Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN DOKTER INTERNSIP

PUSKESMAS SALOBULO KABUPATEN WAJO


PERIODE FEBRUARI 2017 – FEBRUARI 2018

F5. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR


“PENYULUHAN BAHAYA HIV/AIDS”

A. Latar Belakang
Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak
negara di seluruh dunia. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang dapat menimbulkan penyakit AIDS.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan beberapa gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV.
HIV/AIDS dapat ditularkan melalui berbagai cara antara lain lewat cairan darah
seperti tato, tindik. jarum suntik, transfusi darah; lewat cairan alat kelamin seperti cairan
sperma dan cairan vagina; lewat ibu dengan HIV positif kepada bayi yang yang
dikandungnya baik selama kehamilan, proses persalinan, maupun selama menyusui melalui
ASI. Salah satu cara untuk mengetahui seseorang telah terkena HIV adalah dengan
melakukan rapid test. HIV/AIDS telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat
dunia, karena sampai saat ini HIV/AIDS belum ditemukan obat yang menjadi terapi definitif
maupun vaksin sebagai pencegahan. Begitu juga penyakit ini memiliki “window period” dan
fase asimtomatik yang relatif lama dalam perjalanan penyakitnya. Hal ini disebut juga
dengan fenomena gunung es (iceberg phenomenon).
B. Permasalahan di Masyarakat
Kasus pertama HIV di Indonesia dilaporkan terjadi pada 1987, dan epidemi di
Indonesia sekarang merupakan salah satu yang paling cepat berkembang di Asia. Angka
kejadian HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data statistik
kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan sampai dengan bulan Juni 2014, bahwa
penderita HIV sebanyak 15.534 jiwa dan AIDS sebanyak 1.700 jiwa. Secara kumulatif
kasus HIV dan AIDS mulai dari Januari 1987 s.d. Juni 2014 terdiri dari 142.950 penderita
HIV dan 55.623 penderita AIDS. Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jember, Jawa
Timur, mencapai 1.500 jiwa dan tersebar merata hampir di 31 kabupaten setempat.
C. Pemilihan Intervensi
Oleh karena permasalahan yang terjadi diatas, maka sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit HIV/AIDS adalah dengan malakukan penyuluhan tentang penyakit
tersebut. Tujuan dari diadakan penyuluhan tentang HIV/AIDS kepada kader yang
menghadiri pertemuan kader di Desa Barangmamase , Kecamatan Sajoanging ini secara
umum adalah untuk meningkatkan kewaspadaan kader terhadap bahaya terkena HIV/AIDS.
Sedangkan tujuan secara khusus antara lain untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat,
pelajar, kader PKK, mengenai apa itu HIV/AIDS, bagaimana cara penularan, mengenali
gejalanya dan cara pencegahannya serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam
mengatasi masalah HIV/AIDS.
D. Pelaksanaan
Penyuluhan kesehatan mengenai bahaya HIV/AIDS ini dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal 16 Desember 2017, bertempat di Posyandu Sakkoli, Kecamatan Sajoanging,
Kabupaten Wajo. Penyuluhan ini diikuti oleh ibu-ibu dan bapak-bapak yang ingin
melakukan pemeriksaan kesehatan serta kader-kader kesehatan di posyandu tersebut.
Peserta berjumlah 21 orang.
Penyuluhan ini dibawakan oleh dr. Andi Irsyad Sulkifli MB, S.Ked bersama dengan
anggota bidang Promkes dan pencegahan penyakit menular PKM Salobulo dengan
menggunakan metode presentasi dan alat bantu berupa slide powerpoint. Selama
penyuluhan, pemateri menyampaikan informasi mengenai pengertian apa itu HIV/AIDS,
bagaimana cara penularan, mengenali gejalanya dan cara pencegahannya.
E. Evaluasi
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup baik
menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai macam
pertanyaan seputar penyakit HIV/AIDS. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas
pengetahuan pendengarnya mengenai HIV/AIDS, gejala, faktor resiko, penularan,
pencegahan dan pengobatan, sehingga dapat menurunkan angka kejadian penyakit
HIV/AIDS.
Untuk mengetahui evaluasi akhir dari penyuluhan ini, sebaiknya sasaran penyuluhan
lebih diperluas lagi sperti melakukan penyuluhan di sekolah menengah atas yang dimana
usia rentan terkena HIV/AIDS dan selain itu sebaiknya dilakukan skrining pada pasien ibu
hamil yang berkunjung di puskesmas Salobulo.

Salobulo, Februari 2018

Peserta Pendamping,

dr. A. M. Irsyad Sulkifli MB, S.Ked dr. Hj. Maskura Syam, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai