Anda di halaman 1dari 25

88

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi secara garis besar adalah suatu pendekatan teori dan aplikasi

yang digunakan dalam melakukan sesuatu rancangan untuk dapat diterapkan pada

suatu proses penelitian. Perancangan model dalam penelitian disesuaikan dengan

masalah-masalah yang terjadi dilapangan melalui rumusan-rumusan yang telah

ditetapkan, sehingga hasil yang diperoleh mempunyai ukuran atau kadar yang

tepat sesuai harapan peneliti. Oleh karena itu metodologi penelitian yang

diungkapkan dalam bab ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur

penelitian yang dilakukan.

3.1. Tipe Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh

gambaran lebih jauh mengenai variabel penelitian yaitu kepemimpinan

transformasional, kompensasi, kepuasan kerja, dan intensi keluar karyawan serta

kemudian menguji hipotesis mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional

dan kompensasi terhadap kepuasan kerja, dan intensi keluar karyawan.

Metode penelitian ini menggunakan survey yaitu penelitian yang

dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah

data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distributif dan hubungan antar variabel sosiologis

maupun psikologis Sugiyono (2012:7), survey yang digunakan adalah bersifat


89

deskriptif dan verifikatif dengan konsep riset evaluasi. Sesuai dengan tujuan

penelitian pertama sampai kelima, penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk

memperoleh gambaran tentang ciri-ciri variabel yang diteliti, yaitu :

1. Bagaimana kepemimpinan trasformasional di Bank Sumedang.


2. Bagaimana kompensasi yang diterima karyawan di Bank Sumedang.
3. Bagaimana kepuasan kerja di Bank Sumedang.
4. Bagaimana intensi keluar karyawan di Bank Sumedang.
Adanya hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian ini,

maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research, yaitu

penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti

serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2012:11).

Sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian ke lima sampai dengan ke delapan

penelitian ini bersifat verifikatif, pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari

suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dan mengolah data,

sehingga diketahui hubungan atau pengaruh antar variabel yang diteliti, yaitu :
5. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan trasformasional terhadap kepuasan

kerja karyawan di Bank Sumedang.


6. Seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan di

Bank Sumedang.
7. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan trasformasional dan kompensasi

terhadap kepuasan kerja karyawan di Bank Sumedang baik secara simultan.


8. Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi keluar karyawan di

Bank Sumedang.

Untuk lebih jelas, metode yang digunakan dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.1
Metode yang di Gunakan
Tujuan Jenis Metode Tipe Unit Time
90

Penelitian Penelitian penelitian Penelitian Analisis Horizon


T.1 sampai Deskriptif Survei Deskriptif
dengan T.4 (Deskriptive
Survey)
Cross-
Karyawan
Sectional
T.5 sampai Deskriptif dan Survey Kausalitas
dengan T.8 Verifikatif (Deskriptive
dan
Eksplanatori
survei)
Keterangan T = Tujuan penelitian

3.2. Unit Observasi dan Lokasi

Unit obeservasi dalam penelitian adalah karyawan Bank Sumedang yang

terdiri dari Kantor Cabang Cimalaka, Cikeruh, Tanjungsari, Rancakalong,

Buahdua, Tomo, Darmaraja, dan Wado.

3.3. Variabel Penelitian

3.3.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya

Dalam penelitian ini ada tiga pokok variabel yang akan diteliti, yaitu

variabel X, Y dan variabel Z. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:


1. Kepemimpinan transformasional sebagai variabel bebas (independen) (X1).

Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.


2. Kompensasi sebagai variabel bebas (independen) (X2). Variabel independen

(variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat.


3. Kepuasan kerja sebagai variabel intervening (Y), adalah variabel yang secara

teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel ini merupakan


91

variabel penyela / antara variabel independen dengan variabel dependen,

sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau

timbulnya variabel dependen.


4. Intensi keluar karyawan sebagai variabel dependen (variabel terikat) (Z)

adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel

bebas.

3.3.2 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan

semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel,

Zainudin dalam Widyantoro (2014:54) memberikan pengertian tentang definisi

operasional adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana

variabel diukur. Operasional variabel berisikan indikator-indikator dari suatu

variabel yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk

variabel tersebut. Variabel penelitian dioperasionalisasikan dalam tabel berikut

ini:

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel & No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
Konsep Kues
92

Kepemimpinan Visi (Vision) Pimpinan mendengarkan Tingkat kesungguhan Ordinal 1


Transformasional masukan visi pimpinan mendengarkan
(X1) masukan dari pegawai
tentang pencapaian visi
Optimisme pimpinan Tingkat optimisme Ordinal 2
Kepemimpinan pimpinan pada masa
transformasional depan
dibangun diatas Memberikan arahan yang  Tingkat Ordinal 3
puncak jelas tentang misi dan visi memberikan arahan
kepemimpinan yang jelas tentang misi
transaksional dan visi organisasi
sehingga dapat Komunikasi  Memberikan semangat  Tingkat memberikan Ordinal 4
manghasilkan Inspiratif semangat kepada
tingkat upaya dan kepada setiap pegawai
kinerja bawahan  Memberikan kepercayaan  Tingkat memberikan Ordinal 5
yang melampaui kepercayaan dalam
apa yang terjadi menyelesaikan tugas
dengan pendekatan  Menentukan standar kerja  Tingkat menentukan Ordinal 6
transaksional saja., standar-standar kerja
serta kepemimpinan yang tinggi
transformasional  Memberikan motivasi  Tingkat memberikan Ordinal 7
sebagai motivasi kepada
kepemimpinan pegawai
yang mencakup Kepemimpinan Perhatian pada masukan Tingkat perhatian pada Ordinal 8
upaya perubahan Suportif pegawai masukan pegawai
organisasi. Perhatian pada Tingkat perhatian pada Ordinal 9
pengembangan karir pengembangan karir
Bass dan Avolio,
pegawai pegawai 10
(2010:102)
Membimbing, membina dan Tingkat pembinaan pada Ordinal
menasehati pegawai pegawai
Stimulasi  Mengajarkan solusi kreatif Tingkat pengajaran Ordinal 11
Intelektual solusi kreatif terhadap
masalah
 Memotivasi bawahan Tingkat memotivasi Ordinal 12
melihat masalah sebagai bawahan melihat
kesempatan belajar masalah sebagai
kesempatan belajar
 Dorongan untuk cerdas Tingkat dorongan untuk Ordinal 13
dalam menyelesaikan cerdas dalam
masalah menyelesaikan masalah
Pengakuan Memberi penghargaan Tingkat penghargaan Ordinal 14
Personal pada pegawai yang
bekerja dengan baik
Pengakuan pimpinan Tingkat pengakuan Ordinal 15
pimpinan pada
keberhasilan pegawai
dalam bekerja
Kepercayaan pimpinan Tingkat kepercayaan Ordinal 16
pimpinan kepada pegawai
dalam bekerja
93

Kompensasi Kompensasi Finansial


Kompensasi Finansial Langsung :
(X2) Tingkat gaji yang Ordinal 17-20
 Gaji
diterima
Kompensasi adalah  Komisi Tingat komisi yang Ordinal 21-22
diterima
total seluruh
imbalan yang Kompensasi Finansial
diterimpara Tidak Langsung :
karyawan sebagai  Asuransi Jiwa Tingkat asuransi jiwa Ordinal 23
yang diterima
pengganti jasa yang
telah mereka  Asuransi Kesehatan Tingkat asuransi Ordinal 24
kesehatan yang diterima
berikan  Asuransi Tingkat asuransi Ordinal 25
Mondy (2012:4) Ketenagakerjaan ketenagaakerjaan yang
diterima
Kompensasi Kebijakan promosi Tingkat kebijakan Ordinal 26-29
Non Finansial promosi yang diterapkan
Karyawan terbaik Tingkat pemilihan Ordinal 30-31
karyawan terbaik
Kepuasan Pekerjaan Menyelesaikan pekerjaan Tingkat menyelesaikan Ordinal 32
Kerja yang diberikan dengan pekerjaan yang diberikan
baik dengan baik
(Y) Menyukai setiap hasil Tingkat menyukai setiap Ordinal 33
Kepuasan kerja pekerjaan yang telah hasil pekerjaan yang
merupakan suatu diselesaikan telah diselesaikan
ungkapan Merasa dihargai sesuai Tingkat dihargai sesuai Ordinal 34
emosional yang dengan hasil pekerjaan dengan hasil pekerjaan
bersifat positif atau Kesempatan untuk Tingkat kesempatan Ordinal 35
menyenangkan menggunakan ketrampilan untuk menggunakan
sebagai hasil dari dan kemampuan ketrampilan dan
penilaian terhadap kemampuan
suatu pekerjaan Merasa terdorong untuk Tingkat merasa Ordinal 36
atau pengalaman mencapai target pekerjaan terdorong untuk
kerja mencapai target
pekerjaan
Smith, Kendall dan Kebebasan dalam bekerja Tingkat kebebasan Ordinal 37
Hulin (2012:80) dan mampu memberikan dalam bekerja dan
umpan balik mampu memberikan
umpan balik
94

Supervisi  Memiliki kepedulian  Atasan memiliki Ordinal 38


terhadap pekerjaan yang kepedulian terhadap
dilakukan oleh karyawan pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan
 Melakukan pengawasan  Atasan melakukan Ordinal 39
atau supervise terhadap pengawasan atau
pekerjaan yang dilakukan supervise terhadap
oleh karyawan pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan
 Mampu memberikan Atasan mampu Ordinal 40
pengarahan sesuai dengan memberikan pengarahan
kemampuan dan sesuai dengan
ketrampilan karyawan kemampuan dan
ketrampilan karyawan
 Memberikan masukan Atasan memberikan Ordinal 41
terhadap masalah yang masukan terhadap
dihadapi karyawan dalam masalah yang dihadapi
pekerjaannya karyawan dalam
pekerjaannya
 Membantu karyawan Atasan membantu Ordinal 42
dalam mencapai target karyawan dalam
perusahaan mencapai target
perusahaan
 Mengikutsertakan Atasan mengikutsertakan Ordinal 43
karyawan dalam karyawan dalam
pengambilan keputusan pengambilan keputusan
Imbalan  Gaji yang  Tingkat kepuasan gaji Ordinal 44
diberikan yang diberikan
perusahaan
 Kesesuaian gaji yang Ordinal 45
diberlakukan
Promosi  Sistem promosikan yang Tingkat sistem Ordinal 46
ditetapkan promosikan yang
ditetapkan
Rekan kerja Adanya sikap saling Tingkat sikap saling Ordinal 47
membantu antara rekan membantu antara rekan
kerja kerja
Adanya komunikasi yang Tingkat komunikasi yang Ordinal 48
baik dengan rekan kerja baik dengan rekan kerja
Rekan kerja selalu Tingkat selalu Ordinal 49
memberikan dukungan dan memberikan dukungan
nasihat terkait pekerjaan dan nasihat terkait
pekerjaan
Suasana kerja yang terjalin Tingkat suasana kerja Ordinal 50
baik dan kekeluargaan yang terjalin baik dan
kekeluargaan
Karyawan merasa nyaman Tingkat merasakan Ordinal 51-52
dengan lingkungan kerja nyaman dengan
saat ini lingkungan kerja saat ini
95

Intensi Keluar Perilaku yang Tidak mengerjakan tugas Tingkat jarang Ordinal 53
Karyawan mencerminkan yang diberikan oleh atasan mengerjakan tugas yang
ketidakpuasan diberikan oleh atasan
(Z) dalam bekerja  Menunda pekerjaan Tingkat selalu menunda Ordinal 54-55
sampai atasan memintanya pekerjaan sampai atasan
Intensi keluar memintanya
sebagai keinginan  Meninggalkan kantor Tingkat selalu Ordinal 56-57
pemberhentian tanpa ijin atasan meninggalkan kantor
keterikatan dalam tanpa ijin atasan
suatu organisasi  Sering tidak masuk kerja Tingkat seringnya tidak Ordinal 58-62
oleh individu yang tanpa alasan masuk kerja tanpa alasan
menerima
kompensasi dari Berpikir dan Berpikir untuk keluar Tingkat berpikir untuk Ordinal 63
organisasi tersebut berencana untuk Berpikir untuk keluar
Mobley, Horner dan keluar dari mengembangkan karir di Tingkat berpikir untuk Ordinal 64
Hollingsworth perusahaan perusahaan lain mengembangkan karir di
(2012:204) Berencana untuk mencari perusahaan lain
lowongan pekerjaan lain Tingkat berencana untuk Ordinal 65
mencari lowongan
pekerjaan lain
Berusaha aktif  Terdaftar dalam situs Tingkat terdaftar dalam Ordinal 66
mencari lowongan kerja situs lowongan kerja
pekerjaan lain  Melamar pekerjaan di Tingkat melamar Ordinal 67
perusahaan lain pekerjaan di perusahaan
lain
 Mencari bantuan dalam Tingkat mencari bantuan Ordinal 68
mendapatkan pekerjaan dalam mendapatkan
baru pekerjaan baru

