Anda di halaman 1dari 15

CILIATA

CILIATA
Protozoa Yang Bergerak Dengan Memakai Silia (Rambut
Getar).
Disebut Juga Dengan Infusoria (Latin, Infundere =
Menuang), Karena Umumnya Hidup Dalam Air Buangan
Yang Mengandung Banyak Zat Organik
Cilia Yang Artinya Rambut Kecil Atau Ciliophara (Yunani,
Phora = Gerakan
Untuk pergerakannya:
Menggunakan Organel-Organel Sel Berupa Membran
Plasma, Sitoplasma, Dan Mitokondria.
*Ciri ciri ciliata
* Bentuk Tubuhnya Yaitu Oval,
* Tubuhnya Diselubungi Oleh Perikel(uatu Lapisan Luar Yang Tersusun Dari Sitoplasma Yang
Padat)
* Tubuh Diselimuti Oleh Silia= Silia Somatik
* Tidak Memiliki Struktur Khusus Untuk Pertukaran Udara, Dan Sekresi
* Memiliki Dua Tipe Inti Sel Atau Nukleus, Yakni Makronukleus Dan Mikronukleus.
* Makronukleus Yang Juga Disebut Dengan Otak Ciliata Berfungsi Sebagai Vegetatif,
Mikronukleus Berfungsi Sebagai Reproduksi Dan Genital
* Mempunyai Mulut Atau Sistoma Yang Terbuka Dan Menjadi Saluran Yang Pendek, Pada
Ciliata Primitif Disebut Dengan Sitofaring. Mulut Ini Yang Terletak Diujung Depan
(Anterior), Akan Tetapi Kebanyakan Siliata, Bagain Tersebut Diganti Oleh Bagian
Belakang (Posterior)
* Silia Yang Terdapat Pada Mulut Ciliata Yang Fungsinya Untuk Mengedarkan Dan
Mendorong Makanan Menuju Ke Sitofaring
* Memiliki Mitokondria Sebagai Sumber Untuk Energinya Melakukan Gerak Maupun
Beraktivitas
* Mempunyai Keronkongan Yang Disebut Dengan Sitofaring Gullet Dan Mempunyai Food
Vacuole Atau Usus
* Mempunyai Vakuola Kontraktil Atau Ginjal
* Mempunyai Otot Atau Disebut Dengan Myonemes
Penggolongan ciliata
paramecium vorticella didinium

stentor balantidium
• Reproduksi : 2
• Aseksual Pembelahan Binner
• seksual konyugasi
BALANTIDIUM COLI
• HOSPES
• Babi & spesies kera
• Kadang ditemukan pada manusia
• Ditemukan diseluruh dunia ( beriklim subtropik &
tropik)
• Di Indonesia jarang ditemukan
Morfologi dan daur hidup

Mempunyai 2 bentuk:
bentuk vegetatif & bentuk kista , ukurannya 60-70 mikron

Bagian anterior menyempit terdapat sitosom ( sebagai mulut)


Bagian posterior melebar , ditemukan sitopig ( cytopyge) untuk
mengeluarkan zat zat yang tidak diperlukan lagi.

Seluruh permukaan badan terdapat bulu getar (silium)


Pada sitosom terdapat bulu getar yang agak panjang berfungsi
untuk bergerak dan mengambil makanan

Disitoplasma terdapat dua inti : makro nukleus dan mikronukleus


Terdapat vakuola kontraktil (1-2 buah) dan banyak vakuola
makanan
Bentuk vegetatif berguna juga untuk perkembangan biakan secara
belah pasang
Penyakit yang ditimbulkan

Balantidiasis
adalah infeksi usus langka yang disebabkan oleh bakteri
Balantidium coli, parasit bersel tunggal yang seringkali
menginfeksi babi, namun jarang menginfeksi manusia.
Beberapa manusia yang terinfeksi mungkin tidak
memiliki gejala apa pun atau hanya diare ringan dan rasa
PA
tidak nyaman pada perut.
Namun beberapa orang dapat mengalami gejala yang
lebih serius yang menyerupai peradangan usus akut.
Gejala Penyakit

Sakit perut
Diare (berair atau dengan darah atau lendir)
Disentri
Mual
Penurunan berat badan
Muntah
Demam ringan PA
Kehilangan nafsu makan
Peradangan pada usus besar (kolitis)
Adanya ulkus pada usus
Lubang pada usus (pada tahap lanjut)
Siklus hidup

PA
Identifikasi Balantidiasis

Tes laboratorium: Sampel feses digunakan untuk


mendiagnosis infeksi B. coli. Trophozoites besar dari
B. coli dapat dikenali dengan mudah, saat sampel
feses dipaparkan dan dilihat di bawah mikroskop.
Walau protozoa memiliki cilia pada tubuh, cilia
mungkin tidak selalu terlihat karena organisme
menghilangkannya saat periode berkepanjangan
PA
pada tahap kista.
Kolonoskopi: Pemeriksaan endoskopik usus besar
dapat dilakukan untuk mengambil sampel biopsi
dari ulkus.
Pengobatan
Balantidiasis
Antibiotik diberikan untuk membunuh protozoa B.
coli. Tetracycline atau alternatif lain seperti
metronidazole, puromycin, iodoquinol, dan
nitazoxanide dapat diberikan untuk pasien dengan
balantidiasis.

Tablet tetracycline diberikan selama 10 hari, 4 kali


sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan, tidak
PA
disarankan untuk wanita hamil.

Tablet metronidazole diberikan selama 5 hari, 3 kali


sehari.

Alternatifnya, tablet iodoquinol diberikan selama 20


hari, 3 kali sehari setelah makan.
Cairan dan pengganti elektrolit direkomendasikan
untuk pasien dengan diare parah.
Pencegahan
• Minum dan menggunakan sumber air yang bersih.
• Jaga kondisi hidup yang higienis.
• Hindari kontak dengan babi dan pupuk yang
terkontaminasi dengan feses babi.
• Cuci tangan dengan bersih dengan sabun dan air
hangat setelah menggunakan toilet dan sebelum
menyentuh makanan.
• Cuci buah dan sayuran dengan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai