01 GDL Daraayusuk 1787 1 Ktidara 4 PDF
01 GDL Daraayusuk 1787 1 Ktidara 4 PDF
GP1 A0DENGAN
INFEKSI LUKA PERINEUM DI BPS
SUNARNISUMBERLAWANG SRAGEN
Disusun Oleh :
Dara Ayu Sukmaningtias
NIM : B13054
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
Dara Ayu Sukmaningtias
NIM B13054
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
Patologi Pada Ny.GP1 A0Dengan Infeksi Luka Perineum di BPS Sunarni
SumberlawangSragen”.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi
D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihakKarya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin,S.Kep.,Ns.,M.Kep,selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu SitiNurjanah, SST,M.Keb.,selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Deny EkaWidyastuti, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbingyang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Pimpinan BPS Sunarni, Amd.Keb, SumberlawangSragenyang telah bersedia
memberikan ijin pada penulis dalam melakukan Studi Kasus.
5. Ny. G yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan Studi Kasus.
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiahini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,10 Mei 2016
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Dara Ayu Sukmaningtias
B13054
INTISARI
v
MOTTO
1. “Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia”. ( Nelson Mandela )
2. “Musuh yang paling berbahaya di dunia adalah penakut dan bimbang. Teman
yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.” (Andrew
Jackson)
3. “Sesunggguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain). Dan hanya kepada tuhan mul lah engkau berharap.” ( QS. Al-Insyirah,
6-8)
4. “Menjadi sukses itu bukanlah suatu kewajiban, yang menjadi kewajiban
adalah perjuangan kita untuk menjadi sukses”.
PERSEMBAHAN
vi
kita, kekompakan kita terutama (3B), yang menjadi keluarga besar yang utuh.
Dan kini aku siap melangkah lebih tinggi
vii
CURICULUM VITAE
Tempat
at / TanggalLahir : Toto Mulyo,14oktober 1994
Agama : Islam
JenisKelamin : Perempuan
RiwayatPendidikan
viii
DAFTAR ISI
ix
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan....................................................... 46
H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 48
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 49
B. Pembahasan .............................................................................. 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 80
B. Saran ......................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup.Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang
ingin dicapai sesuai tujuan MDG’s nomor 5 pada tahun 2015 AKI turun
tahun 2015, Angka Kematian ibu sebesar 437 kasus, sedangkan kasus
Sragen terdapat 11 kasus dari 437 kasus kematian ibu di Jawa Tengah
Penyebab kematian ibu pada tahun 2015 di wilayah jawa tengah yaitu
Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60%
kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada
1
2
disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Selama ini, perdarahan pasca
persediaan darah dan sistem rujukan, maka infeksi menjadi lebih menonjol
Purwoastuti,2015).
kebidanan yang masih jauh dari sempurna, kejadian infeksi nifas masih
persalinan yang akan menjadi jalan masuknya bakteri yang bersifat komensal
pengobatan umum tetapi pada persalinan yang diduga akan dapat terjadi
infeksi kala nifas profilaksis antibiotika. Disamping itu perawatan luka lokal
nifas(Sujiyatini, 2009).
BPS Sunarni Sumberlawang Sragen diperoleh data pada bulan Oktober 2014-
jumlah ibu nifas normal sebanyak 69 orang, jumlah ibu nifas patologi
sebanyak 22 orang (24,17%), ibu nifas dengan anemia 9 orang (40,9%), ibu
nifas dengan putting lecet 8 orang (36,36%) dan jumlah ibu nifas dengan
dengan infeksi luka perineum masih cukup tinggi. Infeksi luka perineum jika
puerperium(Sujiyatini, 2009)
menurut Varney.
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu
Sumberlawang Sragen.
5
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Profesi
a. Pendidikan
b. Instansi
1. Bepry Wati P (2012) dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada
pada luka jahitan dan rasa mules pada perut, menganjurkan ibu untuk
menjaga agar perineum selalu bersih dan kering, menganjurkan ibu untuk
500mg 3x1/ tablet, Vitamin A 200.000 unit 1x1/ tablet, Sulfas ferosus
2. Siti Komariah (2012) dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
tentang kondisi ibu saat ini, memberitahu tentang keluhan yang dirasakan
diberikan selama 7 hari yaitu luka kering dan tidak terjadi tanda-tanda
infeksi.
Perbedaan antara penelitian ini dengan keaslian diatas adalah subjek studi
kasus, waktu studi kasus, tempat studi kasus, pemberian terapi dan hasil
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Nifas
a. Pengertian Nifas
(Ambarwati,2010).
1) Puerperium dini
jalan.
8
9
2) Puerperium interlmedial
3) Remote puerperium
1) Ligamen-ligamen
2) Lochea
b) Lochea sanguinolenta
c) Lochea serosa
d) Lochea alba/putih
3) Serviks
Purwoastuti,2015).
11
3) Eliminasi
a) Miksi ( BAK )
b) Defekasi ( BAB )
sakit (Heryani,2012).
4) Kebersihan diri
a) Perawatan Perineum
Apabila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum
b) Perawatan Payudara
payudara.
menggunakan sendok.
Wulandari,2010).
5) Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
6) Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap (Walyani dan
Purwoastuti,2015).
7) Senam nifas
1) Tujuan Umum
mengasuh anak.
2) Tujuan Khusus
psikologinya.
dan bayinya.
15
2. Infeksi Perineum
1) Infeks lokal
2) Infeksi umum
jam.
d. Patofisiologi
Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka
jenis yang patogen dalam tubuh wanita. Infeksi nifas dapat dibagi
e. Etiologi
pembantu- pembantunya.
18
g. Pencegahan Infeksi
lancar.
h. Komplikasi
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
i. Penatalaksanaan
3) Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa
kering.
benar.
keinginannya.
1. Pengertian
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
1) Data Subjektif
a) Biodata Pasien
antara lain :
(1) Nama
(2) Umur
(3) Agama
(4) Pendidikan
pendidikanya.
(6) Pekerjaan
pasien tersebut.
(7) Alamat
diperlukan.
b) Keluhan utama
c) Riwayat kesehatan
kesehatan meliputi:
masa kehamilan.
d) Riwayat Menstruasi
disminorhoe(Sulistyawati, 2014).
Handayani,2011).
f) Riwayat Perkawinan
syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas
(Obstetrik)
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
(3) Istirahat
2) Data objektif
2012).
a) Status Generalis
lemah(Sulistyawati,2014).
(2) Kesadaran
(Sulistyawati,2014).
(Pringharjo, 2007).
(c) Nadi
Wulandari, 2010).
(d) Pernafasan
Wulandari, 2010).
perminggu(Walyani, 2015).
28
b) Pemeriksaan sistematis
(1) Kepala
(a) Rambut
(Sulistyawati, 2009).
(b) Muka
(Sulistyawati, 2009).
(c) Mata
2009).
(2) Leher
(a) Mammae
(b) Axilla
(4) Ekstremitas
atau tidak.
(Sulistyawati, 2014).
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
tidak.
(b) Perineum
d) Pemeriksaan Penunjang
2009).
1) Diagnosa kebidanan
a) Data subjektif
pengeluaran nanah.
b) Data objektif
S : 38℃ N :88x/m
masih basah.
2) Masalah
2011).
33
3) Kebutuhan
2011).
2011).
asuhan yang diberikan pada ibu nifas dengan infeksi luka perineum
adalah :
3) KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mulas pada
perut.
kering.
f. Langkah VI : Pelaksanaan
proses penyembuhan.
3) Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa
dan kering.
tubuh terjaga.
minimal 4x sehari.
keinginannya.
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
tidak berbau.
Wulandari,2010).
37
1. Metode SOAP
S : Subjektif
anamnesa.
b. Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasi bertanya pada klien,
“O” atau “X” ini menandakan orang itu bisu. Data subjektif
O: Objektif
c. Data ini memberi bukti gejala klinis klien dan fakta yang
CTG dan lain-lain) serta informasi dari keluarga atau orang lain
bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan
ditegakkan.
A: Assesment
1) Diagnosa/masalah
P : Perencanaan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Unuk
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan klien yang harus dicapai
Bila kondisi klien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau
disesuaikan.
C. Landasan Hukum
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
meliputi:
berwenang untuk :
a. Episiotomi.
eksklusif.
post partum.
(Kepmenkes, 2010).
dalam standar profesi bidan mengenai asuhan kebidanan ibu nifas dalam
kompetensi ke 5:Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis laporan ini adalah studi kasus dengan latar belakang asuhan
kebidanan pada ibu nifas dengan infeksi luka perineum. Jenis studi kasus ini
(Notoatmodjo, 2012). Kasus yang diamati penulis dalam studi kasus ini
adalah ibu nifas pada Ny.G umur 29th tahun P1 A0Hari ke 5dengan infeksi
Subjek studi kasus adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti,
yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto,
2013). Subjek dari laporan ini adalah ibu nifas pada Ny.G Umur 29 tahun P1
42
43
Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan manajemen Varney, SOAP dan
lembar observasi.
1. Data Primer
(Hidayat, 2014).
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
tangan dan jari. Dalam studi kasus ini dilakukan atau memeriksa
perineum(Priharjo, 2007).