3.4 Populasi dan Penentuan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan.

Sedangkan Kuncoro (2013:103) mengatakan bahwa populasi adalah kelompok

elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian

yang mana peneliti tertarik untuk mempelajarinya dan menjadi objek penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi penelitian ini adalah

karyawan Bank Sumedang berjumlah 165 karyawan yang terdiri dari Kantor
96

Cabang Cimalaka, Cikeruh, Tanjungsari, Rancakalong, Buahdua, Tomo,

Darmaraja, dan Wado.

3.4.2 Cara Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sample itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang harus benar-benar diambil representatif (mewakili).

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan Bank Sumedang yang

terdiri dari Kantor Cabang Cimalaka, Cikeruh, Tanjungsari, Rancakalong,

Buahdua, Tomo, Darmaraja, dan Wado.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan dasar menurut

Arikunto (2010:107) yang menyatakan bahwa : “ Apabila populasi kurang dari

100 orang, lebih baik diambil semua populasi untuk dijadikan sample sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar

diatas 100 orang maka diambil 10-15 % atau 15-20% atau lebih dari itu”.

Penentuan ukuran sampel responden dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus Slovin (Umar, 2013:78)

N
n=
1 + N e2

Dimana : n = Ukuran sampel


N = Jumlah populasi
e = Persen kelonggaran ketidakpastian dengan tingkat kesalahan 5%
97

Jumlah populasi yaitu sebanyak 165 orang, dengan tingkat kelonggaran

sebesar 5% (0.05) atau dapat disebutkan tingkat keakuratan sebesar 95% (0.95)

sehingga sampel yang diambil untuk mewakili populasi tersebut sebesar:

165
n =
1 + (165)(0,05) 2

165
=
1 + 0.4125

165
1.4125

n = 117

Berdasarkan perhitungan di atas dapat disebutkan bahwa jumlah sampel

untuk penelitian ini adalah sebanyak 117 responden. Untuk menentukan besarnya

ukuran sampel pada masing-masing unit kerja dilakukan secara proporsional

melalui rumus :
Ni
ni = .n
N

Keterangan:

ni = Ukuran sampel tiap stratum

Ni = Ukuran populasi tiap stratum

N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

Pengalokasian sampel dengan alokasi proporsional hasilnya dapat dilihat

pada tabel 3.3. berikut ini:


98

Tabel 3.3
Alokasi Jumlah Sampel Secara Proporsional
dari Masing-Masing Per Kantor Cabang
Anggota Anggota
No Kantor Cabang
Populasi Sampel
1 Kantor Pusat 35 25
2 Kantor Cabang Cimalaka 18 13
3 Kantor Cabang Cikeruh 20 14
4 Kantor Cabang Tanjungsari 16 11
5 Kantor Cabang Rancakalong 18 13
6 Kantor Cabang Buahdua 15 11
7 Kantor Cabang Tomo 12 8
8 Kantor Cabang Darmaraja 16 11
9 Kantor Cabang Wado 15 11
Jumlah 165 117
Sumber : Bank Sumedang, 2018

3.4.3 Teknik Sampling

Pengambilan sampel probabilitas adalah suatu metode pemilihan sampel di

mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Karena populasi bersifat homogen yaitu sumber data

yang unsur-unsur atau elemennya memiliki sifat yang mendekati sama sehingga

tidak perlu ditetapkan jumlahnya secara kuantitatif dan sesuai dengan tujuan

penelitian.

