Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASMA

Pokok Bahasan : Asma


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Asma
Sasaran : Keluarga Tn.L
Hari / Tanggal : Minggu, 5 Mei 2019
Waktu :
Tempat : Rumah Tn.L

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan,keluarga Tn.L mampu memahami
tentang penyakit asma.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
keluarga dapat
1) Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit asma
2) Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma
3) Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asma

II. MATERI
Terlampir

III. STRATEGI PENYAMPAIAN


a. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
b. MEDIA
Leaflet
IV. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

NO Kegiatan Penyuluhan Target Waktu


1 Pembukaan Individu Keluarga TN. 5 Menit
 Salam L
 Perkenalan
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan kontrak
waktu penyuluhan
2 Kegiatan Inti Individu Keluarga TN.L 15 Menit
 Menjelaskan tentang
pengertian dan klasifikasi
penyakit asma
 Menjelaskan tentang
penyebab asma
 Menjelaskan tentang tanda
dan gejala asma
 Menjelaskan tentang cara
mengatasi asma

3 Penutup Individu Keluarga TN. 10 menit


 Menanyakan kembai L
pengertian,
jenis,penyebab,tanda dan
gejala serta cara
pencegahan asma
 Menyimpulkan bersama
sama hasil kegiatan
penyuluhan
 Salam peutup
V. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
i. SAP sudah di buat dan di koreksi
ii. Leaflet sudah di buat dan di koreksi
iii. Materi penyuluhan sudah di kuasai
b. Evaluasi pelaksanaan
i. Pelaksanaan sesuai waktu yang telah di tetapkan
ii. Keluarga aktif bertanya
iii. Keluarga mendengarkan dengan perhatian
iv. Keluarga dapat memahami pengertian,jenis,penyebab, tanda dan gejala,cara
mengatasi asma
c. Evaluasi hasil
i. Keluarga dapat menyebutkan pengertian dan klasifikasi asma
ii. Keluarga dapat menyebutkan penyebab asma,
iii. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala asma
iv. Keluarga dapat menyebutkan cara pencegahan asma
ASMA
1. Pengertian
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran
napas, napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi ketika
bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan
penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma
adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat refersibel dan berbeda
dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit empisema maupun
bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.

2. Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada pasien
dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien dengan
menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu yang
beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan lainnya adalah
udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.

3. Paofisiologi
Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan yang
memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi
hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran
udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupaya mengatasi penyakit asma dengan
baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu diangani secara
serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya menyebabkan
kematian.

4. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krek-krek), dispnea, wheezing,
hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di mulut dan
sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan nafas pendek,
kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada malam dan dini
hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada tingkat obstruksi pada
saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan pola pernafasan, perubahan
status mental, dna bagaimana tanggapan penderita terhadap pernafasannya. Tanda-
tanda buruk dari perubahan status mental biasanya meliputi hal-hal berikut : kurang
istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti dengan atau gampang
mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan yang amat sangat, maka
kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut. Beberapa penderita memliki
penurunan reaksi asma yang lambat. Tetapi ada beberapa yang cepat, misalnya dalam
hitungan menit. Oleh karena itu, waktu bukanlah parameter yang etrbaik utnuk
mennetukan apakah perlu memamnggil dokter dulu atau mencari pertolongan darurat
secepat mungkin. Sehingga semua indikator yang disebutkan diatas perlu
mendapatkan perhatian yang semestinya.

5. Penyebab kekambuhan asma


- Kekambuhan asma terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu :

Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget


Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan)
Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk, bulu
kucing, kecoa, dll)
Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)

- Yang terjadi pada penderita Asma :Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas:
1. Otot dinding saluran napas mengerut
2. Dinding saluran napas membengkak
3. Saluran napas terisi banyak lendir

6. Cara pencegahan Kekambuhan asma

Hindari faktor pencetus


Bina suasana hormonis dalam keluarga
Mengenal gejala awal serangan Asma dan selalu tersedia obat.

7. Pentalaksanaan
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif bagi
pasien dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya hidup
dan terapi pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi
bronchodilator, b-adrenergic, pereda sakit, methylxanthines, dan kortikosteroid.
REFERENSI

Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,


Jakarta
Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai