Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Salah satu
kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan
bahan galian, tetapi kegiatan-kegiatan penambangan tersebut dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama rusaknya bentang alam,
berubahnya estetika lingkungan, habitat fauna menjadi rusak, penurunan kualitas
tanah dan penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan. Salah
satu bentuk penanganan dampak negatif dari kegiatan penambangan adalah
melakukan reklamasi yang terencana.
PT. Holcim Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industri semen yang terletak di Kabupaten Cilacap. Penambangan dilakukan
dengan menggunakan metode tambang terbuka (quarry). PT. Holcim Indonesia
Tbk, Cilacap memiliki dua quarry dengan bahan galian yang berbeda yaitu quarry
Batugamping di Pulau Nusakambangan dan quarry Tanahliat di Kecamatan Jeruk
Legi. Quarry tanahliat berada di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruk Legi, Cilacap.
Operasi penambangannya meliputi persiapan lahan, pembongkaran, pemuatan dan
pengangkutan serta pengolahan.
Upaya perbaikan lahan yang sudah dilakukan PT. Holcim Indonesia Tbk telah
mulai dilakukan sejak tahun 1983, dengan melakukan tahap revegetasi di sekitar
jalan tambang dan blok-blok penambangan yang sudah selesai.
Pada saat ini quarry tanahliat PT. Holcim Indonesia Tbk, masih merupakan
tambang aktif, diperkirakan umur tambang di quarry tanahliat 13 tahun lagi. Lahan
yang semula berbentuk perbukitan rendah berubah menjadi area yang rata dengan
elevasi paling rendah 10 mdpl dan paling tinggi 12 mdpl. Sedangkan pada tepi
berbentuk jenjang-jenjang dengan sudut kemiringan lereng 550 dan tinggi jenjang

1
4-6 m, berdasarkan kondisi tersebut sudah seharusnya dilakukan perbaikan lahan
untuk mengurangi dampak negatif yang timbul akibat kegiatan penambangan di
quarry tanahliat, maka direncanakan reklamasi dengan penataan lahan pada lahan
bekas penambangan di quarry tanahliat.

1.2. Maksud dan Tujuan


Ekskursi industri tambang ini dimaksudkan untuk mengenalkan secara
langsung kepada mahasiswa tentang macam-macam pekerjaan di perusahaan
tambang, sehingga mahasiswa dapat mengetahui tentang pengelolaan lingkungan
tambang khususnya bagian reklamasi dan pascatambang.
Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa
tentang pekerjaan sarjana tambang di lapangan, sehingga mereka dapat menentukan
sikap dalam menekuni pendidikan di bidang pertambangan. Dengan adanya
ekskursi, diharapkan mahasiswa dapat membandingkan antara teori dalam
perkuliahan yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya di
lapangan, juga melatih dan menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan serta
kerjasama diantara mahasiswa dalam menghadapi persoalan.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada
mahasiswa tentang kegiatan pelaksanaan reklamasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan.

1.3. Batasan Masalah


Adapaun batasan masalah yang akan dibahas di dalam laporan kegiatan
ekskursi industri tambang ini adalah sebagai berikut :
1. Laporan kegiatan ekskursi industri tambang berfokus pada kegiatan
reklamasi yang dilakukan oleh PT. Holcim Indonesia, Tbk.
2. Kegiatan ekskursi industri tambang dilakukan di pabrik pengolahan dan
quarry tanahliat PT. Holcim Indonesia, Tbk.

1.4. Pelaksanaan Kegiatan


Ekskursi Industri Tambang 2018 dilaksanakan selama dua hari di bulan
Agustus. Kegiatan berlangsung pada tanggal 12 – 13 Agustus 2018 di PT Holcim
Indonesia Tbk. PT Holcim Indonesia Tbk terletak di Desa Tritih Wetan, Kecamatan
Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

2
1.5. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat yang dapat diambil dari mengikuti kegiatan Studi Ekskursi
Tambang antara lain :
a. Sebagai insrumen pengarah dalam rangka menambah wawasan pengetahuan
tentang dunia industri pertambangan yang semakin maju dan kompleks serta
dapat mengkaji berbagai masalah lingkungan khususnya dalam bidang
pertambangan.
b. Menambah pengetahuan tentang aktivitas kegiatan penambangan yang
meliputi pembersihan lahan, pemboran, peledakan, pemuatan, pengangkutan,
dan pengolahan hingga cara pengelolaan limbah emas dan reklamasi di PT
Holcim Indonesia Tbk.
c. Meningkatkan sumber daya manusia dengan mempelajari ilmu dan teknologi
terbaru yang dilakukan oleh pihak perusahaan sehingga dapat dijadikan studi
banding antara obyek satu dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai