KEPERAWATAN JIWA
“ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI “
Disusun Oleh :
ATINA
NPM: 1726010070.P
Respon Adpatif : respon individu dlm menyelesaikan masalah yang masih dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan budaya yang umum berlaku (masih dalam batas
normal), Menyendiri : respon seseorang untuk merenungkan apa yang telahmeliputi :
dilakukan di lingkungan sosial dan juga suatu cara mengevaluasi diri. Otonomi
:Kemampuan individuuntuk menentukan langkah berikutnya. menentukan dan
menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial, Kebersamaan : individu
mampu saling mendukung (bee_robby, 2011).
Respon mal adaptif : respon individu dlm penyelesaian masalah menyimpang dari
norma-norma. Manipulasi : orang lain dan budaya lingkungannya, meliputi : diperlakukan
sebagai objek, hubungan terpusat pada masalah pengendalian orang lain dan individu
cenderung berorientasi pada diri sendiri atau tujuan, Impulsif : individu impulsif tidak
mampu, bukan pada orang lain merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari
pengalaman, tidak dapat Narkisisme : hargadiandalkan diri yang rapuh, secara terus
menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egosentris, pencemburu,
marah jika orang lain tidak mendukung
D. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah kegagalan
perkembangan yang dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang
lain, ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari
orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan dan meresa tertekan (Khaidir Muhaj,
2009).
Sedangkan sumber lain menyebutkan faktor predisposisi terjadi karena beberapa
faktor :
a. Faktor tumbang : Faktor tugas perkembangan pada fase tumbang tidak terselesaikan
komunikasi dalam keluarga : komunikasi yang tidak jelas (suatu keadaan dimana
seorang anggota keluarga menerimapesan yang saling bertentangan dalam waktu yang
bersamaan), ekpresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk
berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga.
b. Faktor sosial budaya : isolasi sosial/ mengasingkan diri dari lingkungan sosial.
Disebabkan norma-norma yang salah dianut keluarga, seperti : anggota keluarga tidak
produktif (lansia, berpenyakit kronis).
c. Faktor biologis : penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya gangguan
dalam otak, seperti pada skizofrenia terdapat struktur otak yang abnormal (atropi otak,
perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbik dan daerah kortikal) {bee_robby,
2011}.
E. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dari faktor sosio-cultural karena menurunnya stabilitas keluarga
dan berpisah karena meninggal dan fakto psikologis seperti berpisah dengan orang yang
terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga
sehingga menyebabkan klien berespons menghindar dengan menarik diri dari lingkungan
(Stuart and Sundeen, 1995).
Sedangkan sumber lain menyebutkan faktor predisposisi terjadi karena beberapa
faktor :
a. Faktor eksternal : Faktor presipitasi stressor social budaya : stres yang ditimbulkan oleh
faktor sosial budaya ( keluarga).
b. Faktor Internal : stresor psikologik : stres terjadi akibat ansietas berkepanjangan disertai
keterbatasan kemampuan mengatasinya{bee_robby, 2011}.
F. Mekanisme Koping
Klien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau menceritakan nya pada
orang orang lain( lebih sering menggunakan koping menarik diri).
GPS:Halusinasi
Isolasi sosial
B. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang sering muncul yang dapat disimpulkan dari pengkajian adalah
sebagai berikut :
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Resiko perubahan sensori persepsi
Koping individu yang efektif sampai dengan ketergantungan pada orang lain.
Gangguan komunikasi verbal, kurang komunikasi verbal.
Intoleransi aktifitas.
Kekerasan resiko tinggi. (Khaidir Muhaj, 2009)
C. Data Yang Perlu Dikaji
Data objektif dan data subjektif yang mungkin muncul pada klien penderita Menarik diri
adalah:
Data Subjektif Data Objektif
Pasien merasa lemah Gangguan pola makan : tidak nafsu
Pasien mengatakan malas untuk makan atau makan berlebihan.
beraktivitas Berat badan menurun atau meningkat
Pasien merasa tidak berdaya. secara drastis.
Kemunduran secara fisik.
Tidur berlebihan.
Tinggal di tempat tidur dalam waktu
yang lama.
Banyak tidur siang.
Kurang bergairah.
Tidak memperdulikan lingkungan.
Kegiatan menurun.
Immobilisasai.
Mondar-mandir (sikap mematung,
melakukan gerakan berulang).
Keinginan seksual menurun.
Evaluasi kemampuan SP 1
Latih (langsung ke pasien)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien.
SP 4