Karena anggota populasi bersifat homogen, teknik sampling yang

digunakan adalah simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari

semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam anggota populasi tersebut.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


99

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi ke dalam prosedur

pengumpulan data dan pengujian validitas serta realibilitas kuesioner penelitian,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.5.1 Prosedur Pengumpulan Data

Untuk menjaga kualitas pengumpulan data, maka data yang akan

digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari hasil angket, wawancara dan observasi sedangkan data

sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan empat macam teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Studi kepustakaan, pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data,

memperlajari dan mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari literatur

dan data sekunder yang berkenaan dengan masalah penelitian.

2. Studi lapangan, terdiri dari :

a. Observasi, melakukan pengamatan langsung mengenai fenomena-

fenomena di lapangan yang mempunyai keterkaitan dengan variabel

penelitian di Bank Sumedang.

b. Wawancara, dilakukan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan

yang sudah berstruktur kepada responden untuk selanjutnya

diperdalam dengan mengorek keterangan yang lebih lengkap dari

responden, dalam hal ini yang diwawancara adalah para karyawan Bank

Sumedang.

c. Angket, yaitu dengan cara membagikan daftar pertanyaan yang bersifat

tertutup kepada responden yang telah ditentukan, dalam hal ini adalah
100

para karyawan Bank Sumedang mengenai kepemimpinan

transformasional, kompensasi, kepuasan kerja, dan intensi keluar

karyawan. Dalam daftar pertanyaan tersebut responden tinggal memilih

salah satu jawaban yang sesuai dengan apa yang sebenarnya.

Dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui

pengaruh kepemimpinan transformasional dan kompensasi terhadap kepuasan

kerja, dan intensi keluar karyawan, maka untuk keperluan analisis kuantitatif

setiap jawaban dari kuisioner penelitian diberi skor dengan menggunakan skala

Likert. Dimana skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono,2012:86).
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunkan skala Likert mempunytai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan Kuantitatif

maka jawaban diberi skor positif sebagai berikut:

Tabel 3.4
Skala Likert
Bobot Nilai
Jawaban Pertanyaan
Bila Positif Bila Negatif
1. SS (Sangat Setuju) 5 1
2. S (Setuju) 4 2
3. R (Ragu-ragu) 3 3
4. TS (Tidak setuju) 2 4
5. STS (Sangat tidak setuju) 1 5
101

(Sugiyono, 2012:86)

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer

dan data sekunder. Menurut Umar (2013:67), sebagai berikut:.

1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yang

diperoleh langsung dari penyebaran kuesioner kepada responden yang

dianggap telah mewakili populasi.


2. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sebelumnya, diperoleh

dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan tulisan-

tulisan ilmiah.

3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.5.2.1 Uji Validitas

Valid menunjukkan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

(Sugiyono, 2012:1).

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2012:109)

Menurut Masrum, dalam Sugiyono (2012:124) menyatakan item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi

pula menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.

Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan

skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Apabila nilai
102

korelasi diatas 0,3 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat kevalidan

yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,3 maka di katakan item

tersebut kurang valid. Metode korelasi yang digunakan adalah Pearson Product

Moment.

n  X1 , X total     X1    X total 
r=
n X 1
2
   X1 
2
 n X total
2
   X total 
2

Dimana :
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi/keajegan data dalam

interval waktu tertentu (Sugiyono, 2012:1). Instrumen yang memiliki reliabilitas

dapat digunakan untuk mengukur secara berkali-kali yang menghasilkan data

yang sama (konsisten).

Pengujian reliabilitas alat penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode ”Alpha Cronbach” (Singgih Santoso, 2010) dengan rumus:

k   i 
2

= 1  
k  1   x2 

k = jumlah item

 i2 = varians butir/item

 x2 = varians kelompok

Jika nilai  mendekati satu, maka instrumen tersebut reliabel.


103

Pengujian reliabilitas atau keandalan instrumen dilakukan dengan

menggunakan metode Cronbach, yang dihitung menggunakan bantuan perangkat

lunak SPSS. Umar (2012:207) menyatakan bahwa nilai suatu instrumen dikatakan

reliabel bila nilai Alpha Cronbach > 0,7.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Rancangan Analisis Data

Pengolahan data yang terkumpul dari hasil wawancara dan kuesioner dapat

dikelompokan ke dalam tiga langkah, yaitu : persiapan, tabulasi, dan penerapan

data pada pendekatan penelitian. Persiapan adalah mengumpulkan dan memeriksa

kelengkapan lembar kuesioner serta memeriksa kebenaran cara pengisian.

Melakukan tabulasi hasil kuesioner dan memberikan nilai (scorring) sesuai

dengan sistem penilaian yang telah ditetapkan. Kuesioner tertutup dengan

menggunakan skala ordinal 1-5 pada setiap butir kuesioner, nilai yang diperoleh

merupakan indikator untuk pasangan variabel independent X, Y dan variabel

dependent Z yaitu sebagai berikut (X,Y), (Z,Y). Data hasil tabulasi diterapkan

pada pendekatan penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian.

Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan kompensasi

terhadap kepuasan kerja, dan intensi keluar karyawan, maka data diolah dengan

menganalisa sikap responden terhadap setiap butir kuesioner untuk melihat hasil

penilaian responden (positif/negatif), pelaksanaan variabel yang diteliti dengan

menggunakan analisis Likert’s Summated Rating.

Untuk memperoleh data dari variabel kualitatif, setiap variabel terlebih

dahulu dijabarkan ke dalam sub variabel dan setiap subvariabel


104

dioperasionalisasikan ke dalam indikator. Setiap indikator diukur peringkat

jawaban dengan skala ordinal.

Analisis yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu : (1). Analisis

deskriptif terutama untuk variabel yang bersifat kualitatif dan (2). Analisis

verifikatif, berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis

kuantitatif ditekankan untuk mengungkapkan perilaku variabel penelitian,

sedangkan analisis deskriptif/kualitatif digunakan untuk menggali perilaku faktor

penyebab. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat

diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.

1. Analisis Deskriptif

Analisis data deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana

persepsi karyawan terhadap kepemimpinan transformasional, kompensasi,

kepuasan kerja, dan intensi keluar karyawan. Tahapan analisis dilakukan sampai

pada scoring dan indeks, dimana skor merupakan jumlah dari hasil perkalian

setiap bobot nilai (1 sampai 5) dengan frekuensi (Sugiyono, 2012:135). Pada

tahap selanjutnya indeks dihitung dengan metode mean, yaitu membagi total skor

dengan jumlah responden. Angka indeks tersebut yang menunjukkan kesatuan

tanggapan seluruh responden terhadap setiap variabel penelitian.

Panjang Kelas Interval =

Dimana :

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah


105

Banyak kelas interval = 5

Panjang Kelas Interval =


= 0.8

Kriteria interpretasi nilai rata-rata (indeks) :

1.00 – 1.80 = Sangat Lemah (Sangat Tidak Baik)

1.81 – 2.60 = Lemah (Tidak Baik)

2.61 – 3.40 = Cukup (Cukup Baik)

3.41 – 4.20 = Kuat (Baik)

4.21 – 5.00 = Sangat Kuat (Sangat Baik)

2. Analisis Verifikatif

Analisis selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah no 5 (lima) sampai

dengan 8 (delapan) menggunakan alat analisis dengan Analisis Jalur (Path

Analysis). Dimana untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel terhadap

variabel lainnya baik itu pengaruh yang sifatnya langsung atau yang tidak

langsung.

Adapun untuk keperluan analisis telah ditempuh langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Sebagaimana yang dirancang dalam operasionalisasi variabel, maka

nilai variabel-variabel : kepemimpinan transformasional, kompensasi,

kepuasan kerja, dan intensi keluar karyawan merupakan data yang bersifat

ordinal. Dengan menggunakan tipe pertanyaan tertutup (closed-end question)

setiap item pertanyaan ditentukan peringkat dengan lima alternatif jawaban.


106

Pilihan jawaban responden merupakan nilai skor jawaban, sehingga nilai

variabel diperoleh dari total skor jawaban dari setiap item.

