1. Pengertian
2007).
8
9
disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik,
Riyadi, 2011).
akibat adanya kelainan sekresi insulin atau kerja insulin yang ditandai
a. Anatomi Pankreas
(Tambayong, 2001).
membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit. Fungsi
b. Fisiologi
basal dalam 2-3 jam. Insulin adalah hormone utama pada stadium
11
dalam sel, kadar glukosa darah menurun. Hal ini adalah suatu contoh
plasma menurun.
3. Klasifikasi
Hembing, 2004).
4. Etiologi
Menurut Smaltzer & Bare (2002) pada diabetes tipe 1 ditandai oleh
a. Faktor genetik
b. Faktor imunologi
asing.
14
c. Faktor lingkungan
diatas 65 tahun).
b. Faktor obesitas.
5. Patofisiologi
asam amino dari substansi lain). Kemudian akan terjadi ketosis karena
asidosis metabolik.
akan timbul sebagai akibat dari kehilangan kalori. Pasien akan mengeluh
6. Manifestasi Klinis
(Price, 1995).
17
penderitanya.
7. Komplikasi
mg/dl (2,7 hingga 3,3 mmol/L). keadaan ini dapat terjadi akibat
b. Komplikasi kronik
1) Komplikasi mikrovaskuler
c) Neuropati diabetes
pada lokasi sel saraf yang terkena. Ada dua tipe neuropati
20
2) Komplikasi Makrovaskuler
b) Penyakit serebrovaskuler
8. Penatalaksanaan
a. Farmakologis
a) Golongan sulfoniluria
perifer. Oleh karena itu, obat ini hanya dapat digunakan jika
2) Insulin
a) Indikasi insulin
b) Jenis insulin
b. Non farmakologis
23
1) Diet
diabetes.
a) Karbohidrat
mengandung bekatul.
harus terpisah.
b) Lemak
dianjurkan.
diabetes.
c) Protein
2) Olahraga/ latihan
1. Definisi
kaki. Selain itu juga dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha,
a. Indikasi
dini.
b. Kontraindikasi
5. Implementasi
d. Prosedur pelaksanaan :
ke atas.
pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak
10x.
30
kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah
j. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu
bagian Koran.
kedua kaki.
yang utuh.
33
bola.
2010).
salah satunya pada organ kaki (Hayens, 2003). Sensitivitas adalah keadaan
34
telapak kaki menurut (Suriadi, 2004) adalah nilai 0 adalah tidak ada
permukaan : rasa raba, nyeri dan suhu, Sensibilitas dalam : rasa sikap, rasa
getar dan nyeri dalam( dari struktur otot, ligament, fasia, dan tulang), dan
Pasien harus sadar, cukup cerdas dan cukup kooperatif, Perlu diterangkan
kiri.
derajat celcius) dan air panas (43 derajat celcius) kulit pasien
sekitar dua derajat atau 1 mm. selain itu juga diselidiki apakah
atau “bawah”.
tangan dan kaki. Kaki kita gerakan secara pasif dan dengan
37
jari atau tumitnya; atau satu lengan kita tempatkan secara pasif
Garputala kita ketok dan ditempatkan pada ibu jari kaki atau
Center Families)
membantu anak tertua dalam melepaskan diri, dan membantu anak yang
lebih kecil untuk mandiri. Ketika anak yang “dilepaskan” telah menikah.
hubungan perkawinan.
maupun istri.
2. Pengkajian
dengan :
menunjang kesehatan.
b. Risiko injuri
menunjang kesehatan.
menunjang kesehatan.
Berhubungan dengan :
menunjang kesehatan.
Berhubungan dengan :
menunjang kesehatan.
f. Kelelahan
menunjang kesehatan.
4. Fokus Intervensi
a) Pengetahuan
b) Sikap
c) Ketrampilan
2) Risiko injuri
a) Pengetahuan
terjadinya cedera.
b) Sikap
c) Ketrampilan
a) Pengetahuan
DM.
DM.
44
b) Sikap
c) Ketrampilan
a) Pengetahuan
b) Sikap
keluaran urine.
kesehatan terdekat.
c) Ketrampilan
a) Pengetahuan
b) Sikap
c) Ketrampilan
6) Kelelahan, kelemahan
Berdasarkan Jurnal
tingkat sensitivitas kaki dan kadar gula darah pada aggregate lansia diabetes
sebelum dan sesudah diberikan senam kaki. Intervensi senam kaki diabetes
dilakukan dengan memberikan rangsang pada ujung jari kaki dengan cara
jari kaki. Skor 3, jika terdapat respon didapatkan adanya gerakan kaki atau
divalidasi pasien ditanya mengatakan terasa ada rangsang maka nilai 3 dan
jika terdapat respon yaitu didapatkan adanya gerakan kaki atau divalidasi
lansia ditanya mengatakan terasa ada rangsang maka nilai 2 dan penilaian
selesai, jika tidak ada rangsang maka diteruskan dengan menusukkan pada
ujung jari kaki dengan menggunakan jarum yang terpasang pada pena khusus
khusus untuk penusukan daerah kapiler tanpa harus melukai responden. Skor
47
1, jika terdapat respon yang didapatkan adanya gerakan kaki atau divalidasi
pasien ditanya mengatakan terasa ada rangsang maka nilai 1, jika tidak ada
respon yaitu tidak didaptkan adanya gerakan kaki atau divalidasi pasien
setelah diberikan intervensi berupa senam kaki selama 5 kali dalam 2 minggu,