Disusun Oleh:
Mohammad Andiyanto
411306054
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2017
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia industri rokok, produktivitas merupakan hal yang penting. Hal ini
dikarenakan jumlah produksi yang dihitung bukan dalam satuan jam ataupun hari melainkan
dalam satu satuan waktu atau sering disebut second. Mesin PROTOS M4 merupakan mesin
dengan varian terbaru, dengan design yang sederhana namun kecanggihan teknologinya
melebihi tipe yang lain bahkan mesin dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dan merupakan
mesin dengan kapasitas dan kecepatan menengah yaitu mampu menghasilkan 8000 batang
rokok per menit (cpm). Sehingga dengan berhentinya proses produksi meski dalam waktu
singkat dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
Menurut Feigenbaun, A.V (1961) kata kualitas yang berorientasi pada kepuasan
konsumen tidak harus mempunyai arti “yang terbaik” dalam dunia industri, melainkan
kualitas berarti lebih baik dalam memuaskan kebutuhan konsumen.
Menurut Mullins, Orville, Larrece, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek
dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Secara garis besar proses produksi rokok dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :
1.Blending :Yakni proses pencampuran tembakau dengan rempah-rempah (saus),
sesuai dengan jenis rokok yang akan diproduksi.
2.Making : Yakni proses pembuatan batang rokok.
3.Packing : Yakni proses pengemasan rokok dalam bentuk pack.
4.Case Packing: Yakni pengemasan pack rokok ke dalam bentuk kardus besar.
Proses produksi rokok lebih lanjut bisa dilihat pada OPC produksi rokok pada gambar di
bawah ini :
2. Produk tersebut memiliki nilai jual dan dapat memberikan profit bagi
perusahaan
3. Produk tersebut harus mampu bersaing dipasaran
Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha
pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual
dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat
dan langsung. Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan
biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap
unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa
besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga
penjualan tertentu.
2.2 Pengembangan
Proses pengembangan produk adalah urutan langkah –langkah atau
kegiatan–kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun,
merancang, dan mengkomersialkan suatu produk. Proses pengembangan produk
yang umum terdiri dari enam tahap, yaitu:
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai ‘zero fase’ kerena
kegiatan ini mendahului persetujuan proyek peluncuran pengembangan
produk actual.
2. Pengembangan konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target
diidentifikasi, alternatif konsep–konsep produk dibangkitkan dan
dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan
percobaan lebih jauh.Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan
tampilan suatu produk dan biasanya dibarengi dengan sekumpulan
spesifikasi, analisis produk–produk pesaing serta pertimbangan
ekonomis proyek.
4. Perancangan detail
Fase perancangan detail meliputi spesifikasi lengkap dari bentuk,
material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen pada produk dan
identifikasi seluruh komponen stnadar yang dibeli dari pemasok. Output
dari fase ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk, gambar, pada
filecomputer tentang bentuk tiap komponen dan peralatan untuk fabrikasi
dan perakitan produk.
6. Produksi awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan
sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melatih
tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang mungkin timbul
pada proses produksi sesungguhnya.
2.3 Perencanaan Produk
Perencanaan produk merupakan suatu proses mempertimbangkan peluang-
peluang pengembangan produk. Yang kami maksud dengan peluang diidentifikasi
oleh banyak sumber, mencakup beberapa usulan bagian pemasaran, penelitian,
pelanggan, tim pengembangan produk, dan analisis keunggulan para pesaing.
Perencanaan produk terdiri lima langkah proses yaitu:
1. Mengidentifikasi peluang
Alokasi sumber
daya dan
rencana waktu
Proses
Identifikasi Evaluasi
pengembangan
peluang prioritas
produk
Six Sigma bukan suatu program kualitas biasa, six sigma menggunakan
sumber daya untuk membenahi masalah kronis yang dapat dibuktikan nilainya
dengan menghubungkan hasil laba. Six Sigma bukan teori melainkan praktik
pengungkapan proses vital yang paling bermasalah. Six Sigma mendefinisikan,
mengukur, menganalisa, memperbaiki dan mengendalikannya untuk mengikat
perbaikan kualitas langsung ke hasil-hasil berupa laba.
Define
Measure
Analize
Improve
Control
Dalam program Six Sigma terdapat beberapa perhitungan dan istilah yang
cukup penting. Adapun perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :