Anda di halaman 1dari 12

BIOETIKA BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN

MODERN DI BIDANG KESEHATAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengantar Bioteknologi
Dosen Pengampu : Mufti Haturrahmah, S.Si.,M.Si.

OLEH:

KELOMPOK I

➢ Mirnawati (H0317014)
➢ Nurmawati A. (H0317012)
➢ Thahira (H0317325)
➢ Akbar (H0317334)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat


dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Bioetika Bioteknologi Konvensional Dan Modern Di
Bidang Kesehatan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi.
Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada: Mufti Haturrahmah, S.Si.,M.Si sebagai dosen pengampu
mata kuliah Bioteknologi.
Teman-teman yang telah banyak membantu penulisan makalah ini, sehingga
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Majene, 05 April 2019

Penyusun
Kelompok I

2i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bioetika ...................................................................................... 3
B. Bioetika Konvensional Dalam Bidang Kesehatan...................... 4
C. Bioetika Modern Dalam Bidang Kesehatan................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 8
B. Saran........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 7

ii3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang turut memanfaatkan dan
mengembangkan bioteknologi. Beberapa peranan Bioteknologi dalam
pembangunan Negara Indonesia diantaranya, sumbangan bioteknologi kepada
pabrik pangan untuk menyediakan cara yang lebih sempurna dan lebih
canggih dalam pemanfaatan mikroorganisme, dengan menerapkan teknologi
DNA rekombinan dan mengembangkan lebih lanjut teknologi fermentasi.
Namun semuanya itu belum dilaksanakan secara optimal dan hanya
segelintir orang serta perusahaan yang menerapkannya. Hal ini diduga
disebabkan oleh adanya keterbatasan informasi tentang cara dan manfaat
Bioteknologi (Rina, 2010).
Bioetika di Indonesia termasuk pengetahuan yang belum berkembang
dengan maksimal, karena bioetika belum menjadi salah satu disiplin ilmu,
sehingga untuk mengkajinya masih terintegrasi dalam kajian filsafat ilmu.
Padahal jika dihubungkan dengan problematika etika dibidang biologi
modern khususnya bioetika sudah cukup layak menjadi salah satu ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri guna mengkaji berbagai pendekatan etika
dan moral yang berkaitan dengan pembentukan nilia-nilai atas munculnya
dilema etis pada problematika etika pada bidang biologi modern dimaksud.
Seiring dengan munculnya berbagai dilema etis pada problematika etika pada
berbagai produk biologi modern atau bioteknologi, sudah
seharusnya mahasiswa calon guru biologimemiliki pengetahuan tentang
bioetika dan kemampuan pengambilan keputusan etik (Widya, 2013).
Dalam dunia bioteknologi konvensional maupun bioteknologi moderen
diperlukan yang namanya bioetika dan dispilin ilmu. Sehingga diperlukan
pengkajian yang lebih lanjut mengenai bioetika tersebut dan pada makalah ini
akan dibahas mengenai bioetika Konvensional dan modern dalam bidang
kesehatan.

41
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang dimaksud dengan bioetika?
2. Bagaimana bioetika konvensional dalam bidang kesehatan?
3. Bagaimana bioetika modern dalam bidang kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bioetika.
2. Untuk mengetahui bagaimana bioetika konvensional dalam bidang
kesehatan.
3. Untuk mengetahui bagaimana bioetika Modern dalam bidang kesehatan.

52
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioetika
Istilah bioetika berasal dari dua kata Yunani (Bios= Hidup dan Ethos=
adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika hidup. Munculnya
konsep ini pada awalnya dilatar belakangi oleh adanya masalah-masalah
yang timbul dari kecerobohan manusia seperti polusi lingkungan yang
berkembang pesat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta
ekologinya berada dalam bahaya. Dalam perkembanganya bioetika cenderung
mengarah pada penganan isu-isu tentang nilai-nilai dan etika yang timbul
karena perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat selama 15 tahun terakhir
(Tita Novianti, 2017).
Menurut Kuswanto (2013), Pengertian Bioetika dari beberapa sumber
yaitu:
1. Biologi dengan pengetahuan mengenai sistem nilai manusia, yang akan
menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, membantu
menyelamatkan kemanusian, dan mempertahankan dan memperbaiki
dunia beradab. (Van Potter, 1970s)
2. Bioetikaialah kajian mengenai pengaruh moral dan sosial dari teknik-
teknik yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati. (Honderich
Oxford, 1995)
3. Bioetika bukanlah suatu disiplin. Bioetika telah menjadi tempat
bertemunya sejumlah disiplin, diskursus dan organisasi yang terlibat dan
peduli pada persoalan etika, hukum, dan sosial yang ditimbulkan oleh
kemajuan dalam kedokteran, ilmu pengetahuan, dan bioteknologi. (Onara
O’Neill, 2002)
Bioetika (Bioethics) yaitu etika yang mempelajari aspek etika dalam
manipulasi atau campur tangan manusia pada kehidupan, pada semua mahluk
hidup, mulai dari kehidupan virus sampai dengan kehidupan manusia dan
berusaha menjawab pertanyaan: apakah manipulasi ini membangun atau

63
menghancurkan? Francis S. Collins secara singkat mengemukakan bahwa
bioetika adalah ilmu yang mempertimbangkan moralitas dari penerapan
bioteknologi dan ilmu kedokteran pada manusia (, 2013).
Bioteknologi merupakan teknologi yang digunakan untuk memanipulasi
makhluk hidup untuk tujuan baik. Penerapan bioteknologi amat luas meliputi
hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia. Penerapan bioteknologi di bidang
kedokteran/kesehatan amatlah menjanjikan terutama dalam dasawarsa
terakhir.
Peninjauan etika dalam hal perlakuan manusia terhadap lingkungan
hidupnya, terhadap sesama makhluk hidup dari dunia flora, fauna dan jasad
renik, mengarahkan perlunya pembahasan menyeluruh dalam kerangka
‘bioetika’. Diperlukan rambu-rambu berperilaku (etika) bagi para pengelola
ilmu pengetahuan, ilmuwan dan ahli tekonologi yang bergerak di bidang
biologi molekuler dan teknologi rekayasa genetika.
Bioetika akan dapat berfungsi pemanduan, pengawalan, pemantauan dan
pengawasan.
B. Bioetika Konvensional Dalam bidang Kesehatan
Bioteknologi konvesional merupakan biologi yang menggunakan
organisme atau mikroba untuk menghasilkan sutau senyaman kimia atau
produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Menurut Zulfiani (2013), Berikut ini contoh dari bioteknologi konvesinal
atau tradisional di bidang kesehatan, antara lain sebagai berikut :
1. Antibiotik merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan. Antibiotik merupakan zat kimia yang
dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme
yang lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi
bakteri atau jamur.
2. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi
konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa
genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan.

74
Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan atau oral.
Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan
mikroorganisme tersebut.
C. Bioetika Modern Dalam bidang Kesehatan
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat
yang berarti masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal
tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan yang dilakukan harus
mampu dipertanggung jawabkan dan setiap pengambilan keputusan tentunya
tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata, tetapi juga pada
pertimbangan etik. Kemajuan ilmu dan teknologi terutama dibidang biologi
dan kedokteran telah menimbulkan berbagai pernasalahan etik kesehatan
yang sebagian besar belum teratasi.
Menurut Willy F Maramis (2013), Beberapa hasil bioteknologi modern
yaitu:
1. Inseminasi buatan (artificial insemination): sperma dimasukkan ke dalam
vagina atau uterus secara artifisial, tidak melalui koitus, pembuahan
masih terjadi di dalam tubuh (tuba Falopi). Sperma bisa dari suami atau
pun dari orang lain (donor).
2. Teknologi hibridoma
Teknologi hibridoma meliputi penggabungan dua sel jaringan atau
organisme yang berbeda menjadi satu sel hibrid. Salah satu syarat sel
yang disatukan adalah bahwa sel memiliki kemampuan untuk cepat
membelah. Sel semacam itu dijumpai pada sel-sel kanker (oma = kanker,
hybrid = campuran, gabungan dua sel) Teknik hibridoma mampu
mengasilkan antibodi monoklonial.
Antibody monoklanial adalah suatu antibodi yang berfungsi untuk
melawan atau antigen tertentu saja. hal ini serupa antibodi konvesional
yang diperoleh melalui darah hewan yang diimunisasikan, yang dapat
dapat tercemar oleh multiklonial antibodi dengan kekhususan yang tidak
diinginkan.

85
3. Kloning
Proses kloning merupakan suatu bentuk reporduksi aseksual.
Kata klon berasal dari kata yunani kuno, yaitu klon artinya, ranting atau
cangkokan dalam teknik cloning ini suatu organisme diproduksi dari satu
sel tunggal yang diambil dari tubuh induknya (misalnya tanaman atau
hewan). Sel tunggal ini merupakan sel tubuh, bukan sel kelamin, yang
mengandung dua perangkat kromosom (2n).

69
4. Vaksin
Vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan
dapat bermanfaat untuk mengingkatkan imunitas. Pembuatan vaksin
dilakukan dengan rekayasa genetik. Pada masa ini berjuta-juta orang
melakukan vaksinisasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin
telah membantu dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal
dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada
umumnya dimasukkan dengan suntikan atau oral ke dalam tubuh
manusia agar aktif melawan mikroorganisme tersebut. Contohnya, vaksin
disentri, tetanus, dan lain lain.

7
10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah bioetika berasal dari dua kata Yunani (Bios= Hidup dan Ethos=
adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika hidup. Munculnya
konsep ini pada awalnya dilatar belakangi oleh adanya masalah-masalah
yang timbul dari kecerobohan manusia seperti polusi lingkungan yang
berkembang pesat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta
ekologinya berada dalam bahaya. Dalam perkembanganya bioetika cenderung
mengarah pada penganan isu-isu tentang nilai-nilai dan etika yang timbul
karena perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat selama 15 tahun
terakhir.
Bioteknologi konvesional merupakan biologi yang menggunakan
organisme atau mikroba untuk menghasilkan sutau senyaman kimia atau
produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
B. Saran
Demikian materi yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dikarenakan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini. Penyusun banyak berharap kepada para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurnanya makalah ini di kesempatan-kesempatan
berikutnya.

8
11
DAFTAR PUSTAKA

Maramis, Willy F. 2013. Bioetika Dan Bioteknologi Dalam Dunia Modern. Jurnal
Widya Medika Surabaya Vol.1. 140-150
Novianti, Tita. 2017. Bioteknologi. Universitas Esa Unggul.
Pratiwi, Rina Hidayati. 2010. Peranan Bioteknologi Dalam Mengatasi Multikrisis.
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta. Vol. 3 No. 2. Hal 158-156.
Zulfiani dkk. 2013. Bioteknologi. Ciputat : UIN Jakarta Press.

9
12

Anda mungkin juga menyukai