Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KARTINI


Nomor : 190/RSIADP/SK_DIR/I/2017

TENTANG

KEBIJAKAN PENERIMAAN STAF NON KLINIS


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KARTINI

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Kartini

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya pencapaian Visi dan Misi RSIA Kartini
diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
menunjang peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
b. Bahwa untuk mendapatkan sumber daya manusia yang
berkualitas tersebut diperlukan kebijakan penerimaan karyawan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur tentang Kebijakan Penerimaan Karyawan di RSIA
Kartini;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2009


tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK Kartini TENTANG PENERIMAAN STAF NON KLINIS DI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Kartini.
Kesatu : Keputusan Direktur R u m a h S a k i t I b u D a n A n a k
K a r t i n i tentang Penerimaan Staf N o n K l i n i s yang
dimaksud dalam diktum pertama sebagaimana tercantum dalam
keputusan ini.
Kedua : Keputusan Direktur R u m a h S a k i t I b u D a n A n a k
K a r t i n i tentang Penerimaan Staf Non Klinis yang dimaksud dalam
diktum kedua harus dijadikan acuan dalam melaksanakan Penerimaan
Staf di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kartini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Direktur RSIA Kartini

dr. Marsel Risandi., MMRS

Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSIA Kartini


Nomor : 121 /SK_DIR/I/2017
Tentang: Penerimaan Staf Non Klinis RSIA Kartini

A. Kebijakan Umum :
1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit terus mengembangkan proses untuk
rekruitmen, evaluasi, penerimaan staf dan prosedur penetapan lainnya.
2. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen melalui pembicaraan antar para
pimpinan di RSIA Kartini.
3. Mekanisme pengajuan pengadaan s t a f sesuai dengan kebijakan tentang
pengembangan pegawai di RSIA Kartini.
4. Rekrutmen dan seleksi pegawai menjadi tanggung jawab Bagian Personalia dan
umum di bawah pembinaan Wakil Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kartini.

B. KebijakanKhusus :
1. Proses seleksi melibatkan Wakil Direktur, Kepala Bagian Personalia maupun Kepala
Bagian terkait sebagai tim rekrutmen dan seleksi pegawai untuk mendapatkan
pegawai yang berkualitas sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.
2. Proses seleksi pegawai medis melibatkan Komite t e r k a i t untuk
memberikan rekomendasi.
3. Proses seleksi meliputi berbagai proses :
1) Wawancara
2) Test – test wawancara keprofesian sesuai dengan profesi yang ada
3) Test kesehatan
4. Biaya test kesehatan ditanggung oleh kandidat staf.
5. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama tim seleksi staf dan
disetujui oleh Direktur.
6. Kandidat pegawai yang lolos seleksi dilakukan penetapan status kepegawaian sesuai
dengan system kepegawaian yang berlaku di RSIA Kartini
7. Pada umumnya pegawai baru menjalani status : orientasi, kontrak kerja, dan masa
percobaan.
8. Penetapan pegawai melalui surat keputusan direktur
9. Kebijakan masa orientasi lingkungan:
a . Menandatangani program orientasi pegawai.
b . Program orientasi selama 1 h a r i
10. Kebijakan tentang pegawai kontrak tertuang dalam kebijakan Direktur tentang
Kontrak Kerja
11. Kebijakan tentang penetapan sebagai pegawai baru sbb :
a. Masa percobaan pegawai selama 3 bulan.
b. Selama m a s a percobaan pegawai, pegawai dinilai; bila memenuhi standar sesuai
dengan peraturan tentang penilaian kinerja
c. Satu bulan sebelum berakhir masa calon pegawai, pegawai dinilai kembali untuk
memasuki status sebagai pegawai tetap
12. Hak calon pegawai sbb :
a . Gaji calon pegawai meliputi : gaji pokok, uang transport, insentif, dan lembur bila
ada jam lembur
b . Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sesuai jabatan.
c . Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan
13. Penetapan pegawai tetap memerlukan persyaratan sbb :
a. Pegawai mendapatkan penilaian baik dalam penilaian kinerja selama masa kerja.
b. Penetapan dilakukan melalui pembicaraan dalam tim
14. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.

Anda mungkin juga menyukai