Anda di halaman 1dari 7

PAPER ILMU WILAYAH

STUDI KASUS PEMBANGUNAN

Dosen Pembimbing:
Dr. Nasruddin, S.Pd., M.Sc.
Dr.Rosalina Kumalawati M.Si

Disusun Oleh:
Muhammad Rizki
1810115210009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
A.LATAR BELAKANG
Ilmu wilayah (regional science) adalah merupakan kajian yang sangat penting bagi
seorang perencana untuk dapat menggunakan pendekatan dan strategi pembangunan wilayah
dengan tepat.Ilmu wilayah adalah ilmu yang mempelajari menyangkut hubungan interaksi dan
interdepensi antara subsistem utama social sistem, serta kaitannya dengan wilayah lain dalam
pengembangan, termasuk penjagaan kelestarian wilayah tersebut (Sutami,1977).
Ilmu pembangunan wilayah merupakan ilmu yang relative masih
baru.Budhiharsono (2001) menyebutkan bahwa ilmu pembangunan wilayah merupakan
wahana lintas disiplin yang mencakup berbagai teori dan ilmu terapan yaitu: geografi,
ekonomi, sosiologi, matematika, statistika, ilmu politik, perencanaan daerah, ilmu
lingkungan dan sebagainya. Oleh karena itu ilmu pengetahuan wilayah setidaknya perlu
ditopang oleh 6 pilar analisis, yaitu: (1) analisis biogeofisik; (2) analisis ekonomi; (3)
analisis sosiobudaya; (4) analisis kelembagaan; (5) analisis lokasi; (6) analisis lingkungan.
Rustiadi (2002) menyebutkan bahwa lingkup kajian perencanaan pengembangan
wilayah sangat luas, sebagai bidang kajian yang membentang dari lingkup ilmu yang bersifat
multidisiplin, mencakup bidang-bidang ilmu mengenai fisik, sosial ekonomi hingga
manajemen. Dari sisi proses kajian pembangunan mencakup hal-hal mengenai: (1) aspek
pemahaman, yakni aspek yang menekankan pada upaya memahami fenomena fisik alamiah
hingga sosial ekonomi di dalam dan antar wilayah, dalam konteks ini pengetahuan mengenai
teknik-teknik analisis dan model-model sistem merupakan alat (tools) penting yang perlu
dipahami, untuk mengenal dan mendalami permasalahan-permasalahan maupun potensi-
potensi pembangunan wilayah, (2) aspek perencanaan, mencakup proses formulasi masalah.
teknik-teknik desain dan pemetaan hingga perencanaan, dan (3) aspek kebijakan, mencakup
pendekatan-pendekatan evaluasi, perumusan tujuan-tujuan pembangunan serta proses
melaksanakannya, mencakup proses-proses politik, administrasi, dan manajerial
pembangunan
Secara harfiah, Rustiadi (2002) menyebutkan bahwa regional science dapat
dipandang sebagai ilmu yang mempelajari aspek-aspek dan kaidah-kaidah kewilayahan,
dan mencari cara-cara yang efektif dalam mempertimbangkan aspek- aspek dan kaidah-
kaidah tersebut ke dalam proses perencanaan pengembangan kualitas hidup dan
kehidupan manusia. Dalam hal ini regional science tidak didefinisikan sebagai ‘ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan pembangunan di suatu wilayah’, karena pengertian
demikian tidak memberikan spesifikasi yang jelas terhadap bidang keilmuan regional
science. Secara ilustrasi, walaupun kata ‘di suatu wilayah’ itu dihilangkan, kita tetap bisa
menangkap suatu pemahaman bahwa setiap pembangunan pasti dilakukan pada suatu
wilayah atau areal tertentu. Padahal penambahan kata ‘wilayah’ ini dimaksudkan
untuk memberikan kekhasan bahwa regional science adalah bidang ilmu yang berbeda
dengan bidang-bidang ilmu perencanaan pembangunan lainnya, yakni dengan adanya
penekanan terhadap pentingnya pertimbangan dimensi kewilayahan.
B.PEMBAHASAN
1,PENGERTIAN WILAYAH TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Wilayah kadang diartikan bermacam-macam, sesuai dengan penafsiran masing-
masing. Berdasarkan sudut pandang ilmu wilayah,wilayah bisa diartikan satu pulau, satu
wilayah, satu wilayah administrasi ( kecamatan, kelurahan, pripinsi dan lain-lainnya). Dalam
pengertian geografis, wilayah merupakan kesatuan alam yaitu alam yang serba sama atau
homogen atau seragam, dan kesatuan manusia, yaitu masyarakat serta kebudayaanya yang
serba sama yang mem[unyai ciri (kekhususan) yang khas, sehingga wilayah tersebut bisa
dibedakan dari wilayah yang lain.
Wilayah dalam bahasa Inggris disebut region. Wilayah merupakan bagian dari
permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan wilayah lain.
Contohnya, wilayah pantai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya di dekat laut
dan wilayah pegunungan merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya di daerah yang
tinggi dan bergunung-gunung. Wilayah adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang
dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas yang membedakan dari daerah lain,
misalnya wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan
wilayah perdesaan.
1. Purnomo Sidi (1981) mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk lingkungan
permukaan bumi yang jelas batasannya.
2. Imanuel Kaant (1982) mengatakan wilayah adalah sesuatu ruang di permukaan bumi
yang mempunyai spesifik dan dalam aspek tertentu berbeda antara dua titik dalam garis
lurus.
Berdasarkan kekhasannya wilayah dapat dibedakan menjadi :

