Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN 2

PENGUKURAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL DENGAN UJUNG BEBAN DI


BUKA

2.1 Tujuan
1. Mengukur distribusi tegangan pada titik pegukuran 0m, 25m, 75m, 100m dengan
frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasl hasil pengukuran.
2. Memahami pengaruh impedansi instrumen pada hasil yang di dapatkan.
3. Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengenal distribusi tengan pada transfer
𝜆/4 dan λ/2.

2.2 Diagram rangkaian

2.3 Alat-alat dan komponen yang di gunakan:


 1 generator fungsi
 1 oscilloscope
 1 frequency counter
 2 test probe, 10:1/1:1, switchable
 1 dioda adapter
 2 probe adapter
 2 saluran koaksial
 1 kabel BNC/BNC
 1 set kabel penghubung dan plug
 1 multimeter
 1 T konektor BNC
 1 resistor 60 ohm

2.4 Teori Dasar


Suatu saluran yang tidak mach (beban saluran ≠ nilai Z0 saluran). Pada titik beban akan
terjadi pemantulan gelombang baik tegangan maupun kuat arus. Besar tegangan/arus yang
dipantulkan tergantung kepada perbedaan antara nilai beban dan Z0 dan saluran. Makin besar
perbedaannya makin besar pula gelombang yang dipantulkan. Sesuai dengan rumus ρ = (ZL –
Z0)/ ZL – Z0), bila saluran dibiarkan terbuka maka akan terjadi pemantulan sempurna (semua
tegangan maju dipantulkan ke sumber tegangan).
Dengan demikian tegangan yang diukur pada saluran tersebut merupakan penjumlahan
dua buah gelombang yaitu gelombang maju dan gelombang pantul. Menurut Sinnema
(1988), distribusi tegangan pada saluran yang terbuka adalah mengikuti fungsi cosinus
sebagaimana dirumuskan E = jlR*Z0 sin (2π/λ)/d dimana d adalah panjang saluran dengan
referensi beban.

Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing – masing pada panjang 25 meter dan
dilengkapi dengan soket, sehingga dapat dipasang dalam hubungan seri.

Dalam percobaan, kapasitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut mempunyai


kapasitansi mendekati pF/m :

1𝑝𝐹
C’ = 97 pF/m, i.e 𝑐𝑚
Dapat dipahami bahwa soket – soket dalam pengukuran saluran mempengaruhi
kapasitansi saluran tersebut. Pemantulan terjadi pada soket dan dapat dilihat pada saluran di
MP6 pada saluran. Ole karena itu, hanya 5 titik pengukuran dilakukan sepanjang saluran
yang memberikan cukup informasi pada ditribusi tegangan sepanjang saluran.

Seperti yang terlihat pada percobaan resistansi saluran, konduktor luar mempunyai
resistansi 3-5 Ω dan induktansi tidak dapat diabaikan. Dari sini terdapat perbedaan tegangan
yang dihasilkan antara ujung akhir konduktor luar dan konduktor di awal saluran, yang mana
makin tinggi dengan kenaikan frekuensi.

Perbedaan tegangan ini ditampilkan dalam Oscilloscope, tetapi tidak dapat dikurangkan
begitu saja, karena fasa dari kedua tegangan tidak sama lagi pada frekuensi yang lebih
tinggi.

Bila frekuensi dinaikkan, tegangan pada titik pengukuran 2 sampai 5 juga naik. Jika
kenaikan ini mengikuti fungsi sinus pada frekuensi tertentu, kemudian distribusi λ/4 tercapai
yakni 1/4 panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada
awal saluran, maksimum pada ujung akhir saluran kabel.

Kondisi ini didapatkan ketika tegangan masukan saluran dipertahankan tetap dan
tegangan pada ujung akhir saluran diatur ke maksimum dengan mengatur nilai frekuensi
saja. Pembebanan hasil dari impedansi meter harus diingat. Hasil yang lebih baik akan
didapatkan dengan instrument bebas pentanahan (earth-free) yang dihubungkan ke titik
pengukuran dan titik konduktor luar (screen) yang menyertainya.

Perlu diingat bahwa instrument seperti itu harus tidak dihubungkan dengan sumber
tegangan utama dan kapasitansinya harus sekecil mungkin dibang=dingkan dengan
kapasitansi saluran, kalua tidak terpenuhi kapasitansi parallel tambahan dikopelkan pada
tegangan jatuh saluran.

Untuk mendapatkan instrument bebas pentanahan, multimeter (RL = 10 MΩ) digunakan


dengan diode adapter.
Dengan beberapa pengukuran, pembebanan pada generator oleh kapasitansi kabel dan
pemindahan resistansi begitu besar, sehingga level keluaran 0 dB tidak dapat dipertahankan.
Level -10 dB = 244,9 mVrms 2√2 = 0,69 Vpp digunakan dalam pengukuran.

2.5 Procedur Percobaan


5.1 Rangkai perangkat seperti dalam gambar rangkaian, ujung saluran dibuka. Atur
Generator Fungsi V1 = 2Vpp dan frekuensi diberikan dalam table.
Gunakan probe 10:1 pada oscilloscope.
Kanal kiri (Y1(1 V/div ; 10:1)) ke MP1.
Kanal kiri (Y2 (1-2 V/div ; 10:1)) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
TB diatur dengan keperluan.
Ground oscilloscope dan Generator dihubungkan ke MP10. Isi table tersebut pertahankan
V1= 2Vpp untuk setiap kenaikkan frekuensi.

5.2 Y1 ke MP1 sebesar 2Vpp


Y2 ke MP5.
Atur frekuensi agar MP5 mencapai maksimum. Catat frekuensinya. Distribusi gelombnag
apa yang terjadi?

5.3 Pengukuran dengan instrument bebas pentanahan.


Atur U1 = -10dB, lakukan pengukuran pada MP1 ke MP5 dengan ground di hubungkan
ke titik. Menyertaina yakni 1 dan 10, 2 dan 9, dan seterusnya.

5.4 Dari data yang saudara peroleh, bangaimana tanggapan tegangan pada saluran ujung
terbuka?
Kapan tegangan maksimum terjadi?
Pada frekuensi berapa transfer 1:1 (tegangan pada s-end = tegangan pada r-end)
diharapkan terjadi?

2.6 Hasil percobaan


6.1 Data pengukuran dangan oscilloscope
No. Frekuensi Tegangan
MP2 (Vpp) MP3 (Vpp) MP4 (Vpp)
(kHz) MP1 (Vpp)

1 10 2V 2V 2,04 V 2,08 V

2 50 2V 2,12 V 2,20 V 2,08 V

3 100 2V 2,12 V 2,20 V 2,16 V

4 200 2V 2,36 V 2,96 V 3,52 V

5 300 2V 2,80 V 5,92 V 8,80 V

6 400 2V 2,20 V 2,40 V 1,84 V

7 500 2V 2,36 V 544 mV 536 mV

No. MP5 MP6 Keterangan

1 360 mV Vpp/ mVpp

2 360 mV Vpp/ mVpp


3 230 mV Vpp/ mVpp

4 480 mV Vpp/ mVpp

5 720 mV Vpp/ mVpp

6 320 mV Vpp/ mVpp

7 224 mV Vpp/ mVpp


6.2 Data pengukuran
U1 = 2 Vpp, menghasilkan Us maksimum = 11 Vpp pada frekuensi = 253,8 kHz. Us
maksimum menghasilkan distribusi gelombang 1/4λ yaitu tegangan *maksimum/
minimum muncul pada ujung akhir saluran.

6.3 Pengukuran dengan meter bebas pertahanan.


Frekuensi
No. MP1 (dB) MP2 (dB) MP3 (dB) MP4 (dB)
(kHz)

1 10 -10 -10 -10 -10

2 50 -10 -10 -10 -10

2 100 -10 -10 -9,5 -9

3 200 -10 -9 -8 -7,5

4 300 -10 -9 -7 -5,5

5 400 -10 -10 -9 -6,5

6 500 -10 -13 -15 -12

7 600 -10 -11 -19 -11

8 700 -10 -19 -20 -15

9 800 -10 -12 -20 -15

10 900 -10 -10 -20 -15


11 1 MHz -10 -14 -17,5 -16

13 1,1 MHz -10 -9 -15 -15

14 1,2 MHz -10 -8 -12 -15

15 1,3 MHz -10 -6 -10 -15

16 1,37 MHz -10 -9 -11 -19

Frekuensi
MP5 MP5 (dB) Keterangan
(kHz)

10 -10 dB

50 -10 dB
100 -9 dB

200 -7 dB

300 -5 dB

400 -6 dB

500 -20 dB
600 -20 dB

700 -13 dB

800 -11 dB

900 -11,5 dB
1MHz -12 dB

1,1MHz -11 dB

1,2MHz -10 dB

1,3MHz -8 dB
1,37MHz -10 dB

2.7 Soal
Tegangan pada ujung terbuka, naik sampai frekuensi ... 354 ... kHz
Kondisi ini menunjukkan kondisi ... maksimum
Tegangan maksimum terjadi pada ... 400KHz
Tegangan minimum terjadi pada ... 900KHz
Transfer 1:1 (λ/2) diharapkan terjadi pada dua / setengah*frekuensi ......... kHz
Transfer 1:1 berarti .........

2.8 AnalisaPembahasan
 Tegangan pada titik pengukuran ujung akhir saluran pada saat frekuensi 200 kHz
hingga 400 kHz akan mengalami kenaikan apabila frekuensi dinaikkan.
 Pada saat frekuensi berada pada 500 kHz hingga 900 kHz tegangan pada ujung akhir
saluran mengalami penurunan.
 Pada saat pengukuran menggunakan frekuensi 1 MHz hingga 1,3 MHz tegangan
pada ujung akhir saluran akan kembali mengalami kenaikan. Jika kenaikan ini
mengikuti fungsi sinus pada frekuensi tertentu, di distribusi ¼ panjang gelombang
(λ) terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran dan
meksimum pada ujung akhir saluran kabel.

2.9 Kesimpulan
Ketika tegangan masukan pada ujung awal saluran dipertahankan tetap dan tegangan
pada ujung akhir saluran diatur ke maksimum dengan mengatur nilai frekuensinya maka
akan diperoleh kenaikan pada tegangan.

Anda mungkin juga menyukai