2 Teknik analisis jalur memerlukan syarat data yang mempunyai tingkat

pengukuran sekurang-kurangnya interval. Maka untuk keempat variabel

tersebut diatas, yakni kepemimpinan transformasional, kompensasi, kepuasan

kerja, dan intensi keluar karyawan yang memiliki tingkat pengkuran ordinal

harus diubah menjadi interval. Karena itu melalui methods of successive

intervals (MSI) dilakukan transformasi data dengan langkah kerja sebagai

berikut :

a. Berdasarkan hasil jawaban responden, untuk setiap pertanyaan dihitung

frekuensi setiap pilihan jawaban.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan hitung

proporsi setiap pilihan jawaban.

c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan hitung proporsi

komulatif untuk setiap pilihan jawaban..

d. Untuk setiap pertanyaan tentukan nilai untuk Z dalam setiap pilihan

jawaban.

e. Hitung scala value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban

melalui persamaan berikut :

Kepadatan batas bawah – Kepadatan batas atas


Scale Value =
Daerah dibawah batas atas – Daerah dibawah batas bawah

f. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan :
107

Skala = Scale Value + Scale Value minimum + 1

3 Menyiapkan pasangan data dari variabel independen dan dependen dari semua

sampel penelitian untuk pengujian hipotesis

Model analisis jalur digunakan untuk menganalisis pada hubungan antar

variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen).

Model analisis jalur digunakan untuk menganalisis pada hubungan antar

variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen).

Menurut Riduwan (2014:140) Model analisis jalur digunakan untuk

menganalisis pada hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)

terhadap variabel terikat (endogen). Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian

ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu kepemimpinan

transformasional dan kompensasi (variabel X), variabel antara kepuasan kerja (Y)

sedangkan variabel dependen adalah intensi keluar karyawan (Z). Dalam

penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh kepemimpinan

transformasional dan kompensasi terhadap kepuasan kerja serta implikasinya pada

intensi keluar karyawan.

Pada diagram jalur digunakan dua macam arah panah yaitu :


108

1. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah

variabel eksogen (variabel penyebab X) terhadap sebuah variabel endogen

(variabel akibat Y).


Misal nya : X1 → Y
2. Panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasi antara variabel eksogen

Misalnya : X1 ↔ X2

X1 ε1 ε2
yx1

Y zy2 Z
rx1x2

X2 yx2
Gambar 3.1
Struktur Analisis Jalur (Path Analysis) Pengaruh Antar Variabel Penelitian

Keterangan :

: Hubungan pengaruh;

 yx1 : Struktur parameter yang menghubungkan sub variabel X1 dengan Y

 yx2 : Struktur parameter yang menghubungkan sub variabel X2 dengan Y

 zy : Struktur parameter yang menghubungkan sub varibel Y dan Z

rx1x2 : Korelasi antara variabel X1 dengan X2

ε : Variabel residu (variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini)

Langkah-langkah menguji/ merumuskan hipotesis path analysis:

1. Berdasarkan data hasil konversi dihitung koefisien korelasi, dalam hal ini r yxi

adalah korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:
109

n n n
n X ihYh   X ih  Yh
ryxi = h =1 h =1 h =1
n n n n
[n X ih2  ( X ih ) 2 ][n Yh2  ( Yh ) 2
h =1 h =1 h =1 h =1

Nilai koefisien antara variabel diformulasikan dalam sebuah matrik korelasi

yang bentuknya sebagai berikut :

X1 X2 X3 Y

 rx1 x1 rx1 x 2 rx1 x 3   ryx1 


rx 2 x1 rx 2 x 2 rx 2 x 3  ryx 2 
R=  
 rx 3 x1 rx 3 x 2 rx 3 x 3   ryx 3 
  
rx 4 x1 rx 4 x 2 rx 4 x 3  ryx 4 

Adapun untuk melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y, penulis

menggunakan analisis yang digunakan Sugiyono (2012:83) seperti tertera pada

tabel dibawah ini.

Tabel 3.5
Tabel Taksiran Hubungan Antar Variabel
Nilai Koefisien Pengaruh
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:183)

2. Hitung invers dari matrik korelasi sesama variabel bebas

 CR11 CR12 CR13 


CR CR22 CR23 
R =  21
1

CR31 CR32 CR33 


 
CR41 CR42 CR43 

3. Hitung koefisien jalur dengan rumus :


110

4
Pxy =  CR
i . j =1
ij R yxi (Nirwana SK Sitepu, 1994 :26)

Keterangan :
ρyxi : merupakan koefisien jalur dari variable X1 terhadap Y
CRij : unsur elemen pada baris ke-1 dan kolom ke-j dari matrix invers
korelasi

4. Hitung pengaruh secara keseluruhan variabel X1 dan X2 terhadap Y dengan

menggunakan rumus :

Pyε = 1  R 2yx1x2...x4

Guna memudahkan perhitungan dalam statistik analisa jalur ini , peneliti

menggunakan alat bantu berupa software SPSS.

3.6.2 Uji Hipotesis

Setelah koefisien masing-masing variabel diketahui selanjutnya untuk

mengetahui apakah variabel yang dihipotesiskan diterima atau ditolak, maka akan

dilakukan uji hipotesis statistik dengan langkah sebagai berikut :

1. Pengujian Hipotesis secara Simultan

1. Sub Struktur 1

X1 yx1
ε1

rx1x2
Y

X2
yx2

Gambar 3.2
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur Pengaruh Kepemimpinan Transformasional (X1)
dan Kompensasi (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)
111

Hipotesis penelitian yaitu Terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional

dan kompensasi secara signifikan terhadap kepuasan kerja.

Y = yx1 X1 + yx2 X2 + ε1
Hipotesis statistik :
H0 : ρyx1 = ρyx2 = 0, Tidak terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional
dan kepuasan kerja secara signifikan terhadap kepuasan
kerja.
H1 : tidak semua ρyx1 ≠ 0; i=1,2, Terdapat pengaruh kepemimpinan
transformasional dan kompensasi secara
signifikan terhadap kepuasan kerja.
2. Sub Struktur 2

ε2

Y zy Z

Gambar 3.3
Diagram Jalur dan Koefisien Jalur Pengaruh
Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Intensi Keluar Karyawan (Z)

Persamaan jalur sub struktur 2 :

Z = zy y + ε2
Keterangan :

H0 : ρzy= 0, Tidak terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi keluar


karyawan
H1 : ρzy ≠ 0, Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi keluar
karyawan
Pengujian secara simultan dengan menggunakan distribusi F-snedecor

dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1, dengan rumus sebagai berikut :


112

(n  k  1)R2YX1X2 ...Xk
F=
k(1  R2YX1X2 ...Xk )

Bandingkan Fhitung dengan Ftabel, maka akan diperoleh distribusi F dengan

dk pembilang k dan dk penyebut (n-k-1) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. tolak H0 jika Fhitung ≥ Ftabel untuk H1 diterima (signifikan)

b. terima H0 jika Fhitung < Ftabel untuk H1 ditolak (tidak signifikan)

Pada penelitian ini tingkat kesalahan yang ditolerir atau tingkat

signifikansi (α) ditetapkan 0,5. Pada penelitian ini seluruh pengolahan data dan

analisisnya menggunakan peranti lunak Software SPSS (statistical Product and

Service Solution).

2. Pengujian Hipotesis Parsial :

1. H0 : ρyx1 = 0, Tidak terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional


terhadap kepuasan kerja
H1 : ρyx1 ≠ 0, Terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja
2. H0 : ρyx2 = 0, Tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja
H1 : ρyx2 ≠ 0, Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja

Pengujian secara parsial atau individual dengan statistik uji yang akan

dipergunakan adalah uji t dengan derajat bebas n-k-1 :

 YX i
ti =
(1  R 2YX1X 2 ...X 5 )CR ii
n  k 1

Statistik uji tersebut mengikuti t dengan db = (n-k-1)

a. apabila t ≤ tα/2, n-k-l atau ≥ n-k-l, maka terima H0


b. apabila t > tα/2, n-k-l atau < n-k-l, maka tolak H0

Anda mungkin juga menyukai