Sebagaimana yang telah dijelaskan pengertian geografis suatu wilayah memiliki


karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya disebut region. Region ini
dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu region formal ( formal region) dan region
fungsional (functional region).
a) Wilayah atau Region Formal
Region formal disebut juga region uniform dan bersifat statis, yaitu suatu wilayah yang di
bentuk oleh adanya kesamaan kenampakan termasuk kedalamnhya kenampakan fisik muka bumi,
iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, penggunaan lahan dsb.

b) Wilayah atau Region Fungsional


Region fungsional disebut juga region nodal. Region ini bersifat dinamis ditandai oleh
adanya akan dari dan pusat. Pusat tersebut disebut sebagai node. Sejauh mana node dapat
menarik arah sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, sejauh itulah batas region
nodal. Contoh sederhana dapat anda amati pada masyarakat tradisional atau pra industri,
dimana pusat perkampungan penduduk dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri.

2.PERAN ILMU WILAYAH TERHADAP PEMBANGUNAN


Pada intinya ilmu wilayah ini ini menjadi jawaban bagi kegiatan untuk memaksimalkan
suatu pembangunan sehingga hasil prospek yang baik.berikut peran ilmu wilayah terhadap
pembangunan sebagai berikut:
a.Penentuan wilayah
Keberadaan ilmu wilayah mampu membantu menetukan suatu wilayah yang akan di
bangun.Segala perencanaan di siapkan untuk menentukan suatu wilayah, hal ini betuh
kecermatan dan ketelitian apabila ada kesalahan, maka wilayah ini akan di fakum dan tidak
memiliki prospeks dan perkembangan yang signifikan.Wilayah yang akan di pilih disebut
wilayah perencanaan.Wilayah perencanaan adalah wilayah yang memiliki satu kesatuan
diantara aspek-aspek ekonomi yang ada.Wilayah ini akan di anggap sebagai wilayah yang
memiliki cakupan besar yang memungkinkan terjadi perubahan-perubahan di segala bidang.
Ciri-ciri wilayah perencanaan sebagai berikut:
1.memiliki luas yang cukup untuk mengambil keputusan investasi berskala besar.
2. mempunyai sturuktur perekonomian homogeny
3. memilki minimal satu titik potensi pertumbuhan
4.dihuni oleh masyarakat yang memiliki kesadaran dan kepedulian tentang pembangunan
b.Penentuan kebijakan awal
Dengan adanya wilayah, pemerintahan mampu mengambil suatu kebijakan awal,yang
meliputi pemilihan sector,serta mana yang dinaggap memiliki potensi dan keunggulan,serta
memiliki daya saing dan hasil yang besar.Agar dalam pembangunan merupakan rencana yang
tepat.
c. Memiliki kegiatan atau komoditi
Ilmu wilayah memberikan saran atau pilihan untuk kegiatan ataupun komoditi yang bisa
di laksanakan. Ilmu wilayah menyarankan beberapa kegiatan yang perlu dan harus
dilaksanakan serta memilihkan komoditi suatu daerah yang isa di jadikan unggulan.
d. Sebagai acuan pusat pemerintahan
Dengan ilmu wilayah ini mampu terbantu dalam hal penentu kebijakan yang bisa
mempercepat pertumbuhan ekonomi dari keseluruhan wilayah dalam menyusun rencana
pembangunan mendatang.
e.Menghemat waktu dan biaya
Ilmu wilayah mampu membuat perencanaan atau penentuan suatu wilayah yang akan
dijadikan pusat kegiatan dengan cepat dan efektif sehingga kita mampu menghemat waktu dan
biaya.
3. JENIS JENIS WILAYAH
Perwilayahan adalah proses pengelompokkan wilayah berdasarkan ciri kesamaan atas
dasar fisik dan sosial. Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu,
misalnya, pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria yang
digunakan adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan
angin.
Perwilayahan dibagi menjadi dua :
1. Perwilayahan secara formal Tujuan perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah
mana yang homogen atau seragam. Teknik yang bisa digunakan pendelineasian wilayah
formal adalah metode nilai bobot indeks. Metode ini digunakan untuk mendelineasi wilayah
berdasarkan lebih dari satu kriteria.
2. perwilayah secara fungsional pembatas suatu wilayah secara fungsional menyangkut
pengelompokan beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan.
dengan demikian wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik
pusat. pendekatan untuk perwilayah fungsional dilakukan dengan analisis aliran barang atau
orang. pada analisis ini wilayah fungsional berdasar pada arah dan intensitas aliran barang
atau orang antara titik pusat dan wilayah sekitarnya. pada umumnya aliran lebih intensif
untuk 2 wilayah yang jauh dari pusat. luas daerah pengaruh pusat adalah sampai pada tempat
arus aliran. aliran itu bisa dalam beberapa bentuk, dalam bidang ekonomi bisa berupa
barang, penumpang atau jalan. dalam bidang sosial seperti arus siswa atau pasien di rumah
sakit. bidang politik terutama arus belanja negara. bidang informasi seperti surat telegram,
surat kabar, telepon dan lain-lain. variasi dari analisis aliran barang atau orang adalah teori
grafik. pendekatan ini masih sederhana tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan
sistematis untuk identifikasi wilayah fungsional atau wilayah modal.regional
(perwilayahan) didalam geografi adalah suatu upaya mengelompokan atau mengklasifikasi
unsur-unsur yang sama. menyusun dan mengelompokan serangkaian lokasi yang
mempunyai sifat-sifat yang sama menurut kriteria tertentu. sehingga informasi dapat
dipeoleh secara efisien dan ekonomis.contoh pembagian region berdasarkan iklim,
permukaan bumi dapat dibedakan atas: unsur cuaca, seperti suhu, curah
hujan,penguapan,kelembaban dan angin.regional menurut iklim ini sangat berguna dalam
hal komunikasi atau transportasi .
Perwilayahan berdasarkan fenomena geografis di lingkungan setempat dapat dilihat
dari beberapa aspek :
1. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dikenal pembagian wilayah
kekuasaan pemerintahan, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan dusun.
2. Berdasarkan kesamaan kondisi di sini yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik.
Contohnya Jawa Tengah di bagian atas pantai timur pegunungan dan pantai barat.
3. Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa
pusat pertumbuhan yang ciri-ciri sama besarnya dan rankingnya. Kemudian ditetapkan
batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. Contohnya batas pengaruh satu kota
dengan kota lainnya hanya dapat dilakukan untuk kota yang sama rankingnya.
4. Berdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini ditetapkan batas-batas
wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. Contohnya DAS
Bengawan Solo, DAS Berantas dan DAS Serayu.
Sistem perwilayahan administrasi terkait sangat erat pada sistim pemerintahan beserta
perangkat-perangkatnya. Diluar sistim perwilayahan administratif, juga dikenal berbagai
perwilayahan-perwilayahan, perencanaan atau pengelolaan yang tidak terlalu struktural
melainkan sebagai unit-unit koordinasi atau pengelolaan yang terfokus pada tujuan-tujuan dan
penyelesaian-penyelesaian masalah tertentu, seperti kawasan otorita, DAS, Free trade zone,
dan lain-lain.
C.KESIMPULAN

Ilmu wilayah (regional science) adalah merupakan kajian yang sangat penting bagi
seorang perencana untuk dapat menggunakan pendekatan dan strategi pembangunan wilayah
dengan tepat.Ilmu wilayah adalah ilmu yang mempelajari menyangkut hubungan interaksi dan
interdepensi antara subsistem utama social sistem, serta kaitannya dengan wilayah lain dalam
pengembangan, termasuk penjagaan kelestarian wilayah tersebut (Sutami,1977).
Ilmu pembangunan wilayah merupakan ilmu yang relative masih
baru.Budhiharsono (2001) menyebutkan bahwa ilmu pembangunan wilayah merupakan
wahana lintas disiplin yang mencakup berbagai teori dan ilmu terapan yaitu: geografi,
ekonomi, sosiologi, matematika, statistika, ilmu politik, perencanaan daerah, ilmu
lingkungan dan sebagainya. Oleh karena itu ilmu pengetahuan wilayah setidaknya perlu
ditopang oleh 6 pilar analisis, yaitu: (1) analisis biogeofisik; (2) analisis ekonomi; (3)
analisis sosiobudaya; (4) analisis kelembagaan; (5) analisis lokasi; (6) analisis lingkungan.
Beberapa peran ilmu wilayah terhadap pembangunan Antara lain:
1.penentuan wilayah
2.penentuan kebijakan awal
3.memilih kegiatan atau komoditi
4.sebagai acuan pusat pemerintahan
5.menghemat waktu dan biaya
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Robinson. 2012. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
kajian-geografi/ Eko Titis Prasongko ; Rudi Hendrawansyah

Anda mungkin juga menyukai