3) Perkusi
ekstremitas bawah atau kaki. Pada kasus ibu nifas dengan infeksi
4) Auskultasi
auskultasi(Priharjo, 2007).
b. Wawancara
c. Observasi(pengamatan)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti
a. Data Dokumentasi
dari catatan medis klien berupa jumlah ibu nifas dengan Infeksi luka
b. Studi Kepustakaan
b. Thermometer.
c. Jam.
(e) Supratull.
(b) Bengkok.
3. Dokumentasi :
Lembar observasi.
H. Jadwal penelitian
Ruang : Periksa
No. Register :-
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
b. Anamnesa(Data Subjektif)
tidak
48
49
sedap dari jalan lahir pada tanggal 10Mei 2016, pukul 08.00
tidak sedap.
3) Riwayat penyakit
badan lemah.
malam hari.
e) Riwayat operasi
4) Riwayat menstruasi
13 tahun.
pembalut.
pertama haid.
6) Riwayat perkawinan
c) Lamanya : 1tahun
Hamil sekarang
8) Riwayat hamil
berat.
teratur di bidan.
bulan.
f) Imunisasi TT
g) Pergerakan janin
kehamilan 5 bulan.
9) Riwayat persalinan
d) Plasenta
e) Perineum
benang cutget.
f) Perdarahan
Kala I ± 20 cc, kala II ±30cc, kala III ±50 cc, kala IV ±100
cc.
g) Lama persalinan
h) Keadaan bayi
BB : 3200 gram
Apgar score : 8/ 9/ 10
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Personal Hygiene
sehari 2x.
d) Istirahat/ tidur
kelahiran anaknya.
56
mendukung.
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis
R : 22x/ menit
S: 38℃
N : 88x/ menit
e) BB sebelum hamil : 60 kg
f) BB sekarang : 66 kg
57
g) LILA : 24 cm
2) Pemeriksaan sitematis
a) Kepala
ada cloasma.
(3) Mata
b) Leher
(1) Mammae
(2) Axilla
d) Ekstremitas
(2) Bawah
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
59
sympisis.
b) Anogenital
(c) Nyeri : Ya
(2) Perineum
(3) Anus
(4) Inspekulo
4) Pemeriksaan penunjang
60
I. INTERPRETASIDATA
1. Diagnosa Kebidanan
perineum.
Data Dasar :
Data Subjektif :
Data Objektif :
b. Kesadaran : Composmentis
S : 38℃ N : 88 x/ menit
basah.
61
2. Masalah
a. Mules – mules pada perut dan nyeri pada luka jahitan perineum.
3. Kebutuhan
III. TINDAKANSEGERA
IV. PERENCANAAN
2. Jelaskan ibu tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mules pada
perut.
3. Anjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.
62
pada perineumnya.
9. Anjurkan ibu kontrol ulang 1minggu lagi atau jika ada keluhan.
63
V. PELAKSANAAN
b. Kesadara : Composmentis
S : 38℃ N : 88 x/ menit
basah.
sedap.
2. Pukul 13.55 WIB Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules dan nyeri
kembali.
bersih.
64
atau air bersih dankassa steril yang di beri salep gentamisin 0,1 mg
hygiene yaitu dengan cara sebelum dan sesudah memegang luka cuci
tangan dengan sabun, cebok yang benar dari arah depan kebelakang.
8. Pukul 14.07 WIB Memberi ibu terapi obat dan menganjurkan ibu
VI. EVALUASI
yang normal.
perineumnya.
9. Ibu bersedia kontrol ulang pada tanggal 17 mei 2016 atau jika ada
keluhan.
66
DATA PERKEMBANGAN I
Data subjektif
1. Ibu mengatakan masih nyeri pada luka jahitan dan mengeluarkan darah
Data Objektif
Kesadaran : Composmentis.
S : 37̊ C R : 24 x/ menit
Assesment
Ny. G umur 29 tahunP1 A0, nifas hari ke 7 post partum dengan infeksi luka
perineum.
67
Planning
2. Pukul 16.05 WIB Melihat apakah ada tanda – tanda infeksi seperti
tidak sedap.
teknikaseptik yaitu :
air bersih.
lakukan.
hygiene.
Hasil :Ibu bersedia minum obat yang sudah di berikan oleh bidan.
69
DATA PERKEMBANGAN II
Data subjektif
sendiri.
Data objektif
b. Kesadaran : Composmentis
S : 37̊ C R : 24 x/ menit
sedap.
Assesment
Ny.G umur 29 tahun P1A0, nifas hari ke 9hari post partum dengan infeksi
luka perineum.
70
Planning
tidak sedap, disertai kontraksi uterus keras, TFU 3 jari di atas simpisis,
2. Pukul 10.19 WIB Melihat apakah ada tanda – tanda infeksi seperti luka
air bersih.
dilakukan.
71
5. Pukul 10.26 WIB Menganjurkan ibu untuk meminum obat yang sudah
gentamicin 0,1 mg
72
Data subjektif
Data objektif
N : 88 x/ menit R : 24 x/ menit
2. Lochea serosa ± 5 cc, tidak berbau, kontraksi uterus tidak teraba, tinggi
fundus uteri 1 jari di atas simpisis, luka jahitan bersih, dan sudah
kering.
Assesment
perineum.
73
Planning
tidak teraba, tinggi fundus uteri 1 jari di atas simpisis, tidak ada tanda –
tanda infeksi.
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
yang berkaitan dengan masa nifas, keluhan pada ibu nifas dengan Infeksi
luka perineum yaitu nyeri pada jalan lahir karena adanya jahitan
Data Objektif adalah Pada kasus ibu nifas dengan infeksi luka
Data subjektif pada kasus Ny.G umur 29 tahunP1 A0, 5 hari post
nyeri pada luka jahitan pada perineumdan perut terasa mules setelah
2. Interpretasi Data
(Sulistyawati,2012).
merasakan suhu tubuhnya meningkat, nyeri pada luka jahitan, dan lochea
3. Diagnosa potensial
adanya tanda – tanda infeksi yang lebih serius karena luka perineum
4. Tindakan segera
5. Perencanaan
masalah atau antipasi pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap
2. KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mules pada perut.
3. Anjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.
pada perineumnya.
Perencanaan pada kasus ibu nifas Ny. G umur 29 tahunP1 A0, dengan
2. Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa
kering.
perineumnya.
6. Pelaksanaan
P1 A0, dengan infeksi luka perineum yaitu beritahu ibu tentang hasil
pemeriksaan, jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan
rasa mules pada perut, anjurkan ibu untuk menjaga perineum selalu
cara teknik aseptik yaitu pada daerah genetalia dan sekitarnya dengan
air hangat atau air bersih dan kassa steril, anjurkan ibu untuk menjaga
personal hygiene, anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri ibu terapi obat
7. Evaluasi
keras, luka perineum kering, sembuh dan tidak nyeri, infeksi sudah
sembuh dan pulih dan ibu bisa melewati masa nifasnya dengan tenang.
perineum kering, sembuh tidak ada kemerahan, tidak berbau, tidak nyeri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian pada Ny. G umur 29 tahun P1A0, dengan Infeksi Luka
pada luka jahitan perineum dan perut terasa mulas setelah melahirkan.
luka jahitan perineum dan mules – mules pada perut, sehingga kebutuhan
yang diberikan adalah penjelasan tentang rasa nyeri perineum dan cara
perawatannya.
80
81
5. Pada rencana asuhan kebidanan yang akan dilakukan pada ibu nifas
ibu tentang hasil pemeriksaan, Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada
luka jahitan dan rasa mulas pada perut, anjurkan pada ibu untuk menjaga
agar perineum selalu bersih dan kering, anjurkan ibu untuk menghindari
perineum dengan cara teknik aseptik yaitu pada daerah genetalia dan
kemudian menggunakan air hangat atau air bersih dan kassa steril yang
diberi salep getamisin 0,1 mg yang dioleskan pada daerah luka jahitan,
istirahat yang cukup, beri ibu terapi obat dan anjurkan untuk
meminumnya.
6. Pelaksanaan pada kasus ibu nifas infeksi luka perineum adalah beritahu
ibu tentang hasil pemeriksaan, Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada
luka jahitan dan rasa mulas pada perut, anjurkan ibu untuk menjaga agar
perawatan luka perineum dengan cara teknik aseptik yaitu pada daerah
daerah luka, kemudian menggunakan air hangat atau air bersih dan kassa
82
steril yang diberi salep gentamisin 0,1 mg yang dioleskan pada daerah
luka jahitan, anjurkan ibu utuk menjaga personal hygiene, anjurkan ibu
untuk istirahat yang cukup, beri ibu terapi obat dan anjurkan untuk
meminumnya.
tidak muncul tanda-tanda infeksi lagi dan masa nifas dapat berjalan
langkah varney tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.
B. Saran
1. Bagi profesi
2. Bagi Institusi
b. Pendidikan
mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan infeksi luka perineum.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2013. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012.
Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Badan
Pusat Statistik Kementrian Kesehatan.
Dinkes Jateng. 2014. Buku Saku Kesehatan tahun 2014.Jateng : Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah
__________. 2015. Buku Saku Kesehatan Triwulan 3 tahun 2015. Jateng: Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Dewi,V. N.L. dan Sunarsih,T. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika
Heryani, R. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas & Menyusui. Jakarta: Trans Info
Media
Rukiyah, A.Y. dkk. 2010. Asuhan kebidanan III (nifas). Jakarta: Trans Info
Medika
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, dkk. 2011. Penyuluhan KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak). Jakarta : CV.
Trans Info Media