Kelas : TLM 2A
Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah pasang
kromosom lainnya dari ibu sehingga setiap individu membawa sifat yang diturunkan baik dari
ibu maupun ayah. Sedangkan DNA yang berada pada mitokondria hanya diturunkan dari ibu
kepada anak-anaknya. Keunikan pola pewarisan DNA mitokondria menyebabkan DNA
mitokondria dapat digunakan sebagai marka untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan
secara maternal. Kedua pola penurunan materi genetik dapat diilustrasi seperti gambar
sebelumnya. Dengan perkembangan teknologi, pemeriksaan DNA dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan membedakan individu yang satu dengan individu yang lain
Penggunaan nama ibu kandung sebagai sandi keamanan perbankan sudah terlacak sejak
1882. Ia digunakan karena dimiliki semua orang dan tidak mungkin dilupakan. Kenapa tidak
ayah? Pada suatu proses penyidikan DNA sering di tanyakan nama ibu kandung , dalam
beberapa sumber dikatakan hal ini karena setiap orang pasti memiliki ibu kandung.
Ibu yang melahirkan mewarisi DNA mitokondria dan tidak mungkin dilupakan.
Kenapa tidak ayah? Karena ada beberapa orang yang tidak memiliki ayah ( secara sah ) atau
tidak mengenal siapa ayahnya.DNA mitokondria diwariskan secara maternal sel telur memiliki
lebih banyak mitokondria dibandingkan dengan sperma yaitu 100.000 molekul sedangkan sel
sperma 100-1500 mtDNA(Bowning,et al.,1979,Giles et al1980)
Kemudian dalam penentuan status anak kandung sampel yang dibutuhkan untuk
menjadi pembanding adalah diambil dari sampel DNA ibu karena tingkat validasinya lebih
akurat dibandingkan ayah, hal ini karena seorang ibu mewariskan DNA mitokondria , tes
dengan mengambil DNA mitokondria seseorang bias mengidentifikasi apakah memiliki
hibungan keluarga secara maternal , selain DNA mitokondria ibu dapat digunakan pula DNA
mitokondria nenek atau sodara wanita kandung dari ibu.
Dalam Firman-Nya tersebut, Allah mengharamkan kita untuk memakai nama marga selain
nama dari orangtua, entah ayah atau kakeknya.
Sungguh telah datang ancaman yang keras bagi orang-orang yang menisbatkan kepada selain
ayahnya. Sering kita jumpai para wanita menisbatkan namanya dengan nama suaminya. Hal
tersebut diharamkan oleh Allah, karena yang seperti itu meniru budaya kaum kafir.
Dalam Islam, nama marga yang boleh dicantumkan di belakang nama kita hanyalah anak atau
keturunan, entah itu nama ayah atau nama kakek.
Barangsiapa yang mengaku sebagai anak kepada selain bapakny atau menisbatkan diriny
kepada yang bukan walinya, maka baginya laknat Allah, malaikat dan segenap manusia. Pada
hari kiamat nanti Allah tidak akan menerima dariny ibadah yang wajib maupun yang sunnah.
[Di keluarkan oleh Muslim dalam al-Hajj (3327 dan Tirmidzi dalam al-wala' wal Habbab bab
Ma'Ja`a firman tawalla ghoiro mawalihi (2127), Ahmad (616) dari hadits Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu'anhu]
“Barangsiapa bernasab kepada selain ayahny dan ia mengetahui bahwa ia bukan ayahny. Maka
surga haram baginya.” [Dikeluarkan oleh Bukhari dalam al-Maghozi bab: Ghozwatuth
Thoif (3982), Muslim dlm "al-Iman" (220) Abu Dawud dlm "al-Adab" (bab: Bab seseorang
mengaku keturunan dari yang bukan bapakny (5113) dan Ibnu Majah dalam (al-Hudud) bab:
Bab orang yang mengaku keturunan dari yang bukan bapakny atau berwali kepada selain
waliny (2610) dan Ibnu Hibban (415) dan Darimi (2453) dan Ahmad (1500) dan hadits Abdi
waqqash & Abu Bakroh radhiyallahu'anhuma)
Bangsa Arab merupakan bangsa yang sangat memperhatikan dan menjaga nasab dan
hubungan kekerabatan, karena mereka tidak lupa nenek moyang mereka. Makanya mereka
selalu mengaitkan nama mereka dengan bapak, dan kakek-kakek mereka ke atas. Oleh karena
itu dalam nama mereka pasti ada istilah bin atau Ibnu yang artinya anak. Nabi kita Muhammad
Saw mengetahui nasabnya sampai beberapa generasi sebelumnya. Nasab beliau adalah
Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul-Muthalib bin Hasyim bin Abdul- Manaf bin Qushay bin
Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah
bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Beberapa
peneliti kontemporer berusaha memberikan definisi nasab dengan makna khusus yaitu
kekerabatan dari jalur ayah dikarenakan manusia hanya dinasabkan kepada ayahnya saja. (al
Bashmah al Warotsiyah hal 2)
Penisbahan seorang anak kepada ayahnya ini dikarenakan ayahnya adalah pemimpin
bagi istri dan anak-anaknya baik didalam maupun diluar rumah. Firman Allah swt
Artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita).” (QS. An Nisaa
: 34)
Qowwam (pemimpin) didalam ayat itu berarti bahwa laki-laki (ayah) lah yang bertanggung
jawab didalam memberikan nafkah, mengarahkan akhlak dan prilaku mereka. Kaum lak-laki
juga yang menjadi hakim, pemimpin, orang yang berperang, bukan kaum wanita. Oleh karena
itu jika terlibat kasus kejahatan nama ayahnya juga yang akan tercoreng. Sehingga laki-laki
dianggap sebagai yang bertanggung jawab untuk mengarahkan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Aulia. Kenapa nama ibu kandung yang jadi sandi keamanan. From website: titro.id.
diakses pada: Minggu,25 Maret 2018
Ummu Rashid mengapa DNA mitokondria lebih banyak di wariskan dari ibu. From websire:
dyahpm.wordpress.com. diakses pada: kamis, 26 april 2018
http://old.tahukahkamu.com/2011/10/ulasan-lengkap-tentang-teknologi-
tes.html#ixzz5DzdFrz5n
http://chachanomarisu.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-patrilinel-matrilineal-dan.html
https://perpustakaan4u.wordpress.com/2008/08/31/tes-dna/
http://old.tahukahkamu.com/2011/10/ulasan-lengkap-tentang-teknologi-tes.html
https://imamrusly.wordpress.com/2012/04/20/nasab-dan-urgensinya-dalam-islam/
http://www.oleholehminang.com/lima-alasan-orang-minang-anut-sistem-matrilineal/
https://www.kompasiana.com/honey95t/mengenal-sistem-kekerabatan-patrilineal-dan-
matrilineal_54fd224fa33311043d50f8b7