Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan di bidang ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
transportasi dan informasi mengakibatkan terjadinya era globalisasi di banyak
negara. Dalam era globalisasi ini tiap negara dituntut meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan mempunyai produktivitas yang tinggi hingga
mampu meningkatkan kesejahteraan dan daya saing terhadap negara lain. Dampak
dari kemajuan ini membawa banyak perubahan baik pada manusia maupun
lingkungan. Salah satu perubahan yang dapat dialami manusia adalah masalah
kesehatan. Indonesia merupakan negara berkembang yang turut bersaing dalam
dunia industri secara global. Tiap tahun angka pekerja terus meningkat yaitu pada
tahun 1995 jumlah pekerja sekitar 88,5 juta dan pada tahun 2003 menjadi 100 juta
lebih. Jumlah pekerja tersebut terdiri atas 64,63% pekerja laki-laki dan 35,37%
pekerja perempuan yang terbagi dalam beberapa lapangan usaha utama atau jenis
industri utama yaitu pertanian 46,67%, perdagangan 17,90%, industri pengolahan
11,8% dan jasa 10,98%. (Badan Pusat Statistik, 2002-2003).
Ada berbagai macam jenis industri yang ada di Indonesia, salah satunya
adalah industri pembuatan sepatu. Berdasarkan Sektor industri informal memegang
andil yang sangat besar di negara-negara yang sedang berkembang termasuk
indonesia. Salah satu jenis usaha informal adalah industri sepatu. Seiring semakin
bertambahnya penduduk indonesia dan penduduk dunia yang mencapai angka 7
miliar (Dayanara,2011) maka jumlah permintaan sepatu secara tidak langsung akan
ikut meningkat. Hal ini menyebabkan semakin berkembangnya industri sepatu yang
diiringi dengan semakin banyak pemakaian lem untuk memproduksi sepatu
tersebut. Secara umum lem atau perekat (glue/adhesive) mengandung berbagai
campuran antara lain terdapat benzena dan toluen yang berfungsi sebagai pelarut.
Benzena merupakan salah satu pencemar udara yang bersifat toksik. Environmental
Protection Agency (EPA) dan International Agency for Research on Cancer
(IARC) telah mengklasifikasikan benzena pada kategori Grup A yaitu zat kimia
yang terbukti bersifat karsinogen untuk manusia. (Agency for Toxic Substance and
Disease Registry (ASTDR), 2007). Dampak
paparan benzena secara kronis yaitu kerusakan pada sistem hematopoiesis di
sumsum tulang. Gambaran klinisnya meliputi gejala dan tanda-tanda anemia,
infeksi dan mudah memar atau perdarahan. Salah satu dampak lanjut dari
kerusakan sumsum tulang ini adalah risiko terjadinya penurunan jumlah elemen sel
darah secara progresif. (Wijaya C., 1995 dan Mehta AB, Hoffbrand AV, 2005)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah dampak paparan benzena dapat mempengaruhi penurunan Hb?
2. Bagaimana kaitan benzene dengan penyakit anemia pada wanita?
3. Berapakah kadar penurunan hemoglobin yang diakibatkan karena paparan
benzena?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dampak benzena terhadap penurunan Hemoglobin pada pekerja
wanita di pabrik sepatu X di daerah kota tangerang
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kaitan benzene dengan penyakit anemia pada wanita
b. Untuk mengetahui penurunan hemoglobin karena paparan benzena

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat penelitian ini bagi masyarakat, masyarakat menjadi menyadari pentingnya
menjaga pola hidup untuk mencegah anemia

2. Manfaat penelitian bagi intitusi, hasil penelitian ini dapat memberi manfaat dan
menambah perbendaharaan bacaan bagi mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes Banten.

3. Manfaat penelitian bagi peneliti menambah pengetahuan dan pengalaman bagi


peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan terutama mata
kuliah hematologi.
IDENTIFIKASI KADAR PENURUNAN
HEMOGLOBIN AKIBAT PAPARAN BENZENE
PADA PEKERJA WANITA DI PABRIK SEPATU
X DI KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :
Kelompok 14
1. Febri Ayu N
2. Imtisal Atif A
3. Ira Prabawati
4. Rika Amelia

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANTEN
JURUSAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai