hewan diimunisasi

3. Kloning

sumber foto ; Dokpri

Proses kloning merupakan suatu bentuk reporduksi aseksual. Kata klon berasal dari kata
yunani kuno, yaitu klon artinya, ranting atau cangkokan dalam teknik cloning ini suatu
organisme diproduksi dari satu sel tunggal yang diambil dari tubuh induknya (misalnya
tanaman atau hewan). Sel tunggal ini merupakan sel tubuh, bukan sel kelamin, yang
mengandung dua perangkat kromosom (2n).

Peranan Mikroorganisme dalam Bioteknologi


1. Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Obat

Mikroorganisme merupakan agen yang dapat membantu bidang pengobatan. Mikroorganisme


tersebut misalnya digunakan untuk membuat antibiotic dan vaksin.

Vaksin

Pembuatan vaksin dilakukan dengan rekayasa genetic. Pada masa ini berjuta-juta orang
melakukan vaksinisasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin telah membantu
dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme yang
telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan dengan suntikan atau
oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan mikroorganisme tersebut. Cobtohnya,
vaksin disentri, tetanus, dan lain lain

Antibiotik

Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu atau dibuat
secara semisitetis. Antibiotic berguna menghambat atau membunuh pertumbuhan kuman
penyebab penyakit. Antibiotik pertama yang ditemukan adalah antibiotic yang dihasilkan dari
jamur penicillum notatum.

Salah satu contoh antibiotic adalah Penisilin. Penisilin adalah antibiotic yang ampuh
melewati infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus. Antibiotic lainnya yang
sekarang banyak dipakai adalah antibiotic yang berasal dari genus Streptomyces. Antibiotic
yang termasuk kelompok ini adalah streptomycin dan tetracycline. Antibiotik tersebut sangat
ampuh melawan bakteri Tuberculosis. Berikut beberapa jenis antibiotic tersebut

Penicillin

Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri
sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila anda sakit yang disebabkan oleh
bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotic ini tidak ada gunanya

Komponen utama pencilin adalah pensilin G yang dapat diubah menjadi bentuk yang lain.
Penicillin G terdegrasi oleh asam lambung sehingga penicillin diberikan melalui sutikan. Ada
juga jenis penicillin yang tidak dapat dipengaruh oleh asam lambung, dapat berupa sirup atau
tablet

2. Tetrasiklin
Tetrasiklin dihasilkan oleh bakteri Streptomycin aureofaciens. Berbagai bentuk tetrasiklin
aktif melawan bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran kurang lebih sama dengan
penisilin. Walau demikian, berkembangya resistensi
(kebalnya kumah terhadap obat) telah mengurangi efektivitasnya antibiotic ini. Tetrasiklin
mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang berkembang

3. sefalosporin

Sefalosporin berasal dari jamur Chepalosporium yang ditemukan pada tahun 1984.
Sefalosporin aktif untuk bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran yang kurang lebih
sama dengan penisilin. Sefalosporin terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang
resisten terhadap penisilin

Zulfiani. Juanengsih Nengsih. Noor Fadilah Meiry. 2013. BIOTEKNOLOGI, Ciputat : UIN
Jakarta Press

Anda mungkin juga menyukai